Kaendra meninggalkan ruang tamu dan lebih memilih pergi ke kamarnya dari pada harus mendengarkan obrolan tidak penting. Alena memanggil Kaendra namun Kaendra tak mendengarkan sama sekali dan lebih memilih mengabaikan panggilan mamanya.
Alena hanya bisa meminta maaf kepada Ara dan Aneta karena sikap Kaendra yang seperti itu, tak biasanya Kaendra seperti itu. Ara sangat kesal karena meninggalkan dirinya seperti itu Ara akan melakukan segala cara agar Kaendra bisa menjadi miliknya.
Ya, Ara akan merebut hati Kaendra, Ara sangat berambisi ingin mendapatkan Kaendra karena hatinya sudah kelincut dengan Kaebdra sejak pertama kali bertemu. Ara pun mengajak mamanya untuk kembali pulang dan Alena mengantarkan mereka sampai depan pintu.
Kaendra melepaskan jasnya dan melemparkannya dengan sembarang, melonggarkan dasi serta menggulung kemejanya sampai siku. Kaendra benar-benar marah dengan mama dan papanya bisa-bisanya mendojohkan dir
Mereka sampai di Bandara,Kaendradan Amber turun dari mobil laluKaendramengajak masuk ke dalam Bandara.Kaendramenggunakan Jet pribadi miliknya sendiri,Kaendrabaru saja membelinya beberapa hari yang lalu.Kaendratak ingin pusing-pusing lagi membeli tiket pesawat lagi.Kaendralangsung mengajak Amber masukkedalamJet pribadinya itu, Amber dari tadi hanya diam dan mengikuti langkah kakiKaendra. Amber masih kesal denganKaendrayang selalu seenaknya saja, Amber juga bertanya-tanya kenapaKaendrabegitu peduli kepadanya, sedangkan kalau di pikir mereka berdua kenal juga belum lama.
Mereka berdua sudah sampai di Korea, Kaendra langsung menuju Apartemen milik kekasihnya itu. Kaendra juga masih setia mengandeng tangan Amber walaupun Amber masih mendiamkan Kaendra. Sepanjang jalan Kaendra terus tersenyum entah apa yang dipikirkannya, Amber saja yang melihatnya jadi takut dan berpikir Kaendra menjadi gila.Amber mengalihkan penglihatannya kekaca mobil melihat pemandangan jalanan, banyak orang berlalu lalang hanya untuk sekedar berjalan-jalan atau aktivitas yang lainnya. Kaendra dan Amber sampai di Korea sudah malam jadi banyak pemuda Korea yang suka jalan-jalan malam atau hanya sekedar bertemu dengan teman, pacar ataupun keluarga. Amber tiba-tiba merasakan bahwa dirinya pernah berkunjung ke Korea tapi kembali lagi seberapa keras Amber mengingatnya akan membuatnya kepala sakit.Amber memegangi kepalanya sakit yang luar biasa, dan Kaendra yang menyadari itu segera menghentikan tangan Amber yang mulai memukul kepalanya. Kaendra pun segera mencari obat di
Paginya Kaendra dan Amber bangun pagi-pagi sekali karena tadi malam mereka sudah janjian pagi ini untu lari pagi, Amber memang sengaja mengajak Kaendra untuk menemani lari pagi entah belakangan ini berat badan Amber jadi Amber harus mulai diet. Kaendra sangat senang menemani kekasihnya ini lari pagi, mereka lari pagi di taman dekat Apartemen yang mereka tinggalin dan di taman ini banyak orang yang sedang berolahraga pagi dengan teman, pacar atau keluarga.Amber merasa capek dan mengajak Kaendra untuk istirahat dan duduk di bangku kosong yang telah di sediakan untuk duduk. Kaendra memberikan botol air mineral yang di belinya tadi untuk mereka dan Amber pun menerimanya lalu meminumnya, Amber menyeka keringatnya dengan handuk yang ia bawa tadi. Rasanya nafasnya tidak teratur karena Amber merasakan dirinya ini memang jarang yang namanya olahraga apa lagi dirinya juga tidur selama dua tahun lamanya hanya berbaring di ranjang dengan alat-alat yang menacap di badanya.
Amber berkutat dengan masakannya, Amber sedang memasak soup ayam dan yang lainnya. Sambil menunggu soupnya matang dirinya menata masakan yang lain di meja makan. Sedangkan Kaendra sedari tadi hanya mengamati Amber memasak saat dirinya mendekat ingin membantunya Amber sudah lebih dulu melarangnya dan menyuruhnya duduk saja.Setelah semuanya sudah siap Amber mengambilkan nasi serta lauk pauk untuk Kaendra, setelah itu untuk dirinya. Kaendra senang setelah sekian lama bisa merasakan masakan kekasihnya. Mereka berdua menikmati makanan mereka dengan diam yang berbunyi hanya alat makan, Kaendra hari ini makan banyak Amber yang melihatnya hanya tersenyum tipis. Setelah selesai makan Amber membereskan semuanya dengan di bantu Kaendra, mereka seperti pasangan suami istri namun kenyataannya mereka belum menikah dan lebih sakitnya lagi Kaendra harus melewatinya dengan sabar.“Ken aku mau tanya sama kamu,” ucap Amber yang duduk di sebelah Kaendra yang sedang memainkan
Kaendra mengajak Amber untuk kembali ke Apartemen hari sudah mulai semakin malam dan cuacanya juga semakin dingin, Kaendra tidak mau jika Amber nantinya sakit. Kaendra masih setia mengandeng tangan Amber mereka jalan beriringan dan saling bercanda, seperti dulu ketika Felicia masih mengingatnya pasti Kaendra selalu berbuat jail atau hanya sekedar bercanda seperti sekarang inj.Mereka sampai di Apartemen, lalu Amber mengajaknya duduk di sofa sambil melihat acara Tv karena Amber belum merasakan kantuk lebih baik dirinya melihat acara yang di tayangkan di Tv.“Apa dulu aku pernah tinggal di sini?” tanya Amber.“Tentu, kamu tinggal di sini sudah lama kita juga kuliah bersama bahkan tinggal bersama di Apartemen inj,” ucap Kaendra.“Apartemen ini milik siapa?” tanya Amber kembali.“Apartemen ini milik kamu sayang, beberapa bulan yang lalu Papa kamu berniat menjualnya tapi aku nggak ngebolehin,” ucap Kaendra
Kaendra mengajak Felicia kembali ke Apartemen karena udara semakin dingin dan salju juga turun semakin banyak dirinya tak mau nanti terjebak di jalan dan lebih baik memilih pulang saja. Kaendra masih setia memegang tangan Felicia sambil masih fokus mengendarai mobilnya karena jalanan juga licin dan rawan bisa terjadi kecelakaan.Felicia hanya fokus melihat kedepan melihat jalan yang lain sudah tertutup oleh salju, sepanjang perjalanan baik Kaendra dan Felicia hanya terdiam saja sampai akhirnya mereka sampai di Apartemen. Felicia langsung bergegas kedapur untuk bikin susu hangat untuknya dan Kaendra hawanya benar-benar sangat dingin.Setelah jadi Felicia membawa cangkir yang berisisi coklat hangat itu ke sofa ruang tamu di sana ada Kaendra yang duduk sambil menyalakan Tv, Felicia menyodorkan cangkir yang berisi susu coklat hangat itu kepada Kaendra dan Kaendra menerimanya dan tak lupa dirinya mengucapkan yerima kasih sambil menampilkan senyumannya.“Maaf ya
Sudah beberapa hariKaendradan Felicia di Korea dan mereka menghabiskan waktu berjalan-jalan dan di Apartemen,Kaendrawalaupun tidak bekerja di kantor namun dirinya masih bisa bekerja lewat laptopnya ataupunipad,Kaendrajuga tidakperluhrepot-repot bolak-balik karena Alan bisa diandalkannya.Seperti siang iniKaendradan Felicia berada di Apartemen mereka tidak pergi keluar karena hawanya yang terlalu dingin jadi mereka berdua bermalas-malasan di dalam Apartemen. Kali ini Felicia memasak masakan yang bikin menghangatkan badan agar tidak terlalu dingin, sedangkanKaendradirinya lebih memilih tiduran di sofa sambil membuka email dari rekan bisnisnya.
