Share

Isi Paket

Kami pun sempat terdiam memandangi paket besar di hadapan kami ini. Ingin dikembalikan namun tak ada alamat jelas siapa pengirimannya.

"Jangan-jangan bom lagi, Mas," kataku yang memecah keheningan hingga aku menjadi pusat perhatian. Astaghfirullah, sepertinya aku salah berucap.

Mas Umair atau pun yang lainnya tak memberi respon apa-apa. Syukurlah, itu tandanya ucapanku tak membuat masalah bagi kami. Yah, biarpun mendadak perasaanku jadi tak enak pada mereka terlebih pada kedua mertuaku.

"Tolong ambilkan gunting, Dik," kata mas Umair padaku. Sedikit tersentak mendengar perintah mas Umair, tanpa menjawab aku pun berlalu guna menuruti perintah suamiku itu.

Setelah menyerahkan gunting, kini mas Umair malah semakin serius menatap paket di depannya itu. Sepertinya suamiku itu tengah mempersiapkan diri untuk membukanya. Duh, suamiku itu memang tak ada takut-takutnya padahal aku yang berjarak lebih jauh dari paket itu saja sudah bergidik ngerti kalau-kalau isinya sesuatu yang membuat copot
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status