"Hiiikkk..." suara kuda yang berpadu di dalam hutan . Penunggangnya adalah seorang pemuda berusia 24 tahun. Dibelakangnya ada sekitar 24 ksatria yang mendampinginya. Mereka sedang melakukan ekspedisi untuk menelisik misteri Hutan Wolbet. Dikatakan bahwa masih banyak peninggalan kuno yang berserakan di dalam Hutan Wolbet, namun sudah beberapa kali di lakukan ekspedisi untuk menelisiknya tidak pernah berhasil, itu karena semua ekspedisi gagal mencapai kedalaman hutan. Hutan tersebut masih menjadi sarang monster. Semakin dalam hutan semakin energi jahat yang pekat dan sesak ketika memasukinya. Dan tentu saja Monster yang mendiaminya semakin ganas.“Yang Mulia kita harus beristirahat karena kuda-kuda mulai kelelahan!” kata Bruno, ajudan Laki-laki tersebut.Laki-laki yang memimpin ekspedisi tersebut pun menghentikan kudanya. Dia adalah Matahari Muda Kerajaan Merden, Putra Mahkota Elia Xivantine.“Kita harus mencari tempat untuk mendirikan tenda Sir Bruno!” balas Elia. Sudah hampir 4 ming
Ball masih berlangsung dengan meriah. Dari segi dekorasi dan rasa makanan semuanya sangat memuaskan. Sesuai prediksi para bangsawan bahwa bola di kediaman Duke of Ansel selalu membuat puas.Vania yang berkomunikasi dengan Duke Ibet, Duke Galo dan kawan-kawannya itu sudah bisa masuk ke setiap percakapan, mulai dari pajak Kerajaan yang akan naik, impor dan eskpor barang serta bencana kekeringan yang menimpa wilayah Xibe karena rusaknya hutan akibat para monster. Di tengah-tengah pembicaraan itu, sebuah pengumuman datang dari pintu depan"Yang Mulia Kekaisaran memasuki ruangan..." suara itu membuat semua orang tercengang. Pasalnya Sang Raja terlambat hadir hampir satu jam setelah acara. Tadinya Vania sudah menduga bahwa Sang Raja mungkin bisa saja terlambat atau tidak hadir sama sekali, tapi karena konfirmasi bahwa Sang Raja akan hadir maka otomatis Vania menghentikan bahwa Raja Terlambat, tapi Vania sudah menunggu 20 menit acara dan mengambil kesimpulan untuk melaksanakan acara peresmia
Di ball perayaan Vania, Pangeran Jehu menyerahkan tangan kanannya untuk mengajaknya berdansa. Itu adalah dansa kedua Vania. Meski enggan Vania tidak bisa menolaknya, terlebih Jehu datang atas nama keluarga Kerajaan. Dia datang mewakili Raja yang berhalangan hadir. Jadi meski enggan dan malas sampai mau melarikan diri, Vania harus memasang senyum palsunya untuk berdansa dengan sang Pangeran yang menjengkelkan dan tidak sopan. Orang yang melihat keduanya tengah berdansa pasti berpikir kalau mereka terlihat seperti sebuah lukisan yang indah. Paras cantik Vania dan paras tampan Jehu membuat orang-orang bergosip. Mereka seperti pasangan malaikat yang cocok untuk disandingkan. Apaagi dengan kating Vania dan Jehu yang pura-pura tersenyum seakan tidak ada masalah yang terjadi diantara mereka membuat banyak orang yakin kalau mereka akan menjadi pasangan yang cocok . Itu diluar rumor jelek Pangeran Jehu. Vania beberapa kali mencoba menginjak kaki Pangeran Jehu dengan sengaja. Tapi Pangeran
Kesha selalu merasa rendah diri. Menurutnya, Dia tidak akan bisa sepintar kakaknya untuk belajar hal apapun. Sejak kecil tubuhnya lemah, jadi Kesha sering kali sakit karena hal-hel kecil. Demam adalah penyakit biasa yang sering menghampiri dirinya. Saat musim dingin, Dia biasanya menderita flu, saat musim panas juga Dia biasanya menderita demam. Kulitnya juga sensitif, jadi mandinya juga memerlukan perlakuan khusus. Penyakit orang kaya memang ada ada saja.Kesha yang lahir karena kelebihan mana tersebut, harus mengalami penumpukan mana. Untung saja mananya tersegel, tapi hal tersebut juga yang menjadikan tubuhnya lemah. Itu karena seperti bagian mana yang biasanya ada dalam diri seseorang tiba-tiba harus dihilangkan. Menyegel mana juga sebelumnya harus menguras mana dari dalam tubuh. Mana diperas dengan mantra terlarang dan tidak sembarang orang yang bisa merapalkan mantra terlarang tersebut. Dulu Ibunya beranggapan kalau lebih baik tubuh Kesha lemah dibandingkan dengan punya banya
Sepulangnya dari ball peresmian Duchess baru dari Duchy of Ansel. Jehu sering tersenyum di kamarnya. Dia masih mengingat aroma wangi dari Duchess baru tersebut. Siapa sangka, orang yang sering diobrolkan oleh banyak orang itu akan menarik minat dan perhatiannya. Sosok wanita yang belum pernah Dia temui sebelumnya. Wanita yang dingin dan angkuh, laly wanita yang menatapnya dengan jijik. Jehu jadi bertanya-tanya, apa sebab mata wanita tersebut terlihat jijik ketika memandangnya? apakah karena rumor yang sudah menyebar mengenai dirinya?.Yah, Jehu memang tidak menyangkal kalau Dia akan dipandang brengsek dengan perilakunya tadi selama di ball. Itu semua karena Jehu berniat menggoda Vania dan mempermalukan Kakeknya.Jehu yang sudah sadar akan rumornya sendiri adalah dalang dari rumor yang menyebar. Dia sengaja membuat dirinya sendiri terlihat buruk, kotor dan hina seperti kotoran yang najis. Dia bahkan sengaja menyewa pelacur setiap malam untuk dimasukkan ke dalam kamarnya. Di kamarnya bi
Putra Mahkota Elia dan tim ekspedisi Hutan Wolbet sudah kelelahan. Mereka sudah mendapatkan banyak tulang belulang, kulit dan juga organ para monster yang akan dijual ke menara sihir. Pendapatan tersebut akan cukup untuk menambah penghasil kerajaan dan para ksatria yang ikut ekspedisi. Para Ksatria tersebut sebenarnya sudah mendapatkan gaji bulanan tapi jika mereka pergi ke daerah yang beresiko maka pihak kerajaan wajib memberikan uang lebih layaknya uang lembur karena mau pergi medan bahaya yang bahkan bisa menghilangkan nyawanya. Ini semacam uang jaminan bagi keluarga yang akan ditinggalkan, makanya banyak ksatria yang biasanya dari kalangan rakyat biasa yang mau dan sukarela mengikuti ekspedisi Yang Mulia Putra Mahkota Elia. Karena sering mengikuti Putra Mahkota Elia, akhirnya mereka menjadi semakin kuat dan loyal. Ketahanan mereka teruji dari setiap marabahaya yang datang dan sikap loyal mereka terbentuk karena selain mendapatkan dana berlebih, biasanya Yang Mulia Putra Mahkota ju
Elia sudah memutuskan bahwa mereka harus menjelajahi dungeon. Bruno sang ajudan juga sangat setuju. Mereka kepalang tanggung jika harus pulang untuk meminta bantuan karena masalah perbekalan saja. Ada beberapa ksatria yang masih diatas dan tidak terjebak masuk ke dalam tanah yang ambruk. Elia pun mengutus mereka untuk keluar dari Hutan Wolbet dan mencari bantuan terdekat.Sisanya akan ikut masuk ke dalam dungeon. Elia sendiri merasa berdebar-debar karena ini pertama kalinya Dia menemukan Dungeon dan menjelajahinya. Akan ada bahaya apa di dalam pun Dia tidak tahu.Seluruh orang merasa waspada ketika mulai melangkah masuk. Kuda mereka, mereka tinggal di luar. Pintu masuk gua itu sendiri cukup lebar. Kira-kira 5 meter dengan ketinggian 3 meter. Didalam sangat gelap dan lembab. Aroma kelembaban tanah yang tak pernah tersentuh matahari pun menyeruak. Dari buku-buku pengetahuan dasar dungeon yang Elia baca, biasanya ada banyak jebakan sihir yang sengaja ditanam untuk menghindari pembajakan
