"Kamu tunggu saja!" Kelima orang itu bergegas membawa koper dan pergi.Sienna duduk di sofa dan memberi isyarat kepada pembantu untuk menyemprot disinfektan di semua tempat, lalu memberi tahu penjaga pintu masuk, "Lain kali, jangan biarkan sekelompok orang ini masuk lagi. Kalau nggak, kalian juga nggak usah kerja lagi."Penjaga pintu masuk sebelumnya mendapat perintah dari Susan untuk membiarkan beberapa orang ini masuk. Namun sekarang, semua orang merasakan sesuatu yang aneh, seolah-olah Keluarga Winata sudah berubah."Kami tahu, Nona Sienna."Sienna pergi Kompleks Mawaria untuk menjemput Snow. Di kompleks tidak ada taman, Snow merasa tidak nyaman. Di vila sana juga ada Jacob. Sekarang, vila ini kosong, sehingga dia bisa membawa Snow ke vila Keluarga Winata ini.Vila ini telah disemprot disinfektan dari dalam dan luar dan semua barang milik Susan dan Nanda telah dijual. Properti milik Harris juga telah dijual bernilai puluhan miliar dan uangnya sudah kembali ke rekening Harris. Namun,
Sienna hanya melihat ke kursi di samping Marsel."Pak Marsel boleh pulang ke Perusahaan Pukarta dan menunggu kabarnya. Saat waktunya tiba nanti, aku tentu saja akan memberimu sebuah jawaban."Marsel tersenyum sinis berpikir gadis ini memang masih muda dan sepertinya tidak tahu apa yang telah dilakukan Perusahaan Pukarta selama bertahun-tahun ini. Bisa dibilang, cara perusahaan itu memperoleh uang itu tidak etis, tetapi masih berada dalam batasan hukum. Bagaimanapun juga, kontrak ini adalah kesepakatan antara kedua belah pihak. Namun, penampilan dan kepribadian Sienna membuat Marsel sangat tertarik."Untuk menghargai Nona Sienna, aku bersedia pulang sekarang. Kalau kamu punya waktu, aku ingin mengajak Nona Sienna untuk makan malam. Kita bisa membahas masalah perusahaan bersama dengan baik."Marsel tersenyum ceria sambil menepuk perutnya yang buncit. "Kalau begitu, aku pergi dulu." Begitu Marsel pergi, seluruh orang di dewan direksi mulai membahas masalah ini."Di mana ayahmu? Ke mana se
Sienna tiba di garasi bawah tanah dan baru saja hendak naik ke mobil, dia menyadari jendela mobil di sebelahnya terbuka dan wajah Marsel terlihat keluar dari dalam. Saat ini, Marsel tidak menyembunyikan niatnya lagi dan langsung memberikan sebuah kartu."Dua puluh miliar untuk berhubungan seratus kali. Kalau kamu bersedia, masuk ke mobil."Wajah Marsel sangat besar dan hampir tidak muat di jendela.Mendengar perkataan itu, Sienna merasa sangat jijik hingga ingin muntah. Namun, Marsel malah mengernyitkan alisnya, seolah-olah dia menang."Dulu, Shawn pernah membahas kamu denganku, dia bilang kamu sangat cantik. Saat itu, aku melihat fotomu, tidak disangka kamu jauh lebih cantik daripada di foto. Saat itu, kamu harusnya masih perawan, tapi sekarang, belum pasti. Hanya perawan yang bisa menjual diri dengan harga tinggi, aku memberimu dua miliar sekali berhubungan juga sudah termasuk menghargaimu. Aku akan memberikanmu vila lagi. Sebulan kemudian Keluarga Winata akan bangkrut. Kalau kamu ti
Wajah Harris menjadi pucat saat meletakkan berkas itu, lalu melihat seseorang yang berdiri tidak jauh dari situ. Dia mencoba mengambil tongkat yang ada di sampingnya untuk berdiri. Namun, tangannya sangat gemetar dan sama sekali tidak bertenaga.Sienna juga tidak bergerak. Orang yang tidak lama ini masih bisa berjalan, sekarang malah menggunakan tongkat juga kesulitan. Dia membuka mulutnya, tetapi tidak tahu harus mengatakan apa.Harris hanya menatapnya, lalu perlahan-lahan duduk dan meletakkan tongkatnya di samping dengan kecewa. Tiba-tiba muncul banyak kerutan di sudut mata Harris. Seorang pria yang memang sudah berusia lima puluhan dan rambutnya yang memutih, membuat Sienna tidak terlalu berani melihat Harris."Sienna, Keluarga Winata sudah habis."Setelah mengatakan itu, bahu Harris bergetar sejenak."Maaf, aku tidak bisa meninggalkan apa pun kepadamu."Menjual perusahaan dan aset-aset Keluarga Winata, Harris baru berhasil menutupi sebagian utangnya. Dia memang tidak memiliki apa p
Jacob tidak mengangkat telepon sama seperti menampar wajah Sienna, tetapi Sienna tidak memedulikannya. Sekarang sudah jam tujuh malam, tetapi lampu Grup Yuwono masih menyala. Saat dia mencapai lantai teratas, dia melihat Sony juga masih berada di sana dan terkejut melihatnya datang malam ini.Sienna tersenyum kepada Sony. "Aku mencari Pak Jacob.""Presdir sedang ada rapat luar negeri malam ini, dia baru saja masuk ke ruang rapat dan mungkin akan berlangsung sekitar dua jam."Sienna bukan tidak pernah menunggu dan duduk di samping. Namun, saat menunggu, dia merasa tidak tenang. Dia tidak menyangka suatu hari dia akan memilih untuk melakukan transaksi seperti ini dengan orang lain.Saat masih kecil, ibunya memberitahunya untuk berusaha keras dan menjadi mandiri. Leslie sering berkata kepadanya, seorang wanita harus mandiri secara finansial, mental, dan kepribadian. Saat masih kecil dia tidak mengerti, tetapi makin dewasa, dia makin memahami pemikiran Leslie.Sienna tidak seperti wanita d
"Kenapa malu-malu begini? Sepertinya, suamimu memang kurang jago," ucap Jacob dengan suara agak serak karena mulai bergairah.Sienna tidak berani bersuara saking gugupnya. Dia takut ada orang yang masuk, juga takut ada orang yang bersembunyi di seberang sana. Pada akhirnya, dia benar-benar kehabisan tenaga karena Jacob.Pukul 05.00, Jacob baru memakaikan jas ke tubuh Sienna, lalu menggendongnya ke dalam mobil. Jika ada yang meramal Jacob bahwa dia akan berhubungan intim dengan seorang wanita di ruang kantor, dia pasti tidak akan percaya dulunya.Biar bagaimanapun, Jacob adalah maniak kerja. Ruang kantor adalah tempat yang sangat suci baginya. Namun, dia justru telah berhubungan intim dengan Sienna di sana malam ini.Sienna benar-benar lelah hingga terkulai lemas. Jacob menurunkannya ke ranjang. Dia awalnya ingin membawa Sienna mandi, tetapi ponsel wanita ini tiba-tiba berdering.Jacob pun mengernyit saat melihat nomor asing itu. Setelah menerima panggilan, terdengar suara pria dari uju
Itu sebabnya, Jacob langsung melakukannya di meja kantor ini. Sesudah merenung sesaat, Jacob sungguh tidak mengerti pesona apa yang dimiliki Sienna. Entah kenapa dia begitu tertarik pada wanita ini.Jacob menunduk, lalu melemparkan ponselnya dan tidak membalas pesan tersebut. Sienna juga tidak berharap pria ini membalasnya. Dia pun memakai kemejanya, lalu perlahan-lahan mengancingnya. Akan tetapi, bekas di lehernya masih tidak tertutup. Jacob benar-benar kelewatan semalam.Kemudian, Sienna memeriksa ponselnya dan menemukan beberapa panggilan tidak terjawab. Adapun panggilan dari Marsel, Jacob telah menghapusnya. Namun, masih ada beberapa pesan yang belum dibaca. Terlihat pesan Marsel yang mengatakan bahwa dia menculik Lukas.Sienna pun menelepon Marsel. Saat berikutnya, Marsel langsung menjawab dan memakinya duluan, "Dasar jalang! Kalau kamu masih nggak datang, aku akan menghajar suamimu sampai mati!"Usai mengatakan itu, Marsel meletakkan ponselnya di depan Lukas. Lukas sudah hampir t
Marsel menculik Lukas dan orang-orang Perusahaan Pukarta masih berada di rumah sakit. Mereka memang tidak berani macam-macam, tetapi Harris belum tentu bisa bertahan selama 2 bulan kalau orang-orang ini terus membuatnya syok.Ketika memikirkan ini, mata Sienna menjadi agak merah. Jacob awalnya masih ingin menyulitkannya dengan mengatakan baru akan membantu setelah wanita ini memuaskannya 10 kali. Namun, begitu dia mendongak dan melihat Sienna yang tampak hancur, kerisauan kembali menyelimuti hatinya.Jacob mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Sony. "Serahkan informasi kejahatan Marsel kepada polisi. Sebelum jam 9 pagi besok, aku sudah mau melihat Perusahaan Pukarta disegel."Seusai menginstruksi, Jacob langsung mengakhiri panggilan tersebut. Sienna agak terkejut karena dia mengira Jacob hanya akan menyerahkan informasi tersebut kepadanya, lalu dia harus pergi ke kantor polisi untuk bernegosiasi. Tanpa diduga, pria ini langsung menyelesaikan semuanya.Jacob menatap Sienna, lalu tak ku