Tadi Harris mimpi bertemu dengan Leslie, mantan istrinya Harris sekaligus ibu dari Sienna. Ketika bangun dari mimpinya, Harris pun merasa bersalah pada Sienna.Jacob memang sangat menonjol. Hanya saja, jika putrinya tidak menyukainya, bukankah itu sama saja mendorong Sienna ke dalam jurang kehancuran? Gara-gara masalah ini, Harris merasa hubungannya dengan sang putri semakin jauh lagi.Terlintas kobaran api di dalam mata Susan. Biasanya semakin tua seseorang, semakin gampang pula hati seseorang terasa luluh. Dulu, setelah dihasut Susan, Harris pun akan menuruti ucapannya.Namun sekarang Harris merasa bersalah. Mungkin hari kematian mantan istrinya baru lewat. Jadi, Harris berpikir kebanyakan.Sebelumnya, Susan tidak berhasil mengalahkan wanita itu. Sekarang dia tidak mungkin membiarkan putri dari wanita itu menginjak-injak dirinya.“Suamiku, kamu jangan berpikir kebanyakan. Kamu sudah cukup baik sama Sienna. Karakternya saja yang tidak disukai orang-orang. Coba kamu lihat bagaimana Bu
Hati Jacob terasa sangat penat. “Aku tahu.”Ketika Daria mendengar ucapan itu, dia pun tidak membantah lantaran khawatir akan memancing emosi ayahnya.Setelah Jacob berjalan meninggalkan ruang tamu, Daria baru mengejar langkahnya.“Jacob, apa benar kamu ingin pergi menjenguk Harris?”Langkah kaki Jacob berhenti. Saat ini, mereka sedang berada di halaman Kediaman Yuwono, sedangkan Darwo sedang berada di ruang tamu. Tentu saja dia tidak bisa mendengar perbincangan mereka.Jacob menunduk. Tatapan yang dilayangkannya terlihat sangat tajam dan dingin. “Tidak.”Daria menghela napas lega, lalu berkata dengan ketus, “Tadi siang aku baru bertemu dengan Harris. Aku lihat dia sangatlah bugar, tidak seperti lagi sakit. Aku rasa mereka tahu kakekmu sudah pulang, makanya mereka merencanakan sandiwara ini. Mereka sekeluarga memang menyimpan banyak siasat buruk. Kalau kamu benar-benar pergi menjenguknya, kamu pun akan masuk ke dalam jebakan mereka.”“Ibu, aku mengerti.” Selesai berbicara, Jacob pun he
“Apa perlu aku menghubungi pelayan di Vila Cahwana?”“Telepon saja.”Nada bicara Jacob sangatlah datar. Ketika memikirkan akan bertemu dengan sang “istri”, entah kenapa hati Jacob terasa penat. Jacob adalah orang yang sangat tepat waktu. Namun, Sienna malah telah mengingkari janjinya sebanyak dua kali. Dia memang tidak berpendidikan.Sony mengeluarkan ponselnya hendak menghubungi pelayan di Vila Cahwana.Rina mengangkat panggilan dan dia pun terkejut ketika mengetahui Jacob akan datang malam ini!Setelah panggilan diakhiri, dia pun segera menyembunyikan Sony ke ruangan belakang. Kemudian, dia menyuruh pelayan lainnya untuk mensterilkan setiap sudut ruangan dan memastikan tidak ada sehelai bulu anjing di dalam rumah.Para pelayan bekerja dengan sangat gesit. Mereka pun menyelesaikannya dalam waktu setengah jam.Akhirnya Rina bisa menghela napas lega. Tiba-tiba dia kepikiran Sienna masih belum pulang. Dia bingung apakah perlu menghubungi Sienna atau tidak.Baru saja Rina mengeluarkan pon
Jacob mengerutkan keningnya. Hanya saja, dia tidak berpikir kebanyakan, melainkan berjalan ke sisi meja lanjut membaca e-mail.Keesokan paginya, Jacob turun ke lantai bawah. Rina pun langsung menyajikan sarapan ala barat kepadanya.Tatapan Jacob melirik sekeliling. Namun, dia masih tidak menemukan nyonya rumah ini.Sepertinya Rina tahu apa yang sedang dicari Jacob. Dia pun segera menjelaskan, “Semalam Nona Sienna agak capek. Dia berpesan untuk jangan membangunkan dia.”Jacob kepikiran dengan masalah Harris diopname. Sepertinya Sienna capek karena seharian di rumah sakit. Hanya saja, bukankah Harris sedang sandiwara? Bukankah dia tidak benar-benar sakit?Terlintas ekspresi sinis dari wajah Jacob. Dia menyelesaikan sarapannya dengan perlahan, lalu tampak mobil yang sedang parkir di luar sana.Malam pertama tinggal di Vila Cahwana, Jacob malah tidak bertemu dengan istri yang sudah dinikahinya selama tiga tahun. Entah karena Sienna sedang menahan dirinya atau sengaja ingin menarik perhatia
Darwo pun tersenyum. Dia menepuk-nepuk tangan Sienna, lalu berkata, “Maksudmu, kamu bersedia untuk melahirkan anak untuk Jacob?”Sienna mengangguk, lalu tersenyum dengan tulus. “Emm, aku bersedia.”Kali ini, senyuman di wajah Darwo semakin lebar lagi.“Baguslah kalau kamu bersedia. Tenang saja, tak peduli cicitku itu anak laki-laki atau anak perempuan, Kakek pun menyukainya.”Sienna tidak berani membahas terlalu jauh. Dia tidak ingin Darwo berharap terlalu banyak, nantinya malah akan mengecewakannya. Bisa jadi, kondisi tubuhnya akan semakin memburuk.Jadi, Sienna pun mengalihkan pembicaraan. Dia menemani Kakek Darwo untuk mengobrol satu jam, baru meninggalkan kediaman.Saat Sienna hampir memasuki mobil, dia pun bertemu dengan Tania.Tania yang mengenakan kacamata hitam itu sungguh tidak menyangka akan bertemu Sienna di sini.“Penny, kenapa kamu datang ke sini?”Tania tidak melihat Sienna berjalan keluar dari Kediaman Yuwono. Dia hanya melihat Sienna hendak memasuki mobil. Jadi, dia pu
Tampak tatapan hina dan sinis di wajah Jacob.“Kakek, apa semua itu ucapannya?”“Iya, Sienna sangatlah pengertian.”Tania menyerahkan mangkuk obat, lalu ingin berkata bahwa wanita mana yang tidak bersedia melahirkan anak kakak sepupunya? Apa dia itu pengertian? Jelas-jelas dia licik! Bahkan berani berbicara seperti itu kepada Kakek Darwo.Jacob memang mengiakan Kakek Darwo. Hanya saja, semua itu juga karena kakak sepupunya memedulikan kondisi tubuh Kakek Darwo.Tania sungguh penasaran seberapa tebal wajah wanita itu! Kenapa dia berani mengucapkan kata-kata seperti itu. Hanya saja, Tania menangkap isyarat mata Jacob dan dia terpaksa mengurungkan niatnya.Jacob menyerahkan mangkuk obat ke sisi Darwo. “Kakek, aku akan berusaha.”Jawaban Jacob sama seperti sebelumnya. Hanya saja, Darwo juga tidak tahu apakah cucunya akan berusaha atau sedang membohonginya. Jadi, terlintas sebuah ide di benaknya. “Malam ini aku ingin pergi ke Vila Cahwana. Aku tidak merasa kamu akan berusaha.”Awalnya Darwo
“Pak Petra, kamu tenang saja. Aku sudah meminta anggotaku untuk mempersiapkan kontrak perjanjiannya. Asalkan kamu kemari, kita akan langsung kerja sama.”Kedua mata Petra berkilauan. Perusahaan Tritama telah berdiri bertahun-tahun di dalam negeri. Biasanya sebagian besar dari perusahaan renovasi di dalam negeri akan mengambil bahan bangunan dari perusahaan mereka. Jika dia bisa menandatangani kontrak dengan harga rendah, hal itu sangatlah menguntungkan bagi Petra.“Oke, Pak Mike. Aku akan tiba dalam waktu setengah jam.”Petra mengakhiri panggilan dengan tersenyum lebar. Dia menyuruh asistennya untuk bersiap-siap. Kemudian, dia langsung mengambil jasnya berjalan masuk ke lift.Ketika tiba di lantai bawah perusahaan, baru saja asisten mengendarai mobil ke depan perusahaan, terdengar suara seseorang dari belakang. “Pak Petra.”Sekujur tubuh Petra langsung terkaku di tempat. Senyuman di wajahnya juga menghilang. Dia menoleh untuk melihat Sienna.Sienna masih bersikap dingin seperti biasa.
Saat ini, tidak ada cara lain lagi."Apa Tuan Mike bisa beri alamatnya? Situasinya sudah seperti ini, sepertinya aku nggak bisa menolaknya lagi."Sebuah senyuman terlintas di mata Mike, inilah sikap yang dia suka dari Sienna. Memahami situasi terkini. Konon, Calvin mengalami kerugian di tangannya dan hubungannya dengan Jacob juga menjadi rumit. Menaklukkan wanita seperti ini baru terasa menarik baginya."Penny, aku akan mengirim mobil untuk menjemputmu."Di Gedung Anggrek ….Setelah Sienna turun dari mobil, dia melihat Mike berdiri di luar gedung dengan karangan bunga mawar. Pria itu mengenakan setelan jas putih dan terlihat seperti pria kaya yang berpenampilan elegan. Beberapa saat kemudian, Mike mendekati Sienna dengan bunga dalam pelukannya."Penny, ini untukmu."Sienna tidak menerima bunganya dan hanya tersenyum. "Apakah Tuan Mike selalu seperti ini dengan rekan kerja?""Di hatiku, Penny bukan hanya sekadar rekan kerja. Ayo masuk. Aku sudah memesan ruangan paling besar di dalam, ka
Malam itu, Sienna mulai merasakan sakit di perutnya, Jero pun segera memanggilkan dokter untuk memeriksanya. Saat terbangun lagi, wajahnya terlihat jauh lebih pucat dari sebelumnya. Pantas saja dia merasa kemunculan 00 itu terlalu mendadak, ternyata Jacob sudah menyembunyikan sesuatu darinya sejak lama.Sienna menarik napas dalam-dalam dan menatap Jero yang duduk di samping tempat tidurnya. "Kak Jero, apa benar pihak internasional itu masih belum menemukan lokasi markas penelitian itu?"Jero mengernyitkan alis dan menggelengkan kepalanya.Sienna tidak berbicara lagi. Jika bahkan pihak internasional pun belum menemukan markas penelitian, dari mana Jacob mendapatkan informasi itu? Sekarang Jacob bahkan sudah terbang ke Afrikan, sepertinya Jacob sangat yakin orang-orang dari markas penelitian ada di sana.Saat memijat keningnya yang terasa sakit, Sienna tiba-tiba teringat dengan kejadian di arena pertarungan bawah tanah. Saat itu, ada seorang pria yang mengatakan tentang dua subjek percob
Di Armania. Sejak menelepon ke dalam negeri, Sienna bermimpi tentang Willow selama dua malam berturut-turut. Dia pun menelepon Willow selama dua kali lagi. Setelah mendengar tidak ada yang aneh dengan nada bicara Willow, dia baru merasa lega dan mulai fokus menangani urusannya di sini.Namun, Deshton tetap masih belum ditemukan. Semalam, Keluarga Shankar sudah memanggil beberapa dokter berkali-kali untuk menyelamatkan nyawa Omar, kondisi Omar sudah tidak bisa ditunda lagi.Saat ini, Sienna dan Jacob tinggal di hotel. Setelah mendengar kabar pihak internasional juga belum menemukan markas penelitian, Sienna mulai merasa cemas."Aku ingin coba menghubungi K," kata Sienna. Jika dia yang keluar, K baru bisa terpancing keluar dari persembunyiannya."Tidak boleh!" tolak Jacob langsung tanpa berpikir panjang. Sekarang K sudah bertekad untuk membunuh Sienna. Jika posisi Sienna terungkap, mungkin saja sebentar lagi peluru akan langsung terbang ke arah Sienna.Sienna baru saja hendak mengatakan