Elia melangkah mendekati air mancur yang tampak tidak mencurigakan tersebut. Para ksatrianya hanya memandangnya pergi.Setelah sampai di air mancur tersebut, Elia mengamati air mancur itu dengan seksama.'Jika dinding dan lantai yang tersentuh saja menimbulkan bencana yang mengerikan, aneh sekali jika air mancur ini baik-baik saja,' pikirnya.Setelah berulang kali berpikir, ternyata memang semua pola dinding yang berbahaya itu mengelilingi air mancur tersebut, seakan ingin menghalangi siapapun untuk mendekati. Semua jebakan lantai di dekat air mancur sudah keluar, makanya ketika Elia melangkah mendekati air mancur tidak terjadi apa-apa. 'Kuncinya ada di air mancur tersebut,' pikirannya bersikeras demikian.'Tapi dimana?' "Apakah ada yang aneh Yang Mulia?" Bruno mengajukan pertanyaan karena sepertinya Sang Putra Mahkota tampak seperti melakukan sebuah pengamatan."Ah... Aku hanya merasa kalau air mancur ini adalah sebuah kunci" "Kunci?""Benar! Tidakkah kamu merasa kalau ada ksatria
Keluar dari istana Loka memandang Vania. Dia sebenarnya cukup terkesima dengan pandangan Vania. Dia masih muda dan dipaksa dewasa. Dia belum pernah menikah tapi harus punya dua anak yang siap dia jaga. Loka yakin, Vania akan jadi wanita hebat. "Penyihir agung Loka... Saya amat sangat merasa berterima kasih atas segala bentuk bantuanya selama ini. Anda tahu bahwa kediaman Ansel dimasa mendatang akan selalu membantu menara sihir." Loka tersenyum, "Saya juga berterima kasih atas segala bentuk kesempatan dan kepercayaan yang diberikan. Senang bisa bekerja sama dengan kediaman Ansel." Erick Jamamiel juga sudah kembali ke akademi untuk mengajar dan tentu saja masih dengan eksperimentalnya. Sebagai Duchess Vania banyak bertemu dengan orang baru. Dia bisa melihat banyak perspektif tentang kehidupan secara luas. Dia melihat langit yang cerah. Ah ... rasa nya masa depan itu juga akan cerah bukan. Loka langsung berpamitan dan akan pergi ke menara sihir. Vania juga segera kembali ke ke
Kenapa keluarga Kerajaan dengan entengnya membuat kesimpulan seperti itu. Mereka meminta maaf pun tidak bisa mengembalikan kakak ipar dan kakaknya. "Ini karena keteledoran Ayah dan pengabaian. Kami sadar akan hal itu." Jehu menambahkan. Sejujurnya Vania mau marah, tapi tidak etis juga memarahi Meraka karena itu bukan salah mereka. "Sudahlah... yang penting sekarang malah sudah clear dan jelas. Itu bukan salah kalian sejujurnya." Kata Loka. Vania mendengarnya juga. Loka benar, tapi entah kenapa rasanya masih sakit. Dia kehilangan kakaknya dan mendapatkan surat wasiat yang memberatkan dirinya. Bukannya tidak mau untuk merawat kedua keponakannya. Tapi menjadi Duchess adalah hal lain yang tidak pernah dia pikirkan. "Ayah akan menebus dosanya dengan pergi ke kuil untuk mengabdi selama sisa hidupnya." Mereka semua cukup kaget, keputusan Raja itu tidak pernah mereka duga. "Secepatnya aku akan naik tahta untuk menggantikannya." Vania sebenarnya Tidak terima, dia ingin me
