Ethan memang sangat penasaran sehingga mengangguk. Waktu telah menunjukkan pukul 21.00. Semua orang hanya fokus menikmati pemandangan dan mengobrol santai sekarang. Kebanyakan orang tidak lagi makan pada saat ini karena para artis cenderung memiliki standar makan yang ketat.Sienna juga telah mengganti gaunnya. Dia merasa lucu ketika mengingat Rina yang memberikan empat gaun pesta untuknya. Kala itu, dia merasa bahwa dua gaun saja sudah cukup. Tidak disangka, gaunnya telah disiram dengan anggur pada malam pertama. Apabila hal serupa terjadi lagi, bukannya dia harus mengganti gaun lagi nantinya?Sienna pun keluar dari kamar. Setelah keluar dari lorong, dia bertemu dengan Ethan di sebuah sudut. Ethan tidak perlu bersosialisasi seperti Jacob dan Benny. Setelah makan malam, dia langsung naik ke lantai atas untuk tidur. Saat ini, dia berencana untuk pergi menikmati angin laut."Dokter Ethan," sapa Sienna dengan sopan.Ethan melihat penampilannya sekilas. Wanita ini memang lumayan cantik. Me
Sienna tengah membungkuk di pintu masuk. Dia ingin melepas sepatu hak tinggi, tetapi tiba-tiba lampu di ruang tamu menjadi redup. Kemudian, seseorang langsung menekannya di pintu masuk."Lagi-lagi ada wanita yang diutus ke sini?" Begitu mendengar suara pria di sampingnya, Sienna sontak membelalakkan mata. Bagaimana bisa Jacob berada di kamarnya? Ketika Sienna hendak membantah, kedua jari pria itu telah masuk ke dalam mulutnya untuk menahan lidahnya."Uhmm." Sienna masih mempertahankan posisi membungkuk untuk melepaskan sepatu, tetapi sekarang dia terpaksa berdiri tegak. Sienna tidak bisa berbalik dan gaunnya telah diangkat oleh Jacob. Perlawanannya sama sekali tidak efektif.Apakah Jacob menganggapnya sebagai wanita yang datang dengan sukarela untuk dilecehkan? Benar juga. Ada begitu banyak partner bisnis malam ini. Hal seperti ini mungkin sering terjadi sebelumnya."Aku ... uhm." Lidah Sienna terasa sakit dan dia tidak dapat mengeluarkan sepatah kata pun. Jacob benar-benar berengsek.
Elena sudah mencari tahu lokasi kamar Jacob sebelumnya. Saat ini, dia langsung naik ke atas dan mengetuk pintu kamar pria itu. Jacob mengira bahwa itu adalah Penny yang kembali lagi setelah pergi barusan. Sorot matanya pun memancarkan keterkejutan yang samar.Saat berdiri di luar pintu, Elena telah merekam percakapan dengan ponselnya. Setelah itu, dia baru mengetuk pintu. Begitu Jacob membuka pintu dan melihat Elena, keterkejutan itu langsung menghilang."Jacob, gawat. Sienna jatuh ke dalam air! Bagaimana kalau kamu pergi melihatnya? Situasi di bawah sangat kacau sekarang!" seru Elena.Saat mendengar ada kekacauan di bawah, Jacob tampak mengernyit. Kemudian, ketika mendengar bahwa wanita itu juga datang ke sini, alisnya pun berkerut makin dalam.Elena menambahkan, "Jacob, Sienna mungkin dalam bahaya."Akan tetapi, Jacob langsung menutup pintu tanpa berkata apa pun. Setelah berpikir sejenak, Jacob tahu bahwa pasti wanita itu yang sengaja membuat kekacauan. Tujuannya mungkin untuk membua
"Uhuk, uhuk." Sienna terbatuk-batuk dan terlihat lemah. "Tapi, kutebak pelakunya adalah Elena atau Hanna. Aku cuma menyinggung dua orang ini semalam." Mike tidak memberi Sienna air karena dia bisa saja trauma dengan air sekarang. Mike mengerutkan alis dan melihat Sienna mengambil ponsel dari samping. Sienna menemukan rekaman dari Elena yang kebetulan berisi percakapan dengan Jacob semalam.Sienna tidak mengecilkan suara ponsel. Jadi, Mike di sebelah bisa mendengar percakapan itu dengan jelas dan merasa sangat marah. "Sialan! Jacob ini benar-benar nggak manusiawi!""Penny, tolong bercerai secepatnya, jangan sampai dirimu dirugikan oleh pria seperti itu!" lanjut Mike dengan kesal. Sienna tidak berbicara dan merasa tenggorokannya sedikit sakit.Mike merebut ponsel Sienna dan berkata, "Jangan dengar lagi, biarkan saja mereka yang jahat menjadi pasangan serasi!"Sienna melihat ke arah bawah dan meletakkan tangannya di luar selimut. Saat ini, dia merasa sedikit bingung. "Aku selalu be
