“Kamu sangat keterlaluan, cepat kembalikan!” teriaknya dengan kesal.Fattan diam saja dan membiarkan Falisha kembali berjinjit. “Apa susahnya kamu melakukan itu?” sungut Fattan kesal. Falisha menghentikan aksinya dan menatap lebih dalam wajah Fattan. Dia pun mendekati wajah Fattan sehingga deru napas mereka pun terasa menerpa mereka masing-masing. Wanita cantik itu membiarkan hidungnya menyentuh hidup Fattan yang sama-sama terlihat mancung. Godaan Falisha membuat Fattan tak sanggup untuk berlama-lama untuk meraup bibir Falisha yang seakan-akan memanggilnya untuk dicium. Namun, belum juga terlaksana niat itu tiba-tiba saja Falisha memukul bagian bawah Fattan dengan kuat. Seketika Fattan mengerang kesakitan sehingga Falisha langsung menjauh dari Fattan. Ponsel di tangan Fattan pun bisa dia ambil sebelum terjatuh ke lantai. “Sudah aku bilang Mas, jangan membuatku kesal, kamu sudah menamparku dan kamu dengan gampangnya melakukan hal ini? Seharusnya kamu sadar Mas, apa yang kamu laku
Falisha mengamati dari jauh di mana anak-anak yang lebih besar itu sedang mengganggu Fahri. Tampak anak kecil itu hanya dia saat beberapa anak iru mulai menertawakan Fahri, bahkan terlihat juga beberapa orang dewasa yang bicara seakan ikut menertawakan anak kecil itu. Tangan Falisha mengepal kuat dan tangan satunya masih menggenggam ponselnya untuk mereka semua kejadian itu. Mungkin saja video rekaman itu sangat berguna untuk dijadikan bukti. Falisha terkejut saat kalimat-kalimat yang dilontarkan oleh mereka sangat tidak pantas. Apalagi orang tua yang ikut membenarkan dan mengejek Fahri. Tak ada perlawanan dalam diri anak itu hanya diam mendengarkan ocehan mereka. Apakah ini sering terjadi di sekolah? Bahkan pihak sekolah seakan menutup mata dan telinga saat melihat seperti ini. Atau mungkin mereka menganggapnya hanya sebagai bahan candaan saja, sehingga bukan pelanggan yang berat. Padahal dari kalimat-kalimat yang tidak pantas di dengar oleh anak sekecil Fahri membuat kesehatan me
Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi, tapi Falisha belum juga sampai di kantor. Falisha hanya memberitahukan kepada Silvi kalau dirinya masih ada keperluan yang lain dan akan datang telat ke kantor. Sedangkan hari ini ada rapat untuk penentuan atau mencari model yang pas untuk mengiklankan produk minuman itu.Wajah Fattan tak bisa digambarkan lagi antara marah, cemas dan khawatir. Bahkan untuk sekian kalinya Fattan menghubungi wanita cantik itu pun tidak digubris oleh Falisha meskipun nada tersambung. Yudi yang sedang membahas masalah periklanan pun harus memulai meeting itu tanpa kehadiran Falisha. Silvi hanya memberitahukan kepada Fattan kalau Falisha tidak bisa hadir dalam rapat itu. Tentu saja hal itu membuat Fattan semakin geram dan marah dengan tindakan yang dilakukan oleh Falisha. Fattan tidak konsentrasi dalam rapat itu. Beberapa kali Fattan menghubunginya masih saja tidak bisa. “Apa yang kamu lakukan di luar, Falisha? Kenapa tidak mengabariku dan ponsel kamu? Ak
“Maaf sudah terkirim dan saya ingin melihat reaksi Tuan Fattan bagaimana sikap kalian yang tidak peduli dengan anak pemilik gedung sekolah ini,” tegasnya membuat kedua wanita paru baya itu begitu panik dan khawatir. “Anda siapa sih sudah membuat suasana sekolah kami menjadi kacau. Hal ini masih bisa dibicarakan secara kekeluargaan tanpa harus melibatkan Tuan Fattan. Dan jika kami bermasalah tentu saja Anda juga mendapatkan masalah!” ancam Bu Anna tidak terima dengan perlakuan Falisha.“Jika Anda tidak merasa bersalah kenapa harus takut? Saya adalah bagian dari keluarga Widatama hanya saja saya baru saja pulang ke rumah dan mendapati anak itu yang terlihat murung dan kurang percaya diri. Saya akui keluarga Widatama kurang memperhatikan kondisi kesehatan anak itu karena mereka sangat super sibuk. Makanya saya harus buru-buru pulang dan mulai sekarang dia dalam pengawasan saya. Anggap saja saya ada baby siternya Fahri dan juga Tantenya Fahri. ***Sementara itu Fattan yang masih mengge
