Beranda / Semua / Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya / Teka-teki hubungan mas Umair dan Sarah

Share

Teka-teki hubungan mas Umair dan Sarah

Penulis: OptimisNa_12
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-12 06:02:44

Ku hapus secara perlahan air mata yang menetes di pipiku. Menatap kepergian mas Umair yang entah kemana tujuannya.

"Ya, ikuti sekarang!" perintahku pada seseorang di seberang telepon. Laila, ibu dari teman Shaka yang beberapa hari lalu mengutarakan niatnya untuk meminjam uang padaku. Aku pun memintanya untuk bekerja denganku dan sebagai ibalannya ku bebaskan ia dari perkara utang.

Ku putuskan untuk meminta Laila mengikuti kemana perginya mas Umair. Dengan begitu aku tak perlu membuang banyak tenaga dan waktu hanya untuk sebuah rasa penasaran terhadap apa yang sedang dilakukan mas Umair. Bukan berarti aku tak mempercayai suamiku lagi, tetapi karena sikapnya lah yang membuatku harus bertindak demikian.

Hampir seharian mas Umair belum pulang dan tanpa ada kabar. Begitu juga dengan Laila yang sedari tadi baru satu kali mengabarkan bahwa mas Umair pergi kearah kota. Sayangnya Laila tak tahu nama lokasi spesifiknya.

"Assalamualaikum!" tiba-tiba terdengar suara dari arah pintu depan. Da
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Orang yang bernama Mbak Sinta

    Dengan wajah kecut tanpa menjawab teriakan mas Umair aku langsung mencari pesan bernama Mbak Sinta. Sebelum melihat isi pesannya lebih dalam aku mencoba mencocokan nomor tersebut dengan nomor yang memgirimi pesan mas Umair tadi malam. Tetapi hasilnya nihil. Nomornya berbeda. Begitu juga dengan Sarah, nomor atas nama mbak Sinta pun tak sama dengan miliknya.Tak peduli lagi soal itu aku pun mulai membaca dengan seksama satu persatu pesan tersebut. Dan mataku seketika melebar kala melihat satu pesan dari orang yang bernama mbak Sinta yang menyatakan bahwa keselamatanku dan Shaka akan terancam. "Sudah ketemu?" mas Umair keluar dari kamar mandi dengan mengusap-usap rambutnya yang basah dengan handuk. Lalu berjalan mendekatiku. Aku masih tertegun setelah membaca semua pesan yang mas Umair lakukan dengan orang yang bernama mbak Sinta tersebut. Entah siapa mbak Sinta itu namun dari isi pesannya ia begitu peduli denganku dan Shaka. Dalam pesan tersebut menyatakan bahwa ada orang yang sengaj

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-13
  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Paket yang mencurigakan

    #SKDYMas Umair menatapku begitu dalam yang lantas ia tersenyum dan memelukku kembali. Aku merasa sangat beruntung memilikinya. Mendapatkan prioritas dalam hidupnya melebihi nyawanya sendiri. "Besok lagi kalau pergi jauh jangan lupa izin ya," kata mas Umair yang membuatku terkejut hingga ingin melepas pelukannya namun dengan cepat ditahan oleh mas Umair. Ternyata mas Umair juga mengetahui kalau waktu itu aku pergi jauh untuk membuntuti Sarah. Astagaaaa ... Makin malu rasanya kebohonganku diketahui suamiku. Lekas aku pun melepas pelukan mas Umair. Menelan ludahku lalu kembali berucap maaf sembari berlagak menyesali perbuatanku. Meski dalam hati sebetulnya memang menyesalinya. "Mmm, terus hasil pertemuan Mas sama mbak Sinta dan Sarah apa?" tanyaku dengan harapan mengalihkan pembicaraan kami. Sudah cukup rasanya aku dibuat malu oleh mas Umair meski pada kenyataannya memang aku yang bersalah. Lagipula bagian inilah yang membuatku begitu penasaran. Kenapa bisa mereka bertiga menyembuny

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-15
  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Isi Paket

