Sebelumnya, Jacob tidak pernah memperhatikan berita tentang dunia hiburan, tetapi sekarang di sengaja membuka notifikasi di aplikasi. Dia bersiap-siap untuk turun dari tempat tidur, tetapi terdengar pintu kamarnya diketuk dan Sony masuk sambil membawa obat yang baru."Pak Jacob, tubuhmu masih belum boleh sembarangan bergerak."Jacob selalu tidak mendengar nasihat Sony. Begitu kedua kakinya sudah hampir menyentuh lantai, dia mendengar Sony berbicara lagi."Kalau ingin mengejar Nona Penny kembali, Pak Jacob setidaknya harus punya tubuh yang sehat dulu. Kalau nggak, Jack hanya akan semakin bangga. Kalau lain kali dia mengajak Nona Penny untuk menemaninya syuting di Armania, kamu juga nggak bisa mengikutinya dengan tubuhmu saat ini."Perkataan Sony ini langsung menusuk hati Jacob. Dia pun segera kembali berbaring ke tempat tidur dengan bersemangat. "Sony, berikan aku obatnya."Sebelumnya, Jacob hanya akan memakan obatnya jika disuapi oleh Sienna. Sekarang, dia langsung memakan obatnya dan
"Hansen, kamu terus menatap ponselmu saja, lagi bicara sama siapa?"Tatapan Hansen menjadi terlihat licik dan meletakkan ponselnya di samping. "Putri kecil Keluarga Shankar. Saat masih di luar negeri, aku berhasil mendapat kontak pribadinya dan menulis banyak surat kepadanya atas nama Jacob."Hengky mengernyitkan alisnya karena dia tidak mengetahui hal ini. "Apa kamu ingin memberi Jacob kesempatan kedua untuk bangkit lagi ya?""Ayah, sepertinya kamu nggak memahami putri kecil Keluarga Shankar ini. Dia harus mendapatkan apa yang diinginkannya. Apalagi jantungnya bermasalah, jadi seluruh Keluarga Shankar sangat menyayanginya. Jacob yang begitu angkuh ini nggak akan suka dengan wanita yang manja dan keras kepala seperti ini. Kalau dia nggak suka, dia akan mati karena Keluarga Shankar akan membunuhnya."Hansen mendengar cerita bahwa Lily ini pernah membuat seorang pria buta karena pria itu berkata bahwa pacarnya sendiri lebih cantik daripada dia. Konon, setelah kejadian itu, Keluarga Shank
Jacob melontarkan pertanyaannya dengan santai, bahkan mengambil ponselnya untuk melihat berita dunia hiburan.Sienna sudah memakai penyuara telinga sehingga tidak mendengar pertanyaan ini. Jacob menunggu sampai 10 menit. Karena tidak mendapatkan respons, dia pun mendongak melirik Sienna.Kemudian, Jacob mencoba untuk turun dari ranjang sambil berjalan dengan memegang tembok. Alhasil, dia melihat Sienna sedang mempelajari tentang saham Osmond.S.M dan Osmond tidak punya hubungan apa pun. Sienna mempelajari semua ini tentu demi Jacob. Ketika melihat ini, Jacob pun membungkuk sambil bertanya, "Untuk apa kamu melihat ini? Struktur saham Osmond sangat sederhana kok, 95% di kustodian, 5% di tangan presdir mereka."Sienna cukup terkejut. Informasi yang didapatkannya adalah 95% di kustodian, 5% di tangan petinggi. Jika Jacob ingin memenangkan taruhan ini, dia bisa mencoba menyuap seluruh petinggi. Akan tetapi, kalau di tangan sang presdir, berarti tidak ada lagi kesempatan untuk membalikkan si
"Nggak banyak artis yang menerima peran untuk sekarang," balas Sienna yang lanjut mengetik dengan ekspresi datar.Jacob melihat Sienna membuka kotak obrolan dengan Jack dan mengirimkan pesan.[ Kita bertemu di perusahaan besok, aku akan menjelaskan rencana selanjutnya untukmu. ]Jack membalas dengan sangat cepat, seolah-olah sudah menunggu pesan Sienna sejak tadi.[ Oke, Bu. ]Selain itu, Jack menambahkan emotikon pemalu. Hal ini sontak membuat Jacob naik pitam."Sienna, menurutmu apa arti emotikon itu?" tanya Jacob. Dia tidak suka mengobrol dengan orang via WhatsApp sehingga tidak memahami tentang emotikon. Meskipun demikian, emotikon pemalu ini terlalu jelas bagi siapa pun, kecuali Sienna."Apa maksudmu?" tanya Sienna balik. Jacob termangu karena pertanyaan ini, mengira Sienna hanya berpura-pura tidak mengerti.Kemudian, Sienna membuka kotak obrolannya dengan Manfred. Adapun Jacob, dia terdiam sejenak sebelum bertanya lagi, "Dia menyukaimu, 'kan?"Sienna mengira Jacob sedang membicar
Pengawal Sienna langsung maju untuk mendorong Ronald. Ketika melihat situasi ini, Ronald pun mengira orang yang mengalami kecelakaan adalah Rebecca. Akhir-akhir ini, Ronald menyuruh orang untuk membuntuti Rebecca. Begitu mengetahui terjadi kecelakaan, dia bergegas kemari.Itu sebabnya, Ronald merasa lega melihat Rebecca baik-baik saja. Hanya saja, begitu melihat pelat nomor mobil itu, jantung Ronald sontak berdetak kencang.Itu adalah mobil orang tua Rebecca. Mumpung Rebecca keluar hari ini, mereka mengemudikan satu-satunya mobil yang ada di rumah untuk mencari Ronald. Mereka berharap Ronald berhenti mengusik Rebecca.Sikap Ronald terhadap mereka berdua masih termasuk sopan. Demi Rebecca, dia tidak akan bersikap semena-mena.Ronald menjamu mereka dengan makanan lezat. Meskipun ditegur oleh ibu Rebecca, dia sama sekali tidak melawan. Hingga jam 12 malam, keduanya baru memilih untuk pulang. Sebelum pergi, mereka sempat mengatakan bahwa tidak akan merestui hubungan Ronald dengan Rebecca,
Setelah wajahnya hancur, kebencian Gwen benar-benar menyelimuti seluruh hatinya. Dia hanya akan merasa lebih lega saat melihat Sienna dan Rebecca menderita.Malam ketika Gwen memainkan musik ansambel bersama Sienna adalah awal dari penghinaan yang diterimanya.Sesudah mencari tahu, Gwen mendapatkan kabar tentang S.M. Dia segera mendapat ide, yaitu ingin menghancurkan seluruh artis yang bergabung dengan S.M. Begitu reputasi orang-orang ini hancur, mereka tidak akan berani berhadapan dengan kamera lagi.Ini adalah rencana Gwen. Dia tidak perlu menanggung konsekuensi apa pun. Seperti kejadian malam ini, dia tidak akan dipenjara karena Sienna dan lainnya tidak memiliki bukti.Saat ini, sekeliling mereka adalah polisi. Gwen dan Ronald tidak melakukan kejahatan, paling-paling mereka akan dibawa untuk dicatat kesaksiannya. Hal ini tentu tidak berlaku untuk Rebecca ataupun Sienna.Wajah Gwen dipenuhi senyuman puas. Hanya saja, dia terlihat sangat mengerikan karena setengah wajahnya yang memili
Sienna merasa Rebecca telah membuat keputusan. Meskipun bukan sesuatu yang ilegal, hal itu mungkin bertentangan dengan hatinya sendiri.Rebecca sudah dewasa, bahkan telah melewati banyak rintangan. Ketika melihat tatapan Rebecca, Sienna pun tahu tidak ada gunanya membujuk.Jadi, setelah ragu-ragu sejenak, Sienna akhirnya menimpali, "Yang penting kamu nggak menyesal di kemudian hari."Rebecca tidak mengatakan apa-apa. Sesudah rokok pertamanya habis, dia mengeluarkan lagi rokok kedua. Setelah semuanya beres, Sienna kembali ke mobilnya.Di sisi lain, Gwen sedang menceritakan kemenangannya pada wanita yang berada di ujung telepon. "Kejadiannya seperti itu, mereka benar-benar hancur waktu itu. Aku merasa puas sekali, hahahaha!""Begini saja sudah membuatmu senang? Sepertinya Sienna benar-benar membuatmu tertekan, ya? Bukannya kamu dari Keluarga Deandra, keluarga kaya di ibu kota?" timpal wanita itu. Perkataan ini tentu melukai hati Gwen.Wanita itu meneruskan, "Sudahlah, kamu atur saja send