“Anda tidak bisa seenaknya memecat kami begitu saja. Kenapa Anda lebih percaya dengan omongan orang asing daripada kami? Ya kamu akui kami memang melakukan kesalahan karena lalai dalam tugas kamu, tapi kami pikir mereka hanya sekedar bercanda dan Fahri pun tidak pernah memberitahukan kepada kami kalau dia diganggu seperti itu. Kami akan meminta para orang tua murid dan temannya untuk minta maaf kepada Fahri dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi, tapi saya mohon Pak Fattan jangan membuat suasana menjadi keruh lantaran hal sepele ini,” jelas Bu Anna memohon. “Justru karena kelalaian kalian membuat anak itu trauma, dia menjadi anak yang tertutup dan pendiam. Tidak ada yang peduli baik di sekolah maupun ... ucapan Falisha menggantung seperti tertahan meneruskan kalimatnya lagi. Fattan menatap tajam ke arah Falisha begitu juga dengan Falisha yang membalas tatapan itu dengan berani. Falisha keluar dari ruangan itu karena terasa sangat sulit bernapas di sana sehingga memutuskan tak
Sesaat kemudian terdengar deru suara mesin mobil. Fattan beranjak dari tempat duduknya dan pergi ke balkon. Seketika senyumannya mengembang saat melihat dari atas Falisha yang keluar dari mobil. Dia lalu bergegas untuk menemui mereka. Langkahnya yang besar menuruni anak tangga dan sampai di depan rumah. Rupanya Fahri sudah tertidur di gendongan Falisha. Fattan ingin meraih tubuh kecil Fahri tapi dengan cepat Falisha menghentikannya. “Nggak usah Mas, aku bisa sendiri kok,” tolaknya dan pergi mendahului Fattan. Fattan menghela napas kasar. Dia lalu merampas bawaan belanjaan dari tangan Pak Sopir. “Biar saya yang bawa,” ketusnya.Pak Alif langsung memberikannya. Mau tak mau Fattan mengikutinya dari belakang sambil membawa barang belanjaan itu ke kamar Fahri. Falisha lalu menidurkannya dan menyelimuti tubuh anak itu. Tak lupa memberikan kecupan singkat di keningnya. Fattan menaruh semua barang belanjaan itu kamar Fahri tanpa harus membongkarnya secara perlahan. Sedikit hatinya
Pria itu hanya terlihat tersenyum dan dengan berani dia langsung masuk ke dalam apartemen tanpa persetujuan Syakira. Spontan Syakira terkejut dengan apa yang dilakukan oleh pria misterius itu.“Hey, lancang sekali kamu masuk ke dalam, siapa kamu? Saya bisa laporkan kamu dengan satpam di sini! Keluar, sebelum saya teriak kencang!” Syakira begitu geram dan berusaha untuk mendorong pria itu tapi malah Syakira yang terjebak dalam situasi ini. Pria itu menaruh bungkusan plastik itu di eja kemudian mendekati Syakira. Tatapannya begitu liar dari atas sampai bawah menatap lapar melihat lekuk tubuh Syakira yang menggoda karena pada saat ini dia memakai baju tidur berbahan tipis sehingga lekuk tubuhnya tercetak dengan jelas. “Si—siapa kamu!” teriak Syakira semakin takut melihat pria itu. Saat ingin berteriak meminta tolong buru-buru pria itu membekap mulut Syakira dengan kuat. Dia lalu menghempaskan tubuh Syakira di sofa panjang. Pria itu lalu menutup pintu dan menguncinya dari dalam. Sete
“Kenapa aku ini? Apakah aku mulai jatuh cinta dengan Falisha? Tapi rasanya sangat berbeda,” ucapnya dalam hati sambil tersenyum.Namun, beberapa saat kemudian terdengar suara ponsel berbunyi membuyarkan lamunan Fattan seketika. Dia lalu mengambilnya dan melihat siapa yang telah menghubunginya pagi-pagi. “Syakira? Ah ya dia pasti dia ingin meluapkan amarahnya tapi aku sudah tahu kelemahannya,” ucapnya dengan bangga dan menerima panggilan telepon itu. “Ya Sayang, aku tahu aku salah, tolong jangan marah ya nanti aku transfer uang untuk kamu belanja, oke?”“Kamu memang sangat keterlaluan Mas, baiklah aku nggak marah tapi ada hal yang ingin aku sampaikan.”“Ada apa Sayang?” “Aku harus pergi ke Paris kontrakku sudah disetujui mungkin akan kembali dua bulan lagi.”“Apa, kenapa kamu mendadak memberitahukan aku?” “Ya aku juga baru tahu tadi malam dan sekarang aku sudah ada di bandara dan salam buat keluargamu ya aku nggak bisa berpamitan secara langsung. Pesawatmu sebentar lagi dan tunggu