    Kami pun sempat terdiam memandangi paket besar di hadapan kami ini. Ingin dikembalikan namun tak ada alamat jelas siapa pengirimannya. "Jangan-jangan bom lagi, Mas," kataku yang memecah keheningan hingga aku menjadi pusat perhatian. Astaghfirullah, sepertinya aku salah berucap.Mas Umair atau pun yang lainnya tak memberi respon apa-apa. Syukurlah, itu tandanya ucapanku tak membuat masalah bagi kami. Yah, biarpun mendadak perasaanku jadi tak enak pada mereka terlebih pada kedua mertuaku. "Tolong ambilkan gunting, Dik," kata mas Umair padaku. Sedikit tersentak mendengar perintah mas Umair, tanpa menjawab aku pun berlalu guna menuruti perintah suamiku itu. Setelah menyerahkan gunting, kini mas Umair malah semakin serius menatap paket di depannya itu. Sepertinya suamiku itu tengah mempersiapkan diri untuk membukanya. Duh, suamiku itu memang tak ada takut-takutnya padahal aku yang berjarak lebih jauh dari paket itu saja sudah bergidik ngerti kalau-kalau isinya sesuatu yang membuat copot

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-16
  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Buket Bunga

    #SKDY #GNPart 81 Buket BungaUmi tampak senang lalu mengambil buket bunga tersebut. Niat hati hendak menyusul suaminya dengan membawa buket bunga yang baru didapat, namun tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba bu Joko sudah berjalan mendekati kami. Entah apa urusannya kali ini, karena tak biasanya ia datang lantaran sibuk dengan toko kelontongnya. "Wah, bunganya cantik. Saya juga mau kalau dikasih, hehehe," kata bu Joko dengan wajah sumringah yang terasa dibuat-buat. "Ada apa, Bu? Tumben ke sini?" tanya umi ramah. "Eee, anu saya mau nanyain soal ... Apa ini? Calon mertua?" Netra bu Joko tahu-tahu terfokus pada kartu ucapan yang masih berada dalam buket bunga tersebut. "Bu Nila mau mantu lagi? Rahma 'kan masih sekolah, Bu," ujar bu Joko. "Ya gak mungkin kalau Rahma. Gimana, sih bu Joko ini," balas umi lalu meletakkan buket bunganya di atas meja tak jauh darinya. Lalu mengajak bu Joko duduk di kursi teras. "Terus siapa? Umair?" bu Joko medudukkan tubuhnya di kursi yang sudah dised

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-18
  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Sikap Mas Umair

    "Dari mana aja, Mas? Jam berapa ini? Mana gak ada kabar lagi. Aku tau kamu punya cara sendiri buat nyelesein masalah, tapi tolonglah kalau gak mau melibatkan aku, beri aku kabar. Pesanku juga gak kamu respon sama sekali padahal ponsel kamu aktif."Baru saja memasuki rumah, mas Umair sudah ku todong dengan berbagai omelan. Tak peduli ia lelah atau tidak yang jelas aku merasa aku salah mengambil sikap. Ya, tak seharusnya aku diam dan menunggu kabar begitu saja seperti umi. Mungkin umi mampu berbuat demikian, tapi tidak denganku. Apalagi hampir sehari semalam mas Umair pergi. Sepanjang jalan menuju ruang tidur pun mas Umair hanya membisukan mulutnya dan terus melangkah tanpa memedulikan diriku yang mengejar dirinya. Membuatku semakin kesal rasanya meski aku tahu jika aku ataupun mas Umair bersuara kemungkinan besar akan terdengar oleh abi dan umi. Dan itu akan terasa tak enak sebab akan menganggu waktu istirahat mereka. Namun perasaan kesalku juga tak seputar kepergian mas Umair yang t

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-21
  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Terungkap bahwa ...

    Ku hapus satu tetes air mataku yang terlanjur mendarat di pipi. Meletakkan begitu saja ponselku di atas nakas dan berjalan keluar menuju ruang tidur Shaka. Rasanya berat tidur seranjang dengan mas Umair kali ini. Astaghfirullah. Waktu berjalan begitu lama. Kedua mataku seakan tak ingin menutup meski sejak tadi sebetulnya mulut ini terus saja menguap. Ku pandangi buah hatiku yang kini mulai beranjak besar. Ia tertidur pulas seperti sudah menemukan kenyamanan dalam mimpi indahnya. Kreeeekk! Tiba-tiba aku mendengar pintu yang terbuka secara perlahan. Dengan sengaja aku lantas menutup kedua mataku. Aku yakin itu mas Umair yang datang. Karena hanya ia yang berani ke kamar Shaka pada saat tengah malam begini. Tahu-tahu aku merasa kalau tubuhku sedang diangkat oleh mas Umair. Ia membopongku dan hendak membawaku entah kemana. "Turunin aku, Mas!" kataku yang ternyata aku sudah dalam gendongannya. Terpaksa aku membuka mataku karena aku masih kesal dengan mas Umair. Namun bukannya melepask

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-23
  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Permintaan Mas Umair

    #SKDYPart 83 Permintaan Mas Umair"Ooh, aku tahu ... Mas anggap aku bod*h 'kan? Jadi gak perlu ikut-ikutan mencari tau soal mereka. Atau Mas memang gak pernah mencintaiku? Makanya aku selalu dibiarkan untuk berjuang sendiri." Dengan mata berkaca-kaca tanpa sadar aku mencerca pertanyaan pada suamiku yang selama ini tak pernah sedikit pun terlintas dalam pikiranku. Perasaan iba ku seketika hilang. Malah aku merasa begitu malangnya nasibku menikah dengan lelaki yang dulu ku kira sebagai malaikat penyelamat hidupku. "Jawab aku, Mas!" ku tinggikan nada ucapanku yang kemudian dengan cepat mas Umair malah memelukku. Aku pun tenggelam dalam pelukannya bersamaan dengan pecahnya tangisanku. ***Perlahan aku membuka kedua mataku. Melihat ke segela arah dengan pandangan yang sendu. Mengingat kembali kejadian tadi malam yang membuatku harus menguras air mata juga amarah yang hampir tak terbendung. "Sudah bangun? Sholat subuh dulu, ya." Netraku seketika mengarah pada mas Umair yang baru saja

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-25
  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Flashback

    #SKDYPart 84 Flashback Merasa batinku semakin kacau, aku pun segera memasuki mobil dan keluar dari garasi. Tak terima rasanya lama-lama melihat mas Umair yang tengah asyik mengobrol dengan Sarah. "Tin tin tin tiiiinn!!!!!"Sengaja aku menekan klakson berulang kali saat keluar dari garasi menuju halaman rumah. Emosiku seakan tersulut melihat kedekatan mas Umair dengan Sarah. Padahal selama Sarah tinggal di sini mas Umair cuek-cuek saja. Ah, dasar laki-laki! "Anak-anak ayo naik!" Shaka dan Romi pun memasuki mobil dengan bantuan mas Umair yang membukakan pintu belakang. Sarah mendekatiku. "Terima kasih ya, Mbak," ucap Sarah dari balik kaca mobil yang ku setengah terbuka. "Iya, sama-sama," balasku dengan senyum yang kembali harus dipaksa meski batin terasa tersiksa. Argh, kapan berakhirnya permaian ini? Sebelum melaju ku sempatkan menatap mas Umair yang kini berdiri di sebelah kiri mobil. Dalam hati berkata akan ku balas perbuatan mas Umair karena telah membuatku cemburu pada Sarah

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-27

Bab terbaru

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Tamat

    #SKDYpart 120 TamatPetang sudah menjelang, matahari hampir turun ke peraduan dan Mas Umair baru saja sampai ke rumah dengan Mas Bima yang seraya pulang bersama Mbak Sinta. Setelah selesai sholat maghrib, mendadak pintu rumah kami diketuk dan seseorang yang datang, mengejutkan aku serta Mas Umair seketika.Romi … Benar, lelaki yang sempat menyatakan perasaannya lewat suamiku itu kembali muncul. Ku pikir setelah kepergiannya dari bumi perkemahan waktu itu ia sudah menghilang bersama istrinya. Sebab, semenjak itu pula lah mas Umair mengaku tidak pernah lagi berkomunikasi. Padahal hubungan kami terbilang baik-baik saja. “Assalamuallaikum … Umair?” Romi mengulas sebuah senyuman di hadapan suamiku.“Waalaikum salam. Oh kamu, Romi? Ayo masuk – masuk! Silahkan masuk,” kata suamiku yang justru terlihat lebih tenang dan santai.“Tidak usah, aku duduk di teras saja.” Romi menolak dan langsung berbalik mencari kursi di teras rumah kami yang langsung menghadap ke pekarangan yang lumayan luas.

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Siapa yang Datang?

    #SKDYPart 119 Siapa yang datang? Keluar dari kamar, kami berdua sudah saling bergandengan tangan. Atau lebih tepatnya, Mbak Sinta yang terus menggandeng tanganku tanpa berniat melepaskannya begitu saja. Meski masih ada jejak air mata di kedua pipi Mbak Sinta. Bisa ku lihat dengan jelas sebuah senyum merekah di bibir kecilnya. Senyuman yang hampir tak pernah ku lihat bahkan semenjak kami bersama dulu. Mas Bima terlihat ikut senang dengan perdamaian antara kami berdua. Begitu pun dengan Mas Umair yang ikut tersenyum dan memperlihatkan ekspresi bangga dengan kebesaran hati yang kuberikan pada Mbak Sinta. Sementara Abi hanya mengucapkan kata ‘Alhamdulillah’ secara lirih dan pergi begitu saja keluar rumah diikuti oleh Umi. Entah kenapa mereka melakukannya setelah sempat menyampaikan keinginan mereka agar kami saling memaafkan. Tapi aku enggan memikirkannya untuk saat ini.“Karena semua sudah membaik, bagaimana kalau kalian juga ikut hadir dalam acara aqiqah putri kami hari ini?” Mas Uma

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Memaafkan?