Sekarang Wanda tidak memiliki energi untuk membalas pesan, tetapi dia juga khawatir itu adalah pesan dari mitra kerja.[ Ya. ][ Aku adalah Cristin. Sherly bilang kamu terus mengejar Benny ya? ]Wanda tidak tahu siapa Cristin ini. Namun, saat mengingat apa yang dikatakan Benny tadi malam, dia bisa menebak Cristin adalah wanita yang akan dijodohkan dengan Benny. Dia terkejut sampai tangannya gemetar sebentar dan langsung kehilangan kepercayaan dirinya.[ Aku nggak peduli apa yang sudah terjadi antara kamu dan Benny, tapi yang akan menikah ke Keluarga Tanzel adalah aku. Orang tua kami sudah mulai membicarakan masalah pernikahan. Kalau kamu masih tahu malu, aku harap kamu menjauhi dia. Kalian berasal dari dunia yang berbeda. ]Sejak Wanda mengenal Benny sampai sekarang, bukan hanya Cristin seorang saja yang memberitahunya bahwa dia dan Benny berasal dari dunia yang berbeda. Sebelumnya, dia tidak ingin percaya dengan kata-kata itu, tetapi sekarang dia memang merasa sangat malu karena kekas
Sekarang Sherly merasa sangat bangga. Dia memuji putri Keluarga Salim, "Kemungkinan kamu juga nggak berhak menemui dia, kamu benar-benar kasihan. Dia itu lulusan Universitas Havort dan sebentar lagi dia akan pulang dari luar negeri."Sherly melanjutkan, "Status kalian berbeda jauh. Kudengar, kamu itu cuma lulusan universitas biasa, 'kan? Kamu bisa sesukses sekarang pasti karena berani mengorbankan dirimu. Entah berapa banyak pria sudah menidurimu."Sejak tahu Sherly yang mengejarnya, Wanda yakin dirinya pasti akan dihina lagi. Wanda tidak berbicara. Dia hanya lanjut berjalan dengan terpincang-pincang.Sherly mencibir, lalu memfoto Wanda dari belakang dan membagikan fotonya di grup. Sherly mengolok-olok Wanda.[ Lihat tampangnya yang menyedihkan. Dia terpincang-pincang, seperti pengemis. Wanita ini menganggap dirinya hebat. Beraninya dia memukul kakakku! ]Teman Sherly berkomentar.[ Memang seperti pengemis. Sherly, kudengar kakakmu mau tunangan dengan putri Keluarga Salim, ya? Apa kare
Bekas tamparan terlihat jelas di wajah Benny. Tidak mungkin Wanda tidak mengerahkan tenaganya. Sekarang wajah Benny terasa sakit.Benny mengabaikan ucapan Wiandro. Dia menggenggam tangan Wanda dengan erat dan menariknya meninggalkan aula.Willow ingin mengejar mereka, tetapi Wiandro menghentikannya, "Bu Willow, jangan ikut campur masalah mereka berdua."Willow bertanya, "Apa yang ingin dilakukan Benny?"Wiandro merasa lucu. Dia menyahut, "Selama ini, apa kamu pernah melihat Benny dipukul wanita? Bahkan, senior Keluarga Tanzel juga nggak berani macam-macam di depannya. Tamparan Wanda pasti membuat emosi Benny tersulut."Wiandro menambahkan, "Tapi, Benny tahu batasan. Setidaknya dia nggak akan memukul wanita."Willow mencibir dan menanggapi, "Kalian sama saja. Semua pria itu berengsek."Willow menunduk, dia tidak berbicara lagi. Wiandro mengambil gelas anggur di samping, lalu menyesapnya dan mengomentari, "Pemikiran setiap orang berbeda-beda. Aku cuma bicara jujur."Willow tetap tidak me
Benny pusing melihat Wanda menangis. Kenapa wanita ini terus mengganggunya? Benny makin gusar setelah disalahkan Willow.Benny menceletuk, "Bukannya belakangan ini Keluarga Hanaya tertimpa masalah? Tapi, Bu Willow masih sempat mengurus masalah orang lain."Willow tertegun sejenak. Dia memandangi Benny dengan tenang seraya menimpali, "Sekarang aku mau bicarakan masalah Wanda. Apa Pak Benny nggak mau mengaku setelah menjadi pria berengsek?"Willow melanjutkan, "Meskipun baru mengenal Wanda, aku tahu dia sangat lemah dalam urusan percintaan. Seharusnya dia nggak akan berinisiatif mendekati seseorang."Willow mengisyaratkan Benny adalah pria berengsek. Dia yang mendekati Wanda, lalu mencampakkannya.Benny tertawa dan membalas dengan dingin, "Aku nggak mungkin bertanggung jawab pada semua wanita yang kutiduri."Benny mengeluarkan kartu, lalu memberikannya kepada Wanda dan berkata, "Enam miliar."Nominal ini merupakan hinaan bagi Wanda. Hal ini karena Wanda meminta uang sebanyak itu saat per
Air mata Wanda mengalir. Bahkan, dia ingin memarahi Benny. Apa Benny buta? Memangnya dia melihat Wanda menyinggung Sherly?Namun, Wanda tidak berani melakukan hal itu. Dia sangat kompeten dalam urusan pekerjaan. Hanya saja, dia sangat rendah diri dalam urusan percintaan.Benny tidak melihat sikap Wanda yang rendah diri. Bagi Benny, Wanda adalah wanita yang menipunya saat dia amnesia.Benny mengernyit. Dia malas berlama-lama di tempat ini lagi. Benny mengingatkan sebelum pergi, "Jangan ganggu Keluarga Tanzel lagi, kamu seperti nggak punya harga diri."Benny pasti menganggap Wanda yang terus meneleponnya sebagai pengganggu. Wanda terdiam di tempat. Setelah Benny pergi, Wanda baru bersandar di dinding.Wanda pernah melihat sikap Benny yang lembut. Namun, ini adalah pertama kalinya Wanda melihat Benny begitu kejam.Air mata Wanda terus mengalir. Dia segera kembali ke kamar mandi untuk becermin. Belakangan ini, Wanda terus lembur. Dia tampak kelelahan dan makin kurus.Akan tetapi, wajah Wan
Sherly memang bodoh dan mudah diprovokasi. Setelah mendengar ucapan teman-temannya, Sherly hendak menghantam kepala Wanda ke dinding.Tiba-tiba, ada yang mengetuk pintu kamar mandi. Setiap kali, ada yang datang ke kamar mandi sebelum Sherly menindas Wanda sampai puas.Sherly memutar bola matanya dan melepaskan Wanda. Dia mengancam, "Kamu memang beruntung. Aku peringatkan kamu, jangan incar kakakku. Wanita rendahan sepertimu nggak pantas dekati dia."Selesai bicara, Sherly menyibakkan rambutnya dan melihat teman-temannya seraya berujar, "Ayo, kita pergi."Salah satu teman Sherly bertanya, "Sherly, apa kamu mau melepaskannya begitu saja?"Sherly menyahut, "Ada yang datang. Kalau masalah ini tersebar, kita bisa tertimpa masalah."Bagaimanapun, sekarang Wanda mewakili S.M. Perusahaan ini cukup terkenal di dunia hiburan. Jika masalah Sherly dan teman-temannya yang menindas Wanda terekspos, mereka akan dihujat.Keluarga Tanzel memang bisa membantu Sherly untuk membereskan komentar-komentar i
Sienna tertegun sejenak setelah mendengar Willow akan menikah, lalu segera bertanya, "Kamu baru mengenal Dickson. Apa kamu serius? Paman Reiz sudah setuju?"Sebelumnya Sienna pernah bertemu Reiz. Ayah Willow terus menekankan untuk mencari pasangan yang sepadan. Kalau tidak, kelak kehidupan pernikahan yang dijalani pasti sangat menderita. Jadi, Willow menutupinya dari Reiz saat berpacaran dengan Dickson.Willow berkata, "Sienna, aku ada urusan penting. Nanti aku baru cari waktu untuk telepon kamu lagi. Selamat tinggal, Sienna Sayang."Nada bicara Willow terdengar santai, seolah-olah tidak terjadi apa pun. Setelah mengakhiri panggilan telepon, Willow mengernyit dan melihat cahaya senja di luar.Malam ini ada acara amal di ibu kota. Banyak orang diundang, termasuk S.M. Sienna tidak berada di ibu kota sehingga Wanda yang mewakilinya menghadiri acara itu.Wanda sudah selesai berdandan. Melihat wajahnya yang pucat di cermin, Wanda menyuruh penata rias untuk menambah pemerah pipinya.Sesampai