Ketika masuk, Ethan kebetulan melihat tangan Jacob yang berdarah sehingga buru-buru mengobatinya. Jacob seperti patung. Dia tidak bergerak ataupun berbicara, membiarkan darahnya terus mengalir.Benny yang melihat dari samping merasa simpati. Dia tidak seperti Jacob yang begitu peduli pada seorang wanita. Baginya, wanita memiliki status rendahan. Setelah melihat temannya seperti ini, Benny memperingatkan diri sendiri untuk tidak mencintai wanita.Wanita hanya objek pelampiasan. Jika sudah bosan, Benny bisa menggantinya. Ketika saatnya tiba, Benny hanya perlu menikahi wanita yang dijodohkan oleh keluarganya. Latar belakang yang setara akan membawa keuntungan untuk masing-masing keluarga.Ini baru pilihan terbaik untuk pria dewasa. Jika berpacaran dengan wanita yang latar belakang dan status sosialnya tidak cocok dengan diri sendiri, itu sama saja dengan membantu orang miskin. Benny tidak akan pernah melakukan hal bodoh seperti itu.Ethan sudah selesai membalut luka Jacob. Dia mengembuska
Benny tidak tahan melihat Jacob seperti ini. Jika Sienna ada di sini, dia pasti sudah menghabisi wanita itu. Dia berkata, "Aku pulang dulu. Biarkan Jacob istirahat, dia pasti nggak tidur dengan baik selama beberapa hari ini."Wiandro juga bangkit, sedangkan Ethan tetap duduk. Ethan menunjuk sofa di samping dan berkata, "Aku akan berjaga di sini. Aku khawatir dia sakit perut nanti."Wiandro dan Benny mengangguk, lalu pergi. Setelah keluar, Benny menyalakan sebatang rokok. Sementara itu, Wiandro bertanya, "Apa hubungan kakak Jacob dengan masalah ini? Kenapa Jacob bicara begitu tadi?"Benny menunduk sambil mengisap rokoknya. Dia membalas dengan nada datar, "Kamu tanya Jacob saja nanti."Wiandro mengangkat alisnya dan mencela, "Mulutmu ini terbuat dari kulit kerang, ya? Kenapa sulit sekali membocorkan rahasia?"Suasana hati Benny sedang buruk. Dia tidak meladeni Wiandro lagi dan langsung masuk ke mobil. Wiandro hanya bisa berdiri di tempatnya dan menghela napas. Sesaat kemudian, ponsel Wia
Wanda merasa jijik mendengarnya. Namun, dia tidak bisa mengakhiri panggilan karena ponsel dipegang oleh pria itu.Rafael masih berbicara tentang kebaikan Wanda dulu. Wanda selalu memasak bubur untuknya jika dirinya pulang malam, selalu menyediakan obat maag di mobil, bahkan menjemput Rafael pulang tanpa peduli sesibuk apa.Setelah mengoceh sekitar 3 menit, Rafael malah mendengar tawa seorang pria. Pria itu berucap, "Wanda, biarkan suamimu mendengar suaramu."Kalimat ini sungguh kejam, tidak ada bedanya dengan menginjak-injak harga diri Wanda. Seketika, wajah Wanda memucat. Dia pun mengerahkan segenap kekuatan untuk merebut ponselnya. Pria itu malah mempercepat gerakannya, membuat Wanda kesakitan hingga lemas dan mengerang.Rafael tidak bodoh. Dia sudah tersadar dari mabuknya dan sudah sering berhubungan seks dengan Sofia sehingga tahu apa yang sedang mereka lakukan. Dulu, Wanda bahkan menolak berciuman dengannya, mengatakan belum siap untuk melangkah lebih jauh. Alhasil, Wanda malah be
Wanda bangkit dengan perlahan. Namun, karena tubuhnya yang lemas, kakinya pun membentur meja hingga lututnya memar. Wanda hanya mengelusnya beberapa kali, lalu pergi ke kamar mandi untuk mencuci setelan pria itu.Setelah mencuci dengan cermat, Wanda menggantungkannya di tempat yang disinari matahari dan meninggalkan vila dengan tubuh yang lemas. Ketika naik ke mobil, dia mengejapkan matanya yang berkaca-kaca.Setelah pulang, Wanda tidur sampai langit terang. Kemudian, Manfred meneleponnya. "Wanda, di mana Bu Sienna?"Wanda juga tidak tahu, tetapi dia menerima pesan dari Sienna yang mengatakan akan pergi untuk beberapa hari sehingga bertanya, "Manfred, apa ada masalah yang terjadi?""Nggak ada. Aku cuma takut terjadi sesuatu padanya. Soalnya, aku sudah beberapa hari ini nggak melihatnya. Dia juga nggak menjawab panggilanku," jawab Manfred."Kalau terjadi sesuatu pada Bu Sienna, Tuan Jacob pasti sudah panik duluan. Tenang saja, Bu Sienna mungkin ke luar kota. Dia sempat mengirim pesan ke
"Kamu merasa masih bisa kembali ke masa lalu bersama Jacob? Kamu kira dia masih mencarimu ke mana-mana? Jangan bermimpi. Sudah kubilang, kamu sudah dicampakkan olehnya. Mungkin beberapa hari lagi, dia bakal tunangan sama Lily. Mungkin kamu nggak tahu, Lily masih berbaring di rumah sakit demi menolongnya. Dua pria di Keluarga Shankar itu begitu menyayanginya, mana mungkin mereka akan melepaskan Jacob? Cara terbaik adalah kedua keluarga itu dijodohkan."Sienna tahu bahwa Deshton sengaja memprovokasinya, sehingga dia tidak memedulikan omongan Deshton. Melihat reaksinya, Deshton merasa lucu dan aneh. Dia mengerutkan kening sekilas, lalu menyalakan televisi di samping. Saat ini, di televisi sedang menyiarkan tentang berita Grup Yuwono.Saat ini, Keluarga Yuwono sedang bekerja sama dengan polisi untuk menangkap Hansen. Pasalnya, Hansen melarikan diri dengan membawa uang sebesar 400 miliar. Dana sebesar itu cukup untuk membuatnya dipenjara.Deshton menelepon seseorang, lalu mengambil tali di
Berita tentang Lily yang terluka demi Jacob telah tersebar di kalangan ini. Dibandingkan dengan pengkhianatan Sienna, Lily justru rela mengorbankan diri demi cinta. Jika Jacob masih tidak merasa tersentuh, mereka benar-benar tidak mengerti apa yang disukai Jacob dari seorang wanita. Tidak mungkin dia masih suka pada Sienna yang menghilang itu, bukan?Semua orang dalam kalangan ini terus memperhatikan masalah ini. Selain itu, sudah ada banyak keluarga besar yang mulai menghubungi Jacob. Kini, Keluarga Yuwono telah menjadi milik Jacob. Jika mereka bisa melakukan pernikahan politik, ini adalah sebuah kesempatan bagus bagi kedua keluarga.Jacob menerima tidak kurang dari sepuluh panggilan telepon. Semuanya secara tidak langsung meminta untuk mengirimkan seseorang sebagai karyawan magang di perusahaan Jacob dan meminta Jacob untuk lebih memperhatikan karyawan tersebut. Selain itu, ada juga yang terang-terangan ingin mengirim wanita kepadanya. Namun, Jacob sama sekali tidak menanggapi semua
Saat kembali ke kamar pasien, Lily tiba-tiba bertanya pada Wind, "Ke mana perginya orang tua Sienna setelah menimbulkan masalah waktu itu?""Nona, mereka sudah dipulangkan ke Kabupaten Armana," jawab Wind."Wind, kuperintahkan kamu untuk bawa mereka ke sini sebelum besok subuh. Ingat, harus hindari perhatian semua orang."Ekspresi Wind tampak kebingungan karena tidak tahu apa yang ingin dilakukan Lily."Nggak usah khawatir, aku punya rencana sendiri," timpal Lily lagi.Wind terpaksa mengangguk, lalu berangkat ke Kabupaten Armana. Sementara itu, Lily duduk di ranjang pasien sambil membaca grup dan mengobrol. Begitu dia muncul, semua orang yang berada di lokasi waktu itu langsung menanyakan kondisi kesehatannya saat ini. Lily merasa dirinya sangat dicintai dan tersenyum gembira.[ Terima kasih atas perhatian semua orang. Aku sudah baikan sekarang. Selain itu, tadi Jacob juga sudah datang menjengukku. ]Lily terluka demi Jacob, jadi tentu saja Jacob pasti akan datang. Mendengar hal itu, g
Jacob mengambil tisu di samping dan menyeka darah di sudut bibirnya. Matanya langsung memerah dan jarinya mencengkeram tepi meja kerja dengan kuat saat memikirkan Sienna dan Desmond yang melakukan hal seperti itu di tempat yang jauh dari ibu kota. Mungkin juga mereka mengejeknya bodoh karena tertipu oleh seorang wanita sambil melakukan hal itu.Pada saat itu, ponsel Jacob berdering dan itu adalah panggilan dari Sony yang memberitahunya lokasi pasti Hansen sudah ditemukan. "Pak Jacob, apa kamu ikut ke sana?"Saat ini, Jacob harus melakukan sesuatu untuk menyibukkan dirinya. Tanpa ragu-ragu, dia langsung berdiri, tetapi Lily malah menarik ujung bajunya."Aku juga ingin ikut. Kamu sudah setuju untuk mempertimbangkan diriku, jadi bisakah aku juga ikut ke sana? Aku akan melihat dari jauh saja, nggak akan mengganggumu."Jacob tidak mengatakan apa-apa dan hanya menarik kembali ujung bajunya.Lily langsung menunjukkan senyumannya dan perlahan-lahan mengikut di belakang Jacob. Saat tiba di park
Saat terdengar suara di luar pintu, wanita itu pun bangkit karena sepertinya Jacob sudah kembali. "Malam ini aku akan mulai bertindak, sepertinya nanti nggak akan datang mencarimu lagi. Jaga dirimu baik-baik."Wanita berbicara dengan cepat dan langsung keluar sambil menundukkan kepalanya saat Jacob membuka pintu.Jacob sempat melihat wanita itu. Setelah wanita itu keluar, dia baru menutup pintu dan menatap Sienna. "Kenapa dia datang ke sini lagi?""Mengantarkan makanan untukku. Kenapa ada ledakan di luar?" kata Sienna."Aku yang membuatnya. Arlo dan Bakti sudah pergi ke sana. Malam ini mereka akan menyamar sebagai mayat-mayat orang dari Negara Deslandia yang tewas akibat ledakan dan akan dibawa ke rumah sakit," jelas Jacob.Jantung Sienna langsung berhenti sejenak saat mendengar mereka sudah mulai bertindak."Sienna, aku juga harus pergi ke pusat kesejahteraan sekarang," lanjut Jacob.Setelah menjelaskan situasi di pusat kesejahteraan secara singkat, Jacob mengangkat tangan dan mengelu
Bakti yang menopang dagunya menatap Jacob, lalu menatap Arlo dan akhirnya melihat ke arah Sienna yang duduk di sofa. Dia merasa suasana di antara ketiga orang ini terasa aneh, tetapi sekarang bukan waktunya untuk memikirkan hal ini. Jacob sudah bilang mereka akan bertindak malam ini, sehingga dia harus bersiap-siap sekarang.Di dalam kamar, Arlo menatap Bakti dan berkata, "Kamu akan bergerak bersamaku, kamu harus berhati-hati."Bakti yang merasa lucu langsung tersenyum. "Tenang saja."Saat ini, Jacob sudah keluar. Sebelum pergi, dia menggendong Sienna ke dalam kamar untuk tidur.Sienna tidur dengan nyenyak, sehingga dia tidak terbangun. Saat mendengar suara ledakan di luar pada malam harinya, dia baru terbangun karena terkejut dan segera bangkit dari tempat tidur untuk pergi ke ruang tamu. Dia merasa gelisah saat melihat ketiga pria itu tidak ada di sana, lalu menemukan selembar kertas yang ditinggalkan Jacob di saklar lampu di dekat pintu.[ Jangan keluar, aku akan segera kembali. ]M
Sienna segera berbalik dan membuka pintu kamar tidurnya. Kamar hotel yang dipesannya adalah tipe suite, sehingga di luar adalah ruang tamu saat dia membuka pintunya.Jacob, Arlo, dan Bakti sedang duduk di sofa di ruang tamu itu. Ruang tamu di sini tidak luas dan sofanya juga kecil, sehingga tiga pria itu duduk dengan agak berdesakan.Melihat Sienna yang keluar dengan hanya mengenakan piama, Jacob yang awalnya sedang menunjukkan beberapa titik di peta langsung tertegun sejenak.Sienna baru menyadari dirinya masih mengenakan piama saat melihat ekspresi Jacob. Namun, selain piama yang semalam sudah dikeluarkannya sebelumnya, saat ini dia tidak memiliki pakaian lain karena kopernya sudah dibawa pergi.Jacob juga tidak melihat ada koper Sienna di sana. Dia mengira Sienna datang terburu-buru, sehingga tidak membawa apa-apa. "Kamu istirahat saja lagi, aku akan pergi membelikan pakaian untukmu.""Ya," jawab Sienna, lalu menutup pintu dengan wajah yang memerah.Jacob meletakkan peta di depan ke
Sienna juga tahu pertemuannya dengan wanita itu terlalu kebetulan. Selain itu, saat mereka di negara asing ini, wanita itu sepertinya sama sekali tidak panik.Namun, Sienna ingin memercayai wanita itu karena tatapan wanita itu sangat penuh dengan emosi saat berbicara tentang mencari adiknya. Perasaan seperti itu tidak mungkin pura-pura, mungkin benar-benar datang mencari adiknya. Saat keduanya masuk ke hotel ini dan melihat wajah masing-masing, wanita juga tidak terlihat terkejut. Ini membuktikan wanita itu tidak mengenalinya.Sienna melihat sup di dalam mangkuk dan meminumnya sedikit. "Sepertinya dia memang datang untuk mencari orang."Jacob mengangkat tangannya dan mengelus kepala Sienna. Dia sangat memahami kepribadian Sienna yang terlihat dingin, tetapi sebenarnya hati Sienna sangat lembut. Dia sering kali tidak tega terhadap siapa pun dan sangat bertanggung jawab. Meskipun kepribadian ini entah membawa berkah atau bencana, dia tidak akan memaksa Sienna untuk berubah.Setelah seles
Jacob tidak mengatakan apa-apa. Dia langsung masuk dan mengambil koper Sienna yang berada di dalam kamar, lalu menggenggam tangan Sienna dan menariknya keluar.Pada saat itu, ponsel Sienna kembali berdering, tetapi dia tidak memperhatikannya karena yang ada di pikirannya hanya mengapa Jacob bisa begitu cepat tiba. Pikirannya agak kacau dan Jacob juga tidak mengatakan apa-apa, sehingga dia merasa bersalah dan memilih untuk diam. Selain itu, dia juga merasa agak lemas karena sakit di lambungnya tadi.Saat hendak masuk ke dalam mobil, ponsel Sienna kembali berbunyi. Kopernya sudah dimasukkan ke dalam bagasi dan Jacob ke kursi depan untuk menyalakan mobilnya, sedangkan dia berdiri di luar untuk menerima panggilan."Sienna, kamu di mana? Bukankah aku sudah bilang jangan berkeliaran?" tanya Jacob.Mendengar pertanyaan itu, seluruh tubuh Sienna langsung menjadi kaku dan pikirannya segera menjadi jernih. Apa maksudnya ini? "Jacob?""Ya."Jacob bertanya dengan nada yang sangat cemas, "Kenapa ka
Motor pun berhenti di pusat kota. Tidak ada begitu banyak gedung tinggi di Kango dan gedung yang tertinggi di sana pun hanya sekitar puluhan lantai saja. Yang tidak diketahui Sienna adalah daerah itu adalah tempat yang dihuni Jacob saat ini. Gedung tertinggi yang dilihatnya itu kebetulan adalah pusat kesejahteraan sosial.Sementara itu, saat ini Jacob sudah berada di bandara untuk menjemput Sienna. Sebelumnya, jadwal penerbangan pesawat sempat tertunda, tetapi sekarang tiba-tiba tidak ada informasi tentang penerbangan itu lagi. Setelah bertanya-tanya, dia baru tahu Sienna sudah meninggalkan bandara.Jacob hanya bisa melihat Sienna mengendarai motor bersama seorang wanita karena jumlah kamera pengawas di sepanjang jalan di Kango sangat sedikit. Namun, ke mana mereka pergi, tidak ada yang tahu. Dia yang merasa panik pun meminta timnya untuk memeriksa kembali kamera di sepanjang jalan dan akhirnya menemukan jejak Sienna di sebuah jalan.Mengetahui Sienna menuju kota yang dihuninya sekaran
Namun, Arlo dan yang lainnya tidak menyangka kota tempat Jacob berada tiba-tiba dilanda kepanikan pada siang harinya.Tepat pada pukul tujuh paginya, seorang pasien yang sudah terinfeksi penyakit ditemukan berada di pusat kota yang paling ramai. Ini berarti penyakit itu sudah menyebar ke pusat kota. Pusat perbelanjaan tempat ditemukan pasien itu sudah diisolasi dan semua orang di dalamnya ditahan untuk diperiksa, sedangkan orang yang berada di luar merasa ketakutan.Jacob berdiri di balkon hotel dan melihat orang-orang yang berada di jalanan bergerak dengan tergesa-gesa. Semua orang beramai-ramai pergi ke supermarket untuk membeli barang karena kota ini akan segera kacau. Oleh karena itu, dia langsung mengernyitkan alis saat menerima telepon dari Jero dan jantungnya berdebar. "Menjaga satu orang pun kamu tidak becus!"Jero yang sadar dengan kesalahannya tidak berani membantah.Jacob berusaha untuk menahan emosinya, lalu segera mencoba menelepon Sienna setelah menutup teleponnya, tetapi
00 menundukkan kepala dan memikirkannya sebentar, lalu perlahan-lahan menggelengkan kepala. "Tuan sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluargaku dan membuat keluarga kami hidup damai selama bertahun-tahun ini. Aku melakukan semua ini dengan sukarela."Dari tatapan mata 00, terlihat ada perasaan yang disembunyikannya. Dia tentu saja memiliki penyesalan yaitu pria di depannya ini tidak menyukainya, padahal dia sudah menjalani operasi plastik untuk menyerupai Sienna. Jika dia berdandan, orang biasa tidak akan bisa membedakannya dengan Sienna.00 benar-benar ingin selalu menemani Jacob menggantikan Sienna, tetapi dia juga tahu menyatakan perasaannya adalah tindakan yang gegabah karena dia hanya seorang pengganti. Perkataannya pada Sienna saat itu yang bisa menyebabkan kesalahpahaman sudah termasuk tindakan terberani yang pernah dilakukannya seumur hidupnya.Dia bertekad harus menyelesaikan misi kali ini karena Jacob sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluarganya.Jacob mengeluarkan sebuah kal
Namun, orang baik yang mendanai yayasan ini memang menyediakan tempat tinggal untuk semua pengungsi ini. Jadi, tidak ada yang curiga.Apalagi, orang-orang yang dikabarkan bekerja di Jalan Wally memang mengirim uang kepada keluarga mereka. Itulah sebabnya ucapan pihak yayasan sangat meyakinkan.Jacob menyipitkan matanya. Dia mengamati lingkungan yang kacau di sekitar. Jacob tidak tahan tinggal di lingkungan seperti ini. Akan tetapi, lingkungan ini bagaikan surga bagi pengungsi yang terbiasa tinggal di tempat kotor.Bahkan, di bagian tengah terdapat patung orang baik itu. Kabarnya, banyak orang yang menyembah patung itu setiap hari.Jacob sudah memahami sistem di tempat ini secara garis besar. Saat langit masih gelap, Jacob berkeliling di lantai bawah lagi.Orang-orang di yayasan terlihat beraktivitas dengan bebas. Sebenarnya, banyak kamera pengawas dipasang di setiap sudut. Bahkan ada orang yang berpatroli.Banyak pengungsi tidak tidur. Mereka duduk di kursi panjang sambil mengobrol di