Wanita ini telah hidup dalam ingatan Daria selama tiga puluh tahun. Kini, saat mengetahui bahwa Sienna adalah putri Leslie, Daria hampir berteriak karena tidak bisa menahan emosi. Di sisi lain, Steven terdiam. Jelas sekali, dia sudah mengetahui fakta ini.Daria menangis dan mengutuk, lalu menyeka air matanya dan berkata, "Keterlaluan! Keterlaluan! Steven, tunggu saja! Jangan harap hidupmu bisa tenang habis berbuat seperti itu!" Setelah melontarkan ucapan tersebut, Daria menutup telepon dan langsung kembali ke rumah orang tuanya.Raina menghela napas saat melihat keluarga yang damai menjadi seperti ini karena keberadaan Sienna. "Apa-apaan ini? Jalang itu benar-benar pembawa sial. Cepat atau lambat, dia harus diusir dari keluarga Yuwono."Kedua orang itu membuat keributan di Vila Cahwana selama beberapa jam sebelum pergi satu demi satu. Sementara itu, Darwo bergegas ke rumah sakit setelah mengetahui kabar Jacob mengalami kecelakaan. Jacob masih sedang diselamatkan di ruang operasi. La
Darwo mengangguk dengan pelan dan berkata, "Oke, oke, tebakanku benar. Kamu sudah punya orang yang kamu sukai. Kalau begitu, bagaimana pemikiranmu? Aku bahkan nggak kasih tahu kecelakaanmu kali ini pada Sienna." Jacob melihat ke arah bawah dan merasa sedikit terkejut. Dia tahu inilah kesempatan yang dia tunggu-tunggu. "Kakek, aku ingin bercerai dengan Sienna. Aku tidak pernah mencintainya." Begitu kata-kata ini dilontarkan, bangsal menjadi sunyi.Jacob mengira bahwa Darwo akan menolak dan memarahinya. Namun, Darwo malah perlahan-lahan berdiri dengan tongkatnya dan berkata dengan sedih, "Terserah, kamu yang menyukai orang lain nggak pantas untuk Sienna, tapi anak itu mungkin akan merasa bersalah kalau segera bercerai. Bagaimanapun, Keluarga Yuwono menyuntikkan dua putaran modal ke Grup Winata." "Dia mengusulkan batas waktu tiga bulan. Tiga bulan kemudian, silakan tanda tangani perjanjian cerai. Saat itu tiba, kalian bukan lagi pasangan suami istri, melainkan orang asing yang nggak pu
Saat Jacob mengakhiri panggilan telepon Sienna, Wanda berjalan masuk dan berkata, "Bu Sienna, para eksekutif senior sudah menunggu. Mengenai perubahan arah Grup Winata yang mendadak, semuanya masih tampak ragu-ragu." Namun, Sienna adalah orang yang mengambil keputusan akhir karena hampir semua saham dipegang olehnya. Sementara itu, orang lain di perusahaan yang memiliki saham adalah direktur departemen sumber daya manusia, Hadi, yang baru berusia tiga puluh tahun. Dia tidak terlalu menonjol di perusahaan dan bisa menjadi direktur hanya karena tidak pernah menyinggung siapa pun. Satu-satunya kelebihan Hadi dari yang lain adalah orang ini tidak punya aib. Dia murni hanya seorang senior. Setelah Sienna masuk ke ruang rapat, eksekutif senior lainnya yang baru menjabat langsung berdiri untuk menyambut Sienna. Setelah Sienna duduk, mereka barulah berani duduk.Sienna bertanya kepada semua orang dengan tenang, "Sudah membaca semua rencananya?"Orang-orang di ruangan itu saling memandan
Ketika kembali ke kantor, Sienna masih bisa mendengar suara meja dipindahkan dan suara diskusi orang-orang di luar. Ketika Harris masih menjabat di Perusahaan Hales, dia memperluas lini produksi secara membabi buta tanpa mempertimbangkan sumber daya yang terbuang dalam satu lini produksi. Memperluas lini produksi tentu tidak cukup untuk mengembangkan sebuah perusahaan.Harris dan eksekutif senior lainnya terlalu berhati-hati dan tidak berani mengusulkan investasi di industri lain. Kini, Sienna pun memberanikan diri untuk bertaruh. Mengenai hasilnya sukses atau gagal, dia benar-benar tidak bisa menjaminnya.Wanda selalu berada di sisi Sienna. Dia tampak sangat semangat dan berkata, "Bu Sienna, aku akan selalu mengikuti Ibu."Sienna memiliki aura yang unik. Terutama di hadapan sekelompok eksekutif senior yang semuanya laki-laki, dia tetap bersikap percaya diri dan berkata dengan tulus. Sementara itu, suaranya sangat enak didengar dan bisa menenangkan orang dalam seketika.Sienna mera
Ruslan memberi perintah untuk menyebarkan berita kematian karyawan akibat kerja lembur ke internet sehingga hal itu hangat diperbincangkan. Saat ini, tampang Sienna belum terekspos. Namun, jika Ruslan dibiarkan terus mengambil tindakan dan menimbulkan kehebohan yang lebih besar, tampang Sienna akan marak tersebar di internet.Setelah polisi dan rombongan Ruslan pergi, Sienna dan Wanda membuntuti Ruslan di sore hari. Alih-alih langsung pulang ke rumah setelah pulang kerja, Ruslan pergi ke rumah sewaan. Begitu pintu dibuka, Ruslan buru-buru memeluk wanita itu seraya berkata, "Sayang, aku kangen sekali."Rumahnya di lantai satu, jendelanya masih terbuka, bahkan ada halaman samping. Dibandingkan dengan Melanie yang tinggal di rumah Keluarga Winata, wanita ini benar-benar sangat disayangi oleh Ruslan.Ruslan sudah berumur lebih dari 40 tahun, tetapi saat ini, dia malah melakukan seks di samping jendela. Sienna jijik melihatnya, maka dia meminta Wanda untuk memotret mereka. Wanda juga meras
Jacob mengambil segelas air hangat di sampingnya dan minum seteguk. Dia berkata, "Cedric bodoh dan gegabah kayak Richard. Kalau tidak, mana bisa dia punya anak sepayah itu? Sebaliknya, keluarga paman keduaku masih berdiam diri sampai sekarang. Entah rencana jahat apa yang sedang dia buat." Benny melirik Jacob sekilas dan menasihatinya, "Dulu, apa pun situasinya, kamu pasti bisa selamat. Tapi, kamu terluka parah kali ini karena punya orang yang dipedulikan. Dia akan menjadi titik kelemahanmu. Bahkan nggak lama lagi, musuhmu akan tahu dia adalah titik kelemahanmu." Benny melanjutkan, "Jacob, saat kita masih kecil, komandan militer sudah ajari kita. Jangan sampai titik kelemahan kita ketahuan. Kamu sepertinya … terlalu peduli dengan wanita itu."Jadi, Benny menatap lurus pada Penny di hari itu. Dia memiliki firasat bahwa wanita itu harus dibunuh. Keturunan keluarga elite seperti mereka tidak boleh terlalu mementingkan soal cinta.Namun, dia tidak bisa membunuh Penny. Sekarang, Jacob san
Sienna mengeluarkan ponselnya untuk melihat jam, sudah lewat jam 1. Jadi, dia berkata, "Tuan Jacob, sudah larut malam. Kamu istirahat saja."Melihat ponsel Penny, Jacob teringat bahwa wanita ini bahkan enggan memberitahukan nomor pribadi padanya. Kemudian, tatapan Jacob tertuju pada perut Penny. Seketika, Jacob merasa cemburu karena teringat Penny sedang mempersiapkan kehamilan."Jangan-jangan, sudah ada yang mati dalam perutmu?" tanya Jacob. Pertanyaan itu langsung membuat suasana menjadi dingin. Sienna tertegun sejenak karena marah dan tidak tahu harus menjawab apa. Melihat Penny terdiam, Jacob tahu Penny memang pernah hamil anak suaminya. Jari Jacob yang bertumpu di sisi ranjang sampai gemetar. Kemudian, dia berkata dengan ketus, "Kelihatannya memang pernah hamil. Hanya kamu yang mau pria semacam itu."Sienna membeku di tempatnya, seolah-olah ada hawa dingin yang naik dari ujung kaki ke kepalanya. Dia berbalik badan dan ingin pergi, tidak ingin basa-basi dengan Jacob lagi. Namun,
Sienna agak sempoyongan saat berjalan. Dia membuka pintu bangsal dan berkata, "Ke depannya, Tuan Jacob jangan cari aku untuk masalah ini lagi.""Pergi! Aku tidak akan mencarimu lagi," jawab Jacob sambil membelakanginya.Sienna akhirnya merasa lega. Baguslah jika Jacob tidak akan mencarinya lagi. Begitu pintu dibuka, Sienna bertemu dengan perawat yang terkejut. Namun, dia berpura-pura tidak melihatnya. Dia tahu dirinya pasti sangat kacau saat ini. Kali ini, Jacob sangat bersemangat. Entah ada berapa banyak cupang.Perawat itu tidak berani mengatakan apa pun, tetapi dia mencemooh Penny di dalam hati. Jacob sudah masuk rumah sakit, tetapi wanita itu malah datang untuk seks, sungguh murahan. Dia berkata, "Tuan Jacob, waktunya ganti obat luka."Jacob masih membelakangi mereka. Dia memejamkan mata dan menahan kemarahan dalam hatinya. Perawat membuka perban selapis demi selapis. Melihat kondisi lukanya yang parah, dia bergegas mengoleskan obat dan memasang perban baru. Jacob tidak memakai ba