Share

Pindah

Sansan tak menggubris. Ia masih diam tak berkutik, sampai seseorang di balik pintu itu masuk dengan kunci cadangan. 

"Nak ...." 

"Kenapa Nenek menceritakan semuanya?" tanya Zidny tanpa menatap muka Nuni. Ya, yang datang adalah Nuni, semua orang di rumah ini memang mempunyai kunci cadangan setiap kamar ataupun pintu depan. 

"Maaf, Nak, tapi ...." 

"Aku nggak mau dikasihani, Nek. Aku nggak mau ada orang yang tahu penderitaanku selama ini." 

Nuni pun mendekat ke arah Sansan. Ia duduk di tepi ranjang. Sansan yang melihat itu segera bangkit dan duduk bersandar di kepala ranjang. Namun, ia sama sekali tak menoleh ke arah Nuni, Sansan menatap ke luar jendela. 

"Zidan suami kamu, Nak." 

"Aku nggak peduli, Nek." Air mata Zidny pun meluncur. Ia mengusap matanya pelan. 

"Maaf, Nak ...." Nuni menunduk, ia jadi merasa bersalah. 

Sansan menatap ke arah Nuni. Oh, tidak! Apakah Nuni ... menan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status