Jacob melihat ke sekeliling, lalu mengambil sebuah gelas plastik untuk minum.Ketika melihat Jacob, Lukas merasa gelas plastik itu tidak cocok digunakan olehnya. Tangan Jacob yang indah itu seolah memang diciptakan khusus untuk memegang gelas anggur.Ruang pantri sontak terbagi menjadi dua area. Sejak Jacob masuk, tidak ada seorang pun yang memperhatikannya.Dua orang yang duduk di ujung ruangan pun merasa rendah diri.Gerakan Jacob terlihat santai dan tenang, tetap karena tidak pernah menggunakan gelas plastik, dia mengerutkan alis saat mencium aroma gelas saat didekatkan ke hidung.Jacob tidak jadi meneguk air itu, dia menganggukkan kepala kedua 2 orang yang duduk di sudut pantri, lalu pergi dan kembali ke ruang rapat.Rekan kerja Lukas menepuk pundaknya dan bertanya, "Eh, itu siapa? Auranya kuat banget. Tapi kayaknya dia bukan bos di perusahaan ini."Lukas mengernyit. "Nggak mungkin bos besar. Entahlah, aku nggak pernah lihat."Setelah puas membicarakan manajernya, mereka berdua kem
Bukannya terpanah, raut wajah Jacob malah berubah menjadi masam.Tanpa pikir panjang, Jacob langsung menutup pintu, tetapi Nada mengulurkan tangan dan menahannya."Tuan Jacob, tadi aku tidak sengaja berpapasan dengan manajer hotel. Katanya kamu terluka, ya? Aku tidak ada maksud lain, aku hanya ingin menjengukmu," kata Nanda.Sebenarnya Nanda bekerja keras untuk mencari informasi kamar yang ditempati Jacob. Lantai ini adalah presidential suite. Malam ini Nanda menginap di kamar sebelah.Hati Nanda terasa berbunga-bunga mengingat Jacob yang menempati kamar di sampingnya. Walaupun tidak bertemu secara langsung, Nanda bersikap seperti orang yang dimabuk asmara.Awalnya Nanda kesal dengan Sienna, tapi setelah kemarahannya mereda, dia pun segera memikirkan cara untuk mendekati Jacob.Selama Jacob memperlakukan Keluarga Winata dengan buruk, Sienna tidak mungkin menerima pria ini. Nanda berbeda dengan Sienna, Nanda tidak peduli bagaimana sikap Jacob terhadap Keluarga Winata. Dia hanya ingin be
Ketika menerima pesan dari Sienna, Harris masih sibuk bekerja sehingga dia tidak memperhatikan ponselnya.Kebetulan, Susan yang membawakan segelas susu untuk Harris melihat ponselnya yang menyala. Harris tidak pernah melarang Susan untuk menyentuh barang-barang pribadinya.Susan mengambil ponsel Haris sambil berkata, "Sayang, ada pesan."Ketika membaca pesan yang dikirimkan Sienna, raut wajah Susan langsung berubah. Dia mengerutkan bibir dan membalas pesan tersebut.[ Dia adalah adikmu, kesehatannya juga tidak terlalu bagus. Jangan perhitungan sama adikmu sendiri. selama bisa membuatnya senang, mengalah saja! ]Selama ini Harris memang sering mengucapkan kalimat itu kepada Sienna. Jadi Susan tidak merasa bersalah saat membalas pesan Sienna.Setelah selesai membalas pesan tersebut, Susan menghapus riwayat pesannya. Susan sudah mewanti-wanti Nanda. Alhasil benar, niat terselubungnya malah ketahuan.Sekarang hubungan Harris dan Sienna belum sepenuhnya hancur. Meskipun Sienna adalah anak d
Hati Sienna terasa sakit saat membaca pesan Harris.Sienna menyeringai dingin, pantas saja Nanda berani terang-terangan menunjukkan perasaannya kepada Jacob. Ternyata Harris mendukung tindakan putrinya ini.Dua hari kemudian.Nanda masih tidak menyerah, dia terus menunggu di depan kamar Jacob. Kemarin Jacob seharian tidak keluar dari kamar, malah asistennya yang keluar masuk hotel.Hari ini Nanda bangun pagi-pagi sekali dan menunggu di depan kamar Jacob. Hari ini adalah hari senin, seharusnya Jacob pergi bekerja.Alhasil tebakan Nanda benar, sekitar jam 7 pagi dia melihat Jacob yang keluar dari kamar dengan diikuti Sony.Sebelum pintu lift tertutup, Nanda bergegas mengejar dan menahannya. Pagi ini Nanda mengenakan riasan wajah yang sederhana.Mengingat sikap Jacob yang kasar tempo hari, Nanda tidak berani bersikap terlalu agresif. Dia berlagak polos dan bertanya, "Tuan Jacob, mau pergi kerja, ya?"Sesaat melihat kemunculan Nanda, ekspresi Jacob langsung berubah menjadi masam. Seumur hi
Mobil Jacob melaju pergi secara perlahan-lahan.Sony adalah orang yang paling sensitif, dia dapat merasakan perubahan suasana hati Jacob. Setelah bertemu Sienna, ekspresi masam tadi pun sirna.Sony lega melihat suasana hati Jacob yang membaik. Ini bukanlah pertama kalinya ada wanita tidak tahu malu yang terus-terusan berusaha mendekati Jacob. Seandainya Jacob murka, mungkin dia akan melempar Nanda keluar dari ibu kota.Nanda memang kelewatan, dia bersikap seperti penguntit yang selalu memata-matai gerak-gerik Jacob.Untungnya Sienna berhasil meredakan kemarahan Jacob. Kalau Jacob pergi ke kantor dalam keadaan kesal, para petinggi perusahaan yang bakalan kena batunya.Setelah Jacob pergi, Sienna berlutut dan mengusap Snow. Sienna sudah bertahun-tahun memelihara Snow. Meskipun penurut dan tidak menggigit orang, Snow sangat galak dengan orang asing. Snow bahkan tidak pernah bersikap ramah kepada Willow.Selain Sienna, Jacob adalah orang kedua yang diperlakukan dengan ramah oleh Snow. Sien
Raut wajah Sienna tampak datar. Ketika melihat lukisan di atas meja, Sienna bertanya dengan datar, "Hadiah dari Tuan Petra?"Petra tersenyum bangga. Bagaimanapun perusahaan Petra lebih besar daripada perusahaan Keluarga Winata. Dulu Petra tidak pernah berpikir untuk bekerja sama dengan Keluarga Winata, tapi dia berubah pikiran setelah Keluarga Winata menyelesaikan investasi tahap kedua.Saat ini Petra belum mengetahui hubungan Keluarga Winata dan Keluarga Yuwono. Hanya keluarga dekat Jacob dan Sienna yang mengetahui pernikahan mereka.Petra adalah orang yang sombong, dia tidak pernah menghubungi teman-teman lamanya. Bagi Petra, tidak ada orang yang lebih hebat daripada dirinya.Hanya saja, sekarang pihak kepolisian gencar mendesak Petra. Akhirnya Petra meminta tolong kepada rekan polisi untuk menyelidiki latar belakang orang tua Sienna. Awalnya Petra ingin menggunakan posisi orang tua Sienna untuk mengancam putrinya. Ternyata takdir berkata lain, orang tua Sienna adalah teman lama Petr
"Sayang, maafkan aku. Tadi aku terlalu panik, aku takut melihatmu marah," kata Susan dengan hati-hati.Emosi yang membara membuat sekujur tubuh Harris terasa sakit. Kali ini Harris mengakui kesalahannya, dia pikir Petra datang untuk menjalin hubungan kerja sama, ternyata dia datang untuk memanfaatkan status Harris sebagai ayah Sienan."Hem, di matamu, putriku memang tidak bernilai apa-apa." Harris menatap Susan dengan tatapan dingin.Susan tersentak, kali ini Harris benar-benar marah. Petra hampir mencelakai Sienna, sedangkan Susan malah memojokkan Sienna.Kejadian ini sontak mengubah pemikiran Harris. Dia merenungkan semua masalah yang terjadi di antara dirinya dan Sienna. Apakah sepenuhnya salah Sienna? Apakah Sienna yang kelewatan?Sebagai orang tua, Harris hanya menginginkan yang terbaik untuk putrinya. Ketika Harris berusaha meredakan amarahnya, Nanda turun dan menghampiri Harris.Sesaat melihat Harris yang marah, Nanda pun menangis dan bertanya, "Ayah dan Kakak bertengkar gara-ga
Setibanya di Vila Cahwana, Sienna melihat mobil Jacob yang berada di halaman.Sienna menghentikan langkahnya. Secara tidak sadar, Sienna malah mundur dan melarikan diri dari Vila Cahwana.Sekarang suasana hati Sienna sangat buruk. Rumah baru yang dibelinya bermasalah, hari ini bertengkar dengan Keluarga Winata, sesampainya di rumah malah bertemu dengan suami formalitasnya, dan harus kabur serta bersembunyi.Sienna duduk di bangku taman yang terletak tidak jauh dari Vila Cahwana. Embusan angin malam membuatnya menggigil kedinginan.Sienna duduk sambil menangis, hatinya terasa sesak. Ketika sedang mempertimbangkan apakah dirinya harus kembali ke Vila Chawana, sepasang sepatu kulit berwarna hitam berhenti tepat di hadapannya.Sienna tertegun, lalu mengangkat kepalanya. Dia dan Jacob bertatapan selama beberapa saat.Jantung Sienna berdetak kencang, semua rasa sedih pun sirna dalam sekejap. Sekarang yang Sienna cemaskan adalah, jangan-jangan Jacob sudah mengetahui identitas aslinya?"Penny?
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg