Mata 002 berbinar-binar, sementara sudut bibirnya diam-diam melengkung ke atas. Dia menjawab, "Tuan K, aku mengerti."Begitu K pergi, 002 langsung mengayunkan cambuk tiga kali dengan keras. Bahkan, dia tidak memberi Sienna kesempatan untuk berdiri. 002 jelas ingin memastikan wanita itu tidak bisa menghindar.002 berceloteh, "Sakit nggak? Kamu sekarang seperti anjing saja. Sekalipun mati kesakitan, kamu nggak akan bisa mengeluarkan suara. Jangan khawatir, aku pasti akan membiarkanmu tetap hidup.""Kamu pikir cuma karena kamu tidur dengan Tuan, dia akan peduli padamu? Dengar baik-baik, di mata Tuan, kamu itu hanyalah sampah yang bisa dibuang kapan saja! Nggak ada seorang pun di sini yang peduli apakah kamu hidup atau mati!" maki 002.002 terus mengayunkan cambuk sambil melontarkan kata-kata keji. Dalam sekejap, Sienna sudah terkena sepuluh cambukan dan dia jatuh lagi ke lantai.002 tersenyum puas, lalu berjalan mendekat dan menendang perut Sienna. Dia berujar, "Aku suruh kamu bangun. Cum
K berniat menyuruh orang lain melatih Sienna untuk beberapa hari ini, karena dia punya urusan di luar. Setelah mengakhiri panggilan, K langsung pergi.Sienna menjadi makin tersiksa setelah kepergian K. Dia terus dicambuk. Tubuhnya menggigil karena dipaksa berendam di kolam.Hanya saja, penglihatan Sienna mulai membaik, meskipun belum bisa melihat dengan jelas. Dia juga sudah mulai bisa berbicara.Keesokan pagi, ketika membuka matanya, Sienna sudah bisa melihat langit-langit dengan jelas. Dia bergegas turun dari ranjang untuk melihat ke sekeliling, tetapi tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari luar dan diikuti suara 002."Tuan baru pergi sehari, tapi kamu sudah malas-malasan! Cepat bangun! Hari ini, aku bawa kamu ke taman bermain baru!" bentak 002.Sienna pura-pura tidak bisa melihat. Dia meraba-raba sambil berjalan. Lantaran punya dendam pada Sienna, 002 langsung menarik tangannya dan membawanya ke sebuah ruangan.Pelatihan di ruangan ini jauh lebih kejam dari biasanya. Ada banyak
Selesai makan, Sienna menjalani pelatihan. 003 mengayunkan cambuknya menurut kecepatan K. Sienna menghindar dengan susah payah. Namun, bisa dilihat jelas bahwa 003 tidak berniat menyulitkannya.Dua hari kemudian, Sienna mendengar suara mesin mobil di luar. K sudah pulang. Ekspresi Sienna sontak berubah. Dia ingin melihat, sebenarnya seperti apa penampilan K?Sienna duduk di ruang tamu dengan tenang. Sekarang adalah waktu istirahatnya. Pintu dibuka. 003 menyapa dengan sopan, "Selamat datang kembali, Tuan."Sienna memandang ke area foyer. Ketika melihat K memakai topeng, Sienna langsung kehilangan minatnya. Pria ini benar-benar berwaspada. Sepertinya K tidak pernah melepaskan topengnya.Sienna menunduk sedikit, tetapi bisa melihat K mengamati ke sekeliling. Pria itu bertanya, "Di mana 002?""Entahlah. Aku nggak melihatnya 2 hari ini. Mungkin dia keluar karena ada tugas," sahut 003.K mengernyit. 002 tidak mungkin keluar karena K menyuruhnya melatih Sienna sebelum pergi. Asal tahu saja, p
Setelah menangani masalah 002, K mengayunkan tangannya di hadapan Sienna. Dia bertanya, "Gimana pemulihan matamu?""Lumayan, mungkin aku akan pulih dalam seminggu. Sekarang aku bisa melihat lebih banyak cahaya," sahut Sienna sambil bangkit. Tiba-tiba, kakinya terbentur sudut meja. Dia menjatuhkan diri ke arah K dan berpura-pura tidak sengaja menyentuh topengnya.Namun, reaksi K jauh lebih cepat. K langsung menahan Sienna dan mendudukkannya kembali, lalu berkata dengan nada datar, "Hati-hati sedikit."Sienna baru teringat bahwa K tidak suka terlalu dekat dengannya. Apa K tidak pernah melepaskan topengnya di vila ini? Sepertinya dia harus mencari kesempatan lain.....Dua hari berlalu lagi. Di sebuah vila ibu kota, Wanda terus mempelajari cara menangani luka selama beberapa hari ini.Dokter bangkit dan berpesan, "Dia mungkin akan siuman hari ini. Selama sebulan, dia nggak boleh makan makanan berminyak dan pedas.""Baik." Wanda mengantar dokter keluar, lalu menunggu di samping ranjang. Du
Selesai menghabiskan buburnya, Benny menyeka bibirnya dengan serbet. Sementara itu, Wanda segera merapikan meja.Benny memperhatikan Wanda dari samping. Wanita itu mengambil celemek dan memakaikannya sendiri, lalu membawa semua peralatan makan ke dapur.Benny duduk dengan tenang. Dia bukan orang yang panikan. Kini, dia tidak bisa mengingat apa-apa. Dia hanya merasa familier pada vila ini dan Wanda.Namun, Benny tidak menanyakan apa-apa. Tidak ada gunanya bertanya. Jika dia kehilangan ingatan karena kecelakaan, suatu hari dia akan mengingat semuanya.Setelah Wanda keluar dari dapur, Benny menyuruhnya memapahnya kembali ke kamar. Wanda tidak yakin Benny mengalami amnesia atau bukan. Akan tetapi, dokter telah mengatakan cedera Benny sangat serius. Jika bukan karena fisiknya bagus, Benny tidak mungkin bertahan. Faktanya, pemulihan Benny sangat cepat.Wanda menurunkan Benny ke ranjang. Tatapan Benny tertuju pada ranjang kecil di samping, lalu beralih pada lemari pakaian yang setengah terbuk
Sekarang sudah musim gugur. Setelah masuk ke selimut, Wanda merasa sangat hangat. Lampu samping tempat tidur tiba-tiba berkedip dan mati total, tersisa cahaya layar tablet yang menyinari kamar ini.Wanda pernah menonton film ini, tetapi sekarang rasanya jauh berbeda. Bahu Wanda dan Benny berdempetan. Tiba-tiba, Benny hendak menyuapinya buah.Wanda buru-buru mengalihkan pandangannya dan menatap wajah Benny. Benny bertanya dengan ekspresi datar, "Nggak mau?"Bukannya Wanda tidak mau makan, tetapi dia tidak berani. Wanda mengambil tusuk gigi dari tangan Benny karena tidak berani menerima suapan Benny.Benny mengambil sepotong buah lagi. Dia bisa melihat itu adalah potongan buah berbentuk kelinci. Benny memakannya dan lanjut menonton film.Ketika Wanda sedang memakan buahnya, Benny tiba-tiba bertanya, "Kenapa kita cerai?""Uhuk, uhuk." Wanda tersedak. Matanya sampai berkaca-kaca.Benny menoleh dan membantu Wanda menepuk punggungnya. Dia bertanya lagi, "Aku selingkuh?""Apa?" Wanda sungguh
Setelah memastikan penyebabnya, Benny lanjut menonton film. Pada pukul 9 malam, Wanda menyingkap selimut dan hendak kembali ke kasurnya.Benny menarik tangan Wanda dan berucap, "Malam ini kita tidur bersama."Penyebab pasangan tidak akur dalam urusan ranjang hanya dua. Pertama, keduanya atau salah satu pihak tidak bergairah. Kedua, teknik pria tidak bagus dan durasinya singkat sehingga wanita merasa tidak nyaman dan ingin bercerai.Benny adalah pria yang sangat rasional. Bahkan, bisa dikatakan dia tidak berperasaan. Kala ini, dia memikirkan banyak alternatif, lalu mengeliminasinya satu per satu.Benny memeluk Wanda. Namun, Wanda membelakangi Benny karena merasa tidak nyaman. Mereka hanya berbaring dan tidak melakukan apa pun. Hal seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya.Wanda merasa khawatir Benny akan memarahinya tidak tahu malu dan mengambil kesempatan dalam kesempitan setelah sadar. Tubuh Wanda menegang saat Benny memasukkan tangan ke dalam bajunya. Benny mengangkat gaun tidur W
Jantung Wanda berdegup kencang. Dia ingin menghindar, tetapi Benny berkata, "Untuk apa kamu menghindar? Kalau aku mau, cepat atau lambat aku pasti bisa menciummu."Wanda ingin membantah. Namun, Benny menciumnya lagi dengan intens sehingga dia kesulitan bernapas.Akhirnya, Wanda berkesempatan bicara. Dia memalingkan wajahnya dan berujar, "Pak Benny, aku takut kamu menyalahkanku. Dulu ... kamu nggak pernah cium aku."Wanda merasa sedih saat melontarkan ucapan ini. Mungkin karena wanita memang sensitif. Benny mau berhubungan intim dengan Wanda, tetapi tidak pernah menciumnya. Bahkan, Benny tetap menolak untuk berciuman saat kehilangan kendali.Jadi, Wanda merasa dipermalukan. Dia sangat peduli. Hanya saja, dia terus membujuk diri sendiri untuk mengabaikannya."Aku nggak pernah cium kamu?" tanya Benny. Dia tidak percaya dirinya adalah orang seperti itu.Air mata Wanda mengalir. Hatinya terasa sakit. Benny berlutut di samping kasur Wanda dan menariknya. Dia menyentuh bibir Wanda dan bertany