Suasana seperti ini sangat membingungkan. Jelas-jelas jantungnya berdebar karena dikejar orang, bukan karena Jacob. Sienna memejamkan matanya untuk menenangkan suasana hatinya sejenak. Kemudian, dia meraih pistol yang sudah dirakit dan langsung menembak mobil terakhir. Mobil tersebut tiba-tiba kehilangan keseimbangan di jalan raya dan mengeluarkan percikan api. Jacob menoleh sembari bertanya, "Tembakanmu tepat sasaran juga. Kamu sudah belajar berapa tahun?"Sienna mengedip-ngedipkan mata, lalu menjawab, "Satu tahun."Satu tahun saja sudah sehebat ini? Jacob meraih tangan Sienna dan memeriksanya sekilas. Tangannya sangat lembut, putih, dan tidak ada kulit yang menebal. Sepertinya, yang dikatakan Sienna benar, dia baru belajar selama 1 tahun. Bagaimanapun, kulit tangan orang yang menggunakan pistol selama bertahun-tahun pasti akan menebal. Jacob menutup jendela mobil. Ketika hendak berbicara, tiba-tiba ada suara yang keras dari depan. Mobil yang mereka tumpangi pun berbelok tajam."Son
Sienna segera mengangkat kepalanya. Terlihat lengan Jacob penuh dengan bekas sayatan duri. Sepanjang perjalanan meluncur, Sienna tidak terluka sedikit pun karena dilindungi oleh Jacob. Sienna segera berdiri, lalu memanggil lagi, "Jacob?"Jacob tidak sadarkan diri. Dia tidak mungkin bisa menahan luka yang seharusnya ditanggung oleh dua orang. Tangan Sienna gemetaran. Dia khawatir orang-orang tadi akan mengejar mereka sampai ke sini. Jadi, Sienna meraih tangan Jacob dan hendak memapahnya pergi, tetapi dia tidak sanggup karena Jacob terlalu berat. Lantaran panik, air mata Sienna pun mengalir. Tiba-tiba, dia mendengar suara Jacob. "Kamu menangis?"Sienna segera mendongak melihat wajah pucat Jacob. Jacob mengernyit sembari bertanya, "Apa yang kamu tangisi?" Dia bangkit berdiri dengan perlahan. Saat ini, Sienna baru sadar bahwa seluruh punggung Jacob berlumuran darah. Batu tempat Jacob berbaring juga penuh dengan darah. Mungkin benturan terakhir membuat Jacob mendarat di atas batu ini. Tat
Sienna langsung tersentak kaget. Namun, Jacob sudah menarik tangannya kembali. Sepertinya, dia sudah agak linglung karena demam. Hujan deras sedang mengguyur di luar dan terdapat kabut yang sangat tebal di pegunungan. Mereka berdua tidak akan ditemukan dengan cepat biarpun ada yang datang mencari mereka.Sienna menambahkan beberapa kayu bakar kering ke dalam api. Dia berpikir bahwa desa-desa terdekat mungkin juga sangat jauh. Jika tidak, penduduk desa tidak perlu menimbun kayu bakar kering di sini ketika bekerja di pegunungan.Sienna meletakkan telapak tangannya di dahi Jacob yang terasa hangat. Sienna sedikit menggerakkan tubuhnya dan menggulung jaket yang kering, lalu meletakkannya di bawah kepala Jacob supaya dia bersandar di dinding gunung.Setelah itu, Sienna melepas baju Jacob yang sudah kering. Terdapat luka di bagian belakang bajunya. Kini, punggungnya masih berdarah dan bengkak.Sienna tidak berani melakukan hal lainnya. Tidak ada bahan obat di sini dan ada bakteri di dalam
Sejam yang lalu, ketika Jacob belum ditemukan, seluruh ibu kota mengalami kekacauan. Keluarga Yuwono mengirim semua bawahan untuk mencari Jacob, bahkan Benny dari Keluarga Tanzel juga ikut bertindak. Namun, pencarian tidak membuahkan hasil karena hujan yang mendadak turun sepanjang malam.Kemudian, Raina dan Daria menerima kabar dari Elena bahwa Jacob pergi ke luar kota untuk mengikuti pelelangan karena Sienna. Begitu mendengar hal tersebut, mereka sontak tidak bisa menahan diri dan datang untuk mencari masalah dengan Sienna."Dasar jalang! Cepat keluar!"Pintu kamar tidur Sienna tertutup rapat, jadi Daria terus menggedor pintu tersebut."Kalau Jacob nggak bisa selamat, kamu harus mati bersamanya! Seluruh Keluarga Winata juga harus dikuburkan bersamanya!"Daria telah kehilangan seorang putra sehingga tidak bisa kehilangan Jacob lagi. Saat ini, dia berteriak dengan suara serak dan ingin mendobrak pintu.Rasa sakit di kepala Sienna makin serius saat mendengar hinaan mereka. Dia mem
Wanita ini telah hidup dalam ingatan Daria selama tiga puluh tahun. Kini, saat mengetahui bahwa Sienna adalah putri Leslie, Daria hampir berteriak karena tidak bisa menahan emosi. Di sisi lain, Steven terdiam. Jelas sekali, dia sudah mengetahui fakta ini.Daria menangis dan mengutuk, lalu menyeka air matanya dan berkata, "Keterlaluan! Keterlaluan! Steven, tunggu saja! Jangan harap hidupmu bisa tenang habis berbuat seperti itu!" Setelah melontarkan ucapan tersebut, Daria menutup telepon dan langsung kembali ke rumah orang tuanya.Raina menghela napas saat melihat keluarga yang damai menjadi seperti ini karena keberadaan Sienna. "Apa-apaan ini? Jalang itu benar-benar pembawa sial. Cepat atau lambat, dia harus diusir dari keluarga Yuwono."Kedua orang itu membuat keributan di Vila Cahwana selama beberapa jam sebelum pergi satu demi satu. Sementara itu, Darwo bergegas ke rumah sakit setelah mengetahui kabar Jacob mengalami kecelakaan. Jacob masih sedang diselamatkan di ruang operasi. La
Darwo mengangguk dengan pelan dan berkata, "Oke, oke, tebakanku benar. Kamu sudah punya orang yang kamu sukai. Kalau begitu, bagaimana pemikiranmu? Aku bahkan nggak kasih tahu kecelakaanmu kali ini pada Sienna." Jacob melihat ke arah bawah dan merasa sedikit terkejut. Dia tahu inilah kesempatan yang dia tunggu-tunggu. "Kakek, aku ingin bercerai dengan Sienna. Aku tidak pernah mencintainya." Begitu kata-kata ini dilontarkan, bangsal menjadi sunyi.Jacob mengira bahwa Darwo akan menolak dan memarahinya. Namun, Darwo malah perlahan-lahan berdiri dengan tongkatnya dan berkata dengan sedih, "Terserah, kamu yang menyukai orang lain nggak pantas untuk Sienna, tapi anak itu mungkin akan merasa bersalah kalau segera bercerai. Bagaimanapun, Keluarga Yuwono menyuntikkan dua putaran modal ke Grup Winata." "Dia mengusulkan batas waktu tiga bulan. Tiga bulan kemudian, silakan tanda tangani perjanjian cerai. Saat itu tiba, kalian bukan lagi pasangan suami istri, melainkan orang asing yang nggak pu
Saat Jacob mengakhiri panggilan telepon Sienna, Wanda berjalan masuk dan berkata, "Bu Sienna, para eksekutif senior sudah menunggu. Mengenai perubahan arah Grup Winata yang mendadak, semuanya masih tampak ragu-ragu." Namun, Sienna adalah orang yang mengambil keputusan akhir karena hampir semua saham dipegang olehnya. Sementara itu, orang lain di perusahaan yang memiliki saham adalah direktur departemen sumber daya manusia, Hadi, yang baru berusia tiga puluh tahun. Dia tidak terlalu menonjol di perusahaan dan bisa menjadi direktur hanya karena tidak pernah menyinggung siapa pun. Satu-satunya kelebihan Hadi dari yang lain adalah orang ini tidak punya aib. Dia murni hanya seorang senior. Setelah Sienna masuk ke ruang rapat, eksekutif senior lainnya yang baru menjabat langsung berdiri untuk menyambut Sienna. Setelah Sienna duduk, mereka barulah berani duduk.Sienna bertanya kepada semua orang dengan tenang, "Sudah membaca semua rencananya?"Orang-orang di ruangan itu saling memandan
Ketika kembali ke kantor, Sienna masih bisa mendengar suara meja dipindahkan dan suara diskusi orang-orang di luar. Ketika Harris masih menjabat di Perusahaan Hales, dia memperluas lini produksi secara membabi buta tanpa mempertimbangkan sumber daya yang terbuang dalam satu lini produksi. Memperluas lini produksi tentu tidak cukup untuk mengembangkan sebuah perusahaan.Harris dan eksekutif senior lainnya terlalu berhati-hati dan tidak berani mengusulkan investasi di industri lain. Kini, Sienna pun memberanikan diri untuk bertaruh. Mengenai hasilnya sukses atau gagal, dia benar-benar tidak bisa menjaminnya.Wanda selalu berada di sisi Sienna. Dia tampak sangat semangat dan berkata, "Bu Sienna, aku akan selalu mengikuti Ibu."Sienna memiliki aura yang unik. Terutama di hadapan sekelompok eksekutif senior yang semuanya laki-laki, dia tetap bersikap percaya diri dan berkata dengan tulus. Sementara itu, suaranya sangat enak didengar dan bisa menenangkan orang dalam seketika.Sienna mera