Jacob menurunkan Sienna, lalu pergi ke mata air pegunungan untuk mencuci jamur. Begitu Jacob pergi, seorang wanita langsung menyindir, "Untuk apa mendaki gunung kalau ujung-ujungnya hanya digendong? Status kami semua lebih tinggi darimu, tapi nggak ada yang semanja kamu."Sienna sedang memegang buah liar di tangannya. Jacob yang memetik buah itu barusan. Kata Jacob, pohon itu akan berbuah setiap tahun dan hanya orang beruntung yang bisa memakannya.Sienna memainkan buah itu, lalu menatap wanita yang berbicara sembari menimpali, "Kalau kamu cemburu, suruh Jacob menggendongmu saja nanti.""Kamu ini!" Wanita itu sungguh kesal. Dia mendongak dan mendapati Lily sudah tiba. Kemudian, dia tersenyum sinis dan mengejek, "Nona Lily saja nggak digendong, padahal fisiknya lemah. Kalau suatu hari Jacob mencampakkanmu, mana ada pria yang bakal memanjakanmu seperti itu lagi."Sienna ingin membalas, tetapi beberapa wanita di samping sudah berbicara untuk menyulitkannya. "Benar, jangan kira dirimu suda
Keributan di sini menarik perhatian Jacob. Dia melepaskan sarung tangannya, lalu buru-buru menghampiri karena mengira Sienna ditindas orang-orang. "Ada apa?"Orang-orang tidak tahu harus bagaimana menjelaskan. Sementara itu, Sienna memakan buahnya dengan santai dan membalas, "Dia kasihan padamu, jadi menangis."Ekspresi Jacob seketika tampak bingung, lalu berubah menjadi masam. Dia bertanya, "Serius? Apa wanita ini sudah gila?"Sienna hampir tersedak mendengarnya. Dia menenangkan diri, lalu meminum air. Di sisi lain, Lily menyahut seraya terisak-isak, "Bukan begitu. Aku merasa sedih karena dia mengataiku.""Memangnya apa yang dia katakan?" tanya Jacob."Dia bilang aku wanita penggoda yang ingin naik status," timpal Lily."Kenyataannya memang seperti itu, 'kan?" Jacob merasa Lily sangat tidak masuk akal. Dia memakai sarung tangannya kembali, lalu menatap Sienna dan berkata, "Kamu jangan dekat-dekat dengannya. Aku takut kamu jadi aneh seperti dia."Sienna menahan diri supaya tidak tertaw
Ada yang menelan ludah dan seketika merasa kesulitan menghabiskan nasi kotaknya. Sementara itu, Sienna menaruh sup di mangkuk plastik dan memberikannya kepada Jacob. "Jacob, ayo dicoba."Setelah mencicipinya, Jacob agak terkejut. Dia adalah orang yang sangat pemilih, tetapi harus diakui bahwa sup ini memang lezat.Karena orang lain hanya memakan nasi kotak, sup jamur itu pun menjadi sangat menggugah selera. Sienna mengambilkannya untuk Wiandro dan Jimmy tanpa peduli pada orang lain.Beberapa orang yang mengejek Sienna barusan segera membujuk Wiandro, "Wiandro, kamu nggak takut diracuninya?"Wiandro menghabiskan semangkuk sup itu dengan cepat, lalu membalas, "Ngapain takut? Ada Jacob yang melindungiku kok."Jamur di pegunungan jelas sangat segar. Mereka berempat sudah menghabiskan mangkuk kedua. Ketika melihat sup di panci masih ada setengah, orang-orang mengira Sienna menyisakannya untuk mereka.Beberapa orang pun mengambil mangkuk plastik, tetapi Sienna tiba-tiba menuangkan semua sup
Kebetulan, Sienna berada di sudut tebing. Dengan bantuan cahaya yang remang-remang, dia bisa melihat situasi di sekitar. Di jarak 5 meter, terlihat Darwo yang terkapar tidak berdaya.Sienna ingin memapah Darwo, tetapi tiba-tiba melihat seorang pria bertopeng menghampiri Darwo dengan memegang belati.Sienna hampir melemparkan diri ke samping Darwo. Sayangnya, belati itu sudah menancap lengan Darwo. Darwo sama sekali tidak berkutik. Bagaimanapun, dia sudah berpengalaman.Sienna ketakutan hingga memegang belati itu. Tiba-tiba, cahaya tempat ini menjadi sangat terang. Ternyata, orang-orang yang melihat bintang sedang mengarah kemari.Muncul beberapa ekor ular beracun di sana. Para wanita yang ketakutan pun berteriak dan berlari sampai ke sini. Kebetulan, mereka melihat Sienna memegang belati yang menancap lengan Darwo.Para wanita itu kembali berteriak. Sementara itu, pria bertopeng yang berdiri di samping Sienna tiba-tiba berdiri di depan Sienna seperti ingin melindunginya.Sienna buru-bu
Jimmy berkata, "Kak, semua orang bilang Sienna adalah mata-mata yang sengaja ditempatkan di sisimu. Aku nggak percaya."Jacob tidak berbicara. Malam ini, dia tidak bisa tidur. Keesokan pagi, dokter datang ke bangsal dan berkata, "Pak Darwo ingin mengobrol denganmu."Saat ini, Darwo telah memasuki unit perawatan intensif. Jacob dan Jimmy berjalan masuk. Darwo memaksakan diri untuk menatap Jacob, memberi isyarat mata untuk menyuruhnya mendekat.Jacob menghampiri, lalu mendengar Darwo berujar dengan enggan, "Jacob, putuskan hubunganmu dengan Sienna."Ucapan ini tidak ada bedanya dengan vonis mati untuk Sienna. Sebelum ini, Jacob merasa kejadian semalam hanya sebuah kesalahpahaman. Sienna tidak mungkin melukai Darwo tanpa peduli apa itu alasannya. Namun, ucapan Darwo ini jelas membenarkan bahwa Sienna adalah penjahat."Kakek, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Jacob.Darwo melepaskan tangan Jacob, lalu memandang langit-langit dan tersenyum getir. "Kamu nggak boleh bersama Sienna."Jacob t
Sienna dikurung di sebuah ruangan. Tidak ada jendela dan hanya ada kaca di atas sehingga bisa melihat langit biru. Dia tidak tahu dirinya berada di kota atau pinggiran, juga tidak tahu dirinya kehilangan kesadaran berapa lama.Sienna teringat pada ular yang menggigit Jacob dan seketika merasa gelisah. Racun ular sangat berbahaya dan bisa berakibat fatal. Bagaimana kondisi Jacob sekarang? Apa tujuan Deshton yang sebenarnya?"Buka pintunya!" seru Sienna sambil memukul pintu. Alhasil, dua jam telah berlalu, tetapi tidak ada yang merespons.Sienna yang lelah pun duduk di lantai. Sesaat kemudian, dia mendengar suara langkah kaki. Begitu pintu dibuka, terlihat Deshton melangkah masuk. Ada jam dinding di ruangan ini. Sekarang, waktu menunjukkan pukul 9 malam.Sienna sedang duduk dengan memeluk lututnya. Deshton menghampiri, lalu menekan dagu Sienna dan mengamati wajahnya.Sienna yang merasa jijik ingin menepis tangan Deshton. Dia tidak mengerti mengapa Deshton yang bersikap lembut dulu tiba-t
Setelah Deshton meminum habis anggur di gelasnya dan berencana untuk tidur sejenak di sofa. Saat pukul 12 malam, dia tiba-tiba terbangun dan memasak sedikit makanan di dapur, lalu mengantarkannya ke kamar Sienna.Sienna masih tetap duduk di lantai. Melihat pria itu masuk, Sienna mengerutkan alisnya sejenak. Desmond menarik Sienna untuk berdiri, lalu membawanya untuk duduk di kursi samping. Setelah itu, dia meletakkan piringnya di atas meja."Makan dulu sedikit," ucapnya dengan nada lembut sambil menarikkan kursinya. Sienna memandang pria ini dengan kebingungan, seolah-olah merasa Desmond sakit jiwa.Desmond menatapnya, lalu menundukkan kepalanya dengan getir, "Sienna, masalahnya terlalu rumit. Aku nggak tahu harus bagaimana menjelaskannya padamu. Kamu anggap saja ada seseorang yang bertemperamen buruk tinggal di dalam diriku."Sienna tidak mengatakan apa pun.Desmond mengangkat tangan ingin menghibur Sienna, tetapi dia sadar bahwa dirinya sudah tidak berhak lagi melakukan hal seperti i
Deshton terus menceritakan semua itu kepada Darwo."Kakek, cucu kesayanganmu ini diperlakukan seperti hewan di atas ranjang percobaan. Pada saat itu, dia bukan lagi putra berbakat yang dibanggakan. Bagi sekelompok orang itu, dia hanya seekor kelinci yang menunggu untuk disembelih. Semua itu karena kamu menyetujui agar dia menjalankan misi ini.""Kakek, kenapa Jacob bisa bernasib sebaik itu? Sekarang dia sudah jadi pewaris keluarga dan disayangi olehmu. Hanya aku yang terus berlari ke depan untuk membantunya menahan semua ini. Kalau aku bukan kakaknya, apa aku boleh nggak melindunginya?"Kesehatan Darwo memang sudah buruk sedari awal, jadi mana mungkin dia masih bisa mendengar semua penjelasan ini. Hanya membayangkan orang sehebat Desmond yang diculik dan dijadikan percobaan saja sudah cukup membuat Darwo kesal hingga muntah darah.Saat masih muda, Darwo adalah tipe orang yang bertangan besi. Namun seiring bertambahnya usia, kini dia telah menganggap keluarga adalah hal terpenting bagin