Share

Bertemu Penolong

“Ehm … Anda wangi sekali, Nona,” lirih Pak Sudibyo berbisik di telinga Arum.

Arum mengerjapkan mata saat bibir pria itu menempel di telinganya. Ia berusaha sebisa mungkin mengembalikan kesadarannya. Sungguh, keadaan ini adalah hal yang paling ditakutkan Arum. Semua tubuhnya seakan tidak bisa digerakkan jika dia kembali teringat dengan kejadian memilukan sahabatnya itu.

Kaki Arum seakan terpasung, lidahnya kelu tak bisa bersuara, bahkan untuk bernapas saja ia merasa tersenggal. Trauma itu benar-benar membuat Arum lemah. Perlahan Arum memejamkan mata sambil mengolah udara di dadanya. Kemudian dengan helaan napas berat, Arum mendorong tubuh Pak Sudibyo menjauh.

Ia bangkit dari kursi lalu dengan gontai Arum berjalan menuju pintu. Pak Sudibyo yang didorong Arum dengan sepenuh tenaga terjungkal ke lantai dan butuh waktu untuk berdiri.

“TUNGGU!! Tunggu Nona Anjani!!”

Arum tidak mau dengar. Ia langsung berlari ke toilet, dala

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status