Sienna menemukan informasi bahwa Perusahaan Metrola pernah mengalami masalah kualitas yang sangat parah di wilayah pesisir. Balok struktur dari bangunan yang mereka kembangkan mengalami kerusakan. Lebih dari seratus pemilik ingin berhenti menyewa. Namun, internet belum begitu berkembang saat itu sehingga berita tersebut ditekan dengan baik. Sepuluh tahun telah berlalu, tidak ada lagi yang memperhatikan situasi lebih dari seratus pemilik tersebut. Sienna hanya menemukan bahwa orang-orang ini tidak berani tinggal di bangunan berbahaya dengan balok struktur yang rusak, tetapi pengembang menolak mengembalikan uang sewa mereka. Perbuatan ini tidak ada bedanya dengan penjahat. Sienna segera pergi ke daerah pesisir dengan pesawat dan menemukan komunitas tersebut. Dari penghuni gedung lain di komunitas tersebut, dia mengetahui informasi kontak dari pemilik-pemilik waktu dahulu. Selama sepuluh tahun ini, mereka tidak pernah menyerah untuk membela hak mereka.Saat itu, ada seorang pemilik y
Setelah 1 hari 1 malam, sekelompok orang itu berdiri di luar Perusahaan Metrola sepanjang waktu. Ada orang yang khusus mengantarkan makanan untuk mereka. Ada juga mobil campervan yang diparkir di sekitar untuk mengatasi kebutuhan mereka. Wartawan juga tinggal di sana untuk merekam siaran langsung. Saat ini, Perusahaan Metrola berada dalam situasi buruk. Jika mengusir sekelompok orang itu, mereka sama seperti mencari mati. Oleh karena itu, mereka tidak punya pilihan selain mengirim utusan untuk bernegosiasi dengan sekelompok orang itu. Namun, ini berarti apa yang dikatakan oleh sekelompok orang itu benar, apalagi semua orang datang dengan bukti.Mereka telah menunggu selama 10 tahun, bagaimana mungkin tidak menyiapkan bukti dengan detail? Kontrak pembelian rumah dan laporan pemeriksaan rumah yang dikeluarkan oleh pihak ketiga tahun itu, semuanya memiliki ikatan hukum. Di depan bukti konkret, Perusahaan Metrola tidak bisa mengelak, hanya bisa membayar kompensasi.Pada saat yang sama, ma
Begitu Elena pulang ke rumah, seorang pengawal datang untuk melapor, "Nona Elena, sudah dicari tahu. Penny-lah yang menghasut mereka. Mereka semua nggak mau jawab, tapi campervan di sekitar dan orang yang mengantarkan makanan dibayar oleh Penny."Hal ini dapat ditelusuri berdasarkan petunjuk yang ada. Mata Elena membelalak dan wajahnya menjadi masam. Mungkinkah Sienna yang membuat Keluarga Prawira terdesak hingga seperti ini?Elena merasa sangat terhina karena sering dikalahkan oleh Sienna. Saat menghadapi masalah apa pun yang berkaitan dengan Sienna, dia akan langsung kehilangan kendali diri.Kemudian, Elena menelepon Jacob dan berkata, "Jacob, Penny juga turun tangan dalam masalah ini. Mungkin karena perselisihan kami di pesta kapal pesiar waktu itu, tapi sama sekali nggak ada kerusakan substansial. Bisa nggak kamu bujuk dia untuk berhenti?"Elena meneruskan, "Masalah kali ini membawakan dampak yang sangat besar bagi keluargaku. Sampai sekarang, saham perusahaan kami terus anjlok. Ak
Jacob tertawa geli, sekaligus jengkel. Belum pernah dia menemui wanita yang tidak berperasaan seperti itu. Dia bertanya, "Kamu ingin menjatuhkan Perusahaan Metrola?""Ya," jawab Sienna.Jacob bertanya lagi, "Karena Elena menyinggungmu?""Ya," jawab Sienna dengan nada datar. Kemudian, dia memindai QR code di samping untuk memesan secangkir kopi lagi.Meskipun Jacob tidak sudi minum kopi di kafe semacam ini, dia merasa jengkel karena Penny tidak memesan kopi untuknya. Jacob mengambil menu dan melihat, ternyata secangkir kopi hanya 72 ribu. Penny bahkan tidak rela membayar 72 ribu untuknya?Jacob mengernyit dan meletakkan menu, lalu bertanya dengan acuh tak acuh, "Penny, berapa yang kamu mau untuk berdamai dengan Elena?"Detik berikutnya, Sienna menatap lurus pada Jacob. Jacob bahkan dapat melihat kebencian pada tatapannya. Dia mengira dirinya salah melihat. Ketika Jacob ingin bertanya lebih lanjut, Penny langsung menyemburkan secangkir kopi ke wajahnya. Es batu dalam kopi membuat Jacob
Jika Penny tidak pernah menyukainya, apa jadinya dia yang jatuh cinta lebih dulu? Oleh karena itu, Jacob menjawab dengan ketus, "Jangan terlalu meninggikan dirimu."Tebersit kegetiran pada tatapan Sienna. Detik berikutnya, dia mendorong Jacob dan berkata, "10 kali sudah berakhir. Kita sama-sama nggak punya rasa suka, jangan main paksa."Sienna menyeka darah di sudut mulutnya, lalu melanjutkan tanpa melirik ke arah Jacob, "Kamu mendatangiku demi cinta pertamamu, tapi kamu menciumku. Tuan Jacob benar-benar playboy."Jacob membeku di tempatnya. Hari ini, ucapan Penny sangat tajam hingga menusuk hatinya. Apa perlu begini? Dia hanya bertanya berapa banyak uang kompensasi yang Penny inginkan. Sekalipun itu 2 atau 4 triliun, dia sanggup membayarnya.Dengan uang sebanyak itu, Penny dapat menjalani kehidupan yang makmur sepanjang hidupnya. Penny dapat membeli beberapa vila di ibu kota, tidak perlu tinggal dengan suaminya di Kompleks Mawaria yang ruangnya kecil.Saat ini, Sienna keluar dari mob
Sienna langsung berbalik badan dan masuk ke Vila Cahwana. Daria nyaris pingsan kalau tidak dipegang oleh pelayan di sampingnya. Setelah dibawa ke dalam mobil, dia segera menelepon Jacob. Namun, Jacob sedang mandi di hotel sehingga tidak menjawab telepon.Di dalam mobil, Daria memaki-maki Leslie dan Sienna. Sementara itu, di dalam Vila Cahwana, Sienna duduk di samping meja makan dengan ekspresi kosong.Rina membawakannya secangkir teh untuk menenangkan diri, lalu menasihatinya, "Nona Sienna, jangan sedih. Sekalipun kamu bercerai dengan Tuan Jacob, aku tetap akan melayanimu di sini."Sienna mengedipkan matanya, lalu menatap cangkir teh di tangannya dan minum seteguk. Rina mengembuskan napas dan melanjutkan, "Bu Daria dan Nyonya Tua sangat membencimu. Nggak peduli betapa unggul Tuan Jacob, kamu nggak akan bahagia di keluarga ini. Kalau kamu cucuku, aku nggak akan mau kamu jatuh dalam belenggu penderitaan seperti ini. Bagus kalau kamu bisa bercerai." Rina melanjutkan, "Vila ini sudah Pak
Mobil tiba di tempat pemakaman dengan cepat. Prosesi pemakaman harus dilakukan sebelum matahari terbenam. Akan lebih baik jika semuanya selesai saat siang hari. Para pekerja sudah menunggu kedatangan Sienna. Dia mengenakan pakaian hitam sembari memeluk guci abu kremasi dan berjalan menuju liang kubur yang sudah dipilih.Begitu melihat kedatangan Sienna, pengurus pemakaman menyapanya dengan mengangguk. Kemudian, dia mengarahkan Sienna untuk mulai membakar kertas kuning di dalam makam. Api menyala dan asapnya membubung ke atas. Setelah itu, Sienna meletakkan guci abu kremasi tepat di tengah kuburan. Setelah menegakkan badannya, Sienna memeriksa lagi apakah dirinya sudah meletakkan guci tersebut dengan baik atau tidak. Pengurus pemakaman mengarahkannya untuk menyebar kertas perak di atas guci abu kremasi. Ini adalah bentuk penghormatan terhadap mendiang dan berharap mendiang bisa bahagia di akhirat. Sienna terus mengikuti pengarahan dari awal sampai akhir. Dia sedari tadi sudah menangis
Setelah Jacob mengakhiri panggilan, Elena menarik napas dalam-dalam. Dia menatap seluruh anggota Keluarga Prawira sembari menyampaikan, "Jacob setuju untuk menyuntik dana 6 triliun ke Perusahaan Metrola. Sekarang, kalian minta seseorang untuk bernegosiasi dengan orang-orang yang ada di luar Perusahaan Metrola. Kita harus segera menyingkirkan mereka.""Setengah bulan lagi, kita akan menandatangani kontrak dengan Grup Yuwono. Setelah itu, Perusahaan Metrola akan bangkit dari krisis ini," lanjut Elena. Semua orang yang ada di sana sontak menghela napas lega. Mereka semua pun segera bertindak dan segera bernegosiasi dengan orang-orang di luar Perusahaan Metrola. Sementara itu, Elena mendengus dingin. Dia mengirim sebuah pesan kepada Sienna. [ Jacob setuju untuk memberi suntikan dana sebesar 6 triliun dan Perusahaan Metrola nggak akan bangkrut. Kasihan sekali, usahamu untuk menjatuhkanku sia-sia. Semua rencanamu malah digagalkan oleh suamimu sendiri. ]Ketika menerima pesan ini, Sienna su