Beranda / Pernikahan / Surat Wasiat Istriku / 34. Sebuah Tamparan

Share

34. Sebuah Tamparan

“Falisha!” teriak Fattan beberapa kali memanggil nama itu. Sampai akhirnya dia menemukan wanita cantik itu sedang berada di dapur bersama Fahri dan Mbok Ijah.

Wajah Fattan terlihat merah, ada rasa amarah yang dia tahan sedari tadi dan kini dia ingin meluapkannya tanpa berpikir panjang kalau tindakannya membuat anak tampan itu semakin membencinya.

Fattan mendekati Falisha, mereka saling beradu tatap. Seketika sebuah tamparan berhasil mendarat di pipi Falisha. Baik Mbok Ijah dan Fahri menyaksikan tindakan kejam itu. Mata Fahri melotot tajam dan mulut menganga menyaksikan peristiwa itu.

Rasa panas dan kebas langsung dirasakan oleh wanita cantik itu. Napas Fattan naik turun dengan tatapan nyalang seperti ingin melenyapkan mangsanya seketika..

“Berani sekali kamu membawa Fahri tanpa seizinku! Kamu pikir siapa dirimu, hah! Kenapa tidak mengabari aku, kamu di sini hanyalah seorang pembantu bukan istri sungguhan, meskipun kita sudah sepakat, bukan berarti kamu seenaknya bertindak!” cerca F
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status