Jero benar-benar khawatir keluarganya akan menyalahkannya jika terjadi sesuatu dengan Lily, tetapi sekarang dia sudah tidak bisa mengendalikan Lily lagi. Semua orang tahu Lily sangat disayangi di rumah, terutama ibunya yang sangat memanjakan Lily. Jika benar-benar terjadi sesuatu dengan Lily, seluruh ibu kota ini tidak akan tenang. Namun, Jacob juga adalah orang yang sangat berbahaya.Dia segera menelepon kakak sulungnya, Arlo, dan terdengar suara yang dingin dari seberang telepon, "Apa?"Mendengar suara Arlo, Jero merasa agak takut. "Kak Arlo, sebaiknya kamu datang ke ibu kota.""Ada masalah lagi?""Lily memang dalam masalah. Demi Jacob, dia gila membuat masalah. Kamu pernah menyuruhku untuk nggak menyinggung Jacob, tapi Lily terus-menerus menginjak batasannya. Tadi Jacob sudah menelepon untuk memperingatkanku."Setelah terdiam sejenak, Arlo baru bertanya, "Lily ingin berkencan dengannya?""Ya. Tapi, Jacob sangat menyukai seorang wanita dan sudah membuat kehebohan demi wanita itu.""P
Pada saat yang bersamaan, di ibu kota. Perbincangan tentang latar belakang Sienna segera menghilang dari daftar topik terpopuler. Meskipun mencoba untuk mencari nama Sienna di seluruh daring, tetap tidak menemukan informasi apa pun.Wind mengernyitkan alis. "Nona, Jacob sudah turun tangan untuk menghapus topik terpopuler."Lily bangkit dari sofa dan melihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul tiga subuh. Jacob bahkan pada saat seperti ini pun masih turun tangan, tampaknya Jacob benar-benar peduli pada Sienna. Tatapannya menjadi dingin dan bibirnya cemberut. "Wind, unggah semua informasi tentang Tara dan Agus ke daring.""Sudah, tapi nggak terlalu populer. Sepertinya hal yang berhubungan dengan beberapa nama ini sudah dibokir."Lily merasa marah. Dia meraih ponselnya dan mengetik nama Sienna di Instagram dengan gila karena tidak percaya dengan perkataan Wind, tetapi nama itu memang sudah diblokir. Dia kembali mengetik nama Tara dan Agus, tetapi tetap saja tidak muncul informasi apa p
Jacob bisa merasakan perubahan suasana hati Sienna dan mendekatkan dagunya ke dada Sienna. "Ada apa?"Nada suara Jacob terdengar agak manja, ini adalah sisi Jacob yang tidak bisa terlihat oleh orang lain.Dalam sekejap, pertahanan hati Sienna langsung melunak. "Nggak apa-apa. Aku hanya berpikir kamu juga sibuk, tapi masih harus membantuku menangani begitu banyak urusan perusahaan."Jacob tersenyum dan mulai bermain-main dengan tangan Sienna. "Sienna, setelah kesibukan ini berlalu, aku akan membawamu pergi berlibur.""Ya." Sienna memang merespons, tetapi hatinya berpikir mungkin liburan yang dijanjikan ini akan tertunda untuk waktu yang lama.Jacob bangkit dan menggandeng Sienna untuk duduk di sebelahnya. "Aku ingin membawamu pergi memeriksa kesehatanmu lagi."Dengan latar belakang seperti itu, tubuh Tara pasti memiliki banyak penyakit. Jika ada penyakit yang menular sejak dalam kandungan, lebih baik mengetahuinya lebih awal. Selain itu, selain pincang, adik lelaki Agus juga sepertinya
Wind berdiri di samping tanpa mengatakan apa pun. Bagaimanapun juga, Jacob sendiri yang datang untuk mengambil Shiro, tidak ada yang bisa menghentikannya.Tatapan Lily dipenuhi dengan kebencian. Dia sangat menyukai Shiro dan setiap hari selalu mengunjungi Shiro karena dia belum pernah melihat hewan peliharaan yang begitu tampan. Sebelumnya, keluarganya khawatir akan terjadi sesuatu padanya, sehingga mereka tidak pernah mengizinkannya