    #SKDYPart 119 Memaafkan? Mungkin karena melihat Mbak Sinta yang tak kunjung mendapatkan maaf dari kami, membuat Mas Bima yang sejak tadi hanya diam dan menundukkan kepala. Kemudian ikut berlutut di hadapan Abi dan Umi. Kini pria berusia hampir 40 tahun tersebut menunjukkan ekspresi kesedihan yang begitu dalam dan membuat Abi yang awalnya membuang muka, kini mulai menatap wajah Mas Bima.“Abi … Bima sadar, sebagai suami … Bima sudah gagal mendidik istri Bima selama ini, hingga membuat Sinta mampu melakukan hal yang tidak seharusnya.” Mas Bima terlihat menangis sejurus kemudian, mengejutkan kami semua termasuk aku.“Sepertinya, mereka benar – benar sudah menyesal, Dek.” Mas Umair membisiki telingaku.Aku kembali mengernyitkan kening dan melihat ke arah suamiku ini. Kebiasaan mas Umair yang bisa semudah ini untuk memaafkan mbak Sinta dan mas Bima. Setelah semua yang mereka lakukan pada kami?Seolah mengerti dengan jalan pikiranku, Mas Umair kembali berbisik.“Coba kamu tarik nafas dala

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Kemunculan Mbak Sinta

    #SKDYPart 118 Kemunculan Mbak SintaRahma membuntutiku dari belakang dan beberapa kali mengintip. Sementara aku merasakan jantungku berdegup cukup kuat dan kencang. Perasaan penasaran dan takut kalau kejadian buruk yang lalu terulang kembali, kini mulai merasuk ke dalam benak dan pikiranku. Aku takut, kalau Mbak Sinta datang untuk kembali membuat ulah seperti dulu.Menghancurkan kebahagiaan yang sedang ku rasakan bersama keluargaku baru – baru ini. Kalau sampai itu terjadi, rasanya aku pasti akan sangat gila dan siap mengamuk di depan perempuan itu. Sumpah serapah juga sudah siap ku lontarkan dari mulutku ini, jika dia menyerukan kata – kata pahitnya lagi. Tak akan ada rasa peduli lagi dengan sikap apa yang akan diperingatkan oleh mas Umair terhadapku. Tak akan ku biarkan acara untuk kebahagiaan putriku dihancurkan oleh kakak tiriku itu. Memang setelah menghilangnya mbak Sinta dulu aku sudah memaafkan semua kesalahannya. Namun, entah bagaimana perasaan takut dan was-was jika mbak Si

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Beberapa Bulan Berlalu

    #SKDYPart 117 Beberapa Bulan BerlaluHari pun menjelang siang. Aku dan mas Umair bergegas membereskan semua perlengkapan camping kami. Ya, suamiku itu memutuskan untuk segera pulang. Sebab, bukan hanya Shaka yang menjadi alasan kami tetapi juga paper bag pemberian Romi tadi dimana mas Umair sendiri juga mengungkapkan rasa penasarannya. "Ha ha ha! Penasaran juga 'kan kamu!" batinku sambil melihat mas Umair. Sesampainya di rumah, entah mengapa tiba-tiba aku juga ikut tak sabar untuk melihat isi paperbag pemberian Romi tadi. Begitu juga dengan mas Umair. Suamiku itu bahkan hanya meletakkan barang-barang kami begitu saja di dekat meja. "Alhamdulillah .... " Serentak aku dan mas Umair berucap ketika mengetahui apa yang ada di dalam paperbag tersebut. Benar, di dalam paperbag tersebut berisikan sebuah hexa frame yang berukuran mini yang mana terdapat lampu yang bisa meneranginya jika ditekan pada tombol di salah satu sudutnya. Terlihat sederhana memang tetapi aku tahu maksud dari hexa