Sienna segera pergi ke dapur di lantai bawah. Namun, begitu membuka kulkas, dia malah tidak melihat tepung panekuk instan yang dibutuhkannya.Sienna bergegas keluar dan pergi ke supermarket terdekat. Dia hanya menghabiskan 20 menit untuk menyelesaikan semuanya.Ketika panekuk disajikan di hadapan Jacob, pria itu pun menatap sambil mengernyit, lalu bertanya, "Secepat ini?"Sienna duduk dan menyahut dengan tatapan penuh penantian, "Ya, ayo dicoba." Sebungkus tepung panekuk instan itu bisa membuat sampai 30 panekuk. Ditambah dengan pisang dan madu, harganya sama sekali tidak mahal.Jacob menatapnya dengan ekspresi dingin. Dia bertanya lagi, "Kamu membuat ini untuk menipuku, 'kan?""Aku nggak pernah membuat panekuk untuk siapa pun," balas Sienna. Dalam sekejap, amarah Jacob sirna."Serius?" Jacob pun menyunggingkan senyuman dan memuji, "Sebenarnya penampilan panekukmu ini cukup bagus. Terlihat mengilap dan lembut."Begitu Jacob makan suapan pertama, Sienna langsung membuat permintaan. "Jac
Sienna segera berbalik dan membuka pintu kamar tidurnya. Kamar hotel yang dipesannya adalah tipe suite, sehingga di luar adalah ruang tamu saat dia membuka pintunya.Jacob, Arlo, dan Bakti sedang duduk di sofa di ruang tamu itu. Ruang tamu di sini tidak luas dan sofanya juga kecil, sehingga tiga pria itu duduk dengan agak berdesakan.Melihat Sienna yang keluar dengan hanya mengenakan piama, Jacob yang awalnya sedang menunjukkan beberapa titik di peta langsung tertegun sejenak.Sienna baru menyadari dirinya masih mengenakan piama saat melihat ekspresi Jacob. Namun, selain piama yang semalam sudah dikeluarkannya sebelumnya, saat ini dia tidak memiliki pakaian lain karena kopernya sudah dibawa pergi.Jacob juga tidak melihat ada koper Sienna di sana. Dia mengira Sienna datang terburu-buru, sehingga tidak membawa apa-apa. "Kamu istirahat saja lagi, aku akan pergi membelikan pakaian untukmu.""Ya," jawab Sienna, lalu menutup pintu dengan wajah yang memerah.Jacob meletakkan peta di depan ke
Sienna juga tahu pertemuannya dengan wanita itu terlalu kebetulan. Selain itu, saat mereka di negara asing ini, wanita itu sepertinya sama sekali tidak panik.Namun, Sienna ingin memercayai wanita itu karena tatapan wanita itu sangat penuh dengan emosi saat berbicara tentang mencari adiknya. Perasaan seperti itu tidak mungkin pura-pura, mungkin benar-benar datang mencari adiknya. Saat keduanya masuk ke hotel ini dan melihat wajah masing-masing, wanita juga tidak terlihat terkejut. Ini membuktikan wanita itu tidak mengenalinya.Sienna melihat sup di dalam mangkuk dan meminumnya sedikit. "Sepertinya dia memang datang untuk mencari orang."Jacob mengangkat tangannya dan mengelus kepala Sienna. Dia sangat memahami kepribadian Sienna yang terlihat dingin, tetapi sebenarnya hati Sienna sangat lembut. Dia sering kali tidak tega terhadap siapa pun dan sangat bertanggung jawab. Meskipun kepribadian ini entah membawa berkah atau bencana, dia tidak akan memaksa Sienna untuk berubah.Setelah seles
Jacob tidak mengatakan apa-apa. Dia langsung masuk dan mengambil koper Sienna yang berada di dalam kamar, lalu menggenggam tangan Sienna dan menariknya keluar.Pada saat itu, ponsel Sienna kembali berdering, tetapi dia tidak memperhatikannya karena yang ada di pikirannya hanya mengapa Jacob bisa begitu cepat tiba. Pikirannya agak kacau dan Jacob juga tidak mengatakan apa-apa, sehingga dia merasa bersalah dan memilih untuk diam. Selain itu, dia juga merasa agak lemas karena sakit di lambungnya tadi.Saat hendak masuk ke dalam mobil, ponsel Sienna kembali berbunyi. Kopernya sudah dimasukkan ke dalam bagasi dan Jacob ke kursi depan untuk menyalakan mobilnya, sedangkan dia berdiri di luar untuk menerima panggilan."Sienna, kamu di mana? Bukankah aku sudah bilang jangan berkeliaran?" tanya Jacob.Mendengar pertanyaan itu, seluruh tubuh Sienna langsung menjadi kaku dan pikirannya segera menjadi jernih. Apa maksudnya ini? "Jacob?""Ya."Jacob bertanya dengan nada yang sangat cemas, "Kenapa ka
Motor pun berhenti di pusat kota. Tidak ada begitu banyak gedung tinggi di Kango dan gedung yang tertinggi di sana pun hanya sekitar puluhan lantai saja. Yang tidak diketahui Sienna adalah daerah itu adalah tempat yang dihuni Jacob saat ini. Gedung tertinggi yang dilihatnya itu kebetulan adalah pusat kesejahteraan sosial.Sementara itu, saat ini Jacob sudah berada di bandara untuk menjemput Sienna. Sebelumnya, jadwal penerbangan pesawat sempat tertunda, tetapi sekarang tiba-tiba tidak ada informasi tentang penerbangan itu lagi. Setelah bertanya-tanya, dia baru tahu Sienna sudah meninggalkan bandara.Jacob hanya bisa melihat Sienna mengendarai motor bersama seorang wanita karena jumlah kamera pengawas di sepanjang jalan di Kango sangat sedikit. Namun, ke mana mereka pergi, tidak ada yang tahu. Dia yang merasa panik pun meminta timnya untuk memeriksa kembali kamera di sepanjang jalan dan akhirnya menemukan jejak Sienna di sebuah jalan.Mengetahui Sienna menuju kota yang dihuninya sekaran
Namun, Arlo dan yang lainnya tidak menyangka kota tempat Jacob berada tiba-tiba dilanda kepanikan pada siang harinya.Tepat pada pukul tujuh paginya, seorang pasien yang sudah terinfeksi penyakit ditemukan berada di pusat kota yang paling ramai. Ini berarti penyakit itu sudah menyebar ke pusat kota. Pusat perbelanjaan tempat ditemukan pasien itu sudah diisolasi dan semua orang di dalamnya ditahan untuk diperiksa, sedangkan orang yang berada di luar merasa ketakutan.Jacob berdiri di balkon hotel dan melihat orang-orang yang berada di jalanan bergerak dengan tergesa-gesa. Semua orang beramai-ramai pergi ke supermarket untuk membeli barang karena kota ini akan segera kacau. Oleh karena itu, dia langsung mengernyitkan alis saat menerima telepon dari Jero dan jantungnya berdebar. "Menjaga satu orang pun kamu tidak becus!"Jero yang sadar dengan kesalahannya tidak berani membantah.Jacob berusaha untuk menahan emosinya, lalu segera mencoba menelepon Sienna setelah menutup teleponnya, tetapi
00 menundukkan kepala dan memikirkannya sebentar, lalu perlahan-lahan menggelengkan kepala. "Tuan sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluargaku dan membuat keluarga kami hidup damai selama bertahun-tahun ini. Aku melakukan semua ini dengan sukarela."Dari tatapan mata 00, terlihat ada perasaan yang disembunyikannya. Dia tentu saja memiliki penyesalan yaitu pria di depannya ini tidak menyukainya, padahal dia sudah menjalani operasi plastik untuk menyerupai Sienna. Jika dia berdandan, orang biasa tidak akan bisa membedakannya dengan Sienna.00 benar-benar ingin selalu menemani Jacob menggantikan Sienna, tetapi dia juga tahu menyatakan perasaannya adalah tindakan yang gegabah karena dia hanya seorang pengganti. Perkataannya pada Sienna saat itu yang bisa menyebabkan kesalahpahaman sudah termasuk tindakan terberani yang pernah dilakukannya seumur hidupnya.Dia bertekad harus menyelesaikan misi kali ini karena Jacob sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluarganya.Jacob mengeluarkan sebuah kal
Namun, orang baik yang mendanai yayasan ini memang menyediakan tempat tinggal untuk semua pengungsi ini. Jadi, tidak ada yang curiga.Apalagi, orang-orang yang dikabarkan bekerja di Jalan Wally memang mengirim uang kepada keluarga mereka. Itulah sebabnya ucapan pihak yayasan sangat meyakinkan.Jacob menyipitkan matanya. Dia mengamati lingkungan yang kacau di sekitar. Jacob tidak tahan tinggal di lingkungan seperti ini. Akan tetapi, lingkungan ini bagaikan surga bagi pengungsi yang terbiasa tinggal di tempat kotor.Bahkan, di bagian tengah terdapat patung orang baik itu. Kabarnya, banyak orang yang menyembah patung itu setiap hari.Jacob sudah memahami sistem di tempat ini secara garis besar. Saat langit masih gelap, Jacob berkeliling di lantai bawah lagi.Orang-orang di yayasan terlihat beraktivitas dengan bebas. Sebenarnya, banyak kamera pengawas dipasang di setiap sudut. Bahkan ada orang yang berpatroli.Banyak pengungsi tidak tidur. Mereka duduk di kursi panjang sambil mengobrol di
Ed mulai menyiapkan data yang diperlukan untuk mengajukan diri menjadi ketua. Saat menyerahkan dokumen, Ed mendengar suara yang keras dari aula. Kemudian, terdengar suara teriakan staf yang histeris.Ed buru-buru pergi ke aula. Dia melihat seseorang yang diikat dengan rantai besar. Sepertinya orang itu berusia sekitar 19 tahun. Matanya memerah, dia terlihat agresif.Salah satu staf menyuntikkan obat bius kepada orang itu, tetapi dia tidak tumbang. Orang itu malah menyeringai dan meraung pada staf yang mendekat.Ed mengernyit. Mae berjalan mendekatinya dan berujar, "Ini hasil penelitian terbaru. Dia akan menjadi senjata mematikan yang hebat. Dia memang kelihatan masih muda, tapi setidaknya dia sudah membunuh 1.000 orang."Ed terkejut. Mae tersenyum dan menjelaskan, "Ngeri, ya? Staf penelitian mengurung dia dan ribuan anak di kamar yang terletak di lantai paling bawah. Hanya orang yang melewati 7 rintangan bisa bertahan hidup."Mae meneruskan, "Hanya dia yang berhasil melewati 7 rintanga
Mae meletakkan stempel ubur-ubur di samping dan tidak melihatnya lagi. Suasana di kamar menjadi hening. Ed tidak tahu pemikiran Mae. Selama ini, Mae sangat misterius.Mae meminum teh, lalu tersenyum dan bertanya, "Bagaimana dengan putri Luna yang pernah kamu ceritakan sebelumnya?"Ed menyahut, "Dia masih hidup."Mae mengangkat alisnya. Jika Ed yang bertindak, seharusnya putri Luna sudah mati. Mae berkomentar, "Sepertinya kamu memberinya kesempatan untuk hidup.""Nggak menarik kalau langsung dibunuh," timpal Ed. Dia ingin memperlakukan mereka seperti bahan eksperimen di ruang observasi. Ini adalah tujuan akhir Ed membawa Sienna kembali ke Bloodkillers.Ed ingin Sienna merasakan kesenangan menjadi seorang pemimpin. Setelah mendapatkan kepercayaan Sienna, Ed akan membawanya ke markas penelitian. Saat itu, Sienna akan menjadi bahan eksperimen yang bisa dikendalikan oleh Ed.Namun, Ed tidak menyangka Sienna sama sekali tidak tertarik untuk menjadi pemimpin. Sienna hanya ingin bersama Jacob