Share

Kembalinya Para Penjahat

Mataku melebar mendengar pernyatan bu Sum. Amarahku kembali naik dibuatnya. Apa dia ini tidak bisa membedakan mana kabaikan mana keburukan? Sampai anaknya dibela mati-matian seperti ini.

"Terus ngapain Situ nyerang kami? Serang polisi yang nangkap sana!" kataku sembari beranjak dari dudukku. Emosi rasanya menghadapi bu Sum.

'Aarrghh, kenapa juga tadi harus dikasih makan, sih? Jadi dia punya tenaga 'kan buat melawanku!' batinku. Kesal melihatnya yang ternyata lupa daratan.

"Sudah sudah." Umi mencoba melerai antara aku dan bu Sum yang sudah sama-sama emosi.

Aku pun kembali duduk atas permintaan umi. Begitu juga bu Sum. Kalau bukan karena menghargai prinsip umi untuk memuliakan tamu, sudah ku tinju wajah menyebalkan bu Sum itu.

Dalam hati sebenarnya agak kesal juga pada umi, kenapa bisa memperlakukan baik pada orang yang jelas-jelas berniat buruk pada keluarga ini?

"Bu, Anda sudah jelas bersalah di sini. Kalau Anda merasa anak Anda benar, silakan lapor ke pihak yang berwajib. Bukan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status