Sudah dua minggu Kaendra dan Felicia di Korea, hari ini mereka berencana pergi ke Busan dan mereka juga akan menginap untuk beberapa hari di sana. Kaendra memang sengaja banyak mengajak Felicia untuk berlibur mengunjungi berbagai tempat agar proses penyembuhan Felicia semakin mudah dengan mengajak Felicia liburan ke tempat yang pernah ia kunjungi.Kaendra tarlihat selalu semangat asalkan itu di lakukan dengan Felicia, Felicia sedang bersiap-siap untuk membawa barang bawaanya ke Busan karena mereka akan menginap, Felicia di bantu Kaendra membereskan semuanya. Hubungan Kaendra dan Felicia juga semakin dekat dan Felicia yang sudah terbiasa dengan Kaendra jadi tidak canggung lagi.“Apa semuanya sudah siap dan tidak ada yang ketinggalan?” tanya Kaendra.“Kayaknya sudah semua, jadi kita tinggal berangkat,” ucap Felicia senang.“Apa kamu suka jika aku mengajakmu liburan terus?” tanya Kaendra.“Tentu, dan aku yang
Pesta pernikahan akan di mulai sebentar lagi, semua undangan sudah banyak yang datang, pesta pernikahan di adakan siang hari hingga malam hari nanti. Banyak tamu undangan dari kolega – kolega keluargaKaendradan Felicia dan semuanya dari kalangan atas, tamu undangan mereka sangat banyak baik dari keluarga Felicia danKaendra, Delano juga mengundang rekan bisnisnya.Kaendrasudah menunggu Felicia yang sedang berjalan di atas Altar dengan papanya,Kaendrasangat terpukau dengan penampilan Felicia saat ini yang terlihat sangat cantik sekali. Andre menyerahkan Felicia keKaendradanKaendralangsungmengandengtangan Felicia lalu mereka berdua mengucapkan janji suci pernikahan dengan hening dan khidmat.
Sore hariKaendradan Felicia sudah sampai diHamburg, mereka pulang ke rumah orang tua kandung Felicia, tak lupa sebelum mereka memutuskan untuk pulang ke rumah Andre, Felicia menelepon ayahnya Delano terlebih dahulu, Felicia hanya takut jika nanti sang ayah menunggunya.Mereka masukkedalamrumah dan duduk di ruang tamu, di sana ada keluarga Felicia yang sedang berkumpul.“Kalian ini dari mana? Harusnya kaliannggakboleh pergi jauh – jauh lagi, sebentar lagi kalian akan menikah jadi jangankemana– mana,” ucap Clarissa memperingati anak gadisnya dan calon mantunya itu.
Hari iniKaendramengajak Felicia untuk jalan keluar sebentar sebelum nanti kembali keHamburg,Kaendraingin mengajak Felicia belanja untuk hadiah yang ada di rumah berupa makanan dan yang lainnya. Felicia tak banyak bicara dirinya hanya ikutKaendrakemanapundirinya berjalan.“Sayang kamu mau beli apa saja, kamu bisa pilih apa yang kamu mau,” ucapKaendradengangmemeluk Felicia dari samping.“Ken, akunggakmau belanja, aku laginggakmood, bagaimana kalau kita beli makanan saja,” ajak Felicia.
Pesta berjalan dengan lancar dan meriah, Kaendra dan Felicia juga sangat menikmati pesta ulang tahun yang di gelar teman Kaendra, hingga malam sekitar pukul jam 12.00 malam mereka masih asik dengan acara pestanya."Sayang gimana? Apa kamu mau pulang sekarang?" tanya Kaendra sambil merangkul pinggang ramping milik kekasihnya itu."Nanti saja Ken, aku masih ingin mengikuti pesta ini, nggak apa-apakan kita pulang telat sekali-kali," ucap Felicia."Hemm ... baiklah kalau begitu, aku ikut kamu saja dan satu lagi kamu jangan minum lagi, kamu sudah banyak minum tadi nggak bagus tahu," peringat Kaendra, karena sedari tadi Felicia yang paling banyak minum dibandingkan Kaendra.Kaendra duduk di sofa paling pojok dengan di sampingnya Felicia, ya, mereka sedang asik mengobrol dan tentunya dengan di temani wine untuk minuman mereka, Kaendra tahu bahwa Felicia sebenarnya sudah banyak minum dan dirinya sudah sangat mabuk.Kaendra pun memutuskan untuk mengajak Felicia
Banyak saudara yang sudah datang, dan pernikahan antara Alan dan Ara juga sebentar lagi akan di mulai. Alan yang sudah rapi dirinya keluar terlebih dahulu, menunggu di pelaminan.Sedangkan Ara dengan di gandeng sang papa berjalan di atas altar, Alan sangat terpukau dengan penampilan Ara yang sangat cantik sekali hari ini sampai tak memgedipkan matanya.Adelano menyerahkan Ara kepada Alan, dan Alan pun menyambutnya dan tersenyum mereka mengucap janji suci pernikahan.**Semua berjalan dengan lancar Alan dan Ara kini menjadi pasangan suami istri, kini mereka sedang berfoto denga saudara-saudara yang datang. Di pernikahan Alan dan Ara, Kaendra sendiri tak di kasih tahu oleh Alan, karena Alan takut jika nanti Kaendra di kasih tahu akan marah karena tak mau mendengar nama Ara yang telah menyakiti Felicia.Setelah semuanya selesai, Alan membawa Ara ke rumah mereka yang akan di tempati mereka nantinya. Ya, Alan membeli rumah di Paris dirinya sudah menetapka
Kaendra mengajak Felicia kembali ke apartemen, karena hari juga sudah malam, terlalu lama berada di luar juga tak bagus untuk kesehatan.Hanya butuh setengah jam perjalanan saja menuju apartemen, Kaendra memarkirkan mobilnya di basemant. Kaendra mengandeng tangan Felicia menuju lift, mereka masuk kedalam lalu pintu lift pun tertutup kembali.Felicia lebih dulu masuk kedalam apartemen sedangkan Kaendra di belakangnya."Aku capek," ucap Felicia lalu mendudukkan bokongnya di sofa di ikuti Kaendra di sampingnya."Ya, sudah ayo kita ke kamar bersih-bersih dulu lalu kita tidur," ajak Kaendra, Kaendra mengandeng Felicia untuk memasuki kamar.Setelah mereka memakai piyama dan bersiap untuk tidur, Kaendra memeluk Felicia dari belakang dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, mereka memejamkan matanya dan tertidur.**Pagi harinya Felicia bangun terlebih dahulu, Felicia membersihkan dirinya terlebih dahulu. Setelah selai mandi Felicia berpaka
Sesampainya di Berlin, Kaendra langsung mengajak Felicia naik ke atas dengan menggunakan lift di mana apartemen Kaendra berada di lantai atas."Ken, kamu juga punya apartemen di sini?" tanya Felicia."Nggak sayang aku hanya menyewa saja sesuai kita menginap di sini hanya tiga hari," ucap Kaendra.Felicia hanya mengangguk mengerti, Felicia mengikuti Kaendra dari belakang sedangkan Kaendra di depannya. Kaendra memasukkan kode sandi pintu apartemennya, lalu setelah terbuka membuarkan Felicia masuk terlebih dahulu.Felicia melihat isi ruangan yang berada di apartemen yang tak jauh beda seperti apartemen yang Kaendra punya.Felicia duduk di sofa, dan di ikuti oleh Kaendra dengan duduk di samping Felicia."Sayang, lebih baik kamu istirahat dulu di kamar nanti malam baru kita keluar," ucap Kaendra."Kemana Ken?" tanya Felicia penasaran."Ya, rahasia dong sayang, masak aku kasih tahu kamu sekarang nanti bukan suprise lagi," ucap Kaendr
Pagi ini Kaendra mengajak Felicia untuk berlibur ke Berlin selama tiga hari, awalnya Felicia menolak tidak mau ke Berlin lebih baik istirahat di rumah lagian pernikahan mereka juga tinggal sebentar lagi namun Kaendra terus memaksanya, dan mau tidak mau Felicia mengiyakannya.Dengan di bantu oleh ART Felicia memasukkan semua yang dirinya butuhkan di Berlin, Felicia keluar kamarnya sambil menenteng tasnya, di ruang tamu sudah ada Kaendra yang di temani oleh Delano."Kalian hati-hati ya di jalan dan kamu Ken tolong jaga Felicia dengan baik, ya, walaupun dari sini ke Berlin hanya membutuhkan waktu beberapa jam tapi om ggak mau jika nanti Felicia terjadi apa-apa," ucap Delano."Siap om, Ken akan jagain calon istriku yang paling cantik," ucapnya sambil menoleh ke arah Felicia, Kaendra menyungingkan senyumnya yang begitu manis"Ayah baik-baik ya di rumah selama Felicia tinggal, nanti pulang dari Berlin Cia
Mereka berdua sampai di apartemen dimana selama ini mereka tinggal dengan di sambut oleh mama Alan, lalu Alan dan Ara pergi ke kamarnya masing-masing dan mama Alan merasa curiga jika mereka sedang ada sesuatu tapi dia tak tahu. Sampai di dalam kamar Ara menjatuhkan tubuhnya ke ranjang dan matanya menatap langit-langit apartemen. Ara memegang bibir dimana dirinya tadi ciuman dengan Alan dan bahkan mereka berhubungan intim tanpa menggunkan pengaman dan Ara juga masih merasakan perih di bagian area intimnya. Ara sendiri tak percaya kenapa dirinya bisa melakukan ini dengan Alan, yang pasti dirinya melakukan ini dengan hatinya dirinya dan hatinya sudah menerima keberadaan Alan. Lalu Ara bergegas menganti bajunya dan akan pergi kedapur untuk menyiapkan makanan untuk makan malam nanti, Ara yang melihat mama Alan sudah ada di dapur sedang menyiapkan bahan masakan tersenyum lalu mendekati Sarah untuk membantunya. “Tante, malam ini kita mau masak makan malam apa?” tany