Sore ini Kaendra mengajak Amber pergi keluar untuk jalan-jalan di sekitaran Kota Jakarta selatan sambil membeli makanan yang di jual di pinggir jalan. Baik Amber dan Kaendra tak merasakan jijik sama sekali dengan makanan yang di jual di pinggir jalan mereka berdua sudah biasa.
Mereka mungkin hidup di kalangan keluarga kaya raya namun mereka tak sombong seperti kebanyakan orang. Kaendra dari kecil selalu di ajarkan Alena bersikap baik, menghormati yang lebih tua dan tak boleh membeda-bedakan orang baik miskin atau kaya.
Amber sendiri sangat terlihat senang di ajak jalan oleh Kaendra sore ini, Amber selal
Hari ini Kaendra mengajak jalan Amber ke pemakaman Felicia dirinya juga tak lupa membawa buket bunga untuk Felicia. Amber masih setia mengikuti Kaendra di belakang tanpa protes sama sekali. Amber hanya bingung saja kenapa Kaendra malah mengajaknya ke pemakaman memangnya siapa yang akan Kaendra jenguk.Kaendra berhenti sebuah makam dan meletakkan bunga yang di bawanya tadi, Amber masih diam saja tak bicara apa pun.“Apa kamu mengingat dengan nama itu?” tanya Kaendra.Amber membaca nama yang tertera di batu nisan itu dan dirinya menoleh ke Kaendra seolah bertanya kenapa dirinya harus mengingat nama orang yang sudah meninggal.Kaendra pun menoleh dan tersenyum kepada Amber, dan mendekat ke Amber lalu membisikkan tepat di dekat kupingnya.“Cobalah mengingat sesuatu sayang, coba kamu lihat nama itu dan ingat kembali kalau belum bisa jangan dipaksakan,” bisik Kaendra.Kaendra pun menjauhkan badannya kembali dan memasukkan k
Malam ini mereka berdua harus kembali keHamburgkarena tiba-tiba saja klienKaendradari Jepang ingin bertemu besok siang.Kaendramenggunakan jet pribadi agar lebih cepat sampaiHamburgkarena ini klien penting jadiKaendrasangat utamakan demi perusahaan.Amber dudukdisebelahKaendra, Amber hanya terdiam melihat keluar kaca melihat awan putih yang begitu indah.Kaendramendekatkan duduknya ke Amber sehingga membuat Amber terusik dan menoleh keKaendra.“Tuan bisanggakduduknya agak geserandisanakan lebih luas,” ucap Amber.
Pagi ini Kaendra bertemu dengan kliennya dari Jepang dengan ditemani Alan, Kaendra menyuruh Amber hari ini berada di rumah saja karena di kantor juga tak banyak kerjaan. Kaendra sehabis bertemu dengan klien dirinya akan berkunjung ke ruamah Amber bertemu dengan Amber dan juga ayahnya.Kaendra tahu jika hari ini Delano ayah angkat Amber tak ada kerjaan di rumah sakit, dan Kaendra juga tahu bahwa Delano pasti akan menggunakan waktu liburnya untuk tetap berada di rumah istirahat.Kaendra hanya ingin tahu alasan Delano mengangkat Amber sebagai anaknya dan bahkan harta warisan Delano juga akan jatuh ke tangan Amber. Kaendra juga ingin berterima kasih karena Delano mau merawat Amber dan menjaganya seperti anak kandungnya sendiri.Kaendra kini sedang membahas bisnis dengan partner bisnisnya tentang pembangunan Apartemen dan hotel di Kota Hamburg. Ya mereka akan membuat konsep yang berbeda dengan Hotel dan Apartemen yang berada di Hamburg.Setelah tiga jam membah
Amber duduk di bangku taman melihat bunga-bunga yang bermekaran, Amber sangat suka melihat bunga yang sedang bermekar indah. Apalagi di rumahnya dirinya banyak menanam bunga yang dirinya sangat suka, apa lagi ayahnya juga sering membelikannya bunga setiap kali pulang kerumah.Kaendra datang dan membawa buket bunga mawar putih yang selama ini Felicia suka, Kaendra memberikan bunga itu kepada Amber dan reaksi yang ditunjukkan juga sama seperti Felicia masih mengingatnya. Kaendra duduk di samping Amber sambil memperhatikan Amber yang sedang tersenyum sambil menghirup aroma bunga mawar yang diberikan oleh Kaendra.Perasaan Kaendra masih sama, masih seperti dulu saat Felicia mengingatnya dan nggak akan pernah pudar. Kaedra menyisihkan rambut Amber yang menutupi wajahnya karena terkena angin sore. Ya, mereka berdua jalan di taman dekat rumah Amber karena Amber tak mau diajak jalan jauh.“Apa kamu masih merasakan capek?” tanya Kaendra.“Tidak,
Kaendra meninggalkan ruang tamu dan lebih memilih pergi ke kamarnya dari pada harus mendengarkan obrolan tidak penting. Alena memanggil Kaendra namun Kaendra tak mendengarkan sama sekali dan lebih memilih mengabaikan panggilan mamanya.Alena hanya bisa meminta maaf kepada Ara dan Aneta karena sikap Kaendra yang seperti itu, tak biasanya Kaendra seperti itu. Ara sangat kesal karena meninggalkan dirinya seperti itu Ara akan melakukan segala cara agar Kaendra bisa menjadi miliknya.Ya, Ara akan merebut hati Kaendra, Ara sangat berambisi ingin mendapatkan Kaendra karena hatinya sudah kelincut dengan Kaebdra sejak pertama kali bertemu. Ara pun mengajak mamanya untuk kembali pulang dan Alena mengantarkan mereka sampai depan pintu.Kaendra melepaskan jasnya dan melemparkannya dengan sembarang, melonggarkan dasi serta menggulung kemejanya sampai siku. Kaendra benar-benar marah dengan mama dan papanya bisa-bisanya mendojohkan dir
Mereka sampai di Bandara,Kaendradan Amber turun dari mobil laluKaendramengajak masuk ke dalam Bandara.Kaendramenggunakan Jet pribadi miliknya sendiri,Kaendrabaru saja membelinya beberapa hari yang lalu.Kaendratak ingin pusing-pusing lagi membeli tiket pesawat lagi.Kaendralangsung mengajak Amber masukkedalamJet pribadinya itu, Amber dari tadi hanya diam dan mengikuti langkah kakiKaendra. Amber masih kesal denganKaendrayang selalu seenaknya saja, Amber juga bertanya-tanya kenapaKaendrabegitu peduli kepadanya, sedangkan kalau di pikir mereka berdua kenal juga belum lama.
Mereka berdua sudah sampai di Korea, Kaendra langsung menuju Apartemen milik kekasihnya itu. Kaendra juga masih setia mengandeng tangan Amber walaupun Amber masih mendiamkan Kaendra. Sepanjang jalan Kaendra terus tersenyum entah apa yang dipikirkannya, Amber saja yang melihatnya jadi takut dan berpikir Kaendra menjadi gila.Amber mengalihkan penglihatannya kekaca mobil melihat pemandangan jalanan, banyak orang berlalu lalang hanya untuk sekedar berjalan-jalan atau aktivitas yang lainnya. Kaendra dan Amber sampai di Korea sudah malam jadi banyak pemuda Korea yang suka jalan-jalan malam atau hanya sekedar bertemu dengan teman, pacar ataupun keluarga. Amber tiba-tiba merasakan bahwa dirinya pernah berkunjung ke Korea tapi kembali lagi seberapa keras Amber mengingatnya akan membuatnya kepala sakit.Amber memegangi kepalanya sakit yang luar biasa, dan Kaendra yang menyadari itu segera menghentikan tangan Amber yang mulai memukul kepalanya. Kaendra pun segera mencari obat di
Paginya Kaendra dan Amber bangun pagi-pagi sekali karena tadi malam mereka sudah janjian pagi ini untu lari pagi, Amber memang sengaja mengajak Kaendra untuk menemani lari pagi entah belakangan ini berat badan Amber jadi Amber harus mulai diet. Kaendra sangat senang menemani kekasihnya ini lari pagi, mereka lari pagi di taman dekat Apartemen yang mereka tinggalin dan di taman ini banyak orang yang sedang berolahraga pagi dengan teman, pacar atau keluarga.Amber merasa capek dan mengajak Kaendra untuk istirahat dan duduk di bangku kosong yang telah di sediakan untuk duduk. Kaendra memberikan botol air mineral yang di belinya tadi untuk mereka dan Amber pun menerimanya lalu meminumnya, Amber menyeka keringatnya dengan handuk yang ia bawa tadi. Rasanya nafasnya tidak teratur karena Amber merasakan dirinya ini memang jarang yang namanya olahraga apa lagi dirinya juga tidur selama dua tahun lamanya hanya berbaring di ranjang dengan alat-alat yang menacap di badanya.
Pesta pernikahan akan di mulai sebentar lagi, semua undangan sudah banyak yang datang, pesta pernikahan di adakan siang hari hingga malam hari nanti. Banyak tamu undangan dari kolega – kolega keluargaKaendradan Felicia dan semuanya dari kalangan atas, tamu undangan mereka sangat banyak baik dari keluarga Felicia danKaendra, Delano juga mengundang rekan bisnisnya.Kaendrasudah menunggu Felicia yang sedang berjalan di atas Altar dengan papanya,Kaendrasangat terpukau dengan penampilan Felicia saat ini yang terlihat sangat cantik sekali. Andre menyerahkan Felicia keKaendradanKaendralangsungmengandengtangan Felicia lalu mereka berdua mengucapkan janji suci pernikahan dengan hening dan khidmat.
Sore hariKaendradan Felicia sudah sampai diHamburg, mereka pulang ke rumah orang tua kandung Felicia, tak lupa sebelum mereka memutuskan untuk pulang ke rumah Andre, Felicia menelepon ayahnya Delano terlebih dahulu, Felicia hanya takut jika nanti sang ayah menunggunya.Mereka masukkedalamrumah dan duduk di ruang tamu, di sana ada keluarga Felicia yang sedang berkumpul.“Kalian ini dari mana? Harusnya kaliannggakboleh pergi jauh – jauh lagi, sebentar lagi kalian akan menikah jadi jangankemana– mana,” ucap Clarissa memperingati anak gadisnya dan calon mantunya itu.
Hari iniKaendramengajak Felicia untuk jalan keluar sebentar sebelum nanti kembali keHamburg,Kaendraingin mengajak Felicia belanja untuk hadiah yang ada di rumah berupa makanan dan yang lainnya. Felicia tak banyak bicara dirinya hanya ikutKaendrakemanapundirinya berjalan.“Sayang kamu mau beli apa saja, kamu bisa pilih apa yang kamu mau,” ucapKaendradengangmemeluk Felicia dari samping.“Ken, akunggakmau belanja, aku laginggakmood, bagaimana kalau kita beli makanan saja,” ajak Felicia.
Pesta berjalan dengan lancar dan meriah, Kaendra dan Felicia juga sangat menikmati pesta ulang tahun yang di gelar teman Kaendra, hingga malam sekitar pukul jam 12.00 malam mereka masih asik dengan acara pestanya."Sayang gimana? Apa kamu mau pulang sekarang?" tanya Kaendra sambil merangkul pinggang ramping milik kekasihnya itu."Nanti saja Ken, aku masih ingin mengikuti pesta ini, nggak apa-apakan kita pulang telat sekali-kali," ucap Felicia."Hemm ... baiklah kalau begitu, aku ikut kamu saja dan satu lagi kamu jangan minum lagi, kamu sudah banyak minum tadi nggak bagus tahu," peringat Kaendra, karena sedari tadi Felicia yang paling banyak minum dibandingkan Kaendra.Kaendra duduk di sofa paling pojok dengan di sampingnya Felicia, ya, mereka sedang asik mengobrol dan tentunya dengan di temani wine untuk minuman mereka, Kaendra tahu bahwa Felicia sebenarnya sudah banyak minum dan dirinya sudah sangat mabuk.Kaendra pun memutuskan untuk mengajak Felicia
Banyak saudara yang sudah datang, dan pernikahan antara Alan dan Ara juga sebentar lagi akan di mulai. Alan yang sudah rapi dirinya keluar terlebih dahulu, menunggu di pelaminan.Sedangkan Ara dengan di gandeng sang papa berjalan di atas altar, Alan sangat terpukau dengan penampilan Ara yang sangat cantik sekali hari ini sampai tak memgedipkan matanya.Adelano menyerahkan Ara kepada Alan, dan Alan pun menyambutnya dan tersenyum mereka mengucap janji suci pernikahan.**Semua berjalan dengan lancar Alan dan Ara kini menjadi pasangan suami istri, kini mereka sedang berfoto denga saudara-saudara yang datang. Di pernikahan Alan dan Ara, Kaendra sendiri tak di kasih tahu oleh Alan, karena Alan takut jika nanti Kaendra di kasih tahu akan marah karena tak mau mendengar nama Ara yang telah menyakiti Felicia.Setelah semuanya selesai, Alan membawa Ara ke rumah mereka yang akan di tempati mereka nantinya. Ya, Alan membeli rumah di Paris dirinya sudah menetapka
Kaendra mengajak Felicia kembali ke apartemen, karena hari juga sudah malam, terlalu lama berada di luar juga tak bagus untuk kesehatan.Hanya butuh setengah jam perjalanan saja menuju apartemen, Kaendra memarkirkan mobilnya di basemant. Kaendra mengandeng tangan Felicia menuju lift, mereka masuk kedalam lalu pintu lift pun tertutup kembali.Felicia lebih dulu masuk kedalam apartemen sedangkan Kaendra di belakangnya."Aku capek," ucap Felicia lalu mendudukkan bokongnya di sofa di ikuti Kaendra di sampingnya."Ya, sudah ayo kita ke kamar bersih-bersih dulu lalu kita tidur," ajak Kaendra, Kaendra mengandeng Felicia untuk memasuki kamar.Setelah mereka memakai piyama dan bersiap untuk tidur, Kaendra memeluk Felicia dari belakang dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, mereka memejamkan matanya dan tertidur.**Pagi harinya Felicia bangun terlebih dahulu, Felicia membersihkan dirinya terlebih dahulu. Setelah selai mandi Felicia berpaka
Sesampainya di Berlin, Kaendra langsung mengajak Felicia naik ke atas dengan menggunakan lift di mana apartemen Kaendra berada di lantai atas."Ken, kamu juga punya apartemen di sini?" tanya Felicia."Nggak sayang aku hanya menyewa saja sesuai kita menginap di sini hanya tiga hari," ucap Kaendra.Felicia hanya mengangguk mengerti, Felicia mengikuti Kaendra dari belakang sedangkan Kaendra di depannya. Kaendra memasukkan kode sandi pintu apartemennya, lalu setelah terbuka membuarkan Felicia masuk terlebih dahulu.Felicia melihat isi ruangan yang berada di apartemen yang tak jauh beda seperti apartemen yang Kaendra punya.Felicia duduk di sofa, dan di ikuti oleh Kaendra dengan duduk di samping Felicia."Sayang, lebih baik kamu istirahat dulu di kamar nanti malam baru kita keluar," ucap Kaendra."Kemana Ken?" tanya Felicia penasaran."Ya, rahasia dong sayang, masak aku kasih tahu kamu sekarang nanti bukan suprise lagi," ucap Kaendr
Pagi ini Kaendra mengajak Felicia untuk berlibur ke Berlin selama tiga hari, awalnya Felicia menolak tidak mau ke Berlin lebih baik istirahat di rumah lagian pernikahan mereka juga tinggal sebentar lagi namun Kaendra terus memaksanya, dan mau tidak mau Felicia mengiyakannya.Dengan di bantu oleh ART Felicia memasukkan semua yang dirinya butuhkan di Berlin, Felicia keluar kamarnya sambil menenteng tasnya, di ruang tamu sudah ada Kaendra yang di temani oleh Delano."Kalian hati-hati ya di jalan dan kamu Ken tolong jaga Felicia dengan baik, ya, walaupun dari sini ke Berlin hanya membutuhkan waktu beberapa jam tapi om ggak mau jika nanti Felicia terjadi apa-apa," ucap Delano."Siap om, Ken akan jagain calon istriku yang paling cantik," ucapnya sambil menoleh ke arah Felicia, Kaendra menyungingkan senyumnya yang begitu manis"Ayah baik-baik ya di rumah selama Felicia tinggal, nanti pulang dari Berlin Cia
Mereka berdua sampai di apartemen dimana selama ini mereka tinggal dengan di sambut oleh mama Alan, lalu Alan dan Ara pergi ke kamarnya masing-masing dan mama Alan merasa curiga jika mereka sedang ada sesuatu tapi dia tak tahu. Sampai di dalam kamar Ara menjatuhkan tubuhnya ke ranjang dan matanya menatap langit-langit apartemen. Ara memegang bibir dimana dirinya tadi ciuman dengan Alan dan bahkan mereka berhubungan intim tanpa menggunkan pengaman dan Ara juga masih merasakan perih di bagian area intimnya. Ara sendiri tak percaya kenapa dirinya bisa melakukan ini dengan Alan, yang pasti dirinya melakukan ini dengan hatinya dirinya dan hatinya sudah menerima keberadaan Alan. Lalu Ara bergegas menganti bajunya dan akan pergi kedapur untuk menyiapkan makanan untuk makan malam nanti, Ara yang melihat mama Alan sudah ada di dapur sedang menyiapkan bahan masakan tersenyum lalu mendekati Sarah untuk membantunya. “Tante, malam ini kita mau masak makan malam apa?” tany