Saham Keluarga Shankar memang sudah diberikan kepada Sienna, tetapi Keluarga Shankar mempunyai banyak perusahaan. Setiap anggota Keluarga Shankar mengurus banyak perusahaan besar.Jadi, anggota Keluarga Shankar yang lain merasa tidak puas dengan kemunculan Sienna. Namun, mereka juga tidak berani membuat Orlando dan Irena marah. Mereka akan rugi besar jika perusahaan ditarik.Malam ini, anggota Keluarga Shankar sudah bertemu dengan Sienna. Meskipun merasa tidak rela, mereka juga tidak berani membuat keributan. Melihat Jero turun ke lantai bawah, mereka mulai menghasut."Jero, apa kamu benar-benar menyerahkan sahammu pada Sienna? Dia itu wanita dan biasanya wanita itu emosional. Mungkin saja suatu hari nanti Sienna berhasil dibujuk pacarnya dan semua sahamnya direbut. Nantinya kekayaan Keluarga Shankar akan menjadi milik orang lain.""Iya, kakakmu juga didepak karena wanita itu. Selama ini, performa Arlo sangat bagus dan dia sangat baik pada kita semua. Menurutku, wanita itu pembawa sial
Lily tidak yakin kedua pria ini memang mendapatkan instruksi dari Arlo untuk menyiksanya. Sekarang dia hanya ingin bertemu Arlo dan segera pergi dari tempat mengerikan ini.Lily memelas, "Aku mohon ampuni aku! Aku mau bertemu Kak Arlo. Aku memang salah, seharusnya aku nggak mencelakai Sienna. Aku mohon, langsung bunuh aku saja!"Namun, kedua pria itu mengabaikan Lily, seolah-olah tidak mendengar suara apa pun. Lily merasa putus asa.Air mata Lily sudah kering. Sewaktu dia baru dibawa ke ruang bawah tanah, Arlo pernah mengunjunginya sekali. Arlo bertanya apakah Lily menyesali perbuatannya atau tidak. Kala itu, Lily hampir menggila karena merasakan kebencian yang sangat mendalam.Lily berujar, "Mana mungkin aku menyesal? Omar akan koma seumur hidup. Kak Arlo, kalau kamu nggak membiarkanku hidup senang, aku nggak akan menyerahkan obat penawar kepadamu."Lily melanjutkan, "Selain itu, Sienna pasti nggak mau bertemu kamu, 'kan? Rasakan akibatnya! Siapa suruh kamu begitu memercayaiku?"Setia
Sienna dan Jacob tinggal di kediaman Keluarga Shankar satu malam. Keesokan paginya, pelayan mengetuk pintu dan memanggil, "Nona Sienna, Nyonya Irena menyuruhmu pergi ke ruang kerja."Sienna merasa gugup. Jacob sudah selesai mengganti baju. Dia ingin mengikuti Sienna, tetapi pelayan menghentikannya, "Tuan, Nyonya Irena hanya memanggil Nona Sienna."Langkah Jacob terhenti. Dia melihat Sienna. Sementara itu, Sienna menggenggam tangan Jacob sambil menghibur, "Nggak apa-apa. Aku akan segera kembali."Jacob menimpali, "Aku tunggu kamu di luar ruang kerja. Kalau ada masalah, jatuhkan cangkir saja. Aku akan langsung masuk untuk menjemput kamu.""Oke," sahut Sienna.Jacob memandang pelayan sembari bertanya dengan dingin, "Bu Irena tidak larang aku tunggu di luar ruang kerja, 'kan?"Pelayan ragu-ragu, Irena memang tidak melarang hal itu. Kemudian, Sienna pergi ke ruang kerja dan mengetuk pintu. Terdengar suara Irena yang berucap, "Masuk."Sienna membuka pintu dan berjalan masuk. Di dalam ruangan
Sienna sama sekali tidak terkejut, tetapi anggota Keluarga Shankar yang lain mulai membahas. Saat anggota Keluarga Shankar yang lain menikah, tanggal lahir mereka juga diramal. Hanya pasangan yang tanggal lahirnya cocok boleh menikah.Dulu, Omar dan Luna putus karena tanggal lahir mereka tidak cocok. Irena melipat kedua tangan di dada seraya berucap dengan datar, "Jadi, Sienna nggak boleh bersama pacarnya. Kami sarankan kamu putus."Sienna mengerjap dan berkata dengan tegas, "Nek, aku nggak begitu religius."Begitu Sienna melontarkan perkataannya, suasana di ruangan menjadi hening. Jero ingin memberi isyarat kepada Sienna. Namun, akhirnya dia mengurungkan niatnya.Jero memahami sifat Sienna dan Jacob. Mereka berdua baru bisa bersama setelah melewati banyak kesulitan. Jadi, keduanya tidak mungkin putus hanya karena ucapan anggota Keluarga Shankar. Jero memutuskan untuk diam.Orlando menegaskan, "Kamu harus mematuhi aturan Keluarga Shankar."Jacob segera berjalan ke depan Sienna, lalu be
Sienna memijat keningnya, dia juga terkejut. Sienna menjelaskan, "Aku nggak bercanda. Tadi pagi Nenek memanggilku ke ruang kerja, dia bilang ingin membahas sesuatu. Tapi, cangkir teh jatuh setelah kita berbincang sebentar.""Aku nggak sengaja menyentuh tangannya waktu membantunya. Dia seperti memakai sarung tangan yang mirip kulit manusia, tapi wajahnya asli. Sepertinya sangat sulit untuk membuat wajah yang sama persis dengan Nenek sehingga bagian tubuh yang lain nggak diubah," lanjut Sienna.Sienna meneruskan, "Jadi, mereka terpaksa memakai sarung tangan yang mirip kulit orang tua. Jacob, kamu mengerti maksudku, 'kan? Kemungkinan usia mereka berdua sekitar 50 tahun. Kulit orang yang berusia 50 tahun berbeda dengan kulit orang yang berusia 70 tahun."Jantung Sienna berdegup kencang. Dia juga berusaha keras untuk mengendalikan dirinya saat berada di ruang kerja tadi.Sienna melanjutkan, "Sepertinya mereka sudah dilatih secara profesional untuk menggantikan Kakek dan Nenek. Selain itu, s
Selama bertahun-tahun ini, Arlo memiliki hubungan yang sangat dekat dengan keluarga kerajaan di Armania, terutama dengan pangeran. Kabarnya, keduanya memiliki hubungan pribadi yang sangat erat.Saat ini, Jero sudah ketakutan hingga tidak tahu harus berbuat apa dan terus mondar-mandir di tempat. Siapa pun yang tiba-tiba mengetahui rahasia sebesar ini pasti akan sangat gelisah.Sienna malah menjadi sangat tenang. Dia memegang secangkir kopi dan mengaduknya dengan sendok dengan tenang. "Tuan Jero, apa Arlo yakin bisa menangani ini?"Jero langsung menghentikan langkahnya dan perlahan-lahan duduk. "Kakakku memang sudah membuat kesalahan besar karena masalah Lily, tapi dia nggak akan ceroboh dalam hal-hal seperti ini. Paling lama dua hari, dia pasti sudah menyelesaikan masalah ini."Ekspresi Jero terlihat muram dan mengacak rambutnya dengan kesal. "Aku hanya merasa semua ini benar-benar di luar nalar."Jika dua tetua Keluarga Shankar itu palsu, siapa yang mengendalikan mereka? Siapa yang mem
Saat Sienna berjalan masuk, kedua orang yang diikat itu sudah mulai berbicara sembarangan. Namun, saat melihat wajah Jacob, tatapan mereka sedikit berubah.Yang anehnya, meskipun kedua orang itu sudah berada dalam kondisi menyedihkan seperti itu dan identitas mereka juga sudah terbongkar, sikap mereka tetap sangat mirip dengan Orlando dan Irena. Seolah-olah meniru kedua tetua itu sudah menjadi bagian dari kesadaran terdalam mereka.Hanya dengan melihat sekilas, Sienna langsung menyadari kedua orang itu sudah mendapat hipnotis yang mendalam. Namun, hanya dengan hipnotis yang mendalam saja tidak mungkin akan menghasilkan efek seperti itu.Pada saat itu, orang yang menyamar sebagai Irena berkata, "Jero, Arlo, semua ini salah nenek yang nggak pernah menggendong kalian dan sudah menutup mata dengan masalah gadis bernama Luna itu. Semua ini salah kami, jadi bencana ini bisa menimpa Keluarga Shankar. Ternyata apa yang diramal sang guru memang benar."Bahkan sudah di saat seperti ini pun, kedu
Sienna tertarik oleh perkataan itu dan perlahan-lahan melihat ke arah Bakti.Saat bertemu dengan tatapan Sienna, Bakti mengernyitkan alis dan tersenyum. "Jero bilang kalian akan pergi ke pulau terpencil?"Sienna menganggukkan kepala. Tempat yang dimaksud itu adalah alamat yang diberikan Desmond. Belakangan ini, dia juga terus mencari informasi tentang tempat itu, tetapi informasi yang didapat terlalu sedikit.Bakti menyerahkan selembar kertas dengan santai dan tenang. "Kebetulan aku tahu sedikit tentang tempat itu, mungkin bisa membantu kalian."Mata Sienna langsung bersinar. "Terima kasih.""Nggak apa-apa. Kamu ini adiknya Arlo, jadi tentu saja adikku juga," balas Bakti sambil tersenyum.Seperti yang dikatakan Jero, Bakti ini memang orang yang bermuka dua. Tersenyum dengan ramah, tetapi memiliki maksud tersembunyi.Sienna tidak menanggapi perkataan Bakti, tetapi menundukkan kepala dan memeriksa beberapa petunjuk yang tertulis di kertas itu dengan serius. Dia mengakui informasi dari Ba
Kebenaran yang dicari dengan susah payah sangat menyakitkan. Deshton juga ragu-ragu membunuh Jacob dan Sienna. Dia tidak berhasil melakukan apa pun.Deshton langsung pergi dan tidak berbicara lagi. Sementara itu, Jacob menggendong Sienna. Dia merasa gundah.Suara tembakan masih terdengar. Anak buah Keluarga Wibowo dan K terus melancarkan serangan.Kali ini, K mengutus banyak anak buah ke Pulau Sangkar. Entah apa yang memprovokasinya. Orang-orang di belakang mengikuti Jacob berjalan menuju jalur rahasia yang dibocorkan Timothy.Banyak orang yang mati di sepanjang perjalanan. Bau amis darah menyeruak. Setelah sampai di tempat tujuan, Jacob memastikan Risky masih mengikutinya terlebih dahulu. Kemudian, dia segera masuk ke jalur rahasia.Bom terus diledakkan, tetapi Jacob dan lainnya tidak terpengaruh lagi. Jalur rahasia ini terhubung ke tepi pantai di Pulau Sangkar. Arlo dan Andro sudah menunggu di helikopter yang berada di daerah tepi pantai.Malam ini, beberapa kelompok berkuasa bertaru
Terdengar suara tembakan di mana-mana. Bahkan, ada suara bom. Asap tebal mengepul.Deshton ingin berlari ke tempat yang ledakannya paling kuat. Api di sekeliling pun menjalar. Deshton seperti tidak akan kembali selamanya.Jacob meletakkan Sienna di samping, lalu bergegas menghampiri Deshton dan meraih bahunya. Jacob berujar, "Tidak masalah kalau kamu mati. Tapi, aku tidak mau Desmond mati."Deshton menepis tangan Jacob dan hendak menendang perutnya. Namun, Jacob yang gesit berhasil menghindari serangannya.Tubuh Deshton gemetaran. Dia bertanya sembari menunjuk kepalanya, "Jacob, kamu tahu ingatan apa yang ada di sini?"Deshton menjelaskan, "Selain ingatan Desmond, ada ingatanmu juga. Kamu memanjat pohon saat berusia 5 tahun, kamu menorehkan prestasi gemilang saat masuk ke kemiliteran pada usia 15 tahun, perselisihanmu dengan Desmond, dan sebagian penderitaan yang dialami Desmond.""Ingatan yang lebih menderita tanpa sadar sudah dihalangi oleh otak besar. Hanya ini yang aku terima. Dulu
