Di ruang rapat luar negeri, rapat yang awalnya ditetapkan selama beberapa jam akhirnya diperpanjang selama 3 jam lagi. Para petinggi yang hadir bisa merasakan hari ini suasana hati Jacob sangat buruk. Ekspresi Jacob sangat dingin sehingga membuat semua orang tidak berani bicara sembarangan.Jacob sendiri juga tidak tahu alasannya, dia tiba-tiba merasa gusar yang mengakibatkan dirinya kehilangan kendali. Namun, Jacob hanya terdiam beberapa saat sambil memandang PPT di depan, lalu berujar, "Rapat bubar, utus 2 orang untuk bernegosiasi dengan perusahaan di sana."Semua petinggi di tempat mengembuskan napas lega dan menyeka keringat di dahinya. Jacob berdiri, lalu berjalan keluar. Sony pun mengikuti Jacob.Sesampainya di luar negeri, Jacob bahkan belum beristirahat. Dia langsung menghadiri rapat sampai sekarang. Namun, masalah di luar negeri masih belum selesai. Jacob terlihat lelah, lalu mengambil ponsel yang diserahkan Sony dan mengaktifkannya.Sony bertanya, "Tuan Jacob mau makan apa?"
Sienna memang belum menyukai Jacob, dia hanya sedikit tergerak. Ketika Jacob menindih Sienna seraya menatap Sienna lekat-lekat, jantung Sienna memang berdegup kencang.Bagaimanapun, wanita adalah makhluk yang emosional, apalagi dalam urusan hubungan intim. Wanita hanya melakukan hal itu dengan pria yang disukainya, tetapi pria berbeda. Mereka hanya membutuhkan situasi yang tepat untuk melakukan hal itu. Setelah memahami poin ini, Sienna pun merasa tenang.Sienna keluar dari ruangan. Ketika kembali ke ruang tamu, dia melihat Daria. Tubuh Sienna menegang, dia sangat membenci Daria.Sementara itu, Daria tetap bersikap arogan. Dia mengamati Sienna seraya berkomentar, "Kondisimu cepat pulih juga. Aku menyiapkan peralatan dan obat bius yang paling bagus."Jadi, maksud Daria adalah Sienna harus berterima kasih kepada Daria. Namun, Daria tidak mengatakannya dengan jelas. Bagaimanapun, orang-orang yang ada di Vila Cahwana adalah bawahan Darwo. Jika ada yang melapor kepada Darwo, perbuatan Daria
Setiap wanita pasti akan terpana saat melihat gelang dengan desain seperti ini. Jacob memanggil, "Sony."Sony langsung menyerahkan cek. Jacob bertanya, "Berapa harganya?"Staf toko menjawab, "400 miliar."Jacob sama sekali tidak ragu-ragu saat menulis cek. Staf toko yang merasa gembira langsung membungkus gelang itu dengan kotak yang indah. Ini adalah pertama kalinya Jacob membeli hadiah sendiri. Dulu, Jacob selalu menyerahkan hal ini kepada Sony sehingga Sony yang mempersiapkan hadiah.Sony bertanya, "Tuan Jacob, apa ini hadiah untuk Nona Penny?" Sekali memberi hadiah, harganya setara dengan sebuah vila di ibu kota.Jacob menjadi tegang, lalu memalingkan wajah untuk menutupi kebenarannya dan menyahut, "Bukan."Sony diam-diam melirik Jacob sekilas, tetapi dia tidak mengungkapkan niat Jacob. Sony mengambil hadiahnya, lalu membereskan urusan pembayaran. Sementara itu, Jacob mengikuti para petinggi ke lantai 2. Petinggi-petinggi itu mengembuskan napas lega, lalu melanjutkan pembicaraan me
Sienna melihat pesan yang dikirim Jacob, lalu melirik dokumen yang harus dibereskan di atas meja. Dia membalas pesan Jacob.[ Mungkin aku akan datang agak malam. ]Jacob membalas lagi.[ Oke. ]Setelah melihat balasan Jacob, Sienna langsung meletakkan ponselnya di samping, lalu membereskan dokumen dengan serius.Saat pekerjaannya selesai, Sienna melihat langit yang sudah gelap. Sienna segera melihat ponselnya, waktu sudah berlalu 4 jam semenjak dia berbincang dengan Jacob. Sienna mengernyit, seharusnya Jacob tidak akan menunggunya, 'kan? Sienna mengirim pesan kepada Jacob.[ Tuan Jacob, kamu di mana? ]Jacob membalas Sienna.[ Grup Yuwono. ]Suasana di dalam kantor Grup Yuwono sangat suram. Ketika seorang petinggi masuk untuk melapor kepada Jacob, dia merasakan bahwa suasana hati Jacob sangat buruk. Saat keluar, kaki petinggi itu lemas saking takutnya. Dia segera berpesan kepada rekannya yang hendak masuk, "Hati-hati, suasana hati Tuan Jacob lagi nggak bagus."Alhasil, semua orang yang
Jacob sudah masuk ke Klub Melasti. Saat lewat di bawah cahaya lampu yang terang, Jacob sendiri heran kenapa dirinya bisa berbalapan mobil dengan orang seperti Mike. Jacob mengernyit, kebetulan Mike berjalan masuk dan dia sedang menelepon Sienna.Mike berkata, "Penny, aku sudah kirim alamatnya. Cepat datang."Mike sudah banyak membantu Sienna dalam masalah Grup Winata. Jadi, Sienna berjanji untuk melukis 2 gambar untuk Mike dan Mike yang menentukan lokasinya. Sienna benar-benar berterima kasih kepada Mike. Jika tidak ada Mike, perusahaan akan menjadi milik Elena.Sienna segera membawa peralatan lukisnya, lalu keluar setelah ditelepon Mike. Sementara itu, Mike menyadari bahwa Jacob masih berdiri diam di tempat sesudah dirinya mengakhiri panggilan telepon. Mike mengangkat alis seraya bertanya, "Apa malam ini Tuan Jacob juga menghadiri acara yang sama denganku?"Sering kali, mereka kebetulan menghadiri acara yang sama dalam perkumpulan di lingkaran sosial ibu kota. Hanya saja, Jacob agak b
Akhirnya, Jacob tahu bahwa dirinya terbakar api cemburu sejak bertemu Mike. Kala ini, Jacob merasa jengkel saat mendengar orang-orang itu membicarakan urusan ranjang. Wiandro menyadari ada yang tidak beres dengan Jacob, dia menepuk bahu Jacob dan bertanya, "Mau pulang, nggak?"Wiandro sudah terbiasa dengan orang-orang yang blak-blakan itu. Mereka semua berada di lingkaran sosial yang sama. Biasanya, mereka akan membicarakan tentang saham dan bisnis saat serius. Namun, mereka akan membicarakan hal-hal yang vulgar saat tidak bekerja.Mereka tidak merendahkan siapa pun dan hal ini tidak ada hubungannya dengan latar belakang keluarga dan pendidikan. Ini adalah sifat manusia. Namun, setelah Wiandro memberi tahu Jacob semua ini, Jacob hanya duduk dan bergeming.Wiandro yang kebingungan baru saja hendak bertanya ada apa dengan Jacob. Tiba-tiba, pintu ruang privat dibuka dan Sienna masuk sambil membawa papan lukis. Mike yang melihat Sienna segera berdiri dan memanggil, "Penny."Kemudian, Mike
Ucapan Jacob terdengar sangat serius sehingga Wiandro curiga dirinya yang terlalu khawatir. Sebenarnya, Jacob sama sekali tidak memedulikan Sienna. Wiandro berujar, "Kalau nggak serius, jangan minum-minum untuk menghilangkan stres lagi.""Aku tidak stres," bantah Jacob. Kemudian, dia melirik Sienna lagi. Dari kejauhan, Jacob melihat Sienna sedang menggambar dengan serius, seolah-olah kebisingan di sekitar tidak ada hubungannya dengan Sienna.Jacob yang frustrasi berkomentar, "Sebenarnya dia biasa-biasa saja."Wiandro yang merasa lucu diam-diam memalingkan wajahnya dan tersenyum. Setelah berusaha mengendalikan dirinya, Wiandro baru menoleh lagi dan menimpali dengan serius, "Memang benar. Di ibu kota, banyak wanita yang lebih cantik dan berbakat darinya.""Um," sahut Jacob. Dia makin frustrasi. Jacob meletakkan gelas di atas meja, lalu bersandar dan tidak melihat Sienna lagi.Sienna sama sekali tidak terganggu. Setelah selesai menggambar, Sienna baru menyimpan papan lukisnya. Mike menjul
Jacob mengabaikan keluhan Sienna. Dia bahkan menggigit leher Sienna, ini adalah cara untuk menaklukkan wanita sepenuhnya. Jacob yang tidak bisa mengendalikan nafsunya terus menekan Sienna.Sienna menangis dan sekujur tubuhnya gemetaran. Jacob yang menahan tubuh Sienna mulai kehilangan kendali. Tiba-tiba, terdengar suara 2 orang yang sedang berbincang di luar. Seharusnya, mereka adalah pelayan yang lewat.Kemudian, pintu ruangan dibuka sedikit. Sienna yang ketakutan langsung membenamkan kepalanya di leher Jacob. Sementara itu, Jacob yang merasa sangat puas membentak orang yang hendak masuk, "Keluar!"Awalnya, kedua pelayan berniat masuk untuk memeriksa ruangan ini karena nanti akan dipakai. Namun, saat mendengar suara yang mengintimidasi ini, mereka sangat ketakutan dan langsung keluar seraya berucap, "Maaf."Setelah pelayan pergi, hanya terdengar suara tangisan Sienna di dalam ruang privat. Jacob menepuk-nepuk punggung Sienna dengan lembut dan mengangkat Sienna lebih tinggi. Dulu, Jaco