Sungguh tidak akan ada yang menyangka berita menghebohkan datang dari keluarga Istana. Raja mengumumkan secara resmi bahwa dia akan mundur dari jabatan. Tidak tahu apa yang pasti telah terjadi, tapi berita tersebut membuat semua orang gempar, bahkan pada bangsawan yang menduduki kursi dewan negara nasional. Sementara itu Elia dan Jehu masih menutupi kesalahan Ayahnya. Mereka kemudian hendak melakukan audiensi dengan pihak menara sihir dan keluarga Duke Ansel. *** Aneh sekali ada surat dari istana, dan sepertinya surat resmi. Vania membaca surat tersebut dengan serius. Karena ini surat penting tidak mungkin dia akan menolaknya. Tapi sebetulnya, dia sedang dalam kondisi mendesak. Ini terkait kondisi Kesha. Ritual tersebut belum di lakukan sehingga kondisinya menjadi lebih tidak memungkinkan dengan segala sesuatu yang terjadi. Bisa jadi lebih baik, atau sebaliknya. Pihak menara sudah berjanji bahwa malam ini adalah harinya. Pada malam hitungan tertentu, mana seseorang akan t
Raja merasa sangat gelisah sepanjang waktu. Dia tidak menyangka bahwa anaknya yang tidak berguna seperti Jehu itu bisa membuat gebrakan dengan mengungkapkan dalang kasus pembunuhan berantai di masyarakat. Bersama dengan Elia dia bisa bekerja sama. Lebih parah lagi ternyata kedok Marquis Sami bisa ketahuan. Ambisinya selama ini adalah menciptakan pasukan kuat dan akan ditakuti oleh kerajaan sekitar. Dia ingin melakukan ekspansi perluasan wilayah. Makanya dia mendukung Marquis Sami dan memberikan pendanaan untuk objek penelitian nya. Siapa sangka dia benar benar berhasil. Tapi ilmuan yang gila kadang kadang banyak mengorbankan banyak hal. Dan itu menjadi salah kaprah ketika Marquis menghalalkan segala cara. Raja akui dia salah telah mengabaikannya dulu. Kini setelah anak anaknya mengetahuinya dia malu karena sudah bertindak tidak adil pada banyak orang. Terlebih Marquis juga mengorbankan Duke Gama dan Menara sihir karena ingin menggali dirinya. "Apa yang harus aku lakukan?" Dia
Para pekerja dikembalikan ke mansion setelah semuanya selesai. Ksatria yang terluka juga diobati dengan segera. Semua master menara sihir bekerja tanpa beristirahat. Jehu dan Elia juga punya tugasnya sendiri. Untuk pertama kalinya mereka bekerja sama dengan kompak. Padahal mereka dulu selalu bermusuhan. Marquis Titan dijaga dengan ketat dibawah pengawasan menara sihir juga. Rumahnya digeledah dan ditemukan lorong rahasia bawah tanah. Rupanya dibawah sana masih banyak percobaannya. "Orang itu benar benar gila.""Dia berniat membuat pasukan monster.""Ini dibisa dikatakan pemberontakan."Mempunyai kavileri pasukan melebihi istana sama saja dengan upaya pemberontakan. Di jaman ini, semua bangsawan memiliki pasukan dengan jumlah terbatas dan Tidak boleh melebihi pasukan istana. Setelah mengacak mengacak tempat tersebut, Elia menemukan segel yang sangat familiar."Segel istana." Itu adalah segel milik Raja."Ayah?" Jehu penasaran.Benar, itu adalah segel milik raja bahwa Marquis meng
Elia tentu saja tahu tentang operasi jebakan tersebut. Dia akhirnya memberikan surat kepada Jehu, meskipun sepertinya akan datang terlambat. Pasukan kavaleri mereka datang terlambat. Ternyata suasana di istana Duke Ansel telah kacau balau. Banyak hewan hewan mati dengan darah berceceran. Beberapa ksatria juga terluka karena mereka monster monster tersebut. "Gila!" Kata Jehu kaget. Dia tidak tahu bahwa selama ini yang mereka hadapi adalah monster . "Tapi monster ini diciptakan oleh seseorang." Suara pedang berdesing. Teriakan teriakan para ksatria menggema. Pasukan Jehu juga segera bergabung. "Sepertinya Duchess dan beberapa tuan penyihir ada di dalam!" Jehu dan Elia berbagi peran. Elia bertugas mencari musuh utamanya, sedangkan Jehu berperan untuk mencari Duchess Vania dan yang lainnya. Ketika Arvel, Erick dan Vania kelelahan datanglah Jehu. "Ahh.. bantuan datang!" Kata Erick yang sudah kelelahan. Kesha sudah digendong oleh Vania."Kita harus pergi dari sini!""Bagaimana den
