Jacob mengambil tisu di samping dan menyeka darah di sudut bibirnya. Matanya langsung memerah dan jarinya mencengkeram tepi meja kerja dengan kuat saat memikirkan Sienna dan Desmond yang melakukan hal seperti itu di tempat yang jauh dari ibu kota. Mungkin juga mereka mengejeknya bodoh karena tertipu oleh seorang wanita sambil melakukan hal itu.Pada saat itu, ponsel Jacob berdering dan itu adalah panggilan dari Sony yang memberitahunya lokasi pasti Hansen sudah ditemukan. "Pak Jacob, apa kamu ikut ke sana?"Saat ini, Jacob harus melakukan sesuatu untuk menyibukkan dirinya. Tanpa ragu-ragu, dia langsung berdiri, tetapi Lily malah menarik ujung bajunya."Aku juga ingin ikut. Kamu sudah setuju untuk mempertimbangkan diriku, jadi bisakah aku juga ikut ke sana? Aku akan melihat dari jauh saja, nggak akan mengganggumu."Jacob tidak mengatakan apa-apa dan hanya menarik kembali ujung bajunya.Lily langsung menunjukkan senyumannya dan perlahan-lahan mengikut di belakang Jacob. Saat tiba di park
Saat ini, Hansen sudah benar-benar terpojok, sehingga dia mencoba segala cara untuk menyelamatkan dirinya. Saat berpura-pura menjadi Jacob untuk menulis surat kepada Lily, dia tidak pernah membayangkan dia akan bertemu dengan Lily di saat genting ini. Oleh karena itu, dia berharap wanita ini bisa menyelamatkannya mengingat surat-surat itu agar dia tidak masuk ke penjara."Nona Lily, aku yang menulis surat-surat itu, aku yang meniru tulisan Jacob. Aku tahu ini sangat buruk, tapi aku langsung jatuh cinta padamu saat bertemu denganmu di luar negeri. Aku takut kamu nggak akan menerima identitasku, jadi aku berpura-pura menjadi Jacob."Tatapan Lily menunjukkan rasa jijik. Sebenarnya, setelah tiba di ibu kota, dia sudah mencurigai ada sesuatu yang tidak beres dengan surat-surat itu karena Jacob terlalu dingin terhadapnya. Jacob sama sekali tidak perhatian seperti orang di surat-surat itu, tetapi dia tahu pria di depannya ini adalah pengirim surat yang sebenarnya.Lily segera bersembunyi di b
Setelah itu, langsung terdengar suara teriakan di lokasi.Melihat temannya dipukul, para preman lainnya segera menyerang Jacob sambil memaki.Namun, kemampuan bertarung Jacob sangat bagus, sehingga dalam waktu setengah menit saja pun dia sudah berhasil membuat beberapa pria itu tergeletak di lantai sambil mengerang kesakitan. Tepuk tangan yang meriah pun terdengar di bar itu, bahkan ada yang sangat bersemangat sampai bersiul. Namun, Jacob tidak mengatakan apa-apa dan hanya melirik Lily sebentar.Lily merasa dirinya benar-benar dimanjakan Jacob dan perasaan itu sungguh luar biasa. "Sayang, kamu benar-benar baik padaku. Bukan hanya setuju akan mempertimbangkanku, kamu juga melindungiku. Aku benar-benar sangat menyukaimu."Bar itu kembali dipenuhi dengan suara siulan.Namun, pencahayaan di bar itu terlalu redup, sulit untuk melihat siapa yang ada di sana. Saat berjalan melewati wanita hamil itu, Jacob merasa ujung kakinya menyentuh ujung kaki wanita itu. Namun, dia tidak terlalu memperhat
Dalam situasi yang kacau itu, pertanyaan Deshton ini terdengar memekakkan telinga.Sienna tidak memiliki kekuatan untuk berbicara dan hanya bisa menatap tajam ke arah Jacob pergi. Namun, tidak ada orang lagi di tempat itu. Dia menundukkan kepala dan merasa wajahnya sudah basah.Dia merasa wajar saja jika sekarang Jacob membencinya. Menurut Jacob, dia terlibat dengan kematian Darwo dan dia juga sudah melemparkan sebuah kotak berisi ular berbisa. Jacob sudah salah paham padanya. Ditambah lagi, saat itu Lily yang mengisap bisa dari ular itu, sehingga Jacob memperlakukan Lily dengan istimewa. Pasti seperti itu, Jacob tidak akan meninggalkannya. Dia harus kembali ke sisi Jacob. Darwo baru saja meninggal, sekarang Jacob membutuhkan seseorang untuk menemaninya.Melihat tatapan Sienna yang tegas, Deshton langsung mengetahui keputusan Sienna. Dia langsung mencengkeram dagu Sienna sambil tersenyum dingin. "Aku pikir setelah melihat adegan ini dengan mata sendiri, kamu akan tersadar. Nggak disang
Jacob meletakkan kembali semua dokumen, bahkan menumpuknya dengan rapi, seolah-olah tidak ada yang menyentuhnya. Dia sendiri tidak tahu alasan dirinya datang kemari untuk mempermalukan diri sendiri.Sebenarnya, sudah berapa lama Sienna mengenal Desmond? Kenapa wanita ini muncul di sisinya? Kenapa Sienna berbohong bahwa pria itu bernama Deshton?Ada banyak pertanyaan di benak Jacob, tetapi dia yakin bahwa dirinya tidak ingin mendengar semua jawaban itu. Paling-paling, dia hanya pengganti kakaknya.Tatapan Jacob sontak menjadi dingin. Dulu semua orang mengatakan dirinya tidak bisa menang dari Desmond, tetapi Jacob tidak pernah peduli. Dia tidak berniat untuk membuktikan apa pun sehingga memutuskan untuk bergabung dengan kemiliteran.Jacob juga tidak ingin berebutan dengan Desmond. Sebenarnya, dia merasa Desmond adalah kakak yang cukup baik. Hanya saja, manusia memiliki keegoisan tersendiri. Siapa pun yang selalu diabaikan pasti akan merasa kesal.Namun, Jacob sudah belajar melupakan semu
Setelah mengakhiri panggilan, Jacob pergi ke ruang kerjanya. Dia memaksakan diri untuk tidak memikirkan Sienna, tetapi Rina malah meneleponnya. "Tuan, aku menelepon Nona Sienna, tapi panggilan nggak bisa tersambung. Aku takut dia kenapa-napa."Begitu mendengarnya, Jacob ingin sekali langsung mengakhiri panggilan. Baik itu Rina atau seluruh orang di S.M, mereka mengira hilangnya Sienna berkaitan dengan Jacob.Rina hanya tahu Darwo meninggal, tetapi tidak tahu bahwa Sienna berkaitan dalam masalah ini. Itu sebabnya, dia masih mencemaskan Sienna sekarang.Jacob bukan orang yang suka menabur perselisihan. Dia memang membenci Sienna, tetapi tidak berniat untuk memberi tahu Rina kebenarannya."Dia dinas, mungkin akan pulang beberapa hari lagi." Seusai berkata demikian, Jacob mengakhiri panggilan dan membaca dokumen lagi.Namun, Rina malah meneleponnya lagi. "Tuan, Snow dan Shiro lemas sekali belakangan ini. Apalagi Snow. Sejak Nona nggak pulang, dia nggak mau makan ataupun minum. Dia sangat m
Dickson merasa Willow tidak akan kembali malam ini, jadi memilih untuk pergi ke rumah sakit. "Baiklah, aku ke sana sekarang.""Dickson, kamu berpacaran dengan Willow?" tanya Dena. Willow datang berkali-kali ke rumah sakit, bahkan bersikap sangat baik tanpa peduli bagaimana Dena membuat keributan.Dena tidak suka melihat Willow berada di sisi Dickson. Dia adalah calon istri Dickson. Hanya saja, mereka belum mengungkapkan hubungan ini kepada siapa pun. Selain itu, Dickson bekerja keras selama ini demi membayar biaya pengobatannya, 'kan?"Nggak kok, kita cuma teman dekat. Dena, aku akan ke rumah sakit sekarang. Kamu jangan berpikir yang aneh-aneh. Kamu masih dalam masa pemulihan," sahut Dickson."Ya sudah. Aku tahu kamu yang terbaik." Dena merasa lega mendengarnya.Dickson turun dari ranjang dan berpakaian. Ketika keluar, dia malah melihat Willow kembali. Willow memang memiliki penampilan yang menawan. Meskipun tidak berpakaian mewah, dia tetap wanita yang sangat cantik.Willow lupa memba
"Willow, aku sudah mengabaikan perasaanmu selama ini. Aku akan berdiskusi dengannya. Dia memang terlalu bergantung kepadaku," ujar Dickson.Willow seketika merasa tidak enak hati mendengarnya. Namun, dia memang tidak ingin kekasihnya sibuk tak menentu karena wanita lain. Willow menarik napas dalam-dalam, lalu berjinjit untuk mencium bibir Dickson."Oke, aku pergi dulu." Sesudah mengatakan itu, Willow mengambil kunci di samping dan bergegas pergi.Begitu Willow pergi, senyuman lembut di wajah Dickson seketika menghilang. Dia menyeka bibirnya dengan murung, lalu napasnya menjadi agak kacau karena teringat pada permainan ranjang mereka barusan.Dickson merasa dirinya sudah berlebihan dalam sandiwara ini. Dia harus terus mengingatkan diri sendiri bahwa ini hanya sebuah permainan. Kemudian, dia menunduk dan pergi.....Willow awalnya datang ke Grup Yuwono untuk mencoba peruntungannya. Dia tahu Jacob adalah maniak kerja, jadi mungkin masih berada di perusahaan sekarang.Namun, setelah bertan