Share

Bu Sum Pergi

Sayangnya berbeda dengan mas Umair dan umi yang tampak pasti akan memaafkan tindakan bu Sum. Terlihat dari sikap mereka yang masih memperlakukan baik pada orang itu yang mana tak pernah kami kenal sebelumnya. Apalagi apa yang dilakukan bu Sum sudah terbilang sebuah kejahatan.

"Kamu gil* Mas!" cercaku dengan menunjuk tepat di wajah mas Umair. "Memaafkan penjahat bukanlah keputusan yang bijak!"

"Dek?" lambaian tangan mas Umair membuyarkan lamunanku. Ah, ternyata makianku pada mas Umair hanya khayalan.

"Jangan ngelamun. Lihat, tuh!" Mas Umair menujuk bu Sum yang masih terdiam. Apa maksudnya menyamakan aku dengan wanita itu? Ah, dasar.

"Sudah berapa lama?" tanyaku yang entah ku tujukan pada siapa.

"Sudah berapa lama bu Sum kek gitu?" tanyaku lagi karena tak ada yang merespon.

"Setengah jam, Mbak," balas Rahma yang duduk di sebelahku.

"Makanya jangan ngelamun," sahut mas Umair. Ah, bikin kesal saja.

Cukup lama kami duduk bersama. Menunggui orang yang sama sekali kami tak mengenalnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status