Share

Restu yang Diminta

“Tuan … ,” desis Budi.

Danu tampak marah dan buru-buru mendorong tubuh Nadia menjauh. Danu sangat kesal dengan ulah Nadia, apalagi wanita itu sengaja menggigit bibirnya agar dia tidak bisa melepaskan ciumannya.

“Sialan kamu, Nadia,” sergah Danu penuh amarah. Dia tampak menyeka bibirnya yang berlumuran darah dengan punggung tangan.

“Tuan, Anda baik-baik saja?” Budi mendekat sambil membawakan tisu.

Danu langsung menyahut tisu dari Budi dan mengusap bibirnya. Sementara Nadia terkekeh melihatnya. Hanya Arum yang masih bergeming di tempatnya melihat kejadian itu tanpa suara.

Nadia kini mengalihkan pandangannya ke Arum. Ia tersenyum menyeringai sambil berjalan mendekat ke arah Arum.

“Kenapa diam saja? Kaget melihat calon suamimu berciuman denganku?” Nadia bersuara dengan sinis dan tubuh gemulai ke arah Arum.

“ARUM!!! Jangan dengarkan dia!! Dia yang kurang ajar!!” seru Danu.<

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status