Jacob melontarkan pertanyaannya dengan santai, bahkan mengambil ponselnya untuk melihat berita dunia hiburan.Sienna sudah memakai penyuara telinga sehingga tidak mendengar pertanyaan ini. Jacob menunggu sampai 10 menit. Karena tidak mendapatkan respons, dia pun mendongak melirik Sienna.Kemudian, Jacob mencoba untuk turun dari ranjang sambil berjalan dengan memegang tembok. Alhasil, dia melihat Sienna sedang mempelajari tentang saham Osmond.S.M dan Osmond tidak punya hubungan apa pun. Sienna mempelajari semua ini tentu demi Jacob. Ketika melihat ini, Jacob pun membungkuk sambil bertanya, "Untuk apa kamu melihat ini? Struktur saham Osmond sangat sederhana kok, 95% di kustodian, 5% di tangan presdir mereka."Sienna cukup terkejut. Informasi yang didapatkannya adalah 95% di kustodian, 5% di tangan petinggi. Jika Jacob ingin memenangkan taruhan ini, dia bisa mencoba menyuap seluruh petinggi. Akan tetapi, kalau di tangan sang presdir, berarti tidak ada lagi kesempatan untuk membalikkan si
"Nggak banyak artis yang menerima peran untuk sekarang," balas Sienna yang lanjut mengetik dengan ekspresi datar.Jacob melihat Sienna membuka kotak obrolan dengan Jack dan mengirimkan pesan.[ Kita bertemu di perusahaan besok, aku akan menjelaskan rencana selanjutnya untukmu. ]Jack membalas dengan sangat cepat, seolah-olah sudah menunggu pesan Sienna sejak tadi.[ Oke, Bu. ]Selain itu, Jack menambahkan emotikon pemalu. Hal ini sontak membuat Jacob naik pitam."Sienna, menurutmu apa arti emotikon itu?" tanya Jacob. Dia tidak suka mengobrol dengan orang via WhatsApp sehingga tidak memahami tentang emotikon. Meskipun demikian, emotikon pemalu ini terlalu jelas bagi siapa pun, kecuali Sienna."Apa maksudmu?" tanya Sienna balik. Jacob termangu karena pertanyaan ini, mengira Sienna hanya berpura-pura tidak mengerti.Kemudian, Sienna membuka kotak obrolannya dengan Manfred. Adapun Jacob, dia terdiam sejenak sebelum bertanya lagi, "Dia menyukaimu, 'kan?"Sienna mengira Jacob sedang membicar
Pengawal Sienna langsung maju untuk mendorong Ronald. Ketika melihat situasi ini, Ronald pun mengira orang yang mengalami kecelakaan adalah Rebecca. Akhir-akhir ini, Ronald menyuruh orang untuk membuntuti Rebecca. Begitu mengetahui terjadi kecelakaan, dia bergegas kemari.Itu sebabnya, Ronald merasa lega melihat Rebecca baik-baik saja. Hanya saja, begitu melihat pelat nomor mobil itu, jantung Ronald sontak berdetak kencang.Itu adalah mobil orang tua Rebecca. Mumpung Rebecca keluar hari ini, mereka mengemudikan satu-satunya mobil yang ada di rumah untuk mencari Ronald. Mereka berharap Ronald berhenti mengusik Rebecca.Sikap Ronald terhadap mereka berdua masih termasuk sopan. Demi Rebecca, dia tidak akan bersikap semena-mena.Ronald menjamu mereka dengan makanan lezat. Meskipun ditegur oleh ibu Rebecca, dia sama sekali tidak melawan. Hingga jam 12 malam, keduanya baru memilih untuk pulang. Sebelum pergi, mereka sempat mengatakan bahwa tidak akan merestui hubungan Ronald dengan Rebecca,
Setelah wajahnya hancur, kebencian Gwen benar-benar menyelimuti seluruh hatinya. Dia hanya akan merasa lebih lega saat melihat Sienna dan Rebecca menderita.Malam ketika Gwen memainkan musik ansambel bersama Sienna adalah awal dari penghinaan yang diterimanya.Sesudah mencari tahu, Gwen mendapatkan kabar tentang S.M. Dia segera mendapat ide, yaitu ingin menghancurkan seluruh artis yang bergabung dengan S.M. Begitu reputasi orang-orang ini hancur, mereka tidak akan berani berhadapan dengan kamera lagi.Ini adalah rencana Gwen. Dia tidak perlu menanggung konsekuensi apa pun. Seperti kejadian malam ini, dia tidak akan dipenjara karena Sienna dan lainnya tidak memiliki bukti.Saat ini, sekeliling mereka adalah polisi. Gwen dan Ronald tidak melakukan kejahatan, paling-paling mereka akan dibawa untuk dicatat kesaksiannya. Hal ini tentu tidak berlaku untuk Rebecca ataupun Sienna.Wajah Gwen dipenuhi senyuman puas. Hanya saja, dia terlihat sangat mengerikan karena setengah wajahnya yang memili
