"Tuh, kan? Sampai tersedak aja kalian bisa sahut-sahutan gitu, itu berarti sudah ada chemistry yang kuat di antara kalian berdua," kata Rahayu sambil menatap bergantian ke arah Celine dan Jason.Dalam hatinya Celine, tentu saja dia sangat senang mendengarkan kata-kata Rahayu ini karena Celine memang mulai merasa jatuh cinta kepada Jason. Karena itulah dia mau saja dibawa Jason ke rumahnya Jason ini, sehingga tanpa terasa, tercipta senyuman di bibirnya karena mendengar kata-kata Rahayu tadi.Di pihak lain, Jason tidak setuju kalau dia mulai dijodohkan dengan Celine, karena bagi Jason, Celine hanyalah mainannya. Jason cuma berencana memperlakukan Celine sebagai pemuas nafsu birahinya, baik saat di kantor maupun di rumah, sebagai balas dendam dia akan perbuatan Celine kepadanya di masa lalu.Tekad ini sudah dia pastikan saat di kamarnya tadi, apalagi karena Jason memang tidak bisa menahan hasratnya setiap kali menatap wajah dan tubuh Celine. Karena itu, Celine akan jadi pemuas hasratnya
Jason juga menjadi sangat kaget mendengar kata-kata dari Rahayu ini. "Mama tahu dari mana kalau aku sudah menjadi CEO Graham Sekuritas Asia, mah?""Huh, kamu tuh, kebiasaan banget dah. Sudah berprestasi besar tetapi malah kamu tidak pernah memberi tahu kepada orang tuamu sendiri, bahkan orang tua kamu baru mengetahui prestasi hebat kamu itu lewat paman kamu. Sampai kapan kamu mau menyembunyikan prestasimu itu, Jason?""Aku bukan menyembunyikan, mah. Tapi, belum saatnya bagiku untuk menceritakan hal itu.""Pamanmu juga cerita ke mama kalau kamu itu, sebenarnya bisa menjadi orang nomor dua di Graham Sekuritas pusat di Amerika, kalau kamu mau tetap bertahan di Amerika. Tapi, kamu malah memilih jabatan yang lebih rendah sebagai CEO di cabang Asia, apa itu benar?""Iya, mah.""Kenapa, Jason? Apa agar supaya kamu bisa menekan cabang Indonesia sini untuk menerima kamu lagi masuk sebagai pegawai rendahan di cabang Jakarta supaya kamu bisa mendekati Gladys, itukan rencana kamu?"Jason terdiam
"Kenapa kamu mencariku?" tanya Celine bingung."Sejak kemarin, kantor ini sudah heboh tentang seorang pegawai cantik jelita yang baru saja bergabung dengan perusahaan ini. Pada awalnya aku tidak terlalu antusias tapi ada temanku yang mengambil fotomu secara diam-diam dan mengirimkan foto kamu kepadaku. Aku langsung mencari kamu setelah melihat foto kamu tapi ternyata kamu dan tim kamu sudah bubar dan pergi entah kemana," kata pria itu."Kamu mencariku untuk apa?""Oh iya kenalkan. Namaku Delon," kata pria itu sambil mengulurkan tangannya ke arah Celine."Celine." Celine menyambut uluran tangan pria bernama Delon itu."Nama yang indah. Seindah orangnya."Celine langsung melepaskan tangan Delon Karena wajah tampan Jason langsung terlintas di benak Celine. Pendekatan Delon ini membuat Celine menduga kalau Delon menyukainya tapi Celine tidak mau, Celine ingin setia pada perasaannya kepada Jason, apalagi setelah dia tidur dengan Jason semalam."Begini kalau kamu mau, aku bisa memindahkan k
Dengan agak kasar Jason langsung menarik tangan Celine sambil dengan ketus berkata, "ikut aku! Tim kita akan segera briefing!"Celine tidak menyangka kalau Jason akan menunjukkan rasa cemburunya dengan sangat agresif. Awalnya Celine pikir Jason cuma akan berdiri sambil melotot di depan Celine sehingga membuat Delon tidak enak untuk meneruskan kata-katanya tetapi yang dilakukan Jason sangat drastis, Jason langsung menarik tangan Celine untuk di bawanya pergi dari hadapan Delon tanpa memperdulikan Delon.Delon yang baru 4 tahun bergabung di Graham Sekuritas Indonesia ini dan tidak mengenal Jason sebelumnya karena Jason sudah keluar dari kantor ini pada 5 tahun yang lalu, merasa sangat tidak dihormati dengan tindakan Jason yang langsung menarik tangan Celine dari hadapannya ini, sehingga Delon langsung mengejar ke arah Jason.Delon mengejar langkah Jason yang masih terus menarik tangan Celine. Setelah Delon berada di samping Jason, Delon bertanya, "mengapa kamu menarik dia?"Jason menghe
"Bagaimana dengan Gladys?" Akhirnya Celine memberanikan dirinya untuk menanyakan apa yang ada di hatinya sambil menatap tajam ke arah Jason."Gladys bukan urusan kamu. Kamu tidak usah urusi urusan itu. Gladys adalah urusanku tapi kamu adalah urusanku," tegas Jason.Mendengar kata-kata Jason yang sangat egoistis itu, rasa-rasanya Celine akan mendorong tubuh Jason sekuat-kuatnya ke belakang dan membentak Jason karena keegoisan Jackson itu, tapi entah kenapa, lidah Celine kelu, dia tidak mampu mengekspresikan apa yang berkecamuk di dalam dadanya."Dan kamu tidak boleh protes akan semua yang sudah aku tetapkan. Mengerti?!" lanjut Jason lagi dengan nada memerintah."Tapi bagaimana kalau Delon kembali mendekatiku. Aku kan tidak meminta dia mendekatiku. Dia yang ingin mendekatiku.""Siapa itu Delon?""Delon adalah pemuda yang tadi. Ketua tim B1 tadi.""Huh, kalau dia kembali, kamu harus mengatakan dengan tegas kepadanya kalau kamu adalah milikku dan dia tidak boleh mendekatimu. Mengerti?!""
Saat berada di luar ruangan, Celine ingin sekali menyentuh pundak Jason karena dia ingin meminta izin kepada Jason tetapi Jason terlihat sedang mengangkat tangan kepada seseorang sehingga membuat Celine membatalkan niatnya untuk menyentuh pundak Jason.Jason berjalan cepat ke suatu arah yang langsung diikuti secara diam-diam oleh Celine. Ternyata Jason mendekati Gladys, mereka bercakap-cakap sebentar dan sesudah itu Gladys meninggalkan Jason.Melihat itu Celine bergegas mendekati Jason tapi Jason kembali berjalan, Jason mengikuti langkah Gladys. Jarak keduanya terpisah sekitar 7 meter tetapi Celine sadar kalau mereka berdua sedang menuju ke arah yang sama, mereka berdua sedang menuju ke tempat yang sama.Nampaknya mereka berdua merasa tidak enak untuk bercakap-cakap di depan ruang G2, sehingga mereka merasa perlu untuk menuju ke arah lain yang agak jauh dari ruang tim G2, lagipula, tempat ini agak sunyi kalau sudah jam pulang kantor karena berada jauh dari lift.Celine terus mengikuti
"Eh ... iya, mah," kata Celine sambil pura-pura menghapus keringat di pelipis Bryan."Soalnya mama sempat khawatir semalam. Soalnya kan kamu selalu pulang rumah. Iya kan? Terakhir kali kamu nginap itu, pada 5 tahun lalu yang berakhir dengan kamu hamil hingga kamu melahirkan Bryan, jadi, mama tidak mau kejadian dulu kembali terjadi," kata Rara sambil menatap tajam ke arah Celine.Celine sempet tukar pandangan sesaat dengan Rara tapi kemudian Celine langsung menundukkan kepalanya dia juga mulai ketakutan akan peristiwa dia dengan Jason tadi malam. "Aduh, perkataan mama betul juga. Gimana kalau aku hamil lagi? Dapat adiknya Bryan karena perbuatanku dengan Jason semalam. Duh," batin Celine.Celine terdiam, Celine seperti diingatkan Rara sehingga untuk pertama kalinya Celine menjadi khawatir karena keberanian dia saat bermalam di rumah Jason semalam. Mulai ada rasa takut di hati Celine kalau kembali akan mengalami nasib seperti pada 5 tahun yang lalu."Mama sih nggak pernah menyalahkan kam