Di Grup Yuwono, Jacob belum tahu bahwa Sienna telah mengambil tangkapan layar riwayat obrolan dengannya. Belakangan ini, Sienna tidak pernah membalas pesannya, jadi dia mengira Sienna marah malam itu.Setengah jam kemudian, Sony masuk dengan membawa dokumen dan tampak ragu-ragu untuk berbicara. Jacob pun mengerutkan dahi dan bertanya, "Ada masalah dengan pertemuan yang akan diadakan nanti?""Nggak," jawab Sony."Ada perubahan dalam proyek?" tanya Jacob.Sony menggelengkan kepalanya lagi.Raut wajah Jacob langsung berubah dingin. Dia bertanya, "Jadi, ada apa?"Sony berkata dengan bibir yang sudah gemetar sejak tadi, "Tuan, kamu biasanya nggak melihat media sosial, ya?"Jacob tidak pernah melihat media sosial."Nona Penny memintamu untuk jangan mengganggunya lagi. Dia bilang dirinya sudah menikah," jelas Sony.Jacob yang masih memegang pena di tangannya langsung terdiam saat mendengar ini.Sony melanjutkan, "Mungkin, dia nggak akan bercerai. Dia mengambil tangkapan layar dari bela
Sienna tinggal di lokasi syuting selama dua jam dan menyetujui permintaan Jack untuk datang ke S.M. Dia telah mengamati aktor-aktor di sekitar, tetapi tidak ada yang bisa menarik perhatiannya untuk saat ini. Kemudian, dia menyadari keberadaan Wiandro.Wiandro tampak sangat serius dan sedang berdiskusi dengan sutradara. Setelah itu, dia menghampiri Sienna dan bertanya, "Penny, kamu sudah mau pergi?"Sienna mengangguk. Mereka berdua pun keluar dari lokasi syuting dan berhenti di depan mobil Wiandro. Wiandro bertanya, "Belakangan ini, Jacob nggak pernah mencarimu. Hatimu nggak pernah tergerak meski sudah bersamanya begitu lama?"Tergerak?Awalnya, Sienna pernah memikirkan masalah ini, tetapi sekarang dia sudah disadarkan kembali. Mungkin, dia pernah goyah, tetapi itu hanya karena kegembiraan yang Jacob berikan."Aku nggak pernah tergerak. Aku tahu betul hubunganku dengan Tuan Jacob."Wiandro melirik ke dalam mobil dan tersenyum. "Kamu sama sekali nggak menyukainya?""Tuan Wiandro, ak
Ketika meninggalkan kamar dan tiba di koridor, pelayan menariknya dan menceritakan situasi sebenarnya. "Kemarin, dokter datang untuk memeriksanya. Dalam situasi ini, dia maksimal bisa bertahan selama sebulan lebih. Nona Sienna, Tuan sering membicarakanmu belakangan ini. Dia telah kehilangan semua yang dia miliki. Sekarang, dia mungkin nggak ingin dirimu menyaksikan penampilannya yang menyedihkan. Lebih baik kamu jangan datang ke sini lagi."Pelayan itu berbicara seperti itu demi Harris, jadi Sienna pun bersikap pengertian. Ketika mengirim Sienna ke depan pintu, pelayan mengingatkan lagi, "Awalnya, kami ingin mencarikan makam untuk Tuan, tapi dia bilang dia ingin dimakamkan di tempat yang kamu pilih. Nona sudah boleh mulai mencarinya, aku takut akan terlambat."Sienna membuka mulutnya, tetapi tidak melontarkan kata apa pun. Dia mengangguk dengan susah payah. Ketika pergi, dia merasa pusing. Kebetulan, ban mobilnya kempes sekarang. Sepertinya, ada paku yang menancap ke dalam ban saat
Para pengemudi di sekitar tercengang. Saat ini, lampu lalu lintas kembali menyala, tetapi tidak ada mobil yang melaju. Mobil Harris mulai berasap dan terbakar. Seseorang segera menelepon polisi. Suasana di sekitar pun menjadi kacau.Mata Hanna memerah. Kantung udaranya langsung mengembang saat tabrakan. Dadanya tertusuk pecahan kaca, tetapi dia masih bernapas dan belum mati. Saat melihat mobil itu terbakar, Hanna tertawa terbahak-bahak. "Jalang, matilah!"Saat duduk di kantor, Sienna selalu merasa tidak tenang. Entah karena membaca terlalu banyak dokumen dan terus menghadiri rapat belakangan ini, kepalanya terasa sedikit pusing. Pada pukul 21.00, dia menerima telepon dari rumah sakit yang memintanya datang dan mengidentifikasi jenazah. Sienna mengira bahwa pihak rumah sakit telah melakukan kesalahan, tetapi mereka mulai membacakan kartu identitas dan nama Sienna."Ayah Anda mengalami kecelakaan mobil pada pukul 19.00, tiga orang di dalam mobil meninggal," ucap orang di ujung telep