Share

Bab 238

Cahaya langsung menerobos masuk ke kamar dan langsung memeluk sang ayah yang sedang duduk di tepi ranjang bersama Raya.

"Ayah... Apa benar, kalau nanti adik lucu itu lahir, Ayah dan Bunda nggak akan sayang sama Cahaya lagi?"

Mendengar pertanyaan itu, tentu membuat Raya dan Ravi berpandangan, dan setelahnya, pandangan mereka kembali tertuju ke arah gadis mungil itu.

"Itu tidak benar sayang, mama dan papa tidak mungkin begitu, sampai kapanpun Cahaya adalah anak kesayangan Ayah dan Bunda," jawab Ravi.

"Bisakah adik kecil tidak usah dikeluarkan saja, Bunda?" tanya Cahaya dengan polosnya.

"He he he tidak bisa begitu sayang, masa Cahaya tidak sayang sama adiknya," jawab Raya berusaha memberikan pengertian kepada Cahaya.

"Tapi aku tidak suka, Bunda, aku tidak mau adik mengambil sayangnya Bunda dan Ayah," sahut Cahaya mengerucutkan bibirnya.

"Cahaya tidak boleh bilang begitu, tidak baik," seru Ravi.

Dia merasa heran, kenapa bisa buah hatinya memiliki pemikiran seperti itu, untuk ukuran anak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
sweetie belle
belagu amat cm pembantu aja, kdg ya gt dbaekin malah ngelunjak ckckckc
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status