Lily menatap sepiring buah di meja kopi dengan ekspresi muram. Fiona yang bodoh itu sudah dipenjara dan Gwen juga sudah dikurung di rumah. Dia tidak tahu siapa lagi yang bisa dia manfaatkan sekarang. Dia menatap Wind di sampingnya dan tersenyum. "Wind, apa kamu mahir menggunakan komputer juga?"Wind menundukkan kepala. "Aku pernah dilatih Keluarga Shankar di bidang ini. Tapi, aku bukan spesialis, jadi pengetahuanku terbatas.""Yang penting bisa saja. Aku akan mentransfer uang untukmu, kamu pergi ungkapkan semua latar belakang keluarga Sienna ke daring. Dia dan perusahaannya sedang menjadi pusat perhatian, jadi para netizen akan mencemoohnya begitu mengetahui latar belakangnya.""Baik, Nona. Aku akan segera pergi mengurusnya." Wind yang selalu menganggap kata-kata Lily sebagai titah, segera mengambil komputer di sampingnya dan mulai bergerak.Sebenarnya, Lily tidak pernah memperhatikan pria ini dengan baik, hanya tahu Wind adalah pengawal yang dididik Keluarga Shankar secara khusus. Dia
Para netizen langsung merasa ada gosip dan akun pemasaran besar pun segera mengirim sebuah posting baru.[ Mengupas latar belakang Sienna, Presdir S.M. Ibu adalah pelacur, ayah adalah pemerkosa, kakak adalah penjudi .... ]Akun itu mengatakan latar belakang Sienna dengan sangat detail dan bahkan membagikan beberapa foto, termasuk foto Tara dan Agus dilempar keluar dari pintu gerbang S.M dan diusir dari rumah Keluarga Tanzel. Kata-kata dari akun itu sangat menghina Sienna.[ Apa kalian masih ingin menjadi seperti dia? Kalian nggak tahu dia sudah menjadi musuh semua orang di lingkaran ini? Siapa yang tertarik pada wanita dengan latar belakang seperti ini? Soal kemampuan, bagaimana dia bisa punya semua yang dimilikinya sekarang dengan latar belakang seperti ini? ]Saat membaca pertanyaan itu dan melihat foto-foto di posting itu, para netizen langsung percaya dengan apa yang dikatakan akun pemasaran ini adalah nyata. Netizen yang awalnya mengatakan ingin menjadi seperti Sienna langsung mer
Jero benar-benar khawatir keluarganya akan menyalahkannya jika terjadi sesuatu dengan Lily, tetapi sekarang dia sudah tidak bisa mengendalikan Lily lagi. Semua orang tahu Lily sangat disayangi di rumah, terutama ibunya yang sangat memanjakan Lily. Jika benar-benar terjadi sesuatu dengan Lily, seluruh ibu kota ini tidak akan tenang. Namun, Jacob juga adalah orang yang sangat berbahaya.Dia segera menelepon kakak sulungnya, Arlo, dan terdengar suara yang dingin dari seberang telepon, "Apa?"Mendengar suara Arlo, Jero merasa agak takut. "Kak Arlo, sebaiknya kamu datang ke ibu kota.""Ada masalah lagi?""Lily memang dalam masalah. Demi Jacob, dia gila membuat masalah. Kamu pernah menyuruhku untuk nggak menyinggung Jacob, tapi Lily terus-menerus menginjak batasannya. Tadi Jacob sudah menelepon untuk memperingatkanku."Setelah terdiam sejenak, Arlo baru bertanya, "Lily ingin berkencan dengannya?""Ya. Tapi, Jacob sangat menyukai seorang wanita dan sudah membuat kehebohan demi wanita itu.""P
Pada saat yang bersamaan, di ibu kota. Perbincangan tentang latar belakang Sienna segera menghilang dari daftar topik terpopuler. Meskipun mencoba untuk mencari nama Sienna di seluruh daring, tetap tidak menemukan informasi apa pun.Wind mengernyitkan alis. "Nona, Jacob sudah turun tangan untuk menghapus topik terpopuler."Lily bangkit dari sofa dan melihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul tiga subuh. Jacob bahkan pada saat seperti ini pun masih turun tangan, tampaknya Jacob benar-benar peduli pada Sienna. Tatapannya menjadi dingin dan bibirnya cemberut. "Wind, unggah semua informasi tentang Tara dan Agus ke daring.""Sudah, tapi nggak terlalu populer. Sepertinya hal yang berhubungan dengan beberapa nama ini sudah dibokir."Lily merasa marah. Dia meraih ponselnya dan mengetik nama Sienna di Instagram dengan gila karena tidak percaya dengan perkataan Wind, tetapi nama itu memang sudah diblokir. Dia kembali mengetik nama Tara dan Agus, tetapi tetap saja tidak muncul informasi apa p
Jacob bisa merasakan perubahan suasana hati Sienna dan mendekatkan dagunya ke dada Sienna. "Ada apa?"Nada suara Jacob terdengar agak manja, ini adalah sisi Jacob yang tidak bisa terlihat oleh orang lain.Dalam sekejap, pertahanan hati Sienna langsung melunak. "Nggak apa-apa. Aku hanya berpikir kamu juga sibuk, tapi masih harus membantuku menangani begitu banyak urusan perusahaan."Jacob tersenyum dan mulai bermain-main dengan tangan Sienna. "Sienna, setelah kesibukan ini berlalu, aku akan membawamu pergi berlibur.""Ya." Sienna memang merespons, tetapi hatinya berpikir mungkin liburan yang dijanjikan ini akan tertunda untuk waktu yang lama.Jacob bangkit dan menggandeng Sienna untuk duduk di sebelahnya. "Aku ingin membawamu pergi memeriksa kesehatanmu lagi."Dengan latar belakang seperti itu, tubuh Tara pasti memiliki banyak penyakit. Jika ada penyakit yang menular sejak dalam kandungan, lebih baik mengetahuinya lebih awal. Selain itu, selain pincang, adik lelaki Agus juga sepertinya
Wind berdiri di samping tanpa mengatakan apa pun. Bagaimanapun juga, Jacob sendiri yang datang untuk mengambil Shiro, tidak ada yang bisa menghentikannya.Tatapan Lily dipenuhi dengan kebencian. Dia sangat menyukai Shiro dan setiap hari selalu mengunjungi Shiro karena dia belum pernah melihat hewan peliharaan yang begitu tampan. Sebelumnya, keluarganya khawatir akan terjadi sesuatu padanya, sehingga mereka tidak pernah mengizinkannya untuk memelihara hewan peliharaan.Lily menarik napas dalam-dalam, tetapi dia tiba-tiba teringat dia harus segera pergi ke bandara untuk menjemput Arlo. "Kak Arlo akan mendarat sebentar lagi, aku akan keluar lewat pintu belakang untuk pergi menjemputnya. Wind, kamu bilang saja padanya aku nggak ada di sini."Setelah mengatakan itu, Lily berganti pakaian dan memutuskan untuk pergi melalui pintu belakang.Jacob sudah menunggu di luar selama dua puluh menit, tetapi hanya mendengar Wind berkata, "Saat ini Nona nggak ada di sini, dia pergi ke bandara untuk menj
Sienna tidak menduga Jacob akan membawa pulang Shiro dengan cara seperti itu. Karakter Shiro dan Jacob sebenarnya sangat mirip. Mereka sama-sama angkuh saat berhadapan dengan orang luar.Kini, keduanya telah kembali ke Vila Cahwana. Jacob kesal hingga menepuk bokong Shiro sambil menegur, "Mudah sekali kamu mengakui orang lain sebagai majikan baru. Kalau begitu, apa gunanya aku memeliharamu?"Selesai mengatakan itu, pukulan Jacob menjadi makin kuat. Sementara itu, Sienna duduk di samping sambil menikmati buah yang disiapkan oleh Rina. Ketika melihat tingkah pria itu, Sienna tiba-tiba merasa Jacob seperti sedang menegur putra sendiri.Wajah Sienna sontak memerah, tetapi Jacob tidak memperhatikannya karena sibuk memarahi Shiro. Shiro pun berbaring dengan patuh sambil menggoyangkan tubuhnya, sebagai isyarat supaya Jacob tidak marah lagi.Jacob merasa lucu sekaligus kesal. Dia ingin memberi Shiro pelajaran lagi, tetapi tiba-tiba melihat sebuah sosok putih berlari ke arah Sienna. Itu Snow, d
Sekelompok orang itu duduk di sofa taman. Di atas mereka adalah kelambu indah dan di sekitar adalah pemandangan yang asri.Ketika mereka sedang asyik mengobrol, Jimmy tiba-tiba memanggil, "Kak Jacob, kamu sudah sampai ya!"Jimmy jarang berbicara sejak tadi. Dia hanya menyaksikan Lily yang terus mengajak para wanita kaya ini mengobrol, seolah-olah ingin menunjukkan bahwa dirinya memiliki koneksi bagus. Lily memiliki status tinggi juga paras cantik, jadi memang mudah memberikan kesan baik.Perkataan Jimmy sontak membuat orang-orang memandang ke kejauhan. Total yang datang hari ini ada 20-an orang. Pria dan wanita tampak berkumpul di tempat yang berbeda.Semua orang mendapati Jacob sedang berbicara dengan Sienna sambil memegang wajahnya. Jacob sebenarnya berkata, "Kalau kamu merasa tidak nyaman di sini, kita bisa pulang."Dalam hatinya, Jacob telah mengumpati Wiandro ratusan kali. Wiandro ini memang tidak berguna, masa mengatur acara outdoor saja tidak becus?Sienna menggeleng. Kalau perg
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg