Share

Tak Mau Balas Budi

Author: Aira Tsuraya
last update Last Updated: 2024-10-14 12:00:59

“Apa katamu? Kamu pikir aku gila seperti dirimu, begitu?” seru Nadia.

Dia tampak marah saat mendengar ucapan Arum. Arum hanya tersenyum mengendikkan bahu sambil menggelengkan kepala.

“Bukan aku yang mengatakannya. Kamu sendiri yang bilang kalau kamu gila, kan?”

Nadia melotot. Matanya membola siap keluar dari tempatnya mendengar ucapan Arum. Danu yang duduk di sebelahnya hanya diam sambil mengulum senyum. Tiba-tiba Arum mengambil sebuah kartu nama dari dalam tasnya dan mengulurkan ke Nadia.

Nadia dengan bingung menerimanya. Alisnya mengernyit dengan mata menatap tajam ke Arum.

“Hubungi nomor itu, jika kamu membutuhkan bantuan. Sayang sekali jika karirmu berakhir hanya karena keadaan mentalmu ini!!”

“APA!!! SIALAN KAMU, ARUM!! Kamu pikir aku gila!!!”

Nadia marah. Ia menggebrak meja dan langsung berdiri. Ia melupakan sopan santun dan tidak melihat ada Tuan Prada di sana.

“NADIA

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
yaaaahh nanggung BANGEEETT thor >_< kasi bonus 1 bab dong ^^
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Wanita Penuh Ambisi

    “Tunggu, Nyonya!!!” seru seseorang.Arum, Nyonya Lani dan Citra yang berada di ruang tengah itu menoleh ke arah suara. Mereka melihat asisten rumah tangga yang tadi menyuguhkan kue masuk kembali sambil menatap tajam.“Ada apa, Bi?” tanya Nyonya Lani.Asisten rumah tangga itu terdiam lalu berjalan mendekat dan mengambil piring berisi kue yang ada di tangan Arum. Terang saja Arum bingung. Ia tertegun menatap aksi asisten rumah tangga itu.“Hei!! Apa yang kamu lakukan? Itu tidak sopan. Apa kamu tidak tahu kalau sesaat lagi Arum akan kembali menjadi Nyonya di rumah ini?” Kini Citra yang bersuara.“Saya tahu, Nona. Itu sebabnya saya lakukan ini.”Semua yang ada di ruangan tersebut terkejut dan menatap dengan bingung ke arah asisten rumah tangga.“Memangnya ada apa, Bi?” tanya Arum. Sedari tadi dia sudah tertarik dengan kue coklat itu dan ingin segera menikmatinya. Kenapa sekarang

    Last Updated : 2024-10-15
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Lagi-lagi Amarah yang Tak Tertahan

    “Kamu sudah memeriksa semuanya, Bud?” tanya Danu pagi itu.Senin pagi, Budi menghadap Danu dengan membawa hasil lab kue yang diminta Danu.“Iya, Tuan. Kue itu memang beracun, mengandung sianida. Terang saja ayam itu langsung mati usai mencicipinya,” jelas Budi.Danu terperangah kaget. Ia membaca semua berkas yang baru saja diserahkan Budi.“Lalu kamu tahu siapa yang memesannya?”“Masih saya selidiki, Tuan. Masalahnya pemesanan kue dilakukan secara online dan langsung minta dikirim ke rumah Tuan Prada. Saya sudah minta seseorang mengecek melalui proses pembayarannya. Siapa tahu kita bisa menyelidikinya dari sana.”Danu manggut-manggut mendengarnya.“Satu lagi, Tuan. Minggu ini, Nyonya Arum akan mengadakan fashion show di luar kota. Namun, sayangnya jadwalnya bentrok dengan Anda. Jadi sepertinya Tuan tidak bisa menemani ke sana.”Danu terdiam, jarinya kini sibuk mengetuk

    Last Updated : 2024-10-15
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Sabotase yang Gagal

    “Lisa!! Ada apa?” tanya Arum.Arum terkejut begitu masuk ke ruangan tempat masterpiece berada. Ia makin terkejut saat melihat Lisa duduk bersimpuh di lantai memungut baju dan sobekan kain yang tercecer.“Siapa yang melakukannya, Lisa?” Kembali Arum bertanya.“Saya tidak tahu, Nona. Saat saya masuk sudah begini keadaannya.”Arum tampak marah. Ia berjalan menghampiri Lisa, lalu mengambil baju dan memasangnya di manekin drapping. Arum terdiam, wajahnya merah padam saat melihat karyanya sudah berantakan tak karuan.“Nona, sepertinya ada yang sengaja menyabotase karya Anda,” gumam Lisa.Arum tidak menjawab hanya mengangguk sambil menatap tajam. Otaknya kini sedang berpikir keras agar bisa tetap menampilkan masterpiece-nya.“Sepertinya kita harus menunda menampilkan masterpiece-nya. Kita lakukan saat peragaan busana selanjutnya saja, Nona.”Arum menggeleng dengan cepat. &ldq

    Last Updated : 2024-10-16
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Penyelidikan Dimulai

    “Benar-benar karya luar biasa, Nona. Saya sangat tertarik dengan beberapa desain Anda. Apa mungkin saya bisa memilikinya?” tanya seorang pria.Baru sepuluh menit yang lalu, pagelaran itu selesai dan kini Arum sibuk menerima ucapan selamat dari para undangan. Bukan hanya ucapan selamat, tapi keinginan untuk membeli dan memesan beberapa gaun seperti yang baru saja dikatakan pria paruh baya tersebut.“Tentu, Tuan. Biar nanti asisten saya yang mengurusnya.”Pria paruh baya itu tersenyum. Kemudian satu persatu tamu undangan datang menghampiri Arum. Lagi-lagi mereka sibuk memuji karya sekaligus penampilan Arum malam ini. Bahkan kini beberapa awak media sedang sibuk mewawancarainya.Arum terlihat percaya diri. Aura bintang keluar dari sosoknya. Dia benar-benar menjadi bintang yang paling bersinar malam ini. Selang beberapa saat, Arum sudah selesai melakukan sesi wawancara. Dia siap kembali masuk ke belakang stage untuk berganti baju. Namu

    Last Updated : 2024-10-16
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Maling yang Ketakutan

    “Kamu mengundang Nadia, Arum?” tanya Danu kemudian.Arum terdiam sesaat. Pagelarannya hari ini hanya untuk kalangan terbatas. Semua undangan diurus oleh Lisa dan Arum tidak tahu mengenai hal itu.“Sepertinya tidak, Tuan. Saya bisa memastikannya karena saya sendiri yang menghubungi Bu Vita. Kata Bu Vita, Nona Nadia jadwalnya padat sehingga saya membatalkan undangannya,” sahut Lisa.“Selain itu undangan kali ini dikhususkan untuk klien kami yang pernah melakukan pemesanan dan Nona Nadia tidak.”Danu manggut-manggut mendengar penjelasan Lisa.“Tuan, Anda harus melihat ini!!” ujar salah satu sekuriti.Danu, Arum dan Lisa kembali melihat ke arah monitor. Petugas sekuriti tersebut sengaja menghentikan rekaman dan seketika mata semua yang hadir di sana terbelalak kaget. Mereka melihat Nadia mengeluarkan sesuatu dari paper bag dan membuang semuanya ke tempat sampah di depan toilet.“Apa ya

    Last Updated : 2024-10-17
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Teman Toxic

    “Room service!!” seru suara di balik pintu.Sontak Nadia menghela napas lega sambil mengurut dadanya. Ia hampir lupa jika sesaat tadi memesan makanan di hotel ini dan meminta dikirim ke kamar. Dengan sigap, Nadia bangkit dan berjalan menuju pintu.“Selamat menikmati, Nona!” ujar karyawan hotel tersebut.Nadia hanya mengangguk sambil tersenyum samar. Ia menerima makanan pesanannya dan meletakkan di atas meja.“Ya Tuhan … aku sampai ketakutan begini. Padahal yang memanggil tadi room service,” gumam Nadia.Ia memilih tidak mau ambil pusing dan menikmati makan malamnya yang terlambat.Pukul tujuh pagi saat Danu sudah terjaga. Ia melihat Arum masih meringkuk di balik selimut. Danu mengulum senyum melihat ulah Arum, kemudian perlahan turun dari kasur. Ia berjalan keluar kamar dan memilih duduk di sofa sambil melakukan panggilan.“Ada apa, Bu Vita?” sapa Danu mengawali.Danu baru

    Last Updated : 2024-10-17
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Berita Pagi Ini

