Ada aroma obat yang samar di selimut Sienna. Ini seperti bau obat tradisional yang memiliki efek menenangkan.Sienna mengira dirinya akan bermimpi buruk. Namun, dia justru merasa sangat tenang. Pria itu akhirnya bangkit dan pergi saat melihatnya tertidur.Seorang bawahan datang untuk melapor, "Duel antara Jacob dan Arlo akan segera dimulai. Arlo telah menyuruh orang menyerang semua proyek Grup Yuwono.""Ya," sahut pria itu dengan lirih. Kemudian, dia tersenyum dan bertanya, "Masih ada Desmond, 'kan? Bukankah situasi akan sangat kacau?"Tatapan pria itu tertuju pada taman bunga yang berada di luar. Kemudian, dia mengalihkan tatapan untuk menatap Sienna.Sienna tampak sangat tenang setelah tertidur. Pria itu harus mencari cara untuk membuat Sienna melupakan Jacob. Cinta hanya akan membuat Sienna mengacaukan strateginya. Dia membutuhkan wanita yang bisa berpikir dengan bijaksana.Suasana di dalam kamar sunyi senyap. Bawahan itu berkata lagi, "Aromaterapi ini punya efek menenangkan. Tapi,
Sony merasa sedih, tetapi tidak berani mengatakan apa pun lagi. Jacob bangkit sambil berkata, "Lanjutkan pencarian. Suruh semua terus mencari. Aku juga akan mencari Sienna."Jacob mengambil jasnya yang tampak berkerut. Royal Estate tampak kosong melompong. Dia telah mengerahkan semua bawahannya, tetapi kenapa masih belum menemukan Sienna?Jacob merasa risau. Dia naik mobil bersama Sony. Setelah bersandar di kursi, dia memandang ke kejauhan dengan tenang. Royal Estate masih terlihat mewah, tetapi tidak ada siapa pun sekarang.Jacob mencari sepanjang hari, tetapi tidak ada hasil apa pun. Pada akhirnya, Jacob sampai tidak tahu harus ke mana. Dia mengira ibu kota adalah wilayahnya sehingga dia bisa melindungi Sienna dengan baik. Namun, Sienna malah terus berada dalam bahaya.Untuk sesaat, Jacob tidak tahu harus melakukan apa. Dia mulai memikirkan bagaimana dirinya melewati hari-harinya dulu sebelum bertemu Sienna. Jacob merasa dirinya sangat tidak berguna. Kekasihnya hilang, tetapi dia tid
Begitu Deshton melontarkan kalimat itu, terdengar suara dari bilik sebelah. Ada orang lain di sini.Deshton pun mendekati bilik itu, lalu menendangnya dan terlihat Jimmy yang berdiri dengan ekspresi canggung.Jimmy tidak menyangka dirinya akan bertemu Desmond di sini. Kehidupannya sungguh suram akhir-akhir ini. Setelah mengatakan ingin bermain balap mobil dengan teman, Yasmin langsung memblokir kartu banknya.Jimmy memang masih memiliki kartu yang diberikan Jacob. Saldo di kartu itu bahkan sangat banyak. Hanya saja, dia merasa dirinya tidak seharusnya menghamburkan uang Jacob.Dengan kekayaan Jimmy, dia tidak mungkin bisa masuk ke Klub Melasti. Akan tetapi, ada pertemuan bisnis dengan mitranya malam ini sehingga dia terpaksa kemari. Bagaimanapun, mereka membeli tim balap itu bersama.Siapa sangka, Jimmy malah mendengar omongan kakak sepupunya yang begitu gila. Jelas-jelas tidak ada siapa pun di luar, tetapi Desmond malah berbicara sendiri. Bahkan, ekspresinya terlihat begitu menyeramka
Jimmy pergi ke pinggir jalan untuk membeli sesuatu. Dia memutuskan untuk menemui Jacob. Uangnya hanya tersisa 6 juta, tetapi ini adalah hasil kerja keras Jimmy. Dulu dia hanya tahu meminta uang dari keluarganya, tetapi sekarang dia sudah mulai berubah.Jimmy menghabiskan 4 juta untuk membeli sebotol anggur. Meskipun tahu Jacob tidak mungkin tertarik pada anggur murahan seperti ini, ini jauh lebih baik daripada pergi dengan tangan kosong.Terdengar suara teman Jimmy lagi. "Bukannya kamu mau menyewa rumah dengan uang itu? Kamu nggak bakal dapat apartemen dengan harga 2 juta di ibu kota. Apalagi, kamu mau tinggal sendirian. Harga terendah 6 juta, itu pun lokasinya sangat terpencil."Jimmy memeluk botol anggur itu sambil masuk ke mobil. Dia menyahut, "Tetap harus dibeli. Kakak sepupuku sangat baik padaku. Dia yang terbaik sejak kecil."Pria itu mengikuti Jimmy. Dia memakai jaket kulit hitam dan beberapa anting. Penampilannya ini terlihat nakal sekaligus agak dingin."Aku nggak nyangka dia
Saat terbangun untuk kedua kalinya, Sienna melihat sekelilingnya masih gelap gulita. Dia meraba-raba dinding di sekitarnya dan mencoba untuk bangkit, tetapi terdengar suara pelayan wanita dari sampingnya."Nona Sienna, kamu ingin pergi ke kamar mandi ya?"Setelah menganggukkan kepala, Sienna dibantu pelayan wanita itu untuk pergi ke kamar mandi yang sudah dilengkapi dengan busa pelindung untuk mencegahnya terbentur. Kelihatan jelas, tempat ini sudah didekorasi dengan baik saat dia beristirahat.Saat meraba keran air dan membukanya, Sienna membasuh wajahnya dengan air dingin untuk menyadarkan dirinya. Namun, dia merasa ada seseorang yang masih berdiri di sampingnya."Nona Sienna, kalau kamu membutuhkan sesuatu, kamu bisa memberitahuku.""Di mana ini?" Sebenarnya, Sienna ingin bertanya kapan dia boleh pulang juga.Setelah terdiam sejenak, pelayan wanita itu baru berkata, "Maaf, aku nggak bisa menjawab pertanyaan ini."Sienna tidak bodoh. Dia ingat dia sudah berhasil melarikan diri dari v
Setelah meninggalkan kamar Sienna, pria itu menuju ke kamar lainnya di mana ada beberapa orang yang sudah menunggunya di sana. Kelihatan jelas, dia memiliki posisi tertinggi di antara mereka semua."Tuan K, kemampuan melacak dari tiga kekuatan itu sangat cepat, kita nggak akan bisa bertahan lebih lama lagi di sini."Bisa bertahan selama dua minggu saja sudah merupakan usaha keras dari semua orang.Pria itu perlahan-lahan meletakkan cangkir teh di tangannya, lalu jarinya menyentuh tutup cangkirnya dengan lembut. "Kalau begitu, suruh orang memberi tahu Desmond. Kalau dia nggak memanfaatkan kesempatan ini untuk membunuh Jacob, kelak jangan berharap bisa mengendalikan tubuh itu lagi."Orang-orang yang berdiri di depan pria itu tidak mengerti maksud dari kata mengendalikan tubuh itu.Namun, pria itu tersenyum dan tatapannya terlihat misterius. "Kamu beri tahu saja dia seperti itu. Selain itu, ingat untuk menyerahkan ini pada Desmond."Benda itu adalah sebuah gelang yang diberikan Darwo pada
Jacob duduk di samping dengan penampilan yang terlihat lelah, tetapi auranya tetap kuat. "Desmond, hanya dengan sebuah gelang ini saja kamu sudah ingin aku menyerahkan semua saham Grup Yuwono, kamu pikir aku bodoh ya?"Deshton tersenyum. "Tentu saja bukan hanya sebuah gelang saja. Asalkan kamu setuju untuk menandatangani kontrak, aku akan membiarkan Sienna muncul di hadapanmu sepenuhnya.""Baiklah." Tanpa ragu-ragu, Jacob langsung berdiri."Pada hari menandatangani kontrak, aku harus melihatnya. Kalau ada dia, aku baru akan menandatangani kontrak denganmu. Desmond, jangan bermain-main denganku. Kalau aku menggila, aku akan menghancurkan seluruh Keluarga Yuwono." Saat mengatakan itu, Jacob melihat ke sekeliling rumah lama itu dengan tenang, seolah-olah tidak memiliki perasaan dengan tempat itu.Deshton tahu Jacob selalu serius dengan perkataannya, tetapi dia tidak khawatir. Saat Jacob bukan presdir Grup Yuwono lagi, Jacob tidak akan bisa menggunakan kekuatan Keluarga Yuwono lagi. Pada s
Kabar tentang Jacob setuju untuk menyerahkan saham Grup Yuwono menyebar dengan cepat dan pembicaraan di kalangan atas pun makin gempar.Namun bagi Sienna, waktu di tempatnya seperti berhenti. Dia sama sekali tidak tahu berita di luar, hanya mendapatkan potongan informasi dari pria yang dipanggil Tuan K itu setiap harinya. Dia mencoba menyusun kehidupan Jacob belakangan ini dari potongan informasi itu.Hari ini, Tuan K itu datang lagi. Meskipun mata Sienna tidak bisa melihat, dia merasa pendengarannya menjadi lebih tajam dari sebelumnya. Langkah pria itu khas, menunjukkan sikap pria itu yang tenang dan tidak terburu-buru. Kamarnya ini selalu dipenuhi aroma yang menenangkan dan tidak menyengat.Pria itu membantu Sienna untuk duduk di samping jendela. Saat angin yang bertiup dari luar membuat rambut Sienna terurai, jarinya awalnya ingin merapikan rambut Sienna ke telinga. Namun, saat jarinya hampir saja menyentuh pipi Sienna yang hangat, dia berhenti dan menarik kembali jarinya dengan cue
"Aku memang menginginkannya, tapi saran ketua belum diterima," sahut Ed. Jika dia memiliki senjata mematikan ini, menghabisi Jacob dan lainnya sangat mudah.Hans juga berdiri di depan dinding kaca yang tebal. Dinding kaca ini tidak bisa ditembus peluru. Segala sesuatu yang berada di dalam ruangan bisa diamati dari setiap sisi.Bahkan, para staf langsung mengamati proses perkembangbiakan antara 2 manusia. Semua manusia yang berada di dalam ruangan tidak mempunyai harga diri lagi. Mereka bagaikan hewan yang dikurung di dalam kandang.Bisa dibilang, mereka lebih rendahan daripada hewan. Mereka hanya bahan eksperimen.Ed datang melihat senjata mematikan ini beberapa jam sekali. Setiap kali, keinginan Ed untuk memiliki senjata mematikan ini makin besar.Senjata mematikan ini memakai kalung giok kecil. Katanya, dia sudah memakai kalung itu selama bertahun-tahun. Itu adalah giok biasa, jadi para staf tidak mengambil kalung itu.Kalung tersebut membuat senjata mematikan ini berbeda dengan yang
Anak buah yang mengikuti Jacob adalah ahli. Mereka bisa melewati tes bakat dengan mudah. Akhirnya, ada 14 orang yang melewati tes. Mereka disuruh masuk ke sebuah mobil dan staf mengatakan mereka akan dibawa ke tempat pelatihan.Jacob memandang ke luar jendela sambil mendengar percakapan orang-orang di dalam mobil."Aku nggak menyangka bisa melewati tes. Kali ini, aku harus menghasilkan banyak uang.""Setelah menghasilkan banyak uang, aku nggak akan hidup susah lagi. Orang tuaku juga akan merasa bangga.""Apa aku bisa membeli mobil setelah kembali? Jalan Wally itu tempat yang sangat terkenal di dunia."Jacob bersandar di kursi. Tatapannya menjadi muram. Orang-orang ini tidak tahu mereka akan dibawa ke tempat yang mengerikan.Mobil terus melaju. Selain Jacob dan anak buahnya, tidak ada yang tahu lokasi pelatihan yang disebutkan staf.Empat jam kemudian, mobil berhenti di daerah pedalaman gunung. Sopir menyuruh semua orang turun dari mobil dan menunggu di luar dengan bahasa lokal.Jacob t
Saat terdengar suara di luar pintu, wanita itu pun bangkit karena sepertinya Jacob sudah kembali. "Malam ini aku akan mulai bertindak, sepertinya nanti nggak akan datang mencarimu lagi. Jaga dirimu baik-baik."Wanita berbicara dengan cepat dan langsung keluar sambil menundukkan kepalanya saat Jacob membuka pintu.Jacob sempat melihat wanita itu. Setelah wanita itu keluar, dia baru menutup pintu dan menatap Sienna. "Kenapa dia datang ke sini lagi?""Mengantarkan makanan untukku. Kenapa ada ledakan di luar?" kata Sienna."Aku yang membuatnya. Arlo dan Bakti sudah pergi ke sana. Malam ini mereka akan menyamar sebagai mayat-mayat orang dari Negara Deslandia yang tewas akibat ledakan dan akan dibawa ke rumah sakit," jelas Jacob.Jantung Sienna langsung berhenti sejenak saat mendengar mereka sudah mulai bertindak."Sienna, aku juga harus pergi ke pusat kesejahteraan sekarang," lanjut Jacob.Setelah menjelaskan situasi di pusat kesejahteraan secara singkat, Jacob mengangkat tangan dan mengelu
Bakti yang menopang dagunya menatap Jacob, lalu menatap Arlo dan akhirnya melihat ke arah Sienna yang duduk di sofa. Dia merasa suasana di antara ketiga orang ini terasa aneh, tetapi sekarang bukan waktunya untuk memikirkan hal ini. Jacob sudah bilang mereka akan bertindak malam ini, sehingga dia harus bersiap-siap sekarang.Di dalam kamar, Arlo menatap Bakti dan berkata, "Kamu akan bergerak bersamaku, kamu harus berhati-hati."Bakti yang merasa lucu langsung tersenyum. "Tenang saja."Saat ini, Jacob sudah keluar. Sebelum pergi, dia menggendong Sienna ke dalam kamar untuk tidur.Sienna tidur dengan nyenyak, sehingga dia tidak terbangun. Saat mendengar suara ledakan di luar pada malam harinya, dia baru terbangun karena terkejut dan segera bangkit dari tempat tidur untuk pergi ke ruang tamu. Dia merasa gelisah saat melihat ketiga pria itu tidak ada di sana, lalu menemukan selembar kertas yang ditinggalkan Jacob di saklar lampu di dekat pintu.[ Jangan keluar, aku akan segera kembali. ]M
Sienna segera berbalik dan membuka pintu kamar tidurnya. Kamar hotel yang dipesannya adalah tipe suite, sehingga di luar adalah ruang tamu saat dia membuka pintunya.Jacob, Arlo, dan Bakti sedang duduk di sofa di ruang tamu itu. Ruang tamu di sini tidak luas dan sofanya juga kecil, sehingga tiga pria itu duduk dengan agak berdesakan.Melihat Sienna yang keluar dengan hanya mengenakan piama, Jacob yang awalnya sedang menunjukkan beberapa titik di peta langsung tertegun sejenak.Sienna baru menyadari dirinya masih mengenakan piama saat melihat ekspresi Jacob. Namun, selain piama yang semalam sudah dikeluarkannya sebelumnya, saat ini dia tidak memiliki pakaian lain karena kopernya sudah dibawa pergi.Jacob juga tidak melihat ada koper Sienna di sana. Dia mengira Sienna datang terburu-buru, sehingga tidak membawa apa-apa. "Kamu istirahat saja lagi, aku akan pergi membelikan pakaian untukmu.""Ya," jawab Sienna, lalu menutup pintu dengan wajah yang memerah.Jacob meletakkan peta di depan ke
Sienna juga tahu pertemuannya dengan wanita itu terlalu kebetulan. Selain itu, saat mereka di negara asing ini, wanita itu sepertinya sama sekali tidak panik.Namun, Sienna ingin memercayai wanita itu karena tatapan wanita itu sangat penuh dengan emosi saat berbicara tentang mencari adiknya. Perasaan seperti itu tidak mungkin pura-pura, mungkin benar-benar datang mencari adiknya. Saat keduanya masuk ke hotel ini dan melihat wajah masing-masing, wanita juga tidak terlihat terkejut. Ini membuktikan wanita itu tidak mengenalinya.Sienna melihat sup di dalam mangkuk dan meminumnya sedikit. "Sepertinya dia memang datang untuk mencari orang."Jacob mengangkat tangannya dan mengelus kepala Sienna. Dia sangat memahami kepribadian Sienna yang terlihat dingin, tetapi sebenarnya hati Sienna sangat lembut. Dia sering kali tidak tega terhadap siapa pun dan sangat bertanggung jawab. Meskipun kepribadian ini entah membawa berkah atau bencana, dia tidak akan memaksa Sienna untuk berubah.Setelah seles
Jacob tidak mengatakan apa-apa. Dia langsung masuk dan mengambil koper Sienna yang berada di dalam kamar, lalu menggenggam tangan Sienna dan menariknya keluar.Pada saat itu, ponsel Sienna kembali berdering, tetapi dia tidak memperhatikannya karena yang ada di pikirannya hanya mengapa Jacob bisa begitu cepat tiba. Pikirannya agak kacau dan Jacob juga tidak mengatakan apa-apa, sehingga dia merasa bersalah dan memilih untuk diam. Selain itu, dia juga merasa agak lemas karena sakit di lambungnya tadi.Saat hendak masuk ke dalam mobil, ponsel Sienna kembali berbunyi. Kopernya sudah dimasukkan ke dalam bagasi dan Jacob ke kursi depan untuk menyalakan mobilnya, sedangkan dia berdiri di luar untuk menerima panggilan."Sienna, kamu di mana? Bukankah aku sudah bilang jangan berkeliaran?" tanya Jacob.Mendengar pertanyaan itu, seluruh tubuh Sienna langsung menjadi kaku dan pikirannya segera menjadi jernih. Apa maksudnya ini? "Jacob?""Ya."Jacob bertanya dengan nada yang sangat cemas, "Kenapa ka
Motor pun berhenti di pusat kota. Tidak ada begitu banyak gedung tinggi di Kango dan gedung yang tertinggi di sana pun hanya sekitar puluhan lantai saja. Yang tidak diketahui Sienna adalah daerah itu adalah tempat yang dihuni Jacob saat ini. Gedung tertinggi yang dilihatnya itu kebetulan adalah pusat kesejahteraan sosial.Sementara itu, saat ini Jacob sudah berada di bandara untuk menjemput Sienna. Sebelumnya, jadwal penerbangan pesawat sempat tertunda, tetapi sekarang tiba-tiba tidak ada informasi tentang penerbangan itu lagi. Setelah bertanya-tanya, dia baru tahu Sienna sudah meninggalkan bandara.Jacob hanya bisa melihat Sienna mengendarai motor bersama seorang wanita karena jumlah kamera pengawas di sepanjang jalan di Kango sangat sedikit. Namun, ke mana mereka pergi, tidak ada yang tahu. Dia yang merasa panik pun meminta timnya untuk memeriksa kembali kamera di sepanjang jalan dan akhirnya menemukan jejak Sienna di sebuah jalan.Mengetahui Sienna menuju kota yang dihuninya sekaran
Namun, Arlo dan yang lainnya tidak menyangka kota tempat Jacob berada tiba-tiba dilanda kepanikan pada siang harinya.Tepat pada pukul tujuh paginya, seorang pasien yang sudah terinfeksi penyakit ditemukan berada di pusat kota yang paling ramai. Ini berarti penyakit itu sudah menyebar ke pusat kota. Pusat perbelanjaan tempat ditemukan pasien itu sudah diisolasi dan semua orang di dalamnya ditahan untuk diperiksa, sedangkan orang yang berada di luar merasa ketakutan.Jacob berdiri di balkon hotel dan melihat orang-orang yang berada di jalanan bergerak dengan tergesa-gesa. Semua orang beramai-ramai pergi ke supermarket untuk membeli barang karena kota ini akan segera kacau. Oleh karena itu, dia langsung mengernyitkan alis saat menerima telepon dari Jero dan jantungnya berdebar. "Menjaga satu orang pun kamu tidak becus!"Jero yang sadar dengan kesalahannya tidak berani membantah.Jacob berusaha untuk menahan emosinya, lalu segera mencoba menelepon Sienna setelah menutup teleponnya, tetapi