Dalam suasana sepi, Marquis terus menyelinap masuk, seolah segalanya terasa sangat mudah. Dia hanya tidak tahu bahwa sebenarnya semua gerak geriknya sudah di incar. Tepat saat dia hendak masuk ke sebuah kamar, dia dihalang oleh beberapa orang. "Sialan!!"Ternyata semua ini hanya sebuah jebakan.Dia segera memberi perintah pada monster buatannya itu.Kuda dengan gigi tajam dan mengeluarkan air liur menjijikkan itu maju."Dia sudah menciptakan monster rupanya!"Donald yang awalnya merasa bosan kini merasa sangat bersemangat. Sudah lama tidak mendapatkan pengalaman baru."Dia monster dengan mana yang kuat." Loka sedang memberitahu."Aku akan menguji semua eksperimen ku!" Katanya bersemangat.Ben sendiri juga sudah bersiap."Dia cukup gila rupanya, datang sendirian!"Tapi Marquis juga sebenarnya sudah bersiap kalau kalau dia mengalami gangguan.Saat kuda itu hendak menyerang, Donald melemparkan mercon bubuk ke arah kuda itu, alhasil kuda itu kelimpungan."Apa yang kau lempar kan?""Hany
"Kalau kasus yang tengah ditangani pangeran Jehu ternyata terbukti benar bahwa Duke Gama dan guru besar bekerja sama. Aku yakin pelakunya sama." "Pasti dia sudah mendengar tentang anak yang memiliki mana melimpah." "Kita bisa menjebaknya!" "untuk jaga jaga, kita kosongkan menara!" "Memangnya mereka mau kesini hanya untuk berjaga." Loka sam Arvel terlihat sedang berdebat satu sama lain. masih ada ketiga teman penyihir di menara, kalau mereka ikut kesini pasti mereka tidak mau. "Tapi kalau kita bahas kematian guru, pasti mereka mau." Mau bagaiman pun mereka menyayangi guru mereka. Master menara tidak pernah pelit dalam berbagi ilmu, kadang kala dia hanya menguji seberapa kuat kemauan kita untuk belajar . "coba saja kalau begitu." Lalu dipanggil lah mereka semua. Donald , Kevin dan Ben. Mereka tampak sangat kesal. "Awas saja kalau Tidak ada yang menarik malam ini!" Donald si pecinta adrenalin menekankan hal itu kepada Loka. "Aku Tidak janji ya!" *** Malam i
Kasus itu adalah sederet kasus penculikan orang di daerah kumuh. Ketika ditemukan Mayat mereka pucat, mereka kehabisan daya hidup. pengambilan mana secara paksa. "Tapi untuk apa?" Jehu bertanya tanya. Sementara dia masih menyelidiki kasus tersebut. Di kediaman Ansel mereka juga akhirnya bisa mengurai isi perkamen tersebut. Mantra itu ada dan yang perlu disiapkan adalah menyiapkan ritual tersebut . "Benar kalau Duchess Vania tidak memiliki mana sejak kecil?" "Sejak lahir malah." Tapi dia masih bertahan Hidup. Bukankah dia seperti fosil? Lihat saja kasus yang tengah terjadi, mereka semua mati ketika mana nya tersedot. Daya hidup mereka juga seperti tersedot. Kalau Duchess saja bisa hidup, bukankah mereka harusnya juga bisa hidup. "Ini kasus langka." Kata Loka . dia langsung melihat Duchess sebagai objek penelitian. "Apa?" Vania mulai ketakutan. "Tapi bagaimana kalau gagal? bukankah ini lebih seperti tikus percobaan?" Erick menyampaikan pendapatnya. Vania juga ng