Celine menatap Jason. Kedua mata Celine mulai berair. Celine tidak menyangka kalau Jason yang yang pernah menghadirkan hari indah baginya malam indah baginya kini dengan tiba-tiba dan tanpa perasaan mengajukan pilihan seperti itu kepada Celine.Celine tidak menyangka kalau dengan tanpa perasaannya, Jason akan mengusir Celine dari kehidupan Jason. Karena itu, Celine tidak mengatakan apa-apa, dia cuma bisa menatap wajah Jason dengan air mata bercucuran.Hati Jason yang keras kini mulai mencair saat melihat air mata yang jatuh membasahi pipi Celine. Sebelumnya Jason terbawa perasaan karena rasa cemburunya melihat Celine makan berdua dengan Delon membuat Jason langsung menyerang Celine tapi setelah melihat air mata yang turun membasahi pipi Celine ini, kekerasan di hati Jackson mulai sedikit mencair."Kalau saja dia tidak terlibat dalam penjebakanku pada 5 tahun yang lalu, kalau saja dia bukan bekas seorang wanita bayaran, aku pasti tidak akan tega membuat dia menangis," batin Jason sambi
Celine terus berteriak-teriak sambil berusaha mengangkat tubuh Bryan agar supaya Rahayu yang berada ada di dalam sana bisa melihat wajah Bryan.Tapi pintu toko untuk menuju kedalam itu sudah ditutup dari dalam sana, Rahayu maupun Vony sudah menghilang di dalam sana dan walaupun Celine terus berteriak-teriak, tidak ada tanggapan dari dalam sana, hanya ada pengunjung toko dan pelayan di toko ini yang nampak memperhatikan Celine seperti berusaha mengerti apa yang dimaksud oleh teriakan Celine ini.Kedua orang satpam toko ini mulai tidak sabaran. Mereka mulai membentak Celine dan mengusir Celine dari toko ini.Bryan mulai menangis ketakutan melihat wajah menakutkan dari dua orang anggota pengamanan toko ini, sehingga Celine terpaksa keluar dari mobil dan masuk ke mobilnya Mark yang masih menunggu di depan toko."Bagaimana?" tanya Mark. "Mengapa kamu menangis?""Huhuhu. Tante Rahayu tidak mau mendengarkan penjelasanku."Mendengar jawaban Celine ini, ada perasaan senang di hati Mark, karena
Celine jadi sangat kaget melihat pengemudi ini sementara mobil sudah mulai berjalan meninggalkan rumahnya Celine."Ternyata kamu, Mark" kata Celine."Iya, aku. Seharusnya kamu ngasih tahu aku kalau kamu sedang membutuhkan mobil dan sopir supaya aku bisa mengantar kamu," kata pria yang mengemudikan mobil itu yang ternyata adalah Mark."Sejak kapan kamu mengenal Rodney, Mark? Kok bisa dia hubungi kamu?""Cukup lama. Sejak tiga bulan lalu. Waktu itu dua mekanikmu itu sedang makan siang di warteg dekat rumah kamu, kemudian aku mendekati mereka, ikut makan dengan mereka dan mulai saat itulah aku berteman dengan mereka. Aku juga katakan kesulitanku untuk mendekatimu kepada mereka, padahal aku hanya ingin membantumu.""Aku tidak enak kalau kamu membantuku terus, Mark.""Apa karena kamu tidak bisa membalas cintaku?"Celine cuma terdiam karena jawabannya sudah Mark ketahui."Om, kapan lagi kita ke mall dan beli mainan buat Bryan?" timpal Bryan yang sekarang sudah mengenali Mark sehingga dari p
Celine terlalu fokus untuk berusaha menjelaskan akan apa yang terjadi sebenarnya pada setahun yang lalu dan karena terlalu fokus, Celine tidak sadar kalau Syal yang dia kenakan terjepit di pintu mobil.Tubuh Celine terseret saat mobil yang dikendalikan Anto itu mulai berjalan. Kedua lutut Celine bertumpu di aspal jalan ketika tubuhnya terseret mobil.Celine berusaha berteriak-teriak dan menepuk-nepuk mobil dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya menahan kain syal itu agar lehernya tidak tercekik, tetapi mobil terus melaju dengan menyeret Celine hingga beberapa meter jauhnya.Akhirnya, beberapa pengendara motor yang melihat keadaan yang berbahaya bagi Celine itu berhasil menghalangi mobilnya Rahayu dengan berhenti tepat di depan mobil sehingga Anto tidak bisa menghentikan mobilnya.Pengendara motor yang lain langsung membantu Celine untuk menarik kain syal dari pintu mobil.Pengendara motor yang lain mengetuk jendela mobil dan memberitahu Anto kalau ada yang terjepit di belakan
Jason mengecup lembut bibir Angela, sehingga nafas keduanya menyatu, memburu dalam hasrat tapi sebenarnya, di antara keduanya, yang terbawa hasrat hanya seorang, yaitu hanya Angela saja, sementara Jason hanya karena rasa kasihan kepada Angela.Jason berusaha menandingi hasrat Angela yang sudah membumbung tinggi sejak tadi itu, Jason berusaha memberi apa yang diinginkan Angela, karena kasihan akan usaha Angela sejak tadi untuk membangkitkan hasrat Jason.Tapi, bagaimanapun Jason sudah mencoba, dia tetap tidak bisa, hasratnya tidak bisa naik, dia tetap tidak bisa melupakan Celine, hingga akhirnya, Jason menarik wajahnya dari wajah Angela dan membelakangi Angela."Maafkan aku, Angela, tapi aku tidak bisa."Angela sangat kesal saat Jason tidak meneruskan apa yang sudah mereka mulai ini. Angela cuma bisa memaki-maki Celine di dalam hatinya.Kemudian Angela mendekati Jason dan mengeluh, "kenapa sih, kamu tidak bisa melupakan dia? Ingat, dia telah menipu kamu dan dia telah membuat hidupmu ha
Delon menyeringai, dia begitu kesal akan Celine yang tidak mau menyerah kepadanya. Kekesalannya bertambah saat Celine melakukan tekel ke arah kakinya yang sempat patah dan masih dalam pemulihan itu, sehingga kaki ini mengalami pergeseran yang mungkin akan membuat kakinya akan kembali berada dalam masalah.Hal ini tentu saja membuat Delon menjadi dendam kepada Celine. Delon bersiap dengan pisau di tangan kanannya yang sekarang ini tidak dia perlihatkan, tapi siap untuk dia tancapkan kalau Celine melewati dirinya.Saat ini Delon masih menyeringai sambil memperhatikan langkah kaki Celine. Kalau sampai Celine nekat untuk melewatinya, maka tidak ada ampun lagi Delon akan segera menancapkan pisaunya ke bagian kaki Celine. Bahkan kalau perlu ke bagian tubuh Celine kalau Celine nanti masih meronta-ronta saat dia menahan Celine."Maju kamu ke sini! Aku kan tancapkan pisau ini ke tubuhmu," batin Delon dalam hatinya.Celine bukan tidak tahu kalau bahaya sedang mengintainya. Tentu saja dia tahu b
Saat ini, tubuh Celine gemetar saat dia menatap benda yang berada di tangan Delon itu, karena benda itu adalah benda yang sangat berbahaya yang bisa mendatangkan kematian bagi Celine.Celine mundur-mundur ke belakang. Celine ingin lari keluar dari kamar ini, apalagi saat dia melihat kilatan cahaya dari benda tajam yang terbuat dari besi putih yang berada di tangan Delon."Jangan lari, Celine! Jangan pernah lari lagi dariku!" Suara Delon ini terdengar sangat dingin. Delon melangkah maju sambil memegang pisau di tangannya. Tatapan mengancamnya kini semakin mengerikan.Tapi pada saat ini, Celine menyadari kalau gerakan Delon agak aneh. Tidak seperti orang kebanyakan. Langkah kakinya beda dengan orang kebanyakan.Celine baru teringat kalau salah satu kakinya Delon, sempat dipatahkan oleh anak buahnya Yorry, karena itu, walaupun mungkin, kaki Delon sudah sembuh tapi dia terlihat masih berjalan dengan gerakan lambat dan terlihat kaku tidak seperti orang yang berjalan dengan normal.Sebenarn
Setelah mengantar satu pesanan makanan, Celine mulai membalas pesan WA dari Jason itu. "Aku akan menemui kamu tapi satu jam lagi karena aku masih di kafe dan aku belum diizinkan keluar. Kamu bisa menunggu kan, Jason?"Celine sangat gembira karena ada jawaban singkat di seberang sana, melalui pesan WA kalau dia akan menunggu Celine, karena itu, dengan bersemangat, Celine langsung membawakan pesanan-pesanan makanan dan minuman di cafe ini untuk memperlihatkan diri kalau dia kerja dengan rajin.Setelah itu, Celine mulai meminta izin kepada manajernya di cafe ini untuk memberinya izin pergi karena jam kerja Celine masih ada 2 jam lagi kalau Celine meminta izin di jam 11, berarti ada 1 jam dia tidak kerja."Memang kamu mau kemana, sih?" tanya Manager yang bernama Rudi."Aku ada perlu penting, pak. Ini menyangkut masalah yang sangat sangat penting. Kalau tidak, aku tidak akan pernah meminta izin. "Celine memasang muka permohonan ke arah Rudi."Apa kamu akan pergi dengan bule itu?" tanya Rud
Mendengar itu, Anto langsung membalikkan tubuhnya ke arah belakang dan dia sangat kaget saat melihat Celine. Dia segera mematikan keran air kemudian mendekati Celine yang berada di gerbang pagar."Iya, Neng?" tanya Anto."Apa bapak punya nomor barunya Pak Jason?" tanya Celine penuh harap"Aduh, aku nggak punya, neng. Kalau nomor lama ada, tapi kan sudah enggak bisa dihubungi.""Apa sampai sekarang Pak Jason dan Ibu Rahayu tidak pernah menghubungi bapak?""Gak, neng. Gak ada. Tapi, semalam sih ada Ibu Rahayu menghubungi Ratna tapi Ibu Rahayu cuma menghubungi lewat nomor hotel karena katanya untuk sementara Ibu Rahayu, Pak Bernard dan Pak Jason masih tinggal di hotel.""Oh gitu, nanti, apakah bapak bisa meminta nomor handphonenya Pak Jason atau Ibu Rahayu untuk aku, pak?""Wah gimana, ya?" Anto menggaruk-garuk kepalanya. "Kalau soal itu sih, aku sudah udah dibilangin sama Ratna, kalau nanti aku sudah punya nomor handphone barunya Pak Jason atau Ibu Rahayu, aku nggak diperbolehkan member
"Ada siapa sih?" tanya Rara yang saat ini sudah berada di samping Celine sambil menggendong Bryan yang masih memegang mobil-mobilannya."Nggak tahu, mah, aku lihat dulu. "Celine melangkah duluan untuk mengintip dari balik jendela.Ternyata yang di luar itu adalah Mark, sang dokter yang berketurunan bule kulit putih asal Amerika itu. Karena itu, Celine segera membuka pintu rumahnya."Selamat sore, tante. Selamat sore,Celine. Halo, Cowboy," kata Mark sambil menyatukan kedua tangannya di depan dada ke arah Rara, Celine dan Bryan."Ini dokter Mark, temanku, mah," kata Celine kepada Rara."Oke. Diajak masuk aja tamunya." Setelah itu, Rara segera masuk ke dalam bersama Bryan.Setelah Mark duduk di ruang tamu, dia bertanya, "apakah itu anakmu yang kamu ceritakan itu?""Iya, Mark dan aku baru tahu tadi pagi kalau dia adalah anaknya Jason.""What? Anaknya Jason? Kok bisa kamu baru tahu tadi pagi soal sepenting ini?""Ceritanya panjang, tapi kalau kamu bertanya tentang anakku sehari yang lalu m