Share

Part 64

"Bina? Sabrina?" Terus memanggil namanya, mencari dia di setiap penjuru ruangan juga kamar mandi, akan tetapi gadis kecil itu tidak kunjung aku temukan.

Aku pun segera menyingkirkan tubuh Mas Abi yang tengah berdiri di ambang pintu, mencari Sabrina di kamarnya, di dapur juga halaman rumah, akan tetapi tetap jua tidak menemukan di mana anak itu berada.

Kini tangisku pecah, air mata memburai dengan deras ketika menyadari bahwa bidadari kecilku telah pergi ke haribaan Illahi. Sakit, sungguh nyeri rasanya sanubari mengingat apa yang telah terjadi.

"Aku ibu yang lalai. Aku yang sudah menjadi penyebab kematian anakku. Aku pembunuh!" racauku sambil menangis, dan menit berikutnya tawaku pecah, menertawakan kebodohan juga kecerobohanku sendiri.

Bagaimana bisa aku disebut sebagai seorang ibu, sementara menjaga anak saja aku tidak bisa. Bayi di dalam kandunganku meninggal karena kelalaian juga kecerobohanku, pun dengan Sabrina yang seharusnya bisa menja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status