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Kehadiran Romi

    #SKDYPart 116 Kehadiran Romi"Mas jangan kayak ginilah. Hanya gara-gara Romi biar terlihat baik-baik aja di hari pernikahannya malah membuat Mas gak bertindak apa-apa. Dia itu kayak Rima lho, Mas. Tolong, jangan diam aja kalau sudah menyangkut rumah tangga kita," tuturku panjang lebar. Berusaha meyakinkan mas Umair agar tidak berserah diri dengan keadaan. "Kamu yang tenang, Dik. Mas ada alasan lain kenapa Mas ambil keputusan ini," kata mas Umair yang membuatku menautkan kedua alisku. Alasan lain? Alasan apalagi ini? "Maksud, Mas?" tanyaku kebingungan. Bukannya menjawab pertanyaanku mas Umair malah melihat kearah jam tangan yang melingkar dj lengan kirinya. "Sudah malam rupanya. Ayo tidur!" kata mas Umair setelah mengetahui waktu yang menunjukkan hampir tengah malam. "Tapi Mas—" dengan cepat mas Umair meletakkan kedua tangannya di sisi bahuku sambil berkata," tidur dulu ya, biar tendanya gak sia-sia." Mas Umair tersenyum lalu masuk ke dalam tenda. Mendengar mas Umair berkata dem

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Ancaman

    #SKDYPart 115 AncamanNamun, karena mas Umair menyebut nama Shaka, hal itu membuatku semakin penasaran dengan apa yang akan ia katakan sehingga tak ingin anaknya itu tahu.Pikiranku pun tanpa dipaksa mendadak ikut menebak-nebak tentang apa yang akan disampaikan oleh suamiku itu. Jika tentang pekerjaannya rasanya tak mungkin. Jika tentang rasa cintanya terhadapku, bukankah barusan ia mengungkapkannya? Ah, benar-benar aku tak bisa mengira-ngira apa yang sebenarnya terjadi pada diri mas Umair. "Mas mau ngomong apa?" tanyaku. "Kamu kenal Romi?" mas Umair menoleh kearahku sebentar. "Romi?" gumamku lalu mengingat-ingat kembali siapa yang dimaksud mas Umair. Beberapa detik kemudian aku pun tersadar dan teringat dengan sosok Romi yang dimaksudkan oleh suamiku itu. Ya, Romi adalah temanku di masa sekolah. Waktu itu memang kami terbilang dekat, namun bukan berarti kami ada hubungan spesial. Kami hanya teman biasa. Kami pun sudah lama tak berkomunikasi. Lebih tepatnya semenjak Romi memutusk

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Sikap Berbeda dari Mas Umair

    #SKDYPart 114 Sikap Berbeda dari Mas Umair"Emangnya Mas mau ngomongin apa?" perlahan dengan suara pelan aku menoleh kearah suamiku itu. Mas Umair membalas tolehanku. Ia tersenyum kecil sembari berkata," nanti kamu juga tau."Belum sempat aku membalas perkataannya mas Umair sudah melangkahkan kakinya menuju mobil. Mempersiapkan segala sesuatu untuk kegiatan camping hari ini. Sedangkan aku masih terdiam di tempat dan mencoba mencerna apa saja yang dikatakan mas Umair sebelumnya. ***Sembari menikmati suasana malam yang teramat dingin aku dan mas Umair menyantap makanan yang kami beli di warung makan yang memang berada di sini. "Mas mau ngomong apa?" tanyaku sembari menyiapkan peralatan makan yang sudah kami bawa dari rumah. "Makan dulu, ya," kata mas Umair menoleh kearahku lalu kembali memandangi bintang-bintang di atas sana. "Selalu begitu," gerutuku. Meski agak kesal karena masih dibuat penasaran, tetapi mau bagaimana lagi? Sebab memang begitulah tabiat suamiku itu. Awalnya a

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Ke Suatu Tempat

    #SKDYPart 113 Ke Suatu TempatNamun, sedetik setelah menutup pintu kamar tidur langkahku langsung terhenti. Aku terdiam tepat di depan pintu dan menyadari sesuatu hal yang membuatku beristighfar sembari mengusap wajahku dengan kedua telapak tanganku. "Astaghfirullah," ucapku kesal pada diriku sendiri. Dengan langkah malas sembari menahan malu akhirnya aku berbalik badan kembali ke kamar. Sebab, ternyata tanpa ku sadari kalau sebetulnya waktu sudahlah gelap. Bahkan saat sudah membuka pintu kamar netraku langsung tertuju pada jam dinding yang berada di ruang kamar tidur. Memastikan apakah kegelapan yang ku lihat benar adanya. Dan ternyata memang begitu keadaannya. "Tau 'kan jam berapa?" tanya mas Umair yang melihatku kembali masuk ke dalam kamar. "Iya, Mas, maaf," kataku sembari menghampiri suamiku. Sekarang aku sadar mengapa mas Umair menyuruhku melepas gamis yang ia berikan tadi. Karena memang waktu yang sudah menunjukkan hampir pukul sembilan malam tentu diwaktu seperti ini ka

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status