    “Bud, cari tahu di mana Nadia? Aku kehilangan kontak dengannya,” titah Danu.Ia baru saja selesai mandi dan terlihat sedang asyik melakukan panggilan telepon. Arum yang sudah bersiap sedari tadi sedang duduk menunggu. Ia melihat Danu dengan sudut matanya. Sedari tadi, Danu tampak sibuk melakukan panggilan. Entah berapa kali pria itu mondar mandir dengan ponsel yang menempel di telinga.“Aku gak mau tahu gimana caranya. Pokoknya cari dia!!” imbuh Danu.“Baik, Tuan. Namun, sebelumnya saya hendak memberi tahu sesuatu pada Anda,” jawab Budi di seberang sana.Danu terdiam sesaat. Telinganya tegak berdiri siap mendengarkan keterangan Budi.“Mengenai permintaan Tuan untuk mengusut dalang di balik berita Nyonya yang dituduh teroris itu. Saya sudah tahu orangnya.”Danu terkejut, tapi dia gegas bersuara. “Siapa?”Budi tampak menghela napas panjang sebelum bersuara kembali. “Dia a

    Last Updated : 2024-10-18
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Di Luar Batas

    “Selamat datang di hotel kami, Nona Anjani!!” sapa seorang pria paruh baya.Arum hanya tersenyum sambil membungkukkan badan. Pria itu mendekat dan membalas Arum dengan membungkukkan badan juga. Sepertinya semua sudah tahu, jika Arum tidak bisa berinteraksi secara langsung dengan orang lain.“Kami sudah menyiapkan kamar Anda, Nona. Silakan bersiap!!” Kembali pria paruh baya yang menjabat manager hotel itu bersuara.“Terima kasih, Pak.” Arum sudah bersuara, kemudian bersama rombongannya ia sudah berjalan menuju kamar yang dimaksud.Hari ini memang ada acara seminar di ballroom. Acara itu bersambung dengan lomba modelling yang diadakan agensi ternama di kota itu. Tentu saja kehadiran Arum kali ini sebagai juri kehormatan. Itu sebabnya juga acara akan berlangsung sampai malam.Mereka sudah tiba di kamar yang dimaksud. Ada tiga kamar yang disediakan oleh panitia di hotel tersebut. Semuanya kamar suite dan berada berse

    Last Updated : 2024-10-18

Latest chapter

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Extra Bab

    “Kamu baik-baik saja, Sayang?” tanya Danu. Arum tersenyum sambil menganggukkan kepala. Sudah hampir tujuh bulan berselang sejak kejadian itu. Semua pelaku kejahatan satu persatu mendapat balasan atas ulahnya. Hubungan Arum dan Tuan Arya kini pun semakin dekat. Bahkan sering kali Arum dan Danu menginap di rumah Tuan Arya seperti hari ini. “Iya, Mas. Aku baik-baik saja, hanya sekarang aku semakin engap,” jawab Arum. Ia berkata sambil mengelus perutnya yang membesar. Danu mengulum senyum sambil menatap penuh cinta ke Arum. Saat ini usia kandungan Arum sudah memasuki sembilan bulan dan tinggal menunggu hari persalinan. Danu mendekat duduk di tepi kasur dan membantu Arum untuk bangkit. Alih-alih bangun dari tempat tidur, Arum malah memeluk Danu dengan erat sembari mendekatkan wajahnya tak berjarak. “Kok malah meluk, lagi pengen?” Danu bersuara sambil mengerlingkan mata. Arum tersenyum, menjentik hidung Danu dengan gemas. “Enggak, cuman seneng aja liat kamu. Ganteng banget.” Danu son

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Bertemu Buah Hati

    “Berhubungan denganku? Berhubungan dalam hal apa?” tanya Tuan Arya. Tuan Simon mengulum senyum dan reaksinya membuat Tuan Arya semakin penasaran. “Asal kamu tahu, salah satu anak panti itu mempunyai hubungan darah denganmu.” Mata Tuan Arya membola, tidak hanya Tuan Arya saja yang terkejut kali ini. Danu, Arum dan Tuan Prada juga ikut kaget. “Maksud Anda … berhubungan darah itu apa? Anak atau kerabat, begitu?” Danu menimpali. Tuan Simon mengangguk. “Iya, tepat sekali. Anakmu tidak mati, Arya. Dia hidup dan tinggal di panti itu.” Tuan Arya terperanjat dan menatap Tuan Simon tampak kedip. Tuan Prada yang mendengar ikut terkejut. “Mana mungkin? Roweina meninggal di tempat dalam kecelakaan itu. Tidak mungkin dia melahirkan,” elak Tuan Arya. Tuan Simon menarik napas panjang dan menggelengkan kepala. “Tidak. Saat kecelakaan, dia tidak langsung meninggal di tempat. Roweina sempat melahirkan dan ada seseorang yang menolongnya lalu meletakkan bayi tersebut ke panti. Sayangnya saat oran

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Pelaku Kejahatan

    “Pelaku kejahatan? Kejahatan apa?” tanya Tuan Simon.Dia sangat penasaran dengan ucapan Danu. Danu tersenyum kemudian menjelaskan apa saja yang dilakukan Nyonya Lani terhadap keluarganya.“Astaga!! Jika Anda punya bukti lengkap, bisa kita seret ke meja hijau, Tuan.”Danu tersenyum sambil mengangguk. “Punya. Saya punya buktinya. Itu sebabnya saya penasaran dan ingin tahu siapa dalang di balik ulah Mama Lani selama ini.”Tuan Simon tersenyum sambil menganggukkan kepala. Kemudian pria paruh baya itu mengalihkan perhatiannya kepada beberapa anggota polisi yang membawa Pak Sudibyo. Pria berkepala plontos itu tampak marah dan menyeringai ke arah Tuan Simon.“Kamu tidak akan bisa menangkapku, Simon!! Sebentar lagi juga aku akan lepas!” seru Pak Sudibyo.Tuan Simon tersenyum sambil menggelengkan kepala.“Mungkin dulu kamu bisa berkata seperti itu, tapi tidak sekarang. Bawa dia, Pak!!&rdquo

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Dalang Kejahatan

    “Tuan, saya sudah mendapat info tentang siapa yang melindungi Nyonya Lani selama ini,” ujar Beni pagi itu.Danu yang belum berangkat kerja terkejut saat mendengar ucapan anak buahnya. Ia hanya diam sambil menatap Beni dengan penuh tanya. Memang selama ini Beni sering berada di rumah Danu. Danu yang meminta Beni menjaga Arum selama ia tidak ada di rumah.“Siapa orangnya?” Tiba-tiba Tuan Prada menyeruak dari dalam rumah.Usai keluar dari rumah sakit, Danu memang meminta ayahnya tinggal bersama di rumahnya. Selain itu, Tuan Prada juga ingin menjaga Arum. Ia tidak mau terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan menimpa Arum lagi.“Pa, kenapa Papa ke sini?”Selama ini Danu memang menyembunyikan penyelidikannya terhadap Nyonya Lani. Ia ingin memastikan semuanya dulu baru menjelaskan ke Tuan Prada. Namun, sepertinya Tuan Prada sudah tahu ulah Nyonya Lani.“Aku sudah tahu apa yang dilakukan Lani, Danu. Bibi yang

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Rahasia yang Terkuak

    “Masih hidup? Anak Roweina masih hidup?” tanya Tuan Simon.Pria bermata sipit itu terkejut saat mendengar penjelasan Tuan Burhan. Tuan Burhan tersenyum sambil menganggukkan kepala.“Bagaimana bisa? Kecelakaan itu ---”“Kecelakaan itu direkayasa, Simon. Mereka sudah menyabotase mobil Roweina hingga mengalami kecelakaan. Namun, sayangnya Roweina masih hidup saat itu bahkan gara-gara mengalami kecelakaan dia melahirkan di tempat.”Tuan Simon terbelalak kaget mendengarnya. Dia tidak pernah dengar tentang hal ini sebelumnya. Apa jangan-jangan ada yang menyembunyikan bukti tentang Roweina yang baru saja melahirkan saat itu.“Seseorang membantunya dan mengambil bayinya lalu dititipkan di panti itu. Sayangnya orang-orang yang menyabotase mobil Roweina tahu.”“Tunggu dulu!! Bukannya mobil Roweina terbakar dan dia ikut hangus di dalamnya. Bagaimana mungkin ---”Tuan Burhan berdecak sam

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Ikatan Peristiwa

    “Kamu sudah bangun?” tanya Danu.Pria tampan itu tampak sudah berpakaian rapi dan menghampiri Arum yang sedang terbaring di atas kasur. Semalam mereka datang sangat larut bahkan Arum sudah tertidur di dalam mobil sehingga Danu harus menggendongnya masuk ke dalam rumah.Arum menguap sambil menutup mulutnya kemudian memperhatikan Danu dengan seksama.“Kamu mau ke mana, Mas?”Danu tersenyum. Duduk di tepi kasur sambil menatap Arum dengan sendu.“Aku mau menyelesaikan yang tadi malam. Aku harus membuat laporan ke polisi tentang penculikanmu.”Arum terdiam, menunduk sambil menggelengkan kepala. Danu melihat bahu Arum naik turun mengolah udara.“Aku tidak menduga, Mas. Jika Dokter Sandy menyimpan dendam padaku. Aku tidak tahu selama ini.”Danu tersenyum sambil mengelus lengan Arum dengan lembut.“Kamu pasti tidak akan percaya jika kuberitahu siapa pelaku pembunuhan Anjani,

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Sudah Berakhir

    “PAPA!!! Apa yang Papa katakan?” sergah Dokter Sandy.Tuan Simon dan beberapa orang yang ada di dalam ruangan itu ikut tercengang usai mendengar ucapan Tuan Burhan. Mereka semua terdiam dan menatap Tuan Burhan. Sementara Tuan Burhan kini tampak melihat ke arah Dokter Sandy.“Iya, benar. Bukankah kamu juga tahu jika Papa yang membunuh Anjani. Papa yang merudapaksa dia kemudian tanpa sengaja membunuhnya.”Lagi-lagi semua yang hadir di sana terkesima mendengar pengakuan Tuan Burhan. Sedangkan Dokter Sandy membisu, mengatupkan rapat bibirnya dengan mata berkaca menatap Tuan Burhan.Pria berkacamata itu tidak dapat berkata apa-apa hanya menggelengkan kepala saja. Tuan Simon yang berada dalam ruangan itu perlahan mendekat dan berdiri di samping Tuan Burhan.“Benar yang kamu katakan, Burhan?” tanya Tuan Simon.Tuan Burhan mendongak, mata kelabunya menatap sendu Tuan Simon. Lalu dengan perlahan kepalanya menganggu

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Pelaku yang Terluka

    “Sial!! Berengsek!!” umpat Dokter Sandy.Ia langsung menyimpan alat suntiknya sambil berjalan tergesa menuju pintu. Arum hanya diam memperhatikannya. Namun, tinggal beberapa langkah menuju pintu Dokter Sandy menghentikan langkahnya dan menoleh ke Arum.Sebuah senyum seringai yang menyeramkan tampil di wajah pria itu. Arum sampai bergidik ketakutan melihatnya.“Aku akan pergi sebentar. Kamu bisa menikmati waktumu, Arum. Namun, setelahnya aku akan mengeksekusimu.”Sebuah tawa menyeramkan sontak bergema mengakhiri kalimat Dokter Sandy. Arum hanya membisu, memeluk lengannya sambil menatap ketakutan pria aneh itu. Pintu sudah kembali tertutup mengiringi kepergian Dokter Sandy.Arum menghela napas panjang sambil mengurut dadanya. Ia tidak tahu berada di mana saat ini, yang pasti Arum berharap Danu segera menemukannya.Selang beberapa saat mobil Dokter Sandy sudah berhenti di depan sebuah rumah tua. Ia melihat banyak mobil terparkir di depan rumahnya. Tidak hanya itu, Dokter Sandy juga melih

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Kegilaan Dokter Sandy

    “Tuan, saya tidak bisa menemukan Nyonya,” ujar Beni di dalam panggilannya.Danu hanya terdiam dengan telinga yang tegak mendengarkan.“CCTV di kafe tersebut rusak sejak dua hari yang lalu dan saat kejadian tadi tidak terlihat apa yang sedang terjadi,” imbuh Beni.Masih tidak ada jawaban dari Danu hanya giginya yang saling beradu menimbulkan bunyi gemelatuk.“Tuan … .” Suara Beni terdengar menginterupsi lamunan Danu.Terdengar helaan napas panjang dari bibir Danu. Ia tidak tahu harus mencari di mana istrinya. Ponsel Arum bahkan tidak terlacak sama sekali. Bisa jadi Dokter Sandy sudah melepas nomornya dan membuang entah di mana.“Iya, Ben. Aku mendengarnya.” Akhirnya Danu bersuara setelah terdiam beberapa saat.“Saya masih mencoba tanya ke beberapa pelayan. Salah satu dari mereka ada yang melihat mobil box pengiriman datang dan berhenti di bagian belakang kafe dekat toilet. Bi

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status