Sienna merasa Rebecca telah membuat keputusan. Meskipun bukan sesuatu yang ilegal, hal itu mungkin bertentangan dengan hatinya sendiri.Rebecca sudah dewasa, bahkan telah melewati banyak rintangan. Ketika melihat tatapan Rebecca, Sienna pun tahu tidak ada gunanya membujuk.Jadi, setelah ragu-ragu sejenak, Sienna akhirnya menimpali, "Yang penting kamu nggak menyesal di kemudian hari."Rebecca tidak mengatakan apa-apa. Sesudah rokok pertamanya habis, dia mengeluarkan lagi rokok kedua. Setelah semuanya beres, Sienna kembali ke mobilnya.Di sisi lain, Gwen sedang menceritakan kemenangannya pada wanita yang berada di ujung telepon. "Kejadiannya seperti itu, mereka benar-benar hancur waktu itu. Aku merasa puas sekali, hahahaha!""Begini saja sudah membuatmu senang? Sepertinya Sienna benar-benar membuatmu tertekan, ya? Bukannya kamu dari Keluarga Deandra, keluarga kaya di ibu kota?" timpal wanita itu. Perkataan ini tentu melukai hati Gwen.Wanita itu meneruskan, "Sudahlah, kamu atur saja send
Sienna segera pergi ke dapur di lantai bawah. Namun, begitu membuka kulkas, dia malah tidak melihat tepung panekuk instan yang dibutuhkannya.Sienna bergegas keluar dan pergi ke supermarket terdekat. Dia hanya menghabiskan 20 menit untuk menyelesaikan semuanya.Ketika panekuk disajikan di hadapan Jacob, pria itu pun menatap sambil mengernyit, lalu bertanya, "Secepat ini?"Sienna duduk dan menyahut dengan tatapan penuh penantian, "Ya, ayo dicoba." Sebungkus tepung panekuk instan itu bisa membuat sampai 30 panekuk. Ditambah dengan pisang dan madu, harganya sama sekali tidak mahal.Jacob menatapnya dengan ekspresi dingin. Dia bertanya lagi, "Kamu membuat ini untuk menipuku, 'kan?""Aku nggak pernah membuat panekuk untuk siapa pun," balas Sienna. Dalam sekejap, amarah Jacob sirna."Serius?" Jacob pun menyunggingkan senyuman dan memuji, "Sebenarnya penampilan panekukmu ini cukup bagus. Terlihat mengilap dan lembut."Begitu Jacob makan suapan pertama, Sienna langsung membuat permintaan. "Jac
Ketika Sienna tiba di perusahaan, Rebecca sudah menunggu di sana. Dia menyuruh bawahannya memeriksa CCTV di sekitar untuk mencari mobil yang mencurigakan.Gwen mendapatkan kepuasan dari kecelakaan sebelumnya, jadi mungkin melakukan hal yang sama lagi kali ini.Sesuai dugaan, Sienna segera mendapatkan jawaban. Sekitar 200 meter dari perusahaannya, sebuah truk besar telah terparkir sejak sore hari. Dulu, tidak pernah ada truk di sana. Bagaimanapun, sekitar sini adalah gedung perkantoran.Sienna menyuruh pengawalnya mengenakan pakaian Wanda. Pengawal itu juga memakai masker dan topi untuk menyamar. Kemudian, Sienna menyuruhnya dan Rebecca menaiki mobil yang sama.Pengawal ini adalah yang terbaik dalam balap mobil di seluruh Vila Cahwana. Sienna yakin dia bisa memancing truk itu ke jembatan, lalu membuat mobil jatuh ke sungai. Ketika saat itu tiba, Wanda berpura-pura diselamatkan orang, sedangkan Rebecca menghilang.Dengan demikian, rencana dimulai. Tidak lama setelah mobil melaju, truk it
Gwen dicekik Ronald hingga susah bernapas dan berusaha memukul tangan Ronald. Untuk sesaat, dia merasa benar-benar akan mati dicekik. Wajahnya memerah dan matanya membelalak. Ronald mencekiknya dengan kuat dan mendorongnya ke dalam air. Air di tepi sungai sangat dangkal, tetapi seluruh tubuhnya basah kuyup begitu terjatuh ke dalam air. Dia menatap Ronald dengan bingung, seolah-olah tidak mengenal orang ini lagi.Beberapa menit kemudian, Gwen baru mundur dengan canggung. Namun, dia langsung terjatuh ke air yang lebih dalam. Dia menjadi sangat panik hingga tangan dan kakinya berusaha meraih sesuatu. Namun, Ronald tidak memedulikannya dan hanya terus memperhatikan kapal yang ditarik ke tepi sungai. Gwen akhirnya merangkak kembali ke tepi sungai dengan susah payah. Matanya memerah dan temperamennya yang buruk muncul kembali."Kak, kamu sudah gila ya? Kamu tadi hampir saja mencekikku sampai mati. Kamu ini ngapain?" Gwen menangis sambil menyeka air matanya dengan canggung dan Ronald pun dido
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg