Sienna sudah kesakitan sampai pikirannya sudah kacau, tetapi dia masih mengerti maksud dari apa yang dimengerti Jacob. Dia ingin menggenggam lengan baju Jacob dengan lebih kuat, tetapi Jacob memeluknya dengan erat. Dia merasa seolah-olah terjatuh ke dalam air sampai seluruh tubuhnya basah kuyup.Jacob bertanya pada dua pria di sampingnya. "Ada obat penghilang rasa sakit? Apa obat penghilang sakit tidak ada gunanya?"Ethan mengamati wajah Sienna sejenak, lalu berkata, "Aku memang punya obat penghilang sakit, tapi obat ini hanya bisa meredakan sakit selama tiga hari. Setelah tiga hari, rasa sakitnya akan makin parah."Deshton menatap Ethan dengan terkejut. Bisa mengeluarkan obat penghilang sakit untuk melawan obat dari markas penelitian, Ethan ini bukan orang biasa."Berikan padanya, aku tidak ingin melihatnya menderita lagi," kata Jacob dengan suara yang sangat serak. Dia hanya bisa melihat Ethan mengeluarkan sebuah jarum.Entah mendapatkan tenaga dari mana, Sienna langsung mencengkeram
Jacob tidak pernah merawat seseorang dengan begitu teliti. Dia membersihkan setiap kulit Sienna dengan bersih, lalu mengeringkan dengan handuk sebelum menggendong Sienna ke tempat tidur. Dia bahkan membungkus rambut Sienna dengan penuh perhatian, sehingga rambut Sienna tetap kering.Dia tetap duduk di samping tempat tidur dan tidak berani pergi selangkah pun. Dia terus menatap wajah Sienna, seolah-olah tidak pernah puas melihat Sienna. Dia mengaitkan jarinya ke jari Sienna dengan lembut dan hanya berbaring di tepi tempat tidur, tetapi tidak tidur di tempat tidur.....Sienna terbangun pada pukul tujuh keesokan paginya. Saat membuka mata, dia merasa tenggorokannya serak. "Jacob, sekarang jam berapa?"Saat Jacob segera menyodorkan segelas air yang agak dingin dari samping dan mencium aroma khas dari tubuh Jacob, Sienna langsung merasa tenang. "Sekarang jam berapa?""Pukul tujuh pagi.""Kenapa semalam aku bisa tidur? Aku ingat ada banyak orang yang berbicara.""Ethan memberimu obat."Sien
Setelah dipapah masuk ke dalam mobil, Sienna meraba-raba untuk mengeluarkan ponselnya. "Jacob, bagaimana caranya membuka ruang obrolan denganmu?"Jacob mengambil ponsel Sienna dan membantu membuka ruang obrolan itu.Sienna kembali bertanya, "Bagaimana caranya membuka rekaman suara?"Jacob memegang jari Sienna dan menunjukkan tempat yang harus ditekan pada layar. "Tekan di sini dan tahan untuk mengirim pesan suara."Sienna menganggukkan kepala. "Aku sudah mengerti. Kamu bisa mengemudi sekarang."Jacob pun memasangkan sabuk pengaman Sienna, lalu mengemudi mobil dengan tenang.Setelah tiba di lantai paling atas, Sienna mendengar suara wanita yang tajam di kejauhan. "Bukankah kalian ini rekan kerjanya? Mana mungkin kalian nggak tahu masalahnya. Jangan-jangan kalian semua juga pelanggannya? Aku sudah bilang, bagaimana mungkin gadis yang begitu muda ini bisa mendapatkan begitu banyak uang?""Ternyata dia mendapatkannya dengan cara ini. Pantas saja, hari itu dia mencariku dengan tubuh penuh b
Hilda meraih Wanda dan menarik syal di lehernya. Hari ini Wanda kebablasan tidur karena terlalu lelah semalam. Dia juga menginap di rumah pria itu, jadi lupa mengatur alarm. Ketika dikabari ibunya datang ke perusahaan, Wanda sudah terlambat.Seketika, bekas di leher Wanda terpampang jelas. Hilda langsung menarik pakaian Wanda ke bawah supaya semua cupangnya terlihat."Kamu lihat itu? Jalang ini nggak datang kerja karena tidur dengan pria. Entah sudah berapa pria yang menidurinya. Bekas-bekas ini sudah pasti ditinggalkan para pria liar itu. Menjijikkan sekali! Aku nggak tahan lagi, makanya datang kemari. Takutnya, kalian akan terjangkit penyakit kalau sekantor dengan wanita seperti ini!" seru Hilda."Ibu!" Wanda sedang tidak enak badan. Pagi ini dia menstruasi, jadi sekujur tubuhnya terasa lemas. Dia mencoba menarik bajunya, tetapi Hilda tiba-tiba menamparnya.Ketika muda, Hilda bekerja sebagai kuli. Tenaganya tentu besar. Sementara itu, Wanda sedang lemas, jadi tidak sempat menghindar.
Jacob segera berjalan ke sisi lain untuk menelepon Benny. "Periksa latar belakang ayah tiri Wanda. Cari tahu kesalahan apa yang pernah dia lakukan, lalu jebloskan dia ke penjara.""Kenapa kamu tiba-tiba ikut campur urusannya?" tanya Benny dengan nada datar sambil mengisap rokok."Ibunya memaki Sienna," jawab Jacob.Benny terdiam sesaat sebelum tertawa dan berkata, "Oke, aku akan menyelidikinya sekarang juga."Ternyata kesalahan yang dilakukan ayah tiri Wanda cukup banyak. Dulu dia adalah satpam di sebuah sekolah. Dia dilaporkan oleh orang tua murid karena menyentuh anak mereka. Ini adalah kesalahan besar. Namun, demi reputasi, pihak sekolah menekan masalah itu.Kini, ayah tiri Wanda bekerja sebagai satpam di tempat lain. Gajinya tentu tidak besar, jadi dia dan Hilda mengandalkan gaji Wanda untuk melewati hidup.Tatapan Benny tampak dingin saat mengetahui informasi itu. Dia langsung melaporkannya. Dalam waktu kurang dari sejam, pria gendut itu telah dibawa oleh polisi.Hilda tentu belum
Sienna tidak akan tahu betapa berartinya ucapannya ini untuk Wanda. Karena tidak bisa melihat, Sienna tidak tahu Wanda terbelalak setelah mendengarnya. Wanda seolah-olah mendengar sesuatu yang sangat sulit dipercaya. Air matanya mengalir deras.Sejak dulu, Wanda sudah tahu bahwa Sienna adalah bos yang sangat baik. Sienna sangat bertanggung jawab kepada semua karyawannya, baik itu Jack, Poppy, Manfred, Rebecca, ataupun Wanda. Semuanya mendapat bantuan besar dari Sienna.Namun, semua itu tidak bisa dibandingkan dengan ucapan Sienna tadi. Jika butuh sokongan, percayakan saja pada S.M.Wanda mencengkeram dadanya dengan kuat. Dia merasa sesak. Bagaimanapun, orang-orang pasti merasa tindakan Wanda terhadap Hilda sangat tidak masuk akal. Bagaimana bisa menggunakan uang untuk membeli hubungan keluarga? Bagaimana bisa Wanda tidak melawan setelah diperlakukan seburuk itu?Tidak akan ada yang memahami emosi segila itu. Namun, Sienna bukan hanya memahaminya, tetapi juga tahu bahwa ini adalah sebua
Hilda ketakutan hingga buru-buru bersembunyi di belakang Wanda. Dia tidak mengerti kenapa orang-orang ini tiba-tiba marah besar, padahal dia hanya menghina Sienna buta?Hilda menarik lengan baju Wanda sambil berkata, "Wanda, cepat bujuk mereka."Wanda tidak berbicara. Sementara itu, Jacob melambaikan tangan untuk menyuruh pengawal membawa Hilda pergi.Setelah tiba di rumah dan tahu suaminya dipenjara, Hilda tidak akan berani bertingkah sesombong ini.Hilda tahu dirinya tidak mungkin bisa melawan orang sebanyak ini, jadi buru-buru pergi. Setibanya di rumah, amarahnya masih berkecamuk. 'Sialan! Atas dasar apa orang-orang itu ingin melawanku!'Hilda yang murka pun menelepon suaminya. Dia berharap bisa merasa lebih tenang dengan dihibur suaminya.Namun, sebelum sempat melakukan panggilan, seseorang sudah meneleponnya. Pihak sekolah memberitahunya bahwa suaminya ditangkap polisi. Tidak ada penjelasan lebih lanjut. Namun, kabar ini sudah sangat mengejutkan Hilda.Hilda membelalakkan mata den
Wanda tidak berbicara, hanya memegang wajah pria itu dan menciumnya. Pria itu pun mencubit pinggangnya, lalu memalingkan wajahnya.Wanda sontak tersadarkan. Punggungnya bercucuran keringat dingin. Pikirannya menjadi kacau karena ibunya. Dia baru teringat bahwa pria ini tidak pernah menciumnya. Menurutnya, berciuman adalah hal yang menjijikkan.Ketika melihat pria itu memalingkan wajah. Wanda pun mundur dan duduk di samping. Namun, saat berikutnya, pria itu menyibakkan rok Wanda dan mulai menjamah.Jantung Wanda berdetak kencang. Dia tidak berani menatap mata pria itu. Wanda memegang bahu pria itu. Suasana hati si pria sepertinya sedang baik. Gerakannya terlihat santai, tetapi bertenaga.Pria itu menatap wajah Wanda lekat-lekat, membuat sekujur tubuh Wanda terasa panas. Setelah mobil berhenti, Wanda masih tidak berani menatapnya. Dia tahu bahwa pria itu terus menatapnya sejak tadi.Si pria sangat energik. Empat puluh menit di mobil tentu tidak cukup baginya. Jadi, setelah mobil berhenti