Sienna juga tahu diri. Dia tersenyum dan mengangguk, lalu menyahut, "Oke, sampai jumpa." Selesai berkata, Sienna pun pergi.Jacob berdiri di tempat sambil memandang sosok Sienna. Setelah beberapa saat, Liora menariknya dan bertanya, "Jacob, apa yang kamu lihat?"Jacob tidak menjawab, tetapi berjalan masuk ke dalam rumah. Sementara itu, Sienna naik taksi ke rumah Robert. Sesampainya di sana, dia melihat banyak orang berkerumun di depan rumah Robert, termasuk para tetangga. Semuanya sedang mengomentari keluarga Robert.Pintu rumah Keluarga Robert tertutup. Robert dan Berta yang berada di dalam rumah tidak keluar. Di luar, ada beberapa pria kekar yang memutar tongkat dan besi. Tampaknya, mereka adalah orang-orang yang memblokir pintu.Sienna menghampiri salah satu pria yang memutar tongkat. Pria itu sangat tinggi dan mempunyai otot yang kekar. Sienna bertanya, "Halo, sebenarnya apa yang dilakukan Nelson? Kenapa kalian memblokir pintu rumah mereka?"Pria itu melihat Sienna, dia tidak menya
Robert dan Berta memandang Sienna dengan penuh harapan, seolah-olah Sienna memang bisa menemukan cara penyelesaiannya. Sementara itu, Nelson malah bersembunyi di belakang Sienna. Jadi, sekarang suasana di tempat menjadi agak lucu.Robert sangat malu ketika melihat tetangga di sekitar masih mengomentari keluarga mereka. Para tetangga tidak menyukai keluarga Robert karena masalah rumah terakhir kali. Robert juga tahu dirinya salah, jadi dia tidak berani melawan mereka.Kalaupun rumah akan dibongkar, juga harus menunggu tindakan dari pemerintah. Saat ini, mereka masih harus tinggal di sini.Beberapa pria kekar tertawa sinis ketika melihat Nelson yang sangat tidak berguna. Salah satu dari mereka berkomentar, "Ternyata kamu itu penakut, tapi bisa-bisanya kamu berani menghantam orang."Nelson yang tegang tidak berbicara, malah Sienna yang berujar dengan tegas, "Aku akan pergi dari sini kalau kamu nggak mau memberi tahu alasannya. Sudah jelas mereka datang mencarimu. Seharusnya, mereka nggak
Liora tidak memperhatikan kata-kata yang berkedip di layar dengan saksama, tetapi dia melihat secara samar bahwa itu adalah serangkaian huruf dalam bahasa Inggris."Jacob, kenapa kamu nggak menjawab telepon?" tanya Liora. Jacob menerima gelas yang diberikan oleh pemimpin, lalu menjawab seraya mempertahankan ekspresi yang datar, "Hanya telepon penawaran.""Oh," sahut Liora yang sebenarnya tidak terlalu percaya. Sebab, itu jelas adalah telepon yang terdaftar dalam catatan kontak. Namun, kini pemimpin-pemimpin lainnya sedang menawarkan minuman kepada Jacob."Tuan Jacob, silakan dicicipi. Ini adalah anggur prem yang dibuat sendiri oleh koki. Anggur prem ini diproduksi di selatan Kabupaten Armana."Jacob menerima anggur itu dengan baik, lalu mengucapkan terima kasih dan memberikan pujian setelah meneguknya sedikit. Suasana di lokasi sangat baik sekarang. Semua orang tengah membahas proyek tersebut.Namun, Liora merasa bahwa dibandingkan dengan sebelumnya, kini Jacob terlihat lebih acuh tak
Setelah keluar dari vila ini, sosok Sienna masih merasa panas seperti terbakar. Kejadian tadi benar-benar memalukan. Wanita itu mengambil napas dalam-dalam dan mencoba untuk menenangkan diri secepat mungkin. Bagaimanapun, Sienna perlu segera menyelesaikan masalah Nelson agar bisa kembali ke ibu kota tanpa beban.Sienna telah memeriksa informasi tentang pemimpin tersebut. Orang itu bernama Rendy Handoko. Dia tidak memiliki masalah dalam urusan pribadi dan bekerja dengan baik di posisinya. Rendy hampir tidak memiliki kekurangan apa pun.Kali ini, Rendy bisa mengutus seseorang untuk menangkap Nelson, jelas karena sudah kesal dengan tindakannya. Bagaimanapun, siapa yang sanggup melihat putra sendiri dijahit dengan lebih dari 20 jahitan?Sienna mencari-cari informasi dan akhirnya menemukan foto kebersamaan Rendy dan Mike di akun media sosial kota. Foto tersebut menunjukkan bahwa mereka sedang memotong pita untuk proyek tertentu pada tahun lalu.Setelah memeriksa konten di akun media sosial
Akan tetapi, Sienna hanya merasa menyesal sebentar dan segera mendapatkan ketenangannya kembali. Yang paling penting sekarang adalah masalah keluarga pamannya. Selain itu, memang benar bahwa hubungan antara dia dan Jacob adalah hubungan biasa sebagai atasan dan karyawan, jadi Sienna juga tidak salah.Ketika kembali ke rumah pamannya, Robert dan Berta masih duduk di dalam rumah dengan ekspresi yang murung. Sementara itu, Juliana sudah kembali sekarang. Saat mendengar bahwa Nelson akan dipenjara, dia langsung mulai memaki."Entah dosa apa yang telah kuperbuat, kenapa aku harus menikah dengan sampah seperti dia. Aku nggak bisa melanjutkan hidup seperti ini! Berikan aku uang kompensasi 1 miliar, aku ingin bercerai!" seru Juliana yang berkacak pinggang.Wanita itu bahkan menunjukkan sikap yang angkuh di depan mertuanya. Jari tangannya sudah hampir menyentuh wajah Robert dan Berta. Juliana melanjutkan, "Yang tua nggak berguna, yang muda juga nggak berguna, tapi beraninya dia berkelahi dengan
Sienna mengusulkan, "Paman, Bibi, sebaiknya kita menjemput Nelson dulu, lalu biarkan dia pergi ke rumah sakit untuk meminta maaf." Berta buru-buru mengangguk sambil berkata, "Baiklah, ayo kita pergi sekarang."Robert dan Berta bersiap untuk pergi, lalu bertanya kepada Juliana, "Juliana, apa kamu ingin ikut bersama kami?" Juliana memutar matanya sembari mendengus dingin, lalu menjawab, "Aku nggak peduli dengan sampah itu."Raut wajah Berta terlihat kesal, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa. Sienna sangat kesal mendengar perkataannya, tapi apa yang bisa dia lakukan? Bagaimanapun, ini adalah urusan keluarga mereka.Sienna pun pergi ke kantor polisi bersama paman dan bibinya. Sebelum masuk, suara ratapan Nelson sudah terdengar dari dalam.Berta sangat cemas ketika memasuki kantor polisi. Begitu masuk dengan suaminya, dia mendapati putranya yang penuh dengan memar. Sepertinya Nelson telah dihajar oleh beberapa preman dalam perjalanan ke kantor polisi. Wajahnya sudah tidak bisa dikenali lag
"Sienna, bagaimanapun Nelson adalah kakak sepupumu. Tolong bersikap lebih lembut, Bibi mohon padamu," mohon Berta dengan ekspresi malu dan bibir gemetar.Robert masih diam dan hanya berlutut di sana. Dalam banyak keluarga, peran seorang ayah adalah peran yang jarang berbicara. Nelson sendiri terguncang oleh tamparan tersebut. Kini, mulutnya sudah penuh dengan darah. Dia mencoba berbicara, tetapi malah memuntahkan satu gigi yang bercampur darah.Sienna menarik kembali tangannya, lalu melanjutkan, "Kalau kamu punya keberanian untuk menghadapinya sejak awal dan meminta cerai dari Juliana, kamu nggak akan kabur dengan membawa pergi uang ayahku. Ayahku juga nggak akan membenci keluarga kalian. Paman dan bibi juga nggak perlu merasa malu di hadapan ayahku.""Tapi, kamu malah kabur. Kamu hidup nyaman dengan uang 2 miliar di luar sana, lalu membiarkan orang tuamu dijadikan sasaran pelampiasan emosi dan budak oleh Juliana. Apa gunanya memiliki anak sepertimu? Nelson, di mana letak tanggung jawa
Ekspresi Nelson membeku tidak percaya.Juliana mencibir dan berkata, "Kamu lupa? Kamu mabuk pada malam pertama saat kamu kembali, lalu kita tidur bersama. Kalau aku mengandung anak laki-laki, keluargamu akan sangat kehilangan."Nelson mengingat malam itu, jadi dia pun ragu-ragu sekarang. Jika dia menceraikan Juliana, dia mungkin tidak bisa menikah lagi di masa depan. Jika tidak ada yang mau melahirkan anak untuknya, Keluarga Luando akan berakhir di generasinya.Kini, Juliana sedang mengandung anaknya. Jika anaknya lahir dengan selamat, ini bisa dianggap sebagai bentuk bakti Nelson pada orang tuanya. Bagaimanapun, salah satu tabu terbesar bagi seorang anak adalah tidak memberikan keturunan pada keluarganya.Saat Sienna melihat ketiga anggota Keluarga Luando ragu-ragu, dia merasakan amarahnya melonjak lagi. "Paman, Bibi, kalian yakin ingin Juliana tetap tinggal?" ujar Sienna.Nelson sendiri juga sudah lama tahu bahwa Juliana sering berselingkuh. Siapa yang bisa memastikan sosok ayah dari