Hanna menunjukkan sikap yang angkuh. Apalagi, setelah tahu bahwa Sienna bukanlah orang penting, dia nyaris ingin menusuk wajah wanita itu dengan jari-jarinya. Orang-orang di sekitar hanya menonton pertunjukan. Beberapa di antara mereka tahu bahwa Hanna sedang berkencan dengan Calvin belakangan ini. Itu sebabnya, mereka tentu akan menghargainya.Sienna merasa bahwa perkataan wanita ini lucu. Kalaupun dia benar-benar mengenakan barang palsu, itu juga tidak ada hubungannya dengan Hanna, 'kan?Begitu melihat senyuman Sienna, Hanna pun makin emosi. Dia bergegas mengambil segelas anggur merah dari pelayan di sampingnya, lalu menuangkannya langsung ke dada Sienna.Sementara itu, Sienna tidak sempat menghindar. Cairan anggur mengalir ke bawah lehernya dan membuatnya terlihat menyedihkan. Segera setelah itu, Hanna mengangkat alisnya sambil berucap, "Barang palsu seperti ini harus dihancurkan!"Sienna merasa sangat kesal. Saat ini, dia kebetulan melihat Jacob yang berdiri tidak jauh dari sana. P
Sienna juga tidak berharap bahwa Jacob akan membantunya. Dia mengeluarkan ponsel untuk menelepon Mike, tetapi malah mendapati Jacob yang berjalan ke arahnya. Orang-orang langsung memberinya jalan. Semua orang tampak sangat penasaran, bukannya ini Jacob? Untuk apa dia datang kemari?Sebelumnya, kalaupun Jacob berada di ibu kota, dia jarang sekali menghadiri pesta seperti ini, apalagi ikut campur dalam konflik antara wanita. Itu sebabnya, mata semua orang kembali tertuju pada Elena dan menyadari sesuatu. Seharusnya wanita itu yang mengundangnya kemari.Akan tetapi, hanya Elena yang mengepalkan tangannya erat-erat. Pada saat ini, dia tidak mungkin mendekat untuk mencari penghinaan.Kini, Jacob telah berjalan ke sisi Sienna. Pria itu memicingkan mata untuk memperhatikannya dengan saksama. Hal ini membuat Sienna mengernyit karena seolah-olah merasa sedang ditatap Jacob dalam keadaan telanjang. Namun, pria itu malah bertanya, "Kamu ingin menelepon siapa?"Jacob tahu jelas bahwa wanita ini ti
Jacob tampaknya tidak menyadari bahwa perkataannya barusan akan menimbulkan gejolak. Pria itu lanjut menatap Calvin sambil bertanya, "Kalau Tuan Calvin tidak jadi membuang Penny ke laut, bolehkah aku membawanya pergi?"Calvin merasa sangat dipermalukan sekarang. Sementara itu, para tuan muda yang akrab dengannya tidak berani mendekat untuk membantunya. Mereka seumuran dengan Jacob, tetapi keluarga mereka sudah lama mengingatkan untuk tidak mengusik orang ini.Di masa lalu, orang yang terpilih menjadi pewaris Keluarga Yuwono adalah Desmond yang berkarakter lembut. Namun, Jacob adalah orang yang sangat berbeda. Dia lebih pendiam, tidak suka bercanda, dan tidak akan memberi tahu siapa pun jika dirinya tersinggung. Begitu Jacob bertindak, permohonan belas kasihan dari siapa pun tidak akan mempan.Saat ini, mata Calvin telah memerah. Dia berkata sambil tersenyum kaku, "Jangan berbicara seperti itu, Tuan Jacob. Barusan, aku hanya sedang bercanda dengan Penny. Silakan membawanya pergi."Begit
Sienna memalingkan wajahnya ke samping. Jarinya yang tidak mengenakan kutek terlihat memegang sofa di bawahnya dengan erat. Gaun ini memiliki potongan yang cukup mengembang. Saat Sienna berdiri, gaunnya hanya mencapai sekitar pergelangan kaki, tetapi ketika duduk, bagian gaunnya akan menyentuh lantai.Ketika Jacob hendak menarik kain di atasnya, pintu ruang istirahat tiba-tiba dibuka oleh seseorang. Sienna sangat terkejut hingga langsung duduk. Dia segera mendorong Jacob dan menutupinya menggunakan gaun. Semua itu terjadi dalam hitungan detik sehingga Jacob belum sempat bereaksi.Orang yang masuk adalah dua artis top yang sedang mengobrol dengan gembira. Mereka tengah menggosipkan masalah yang dialami para tuan muda di malam ini. Begitu melihat ada Sienna di dalam, mereka tidak terkejut dan hanya mengangguk untuk menyapanya.Sementara itu, Sienna amat terkejut hingga punggungnya berkeringat. Dia melihat mereka pergi ke meja rias yang panjang dan masih sibuk bergosip."Jadi, Elena yang
Sienna langsung naik ke kamar di lantai paling atas, lalu menggunakan kartu untuk membuka pintu. Begitu pintu tertutup, dia langsung duduk di balik pintu. Tubuhnya dipenuhi noda anggur dan terlihat sangat menyedihkan. Kakinya juga benar-benar lemas.Sienna menutupi wajahnya dengan kesal. Di momen ini, dia baru menyadari bahwa wajahnya terasa panas, mungkin saja kulitnya telah memerah hingga ke leher.Gairah yang sangat intens masih dirasakan olehnya. Sienna belum pernah merasakan rangsangan seperti ini sebelumnya. Dampak yang dirasakannya seolah-olah telah membuka pintu ke dunia baru. Apalagi, itu bahkan dilakukan di depan umum. Kenapa ada orang yang merasa bahwa bajingan ini sangat polos? Dia jelas-jelas sudah ahli dalam hal tersebut.Sienna masih belum tersadar kembali. Dia duduk di sana selama setengah jam, lalu bersusah payah memaksa dirinya untuk mandi dan berbaring di ranjang.Kedatangannya kali ini seharusnya untuk mengenal beberapa tokoh besar di industri perfilman, tetapi seka
Ethan memang sangat penasaran sehingga mengangguk. Waktu telah menunjukkan pukul 21.00. Semua orang hanya fokus menikmati pemandangan dan mengobrol santai sekarang. Kebanyakan orang tidak lagi makan pada saat ini karena para artis cenderung memiliki standar makan yang ketat.Sienna juga telah mengganti gaunnya. Dia merasa lucu ketika mengingat Rina yang memberikan empat gaun pesta untuknya. Kala itu, dia merasa bahwa dua gaun saja sudah cukup. Tidak disangka, gaunnya telah disiram dengan anggur pada malam pertama. Apabila hal serupa terjadi lagi, bukannya dia harus mengganti gaun lagi nantinya?Sienna pun keluar dari kamar. Setelah keluar dari lorong, dia bertemu dengan Ethan di sebuah sudut. Ethan tidak perlu bersosialisasi seperti Jacob dan Benny. Setelah makan malam, dia langsung naik ke lantai atas untuk tidur. Saat ini, dia berencana untuk pergi menikmati angin laut."Dokter Ethan," sapa Sienna dengan sopan.Ethan melihat penampilannya sekilas. Wanita ini memang lumayan cantik. Me
Sienna tengah membungkuk di pintu masuk. Dia ingin melepas sepatu hak tinggi, tetapi tiba-tiba lampu di ruang tamu menjadi redup. Kemudian, seseorang langsung menekannya di pintu masuk."Lagi-lagi ada wanita yang diutus ke sini?" Begitu mendengar suara pria di sampingnya, Sienna sontak membelalakkan mata. Bagaimana bisa Jacob berada di kamarnya? Ketika Sienna hendak membantah, kedua jari pria itu telah masuk ke dalam mulutnya untuk menahan lidahnya."Uhmm." Sienna masih mempertahankan posisi membungkuk untuk melepaskan sepatu, tetapi sekarang dia terpaksa berdiri tegak. Sienna tidak bisa berbalik dan gaunnya telah diangkat oleh Jacob. Perlawanannya sama sekali tidak efektif.Apakah Jacob menganggapnya sebagai wanita yang datang dengan sukarela untuk dilecehkan? Benar juga. Ada begitu banyak partner bisnis malam ini. Hal seperti ini mungkin sering terjadi sebelumnya."Aku ... uhm." Lidah Sienna terasa sakit dan dia tidak dapat mengeluarkan sepatah kata pun. Jacob benar-benar berengsek.
Elena sudah mencari tahu lokasi kamar Jacob sebelumnya. Saat ini, dia langsung naik ke atas dan mengetuk pintu kamar pria itu. Jacob mengira bahwa itu adalah Penny yang kembali lagi setelah pergi barusan. Sorot matanya pun memancarkan keterkejutan yang samar.Saat berdiri di luar pintu, Elena telah merekam percakapan dengan ponselnya. Setelah itu, dia baru mengetuk pintu. Begitu Jacob membuka pintu dan melihat Elena, keterkejutan itu langsung menghilang."Jacob, gawat. Sienna jatuh ke dalam air! Bagaimana kalau kamu pergi melihatnya? Situasi di bawah sangat kacau sekarang!" seru Elena.Saat mendengar ada kekacauan di bawah, Jacob tampak mengernyit. Kemudian, ketika mendengar bahwa wanita itu juga datang ke sini, alisnya pun berkerut makin dalam.Elena menambahkan, "Jacob, Sienna mungkin dalam bahaya."Akan tetapi, Jacob langsung menutup pintu tanpa berkata apa pun. Setelah berpikir sejenak, Jacob tahu bahwa pasti wanita itu yang sengaja membuat kekacauan. Tujuannya mungkin untuk membua
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg