Sienna menarik napas dalam-dalam, lalu bertanya kepada pria yang memimpin itu, "Gimana kalau kita main game?"Pria itu semula mengira dirinya salah dengar. Situasi jelas-jelas begitu menegangkan, tetapi wanita ini masih ingin bermain game?Sienna mendongak menatapnya sambil berucap, "Seluruh gedung ini sudah berada di bawah kendali kalian, jadi aku nggak mungkin menghilang. Barang itu penting bagi kalian, juga penting bagiku. Aku nggak akan takut meski kalian membunuh orang-orang nggak berdosa itu. Jadi, kita main game saja. Kalau aku kalah, aku akan memberi tahu kalian lokasinya."Pria itu mengangkat alisnya sembari menekankan pistol ke dahi Sienna. Dia bertanya, "Kamu kira aku akan percaya begitu saja?"Sienna sama sekali tidak takut. Dia hanya menatapnya dengan tidak acuh dan membalas, "Nggak ada pilihan lain lagi, karena hanya aku yang tahu lokasinya.""Nona, kamu tahu apa yang sedang kami cari?" tanya pria itu. Asalkan Sienna melontarkan jawaban yang salah, dia mungkin akan langsu
Seusai mengatakan itu, Sienna bangkit dan berjalan ke luar. Tania berdiri di belakang pintu dengan gugup. Sambil menyeka air mata, dia mendengarkan suara di luar.Sekarang baru 5 menit berlalu sehingga permainan belum dimulai. Sienna berjalan di koridor, lalu melihat seorang pria merokok di sekitar sana sambil memegang pistol.Sienna pun melepaskan jasnya, lalu membuka beberapa kancing bajunya. Begitu melihatnya, pria itu sontak berhasrat.Sienna mengaitkan jari ke arahnya. Pria itu langsung melemparkan rokoknya dan mematikannya, lalu menghampiri Sienna dengan langkah besar sambil melepaskan tali pinggangnya.Sienna bergegas pergi ke toilet, pria itu tentu mengikutinya. Begitu masuk, pria itu sontak menindih Sienna di pintu. Kebetulan sekali, dia membelakangi Tania.Akan tetapi, ketika melihat pistol di pinggang pria itu, Tania ketakutan sampai menutup mulutnya dan tidak berani bergerak.Saat ini, pria itu sudah terburu-buru melepaskan semua kancing kemeja Sienna. Bibirnya pun mulai me
Sienna mengisi peluru di pistolnya, lalu pergi ke lantai lain. Saat ini, permainan sudah dimulai. Para penculik pasti mengawasi posisi Sienna dengan protofon. Sienna hanya bisa berusaha mengulur waktu, jadi orang-orang yang selamat di lantai bawah bisa bertambah banyak dan orang-orang di luar baru bisa masuk.Sienna langsung naik ke lantai 17. Sepertinya, para penculik sudah mengecek tempat ini sehingga tidak ada seorang pun di lantai ini. Sienna menghindari kamera pengawas di sekeliling, dia menemukan jendela yang bisa dibuka.Sienna membungkuk untuk berusaha menghindari anggota yang berpatroli di lantai ini. Saat Sienna hendak mengecek ruangan lain, dia bertemu dengan 2 pria. Kedua pria itu langsung berseru, "Dia ada di lantai 17! Tangkap dia!"Sienna langsung berlari ke tempat lain ketika mendengar mereka berkomunikasi dengan bahasa asing. Namun, pria itu menembakkan pistol ke samping Sienna untuk menakutinya. Kala ini, Sienna sangat tenang. Dia bersembunyi di atas rak. Kalau tidak
Semua orang di sekeliling tahu identitas Jacob. Bahkan, tadi Jacob juga memberi instruksi kepada anggota kepolisian. Selain itu, Steven sudah menelepon pihak atasan. Jadi, keselamatan Jacob lebih penting daripada orang lain. Salah satu polisi berkata, "Tuan Jacob, biar anggota polisi lain yang pergi saja. Keselamatan Tuan Jacob lebih penting."Jacob mengabaikan ucapan polisi, dia sudah melepaskan jasnya. Semua orang pun ketakutan karena tidak berhasil membujuk Jacob. Kemudian, Jacob yang membawa pistol berucap dengan datar, "Kalau terjadi apa-apa kepadaku, itu tidak ada hubungannya dengan kalian."Mereka tidak bisa menunda waktu lagi. Biarpun tadi mereka mendapatkan informasi bahwa di lantai 15 kosong, bagaimana dengan sekarang? Mereka tidak berani bertaruh. Jadi, mereka harus segera naik ke lantai 15 dengan memanjat saluran pipa sebelum informasi baru muncul.Semua jendela dari lantai 1 sampai 14 sudah dikunci sehingga penculik di dalam tidak mengetahui keadaan di luar. Jadi, mereka b
Dengan mata memerah, Jacob menepuk-nepuk punggung Sienna dan menghiburnya, "Tidak apa-apa, sudah tidak apa-apa."Kemudian, Jacob mendongakkan kepala Sienna dengan hati-hati, bak sedang menyentuh harta pecah belah. Ada luka memar di dahi Sienna dan darah di sudut bibirnya. Dia menyeka noda darah itu dengan ujung bajunya, lalu mengecupnya lagi sambil menghibur, "Kamu sudah aman."Sienna merasa terenyuh, tidak menyangka Jacob akan datang begitu cepat. Pria itu pasti orang yang memanjat pipa tadi. Ini lantai 15! Jika salah langkah sedikit saja, nyawanya bisa raib kapan pun. Demi siapa Jacob datang? Mengapa dia rela menanggung risiko kehilangan nyawa?Namun, Sienna segera teringat bahwa Tania juga di sini. Hubungan Jacob dengan sepupunya itu cukup baik. Perasaan terharu itu pun seketika lenyap tanpa jejak. Sienna kembali tenang.Jacob tidak menyadari perubahan sikap Sienna. Dia hanya membantunya berdiri, lalu berdiri di balik pintu ruangan dan berujar, "Tenanglah, para polisi akan memberesk
Sebelum para penjahat itu bisa bereaksi, mereka sudah ditembak jatuh ke lantai. Melihat adegan berdarah di depan, Sienna yang berdiri di sisi Jacob hanya bisa menahan mual.Sebelum ini, Sienna tidak pernah menyangka akan terlibat dalam situasi seperti ini. Dia mengira aksi mendebarkan dalam film-film hanyalah tipuan bagi penonton. Namun, kini dia baru sadar bahwa tidak ada kedamaian di dunia ini. Para polisi dan penegak hukumlah yang melindungi semua orang dari mara bahaya.Jacob memberi tahu sekelompok polisi itu, "Masih ada belasan orang di lobi lantai pertama."Usai kata-kata itu terlontar, Sienna maju untuk memeriksa seorang pria yang memiliki tato di punggung tangannya. Namun, Jacob langsung menariknya mundur sambil berteriak, "Awas!"Dalam keadaan sekarat, pria bertato yang masih berada di dalam lift itu melepaskan tembakan. Sienna terjengkang ke lantai karena tarikan Jacob. Sebuah peluru menggores pipi pria itu, meninggalkan luka kecil berdarah. Jika posisinya melenceng sedikit,
"Huhuhu ...."Tania terus menangis. Saat melihat pria yang berbaring di genangan darah, dia langsung pingsan.Sienna berdiri tidak jauh dari sana dan tidak berani mendekat. Dari tatapan Tania, dia bisa merasakan Tania sangat membencinya. Sienna membuka mulutnya, tetapi tidak bisa mengatakan apa pun saat ini. Dia segera melepas jaketnya dan menyerahkannya kepada Jacob. Awalnya dia ingin memberi penjelasan, tetapi Jacob langsung membungkus Tania menggunakan jaketnya dan pergi tanpa mengatakan apa pun. Sienna mematung dan tiba-tiba merasa hal ini akan menjadi aib di hati Keluarga Yuwono. Saat ini, jarak antara dirinya dan Jacob sepertinya tiba-tiba menjauh.Aroma di dalam kamar itu benar-benar mengerikan. Pria itu jelas telah menyiksa Tania setidaknya selama 40 menit. Para penculik di lantai lain telah dibersihkan, tetapi penculik ini selalu berada di dalam kamar ini, sehingga begitu lama baru ditemukan.Sienna mengikuti di belakang Jacob dengan langkah yang berat. Saat tiba di lobi lanta
Sienna tidak bisa membantah tuduhan Jacob. Dia bersandar di dinding dan merasa sangat lelah, tetapi dia masih harus pergi ke tempat Leslie menyembunyikan sesuatu dan menggali cap yang terlihat seperti ubur-ubur itu. Orang-orang itu sampai mengorbankan nyawa mereka untuk mencari barang itu, sepertinya barang itu sangat penting. Sepertinya, kelak dia juga tidak akan memiliki hari-hari yang tenang lagi. Bagaimanapun juga, orang-orang itu sudah mulai mencarinya.Dia membuka mulutnya, tetapi pada akhirnya hanya berkata, "Aku lelah, aku pergi istirahat dulu."Setelah mengatakan itu, Sienna berbalik dan hendak pergi.Jacob mengikuti di belakang Sienna dengan tenang. Melihat Sienna akan naik ke taksi, dia langsung menarik Sienna masuk ke dalam mobilnya sendiri. Sienna yang ditarik, langsung jatuh ke dalam pelukannya. Dia pun menekan Sienna dengan erat dan tidak membiarkannya sembarangan bergerak."Penny, kamu marah lagi ya?"Dengan pola pikir Jacob yang lurus, dia tidak bisa memahami pemikiran
Namun, Arlo dan yang lainnya tidak menyangka kota tempat Jacob berada tiba-tiba dilanda kepanikan pada siang harinya.Tepat pada pukul tujuh paginya, seorang pasien yang sudah terinfeksi penyakit ditemukan berada di pusat kota yang paling ramai. Ini berarti penyakit itu sudah menyebar ke pusat kota. Pusat perbelanjaan tempat ditemukan pasien itu sudah diisolasi dan semua orang di dalamnya ditahan untuk diperiksa, sedangkan orang yang berada di luar merasa ketakutan.Jacob berdiri di balkon hotel dan melihat orang-orang yang berada di jalanan bergerak dengan tergesa-gesa. Semua orang beramai-ramai pergi ke supermarket untuk membeli barang karena kota ini akan segera kacau. Oleh karena itu, dia langsung mengernyitkan alis saat menerima telepon dari Jero dan jantungnya berdebar. "Menjaga satu orang pun kamu tidak becus!"Jero yang sadar dengan kesalahannya tidak berani membantah.Jacob berusaha untuk menahan emosinya, lalu segera mencoba menelepon Sienna setelah menutup teleponnya, tetapi
00 menundukkan kepala dan memikirkannya sebentar, lalu perlahan-lahan menggelengkan kepala. "Tuan sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluargaku dan membuat keluarga kami hidup damai selama bertahun-tahun ini. Aku melakukan semua ini dengan sukarela."Dari tatapan mata 00, terlihat ada perasaan yang disembunyikannya. Dia tentu saja memiliki penyesalan yaitu pria di depannya ini tidak menyukainya, padahal dia sudah menjalani operasi plastik untuk menyerupai Sienna. Jika dia berdandan, orang biasa tidak akan bisa membedakannya dengan Sienna.00 benar-benar ingin selalu menemani Jacob menggantikan Sienna, tetapi dia juga tahu menyatakan perasaannya adalah tindakan yang gegabah karena dia hanya seorang pengganti. Perkataannya pada Sienna saat itu yang bisa menyebabkan kesalahpahaman sudah termasuk tindakan terberani yang pernah dilakukannya seumur hidupnya.Dia bertekad harus menyelesaikan misi kali ini karena Jacob sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluarganya.Jacob mengeluarkan sebuah kal
Namun, orang baik yang mendanai yayasan ini memang menyediakan tempat tinggal untuk semua pengungsi ini. Jadi, tidak ada yang curiga.Apalagi, orang-orang yang dikabarkan bekerja di Jalan Wally memang mengirim uang kepada keluarga mereka. Itulah sebabnya ucapan pihak yayasan sangat meyakinkan.Jacob menyipitkan matanya. Dia mengamati lingkungan yang kacau di sekitar. Jacob tidak tahan tinggal di lingkungan seperti ini. Akan tetapi, lingkungan ini bagaikan surga bagi pengungsi yang terbiasa tinggal di tempat kotor.Bahkan, di bagian tengah terdapat patung orang baik itu. Kabarnya, banyak orang yang menyembah patung itu setiap hari.Jacob sudah memahami sistem di tempat ini secara garis besar. Saat langit masih gelap, Jacob berkeliling di lantai bawah lagi.Orang-orang di yayasan terlihat beraktivitas dengan bebas. Sebenarnya, banyak kamera pengawas dipasang di setiap sudut. Bahkan ada orang yang berpatroli.Banyak pengungsi tidak tidur. Mereka duduk di kursi panjang sambil mengobrol di
Ed mulai menyiapkan data yang diperlukan untuk mengajukan diri menjadi ketua. Saat menyerahkan dokumen, Ed mendengar suara yang keras dari aula. Kemudian, terdengar suara teriakan staf yang histeris.Ed buru-buru pergi ke aula. Dia melihat seseorang yang diikat dengan rantai besar. Sepertinya orang itu berusia sekitar 19 tahun. Matanya memerah, dia terlihat agresif.Salah satu staf menyuntikkan obat bius kepada orang itu, tetapi dia tidak tumbang. Orang itu malah menyeringai dan meraung pada staf yang mendekat.Ed mengernyit. Mae berjalan mendekatinya dan berujar, "Ini hasil penelitian terbaru. Dia akan menjadi senjata mematikan yang hebat. Dia memang kelihatan masih muda, tapi setidaknya dia sudah membunuh 1.000 orang."Ed terkejut. Mae tersenyum dan menjelaskan, "Ngeri, ya? Staf penelitian mengurung dia dan ribuan anak di kamar yang terletak di lantai paling bawah. Hanya orang yang melewati 7 rintangan bisa bertahan hidup."Mae meneruskan, "Hanya dia yang berhasil melewati 7 rintanga
Mae meletakkan stempel ubur-ubur di samping dan tidak melihatnya lagi. Suasana di kamar menjadi hening. Ed tidak tahu pemikiran Mae. Selama ini, Mae sangat misterius.Mae meminum teh, lalu tersenyum dan bertanya, "Bagaimana dengan putri Luna yang pernah kamu ceritakan sebelumnya?"Ed menyahut, "Dia masih hidup."Mae mengangkat alisnya. Jika Ed yang bertindak, seharusnya putri Luna sudah mati. Mae berkomentar, "Sepertinya kamu memberinya kesempatan untuk hidup.""Nggak menarik kalau langsung dibunuh," timpal Ed. Dia ingin memperlakukan mereka seperti bahan eksperimen di ruang observasi. Ini adalah tujuan akhir Ed membawa Sienna kembali ke Bloodkillers.Ed ingin Sienna merasakan kesenangan menjadi seorang pemimpin. Setelah mendapatkan kepercayaan Sienna, Ed akan membawanya ke markas penelitian. Saat itu, Sienna akan menjadi bahan eksperimen yang bisa dikendalikan oleh Ed.Namun, Ed tidak menyangka Sienna sama sekali tidak tertarik untuk menjadi pemimpin. Sienna hanya ingin bersama Jacob
Anak buah Jacob keluar pagi-pagi. Jacob berpesan kepada 00 lagi untuk jalan-jalan di luar, tetapi jangan terlalu mencolok. Kemudian, 00 memakai masker dan topi. Dia mulai jalan-jalan di kota.Sementara itu, Ed dan Hans sampai di Kango pada sore hari. Namun, mereka tidak pergi ke kota, melainkan pergi ke markas penelitian dengan menaiki helikopter.Markas penelitian terletak di paru-paru dunia dan lingkungannya sangat rumit. Markas ini ditutupi hutan yang lebat dan dikelilingi berbagai macam racun. Jadi, markas ini terletak di bawah tanah.Awalnya, investasi untuk proyek ini sebesar ratusan triliun. Setelah puluhan tahun berlalu, markas penelitian ini masih terlihat baru.Alat sensor pupil di depan pintu memeriksa identitas Ed dan Hans. Mereka harus menjalani pemeriksaan seperti ini setiap berjalan 10 meter. Tujuannya adalah mencegah orang luar masuk.Selain data pupil, masih ada alat perbandingan rekaman cara berjalan di pemeriksaan terakhir. Koridor sepanjang 20 meter ini dipenuhi den
Namun, Jacob sudah pergi ke Afrikan. Sienna juga tidak berdaya. Dia menarik napas dalam-dalam, akhirnya dia hanya mengirim pesan singkat kepada Jacob.[ Hati-hati. ]Jacob membalas pesan Sienna.[ Nana, jangan khawatir. Aku akan segera kembali. Aku baru sampai, jadi aku belum memahami kondisi di sini. Aku takut ada yang melacak keberadaanku, makanya terkadang ponselku dimatikan. ][ Kalau kamu tidak bisa menghubungiku, jangan cemas. Aku akan melaporkan perkembangan situasi di sini 3 hari sekali. ]Jacob masih takut Sienna marah, jadi dia mengirim pesan kepada Sienna lagi.[ Oke? ]Jacob sudah telanjur pergi ke Afrikan. Sienna tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tentu saja Sienna tahu Jacob bertindak cepat karena kondisi Omar sudah sekarat.Ditambah dengan kondisi Luna, mereka harus segera menyelidiki markas penelitian. Sienna membalas pesan Jacob.[ Oke. ]Melihat pesan Sienna yang singkat, Jacob tahu Sienna pasti marah. Hatinya terasa sakit. Jacob jarang mengirim emotikon saat mengobrol.
Sekarang Ed sudah menerima pesan dari markas penelitian. Jadi, dia dan Hans harus pergi ke sana. Hans tetap mengikuti Ed, bahkan dia tidak bisa mempunyai pemikiran sendiri. Hans akan melakukan apa pun yang diperintahkan Ed.Saat mereka berdua naik ke pesawat, Hans bertanya, "Apa kali ini kita akan membuat Jacob nggak bisa kembali selamanya?""Iya. Kita mau buat dia mati tragis," sahut Ed. Jacob pasti mati jika berani pergi ke Afrikan pada masa-masa seperti ini.....Setiap hari, media internasional terus memberitakan tentang wabah penyakit di Afrikan. Semua negara segera menyuruh penduduk mereka untuk kembali dari Kango saat wabah penyakit masih bisa dikendalikan. Jika wabah penyakit sudah menyebar ke tempat lain, dunia akan dilanda bencana.Jacob yang baru sampai di Kango langsung pergi ke hotel. Jacob dan 00 tinggal di hotel yang sama, 00 terus mengikuti Jacob ke mana pun dia pergi.Saat tengah malam, sekelompok orang juga menginap di hotel ini. Mereka semua adalah anak buah Jacob.J
Hans dan Ed berbeda. Hans tumbuh besar di markas penelitian. Dia merupakan subjek penelitian.Sebelum menginjak usia 5 tahun, Hans hanya dikelilingi alat-alat. Dia melihat orang-orang yang memakai jas putih dari kaca. Hans mengira orang-orang itu adalah orang tuanya.Kala itu, Hans tidak memahami apa pun. Dia juga tidak pernah melihat langit dan tumbuh-tumbuhan. Ketika Hans diutus untuk mencari Ed, itu adalah pertama kalinya Hans keluar.Sejak kecil, mereka sudah disuntikkan hormon. Jadi, mereka memiliki kecerdasan di atas rata-rata meski baru berusia 5 tahun.Rasa simpati Ed timbul saat melihat ekspresi Hans yang terkejut dan rasa penasaran Hans terhadap dunia. Namun, saat itu Ed tidak langsung setuju untuk kembali ke markas penelitian. Ed berkata, "Aku mau tahu pendapat Bibi Luna."Ed tinggal di organisasi selama beberapa tahun. Dia menganggap Luna seperti ibunya. Sewaktu Ed mempertimbangkan untuk memberi tahu Luna tentang Hans, dia mendengar percakapan Luna dengan tetua pertama."Ke