Sienna tinggal di lokasi syuting selama dua jam dan menyetujui permintaan Jack untuk datang ke S.M. Dia telah mengamati aktor-aktor di sekitar, tetapi tidak ada yang bisa menarik perhatiannya untuk saat ini. Kemudian, dia menyadari keberadaan Wiandro.Wiandro tampak sangat serius dan sedang berdiskusi dengan sutradara. Setelah itu, dia menghampiri Sienna dan bertanya, "Penny, kamu sudah mau pergi?"Sienna mengangguk. Mereka berdua pun keluar dari lokasi syuting dan berhenti di depan mobil Wiandro. Wiandro bertanya, "Belakangan ini, Jacob nggak pernah mencarimu. Hatimu nggak pernah tergerak meski sudah bersamanya begitu lama?"Tergerak?Awalnya, Sienna pernah memikirkan masalah ini, tetapi sekarang dia sudah disadarkan kembali. Mungkin, dia pernah goyah, tetapi itu hanya karena kegembiraan yang Jacob berikan."Aku nggak pernah tergerak. Aku tahu betul hubunganku dengan Tuan Jacob."Wiandro melirik ke dalam mobil dan tersenyum. "Kamu sama sekali nggak menyukainya?""Tuan Wiandro, ak
Ketika meninggalkan kamar dan tiba di koridor, pelayan menariknya dan menceritakan situasi sebenarnya. "Kemarin, dokter datang untuk memeriksanya. Dalam situasi ini, dia maksimal bisa bertahan selama sebulan lebih. Nona Sienna, Tuan sering membicarakanmu belakangan ini. Dia telah kehilangan semua yang dia miliki. Sekarang, dia mungkin nggak ingin dirimu menyaksikan penampilannya yang menyedihkan. Lebih baik kamu jangan datang ke sini lagi."Pelayan itu berbicara seperti itu demi Harris, jadi Sienna pun bersikap pengertian. Ketika mengirim Sienna ke depan pintu, pelayan mengingatkan lagi, "Awalnya, kami ingin mencarikan makam untuk Tuan, tapi dia bilang dia ingin dimakamkan di tempat yang kamu pilih. Nona sudah boleh mulai mencarinya, aku takut akan terlambat."Sienna membuka mulutnya, tetapi tidak melontarkan kata apa pun. Dia mengangguk dengan susah payah. Ketika pergi, dia merasa pusing. Kebetulan, ban mobilnya kempes sekarang. Sepertinya, ada paku yang menancap ke dalam ban saat
Para pengemudi di sekitar tercengang. Saat ini, lampu lalu lintas kembali menyala, tetapi tidak ada mobil yang melaju. Mobil Harris mulai berasap dan terbakar. Seseorang segera menelepon polisi. Suasana di sekitar pun menjadi kacau.Mata Hanna memerah. Kantung udaranya langsung mengembang saat tabrakan. Dadanya tertusuk pecahan kaca, tetapi dia masih bernapas dan belum mati. Saat melihat mobil itu terbakar, Hanna tertawa terbahak-bahak. "Jalang, matilah!"Saat duduk di kantor, Sienna selalu merasa tidak tenang. Entah karena membaca terlalu banyak dokumen dan terus menghadiri rapat belakangan ini, kepalanya terasa sedikit pusing. Pada pukul 21.00, dia menerima telepon dari rumah sakit yang memintanya datang dan mengidentifikasi jenazah. Sienna mengira bahwa pihak rumah sakit telah melakukan kesalahan, tetapi mereka mulai membacakan kartu identitas dan nama Sienna."Ayah Anda mengalami kecelakaan mobil pada pukul 19.00, tiga orang di dalam mobil meninggal," ucap orang di ujung telep
Sienna menemukan informasi bahwa Perusahaan Metrola pernah mengalami masalah kualitas yang sangat parah di wilayah pesisir. Balok struktur dari bangunan yang mereka kembangkan mengalami kerusakan. Lebih dari seratus pemilik ingin berhenti menyewa. Namun, internet belum begitu berkembang saat itu sehingga berita tersebut ditekan dengan baik. Sepuluh tahun telah berlalu, tidak ada lagi yang memperhatikan situasi lebih dari seratus pemilik tersebut. Sienna hanya menemukan bahwa orang-orang ini tidak berani tinggal di bangunan berbahaya dengan balok struktur yang rusak, tetapi pengembang menolak mengembalikan uang sewa mereka. Perbuatan ini tidak ada bedanya dengan penjahat. Sienna segera pergi ke daerah pesisir dengan pesawat dan menemukan komunitas tersebut. Dari penghuni gedung lain di komunitas tersebut, dia mengetahui informasi kontak dari pemilik-pemilik waktu dahulu. Selama sepuluh tahun ini, mereka tidak pernah menyerah untuk membela hak mereka.Saat itu, ada seorang pemilik y
Setelah 1 hari 1 malam, sekelompok orang itu berdiri di luar Perusahaan Metrola sepanjang waktu. Ada orang yang khusus mengantarkan makanan untuk mereka. Ada juga mobil campervan yang diparkir di sekitar untuk mengatasi kebutuhan mereka. Wartawan juga tinggal di sana untuk merekam siaran langsung. Saat ini, Perusahaan Metrola berada dalam situasi buruk. Jika mengusir sekelompok orang itu, mereka sama seperti mencari mati. Oleh karena itu, mereka tidak punya pilihan selain mengirim utusan untuk bernegosiasi dengan sekelompok orang itu. Namun, ini berarti apa yang dikatakan oleh sekelompok orang itu benar, apalagi semua orang datang dengan bukti.Mereka telah menunggu selama 10 tahun, bagaimana mungkin tidak menyiapkan bukti dengan detail? Kontrak pembelian rumah dan laporan pemeriksaan rumah yang dikeluarkan oleh pihak ketiga tahun itu, semuanya memiliki ikatan hukum. Di depan bukti konkret, Perusahaan Metrola tidak bisa mengelak, hanya bisa membayar kompensasi.Pada saat yang sama, ma
Begitu Elena pulang ke rumah, seorang pengawal datang untuk melapor, "Nona Elena, sudah dicari tahu. Penny-lah yang menghasut mereka. Mereka semua nggak mau jawab, tapi campervan di sekitar dan orang yang mengantarkan makanan dibayar oleh Penny."Hal ini dapat ditelusuri berdasarkan petunjuk yang ada. Mata Elena membelalak dan wajahnya menjadi masam. Mungkinkah Sienna yang membuat Keluarga Prawira terdesak hingga seperti ini?Elena merasa sangat terhina karena sering dikalahkan oleh Sienna. Saat menghadapi masalah apa pun yang berkaitan dengan Sienna, dia akan langsung kehilangan kendali diri.Kemudian, Elena menelepon Jacob dan berkata, "Jacob, Penny juga turun tangan dalam masalah ini. Mungkin karena perselisihan kami di pesta kapal pesiar waktu itu, tapi sama sekali nggak ada kerusakan substansial. Bisa nggak kamu bujuk dia untuk berhenti?"Elena meneruskan, "Masalah kali ini membawakan dampak yang sangat besar bagi keluargaku. Sampai sekarang, saham perusahaan kami terus anjlok. Ak
Jacob tertawa geli, sekaligus jengkel. Belum pernah dia menemui wanita yang tidak berperasaan seperti itu. Dia bertanya, "Kamu ingin menjatuhkan Perusahaan Metrola?""Ya," jawab Sienna.Jacob bertanya lagi, "Karena Elena menyinggungmu?""Ya," jawab Sienna dengan nada datar. Kemudian, dia memindai QR code di samping untuk memesan secangkir kopi lagi.Meskipun Jacob tidak sudi minum kopi di kafe semacam ini, dia merasa jengkel karena Penny tidak memesan kopi untuknya. Jacob mengambil menu dan melihat, ternyata secangkir kopi hanya 72 ribu. Penny bahkan tidak rela membayar 72 ribu untuknya?Jacob mengernyit dan meletakkan menu, lalu bertanya dengan acuh tak acuh, "Penny, berapa yang kamu mau untuk berdamai dengan Elena?"Detik berikutnya, Sienna menatap lurus pada Jacob. Jacob bahkan dapat melihat kebencian pada tatapannya. Dia mengira dirinya salah melihat. Ketika Jacob ingin bertanya lebih lanjut, Penny langsung menyemburkan secangkir kopi ke wajahnya. Es batu dalam kopi membuat Jacob
Jika Penny tidak pernah menyukainya, apa jadinya dia yang jatuh cinta lebih dulu? Oleh karena itu, Jacob menjawab dengan ketus, "Jangan terlalu meninggikan dirimu."Tebersit kegetiran pada tatapan Sienna. Detik berikutnya, dia mendorong Jacob dan berkata, "10 kali sudah berakhir. Kita sama-sama nggak punya rasa suka, jangan main paksa."Sienna menyeka darah di sudut mulutnya, lalu melanjutkan tanpa melirik ke arah Jacob, "Kamu mendatangiku demi cinta pertamamu, tapi kamu menciumku. Tuan Jacob benar-benar playboy."Jacob membeku di tempatnya. Hari ini, ucapan Penny sangat tajam hingga menusuk hatinya. Apa perlu begini? Dia hanya bertanya berapa banyak uang kompensasi yang Penny inginkan. Sekalipun itu 2 atau 4 triliun, dia sanggup membayarnya.Dengan uang sebanyak itu, Penny dapat menjalani kehidupan yang makmur sepanjang hidupnya. Penny dapat membeli beberapa vila di ibu kota, tidak perlu tinggal dengan suaminya di Kompleks Mawaria yang ruangnya kecil.Saat ini, Sienna keluar dari mob
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg