Wajah Harris menjadi pucat saat meletakkan berkas itu, lalu melihat seseorang yang berdiri tidak jauh dari situ. Dia mencoba mengambil tongkat yang ada di sampingnya untuk berdiri. Namun, tangannya sangat gemetar dan sama sekali tidak bertenaga.Sienna juga tidak bergerak. Orang yang tidak lama ini masih bisa berjalan, sekarang malah menggunakan tongkat juga kesulitan. Dia membuka mulutnya, tetapi tidak tahu harus mengatakan apa.Harris hanya menatapnya, lalu perlahan-lahan duduk dan meletakkan tongkatnya di samping dengan kecewa. Tiba-tiba muncul banyak kerutan di sudut mata Harris. Seorang pria yang memang sudah berusia lima puluhan dan rambutnya yang memutih, membuat Sienna tidak terlalu berani melihat Harris."Sienna, Keluarga Winata sudah habis."Setelah mengatakan itu, bahu Harris bergetar sejenak."Maaf, aku tidak bisa meninggalkan apa pun kepadamu."Menjual perusahaan dan aset-aset Keluarga Winata, Harris baru berhasil menutupi sebagian utangnya. Dia memang tidak memiliki apa p
Jacob tidak mengangkat telepon sama seperti menampar wajah Sienna, tetapi Sienna tidak memedulikannya. Sekarang sudah jam tujuh malam, tetapi lampu Grup Yuwono masih menyala. Saat dia mencapai lantai teratas, dia melihat Sony juga masih berada di sana dan terkejut melihatnya datang malam ini.Sienna tersenyum kepada Sony. "Aku mencari Pak Jacob.""Presdir sedang ada rapat luar negeri malam ini, dia baru saja masuk ke ruang rapat dan mungkin akan berlangsung sekitar dua jam."Sienna bukan tidak pernah menunggu dan duduk di samping. Namun, saat menunggu, dia merasa tidak tenang. Dia tidak menyangka suatu hari dia akan memilih untuk melakukan transaksi seperti ini dengan orang lain.Saat masih kecil, ibunya memberitahunya untuk berusaha keras dan menjadi mandiri. Leslie sering berkata kepadanya, seorang wanita harus mandiri secara finansial, mental, dan kepribadian. Saat masih kecil dia tidak mengerti, tetapi makin dewasa, dia makin memahami pemikiran Leslie.Sienna tidak seperti wanita d
"Kenapa malu-malu begini? Sepertinya, suamimu memang kurang jago," ucap Jacob dengan suara agak serak karena mulai bergairah.Sienna tidak berani bersuara saking gugupnya. Dia takut ada orang yang masuk, juga takut ada orang yang bersembunyi di seberang sana. Pada akhirnya, dia benar-benar kehabisan tenaga karena Jacob.Pukul 05.00, Jacob baru memakaikan jas ke tubuh Sienna, lalu menggendongnya ke dalam mobil. Jika ada yang meramal Jacob bahwa dia akan berhubungan intim dengan seorang wanita di ruang kantor, dia pasti tidak akan percaya dulunya.Biar bagaimanapun, Jacob adalah maniak kerja. Ruang kantor adalah tempat yang sangat suci baginya. Namun, dia justru telah berhubungan intim dengan Sienna di sana malam ini.Sienna benar-benar lelah hingga terkulai lemas. Jacob menurunkannya ke ranjang. Dia awalnya ingin membawa Sienna mandi, tetapi ponsel wanita ini tiba-tiba berdering.Jacob pun mengernyit saat melihat nomor asing itu. Setelah menerima panggilan, terdengar suara pria dari uju
Itu sebabnya, Jacob langsung melakukannya di meja kantor ini. Sesudah merenung sesaat, Jacob sungguh tidak mengerti pesona apa yang dimiliki Sienna. Entah kenapa dia begitu tertarik pada wanita ini.Jacob menunduk, lalu melemparkan ponselnya dan tidak membalas pesan tersebut. Sienna juga tidak berharap pria ini membalasnya. Dia pun memakai kemejanya, lalu perlahan-lahan mengancingnya. Akan tetapi, bekas di lehernya masih tidak tertutup. Jacob benar-benar kelewatan semalam.Kemudian, Sienna memeriksa ponselnya dan menemukan beberapa panggilan tidak terjawab. Adapun panggilan dari Marsel, Jacob telah menghapusnya. Namun, masih ada beberapa pesan yang belum dibaca. Terlihat pesan Marsel yang mengatakan bahwa dia menculik Lukas.Sienna pun menelepon Marsel. Saat berikutnya, Marsel langsung menjawab dan memakinya duluan, "Dasar jalang! Kalau kamu masih nggak datang, aku akan menghajar suamimu sampai mati!"Usai mengatakan itu, Marsel meletakkan ponselnya di depan Lukas. Lukas sudah hampir t
Marsel menculik Lukas dan orang-orang Perusahaan Pukarta masih berada di rumah sakit. Mereka memang tidak berani macam-macam, tetapi Harris belum tentu bisa bertahan selama 2 bulan kalau orang-orang ini terus membuatnya syok.Ketika memikirkan ini, mata Sienna menjadi agak merah. Jacob awalnya masih ingin menyulitkannya dengan mengatakan baru akan membantu setelah wanita ini memuaskannya 10 kali. Namun, begitu dia mendongak dan melihat Sienna yang tampak hancur, kerisauan kembali menyelimuti hatinya.Jacob mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Sony. "Serahkan informasi kejahatan Marsel kepada polisi. Sebelum jam 9 pagi besok, aku sudah mau melihat Perusahaan Pukarta disegel."Seusai menginstruksi, Jacob langsung mengakhiri panggilan tersebut. Sienna agak terkejut karena dia mengira Jacob hanya akan menyerahkan informasi tersebut kepadanya, lalu dia harus pergi ke kantor polisi untuk bernegosiasi. Tanpa diduga, pria ini langsung menyelesaikan semuanya.Jacob menatap Sienna, lalu tak ku
Staf wanita itu pun mengamati Sienna sesaat, lalu memuji, "Kamu cocok dengan model mana pun. Kita harus belajar seperti wanita di luar negeri, harus lebih terbuka dan jangan malu-malu. Bagaimana kalau kamu beli 2 model? Di sini juga ada peralatan, kamu butuh nggak?"Staf wanita itu mengambilkan 2 model untuk Sienna. Sienna tidak berani melihatnya sehingga segera memasukkannya ke tas, lalu memindai kode QR untuk membayar dan keluar dengan kepala tertunduk.Setelah kembali ke mobil, jantungnya masih berdetak kencang. Sienna melemparkan tasnya ke kursi samping, lalu menarik napas dalam-dalam. Dia mengemudikan mobilnya ke hotel, lalu masuk dengan kartu kamar.Masih ada sejam sebelum pukul 20.00, Sienna harus mandi dulu. Seusai mandi, rasa lelahnya seketika menghilang. Dia menyeka tubuhnya dan membuka lingeri berwarna putih. Begitu melihat modelnya, tangannya sontak gemetaran, bahkan hampir membuang lingeri tersebut.Sekujur tubuh Sienna langsung terasa panas, seolah-olah akan meleleh. Sete
Darwo baru tersenyum puas melihatnya. Dulu, mereka berdua setidaknya menghabiskan 30 menit untuk 1 ronde permainan catur. Namun, malam ini Jacob membuat Darwo kalah telak. Hanya dalam 10 menit, dia telah mengakhiri permainan ini."Kamu ini .... Jangan-jangan, kamu hanya mengalah selama ini?" tanya Darwo dengan terkejut sambil mengangkat alisnya. Kenapa dia baru menyadarinya sekarang? Benar-benar menjengkelkan!"Kita main ulang!" seru Darwo. Mendengar ini, Jacob kembali melirik jam. Sekarang sudah pukul 19.51. Darwo yang melihatnya pun menegur, "Jacob, kamu terus melihat jam sejak tadi. Kamu terlihat risau sekali."Darwo merasa kesal. Namun, dia merasa bangga saat teringat bahwa Jacob bisa mengakhiri permainan catur dalam 10 menit, padahal suasana hatinya sedang gelisah. Cucu kesayangannya ini memang hebat, pantas untuk Sienna!"Aku punya foto saat baru bertemu dengan Sienna, kamu mau lihat nggak? Dia merawatku di rumah sakit, benar-benar anak yang patuh!" ucap Darwo.Jacob tentu tidak
Sienna melirik ke samping, lalu melihat Dickson yang sibuk menjelaskan kepada suster, "Kami hanya temannya, gimana kondisinya sekarang?""Mungkin ada gegar otak, masih perlu diobservasi. Kita akan tahu setelah dokter memeriksanya nanti, kalian tunggu dulu di sini," jawab suster itu.Dickson pun duduk di samping, masih terlihat bekas darah di bajunya. Sienna mengeluarkan selembar cek, lalu menuliskan 400 juta dan berkata, "Dickson, ini biaya pengobatan Lukas, belum tentu cukup. Tapi, aku masih ada urusan penting. Aku pamit dulu."Dickson menatap cek tersebut dengan tatapan menghina. Orang kaya selalu menggunakan uang untuk melakukan sesuatu. Namun, dia mendongak dan membalas dengan lembut seperti saat berhadapan dengan Willow, "Jangan beri tahu Willow tentang ini, aku takut dia cemas."Sienna sedang terburu-buru. Dia khawatir Jacob marah, lalu membatalkan niatnya untuk menyerang Perusahaan Pukarta. Jadi, dia tidak menyadari keanehan Dickson ini dan menyahut, "Tenang saja, aku nggak akan