Share

301 Ada Yang Panas Tapi Bukan Api

Pagi harinya saat mentari masih belum menampakkan sinarnya. Jam di dinding kamar rumah sakit menunjukan pukul lima pagi. Mia sudah bangun dari tidur yang tidak nyenyak. Dia mengucek kelopak matanya. Pasang manik masih terasa perih karena tidurnya tidak efektip, sesekali ia bangun karena tangisan bayi Khaila.

Mia melihat ke arah sofa di sebelahnya. Terlihat Yusuf masih memejamkan mata. Tertidur dengan lelap. Ia tak menyangka kalau suaminya tak pulang dan memilih tidur di rumah sakit.

Mia segera ke toilet setelah itu ia segera keluar untuk mencari sarapan. Ia yakin saat bangun nanti, Yusuf dan Khaila pasti menginginkan sarapan pagi.

"Sayang, kamu sudah bangun?" Yusuf yang baru saja sadar dari tidur, menyapa Mia yang sedang menyiapkan sarapan di atas meja.

"Ini sudah pukum delapan, Mas. Sebentar lagi Dokter anak akan tiba. Kamu segera bangun dan sarapan," titah Mia. Raut wajahnya masih ketus membuat Yusuf tak bersemangat saja.

Kakaknya Khaila itu bangkit dari sofa langsung menuju toilet
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status