Melihat situasi itu, Deshton merasa makin puas dan ujung jarinya perlahan-lahan mendorong belati yang ditekan di dadanya. "Kalau kamu nggak tega melakukannya, biarkan saja aku tetap tinggal di sini. Oh ya. Sienna masih hamil, sungguh malang kalau anak itu lahir tanpa ayah. Mungkin saja nggak bisa lahir juga, 'kan?"Setelah mengatakan itu, tatapan Deshton terlihat menantang dan lega.Jacob meninju wajah Deshton dengan keras. Tidak ada yang tahu mengapa Deshton tiba-tiba menggila seperti ini sampai membuat kesepakatan dengan K karena pada akhirnya K tidak akan melepaskannya. Lagi pula, jika K menyerang lokasi berdasarkan alat pelacak itu, Deshton sendiri juga akan mati.Padahal Deshton adalah orang yang menyayangi nyawanya dan selalu berusaha mengusir Desmond agar bisa menguasai tubuh ini sepenuhnya. Jacob tidak mengerti mengapa sekarang Deshton bisa begitu putus asa seperti ini.Pipi Deshton langsung bengkak karena dipukul Jacob. Dia merasa sakit, tetapi hanya menekan pipinya dengan uju
Sienna yang memahami situasi mereka saat ini pun air matanya mengalir deras. Namun, dia juga tidak tahu harus bagaimana karena dia sudah bersusah payah mencari ibunya. Apakah dia harus membiarkan ibunya tetap berada di ruangan bawah tanah yang dingin ini? Siapa yang sebenarnya sudah melakukan ini pada ibunya?Saat memikirkan semua itu, Sienna tersenyum dingin dan tatapannya penuh dengan niat membunuh. Dia tidak pernah merasa begitu ingin membunuh seseorang."Sienna ...." Jacob hanya bisa memeluk Sienna dengan tak berdaya. Dia sudah merencanakan semua ini dengan baik, tetapi dia tidak menyangka tempat Luna ditahan ini ternyata begitu kokoh.Mendengar suara tembakan di luar masih terdengar, Jacob segera menggendong Sienna.Sienna ingin melawan, tetapi dia tidak memiliki tenaga lagi."Maaf, kamu tidur dulu," kata Jacob, lalu mengangkat tangannya dan memukul tengkuk Sienna.Mata Sienna pun membelalak karena tidak percaya dan langsung pingsan.Luna yang masih duduk di dalam ruangan di belak
Setelah mendekat, Jacob menyadari ada sebuah titik merah yang berkedip di rantai di pergelangan kaki Luna. Saat dia menarik sebentar benda yang menjepit pergelangan kaki Luna, terdengar suara seorang pria dari dalamnya."Luna, kamu ingin melarikan diri lagi? Kenapa kamu masih ingin lari dan begitu nggak patuh? Kamu ingin aku mematahkan kakimu?" kata pria itu yang bergema di ruangan itu. Meskipun nada bicaranya terdengar lembut, orang yang mendengarnya merasa menyeramkan.Luna sudah tidak bisa mendengar, tetapi dia seolah-olah tahu rantai itu sedang mengeluarkan suara. Dia berusaha keras untuk menarik benda di pergelangan kakinya, tetapi tetap tidak berhasil."Pergi! Pergi!" teriak Luna. Kukunya sudah menusuk ke dalam dagingnya, tetapi benda yang mengikat pergelangan kakinya tetap tidak bergerak sedikit pun.Sementara itu, suara pria itu terus terdengar. "Matamu sudah buta, telingamu juga sudah tuli. Apa kamu ingin aku membuatmu jadi bisu juga? Kalau kamu mendekati pintu lagi, kamu akan
Saat mobil sedang melaju, terlihat kobaran api dan terdengar suara tangisan di mana-mana. Dengan kekuatannya sendirian, Deshton berhasil membuat seluruh pulau bagian dalam ini menjadi neraka dunia.Saat bersandar di pelukan Jacob dan merasakan dada Jacob yang bergerak, mata Sienna terasa panas.Jacob hanya memeluk Sienna dengan diam dan telapak tangannya menepuk punggung Sienna dengan lembut untuk waktu yang cukup lama. Saat tiba di tempat Risky, dia melihat Risky sedang berdiri di halaman untuk melihat kobaran api dan ledakan di kejauhan.Melihat Jacob kembali, mata Risky langsung membelalak karena terkejut. "Aku hampir saja mengira kamu sudah mati."Risky bergegas mendekati Jacob. Setelah memastikan Jacob baik-baik saja, dia pun menghela napas lega. Menyadari Jacob melihat ke langit, dia juga mengikutinya dan melihat ada banyak helikopter yang terbang di langit. Namun, tidak jelas orang-orang dari siapa yang berada di dalam helikopter itu."Risky, masuk ke mobil, kita tidak punya ban
Deshton benar-benar merasa tidak puas.Setelah mengalihkan pandangannya dari Jacob ke Sienna selama beberapa detik, Deshton tersenyum dingin. "Kalau aku nggak mau mencabut jarum-jarum di tubuhnya, dia hanya akan menjadi orang cacat seumur hidupnya. Kecuali kamu bisa menemukan orang-orang dari markas penelitian. Tapi, semua orang yang ada di sana adalah monster, apa mereka mau membantumu?"Jacob tidak mengatakan apa-apa, hanya menggendong Sienna dan berjalan ke depan terlebih dahulu.Deshton yang ditekan oleh dua orang tiba-tiba berteriak, "Jacob!"Jacob langsung menghentikan langkahnya karena ingin tahu apa lagi yang akan dikatakan orang ini.Deshton malah hanya menundukkan kepala dan bergumam, "Kenapa? Kenapa semua keuntungan harus jatuh di tanganmu?"Jacob mengernyitkan alis karena sama sekali tidak mengerti apa yang dikatakan orang ini."Kalian bawa dia dan ikuti aku," perintah Jacob."Baik," jawab orang-orang dari Keluarga Wibowo, lalu mereka semua segera bergegas menuju tempat Ris
Situasi malam ini benar-benar terlalu kacau. Sienna tidak bisa menebak tujuan Deshton, tetapi dia tahu Deshton sudah memasang bom di banyak tempat saat mendengar suara ledakan keras di sekitarnya.Sienna bertanya-tanya Deshton sebenarnya sudah mendapat seberapa banyak ingatan Desmond karena bom ini jelas bukan dibeli dari seseorang, melainkan dibuat Deshton sendiri. Desmond adalah seorang genius dalam hal seperti ini, sehingga membuat bom adalah hal yang sangat mudah baginya.Sienna mengernyitkan alis saat mencium bau darah dan mendengar jeritan yang menyeramkan dari suara ledakan itu. Cara Deshton ini benar-benar tidak memberi jalan keluar bagi siapa pun, bahkan Keluarga Sayid juga. Dia menarik napas dalam-dalam, tetapi udara yang dipenuhi dengan bau belerang membuatnya merasa tidak nyaman.Deshton memeluk Sienna dengan satu tangan, sedangkan tangan yang satunya lagi merobek sepotong kain untuk membalut betisnya yang terluka."Deshton, kamu sebenarnya ingin membawaku ke mana?" tanya S
Orang-orang dari Timothy dan Keluarga Sayid sudah mengelilingi di depan pintu. Namun, Reyman tidak menunjukkan diri di sana. Jika dia menunjukkan diri pada saat seperti ini, berarti dia melawan Timothy secara terang-terangan. Dengan begitu, Timothy bisa langsung menghadapinya.Namun, orang-orang dari Keluarga Sayid yang berada di sana adalah orang-orang yang bekerja secara tersembunyi. Meskipun nanti Timothy akan menyelidiki masalah ini, Reyman bisa berdalih orang-orang itu sudah disuap Deshton. Selama dia tidak menunjukkan diri, dia bisa melepaskan diri dari masalah ini dengan mudah.Melihat orang-orang dari Keluarga Sayid yang berdiri di belakang Deshton, Timothy tersenyum dingin. "Apa yang sedang kalian lakukan?"Sudah ada satu orang yang tergeletak di samping Timothy karena terkena tembakan tadi. Situasi malam ini di pulau bagian dalam sudah dipastikan tidak akan damai.Tanpa ragu-ragu sedikit pun, Deshton langsung melambaikan tangannya. "Jangan biarkan satu pun lolos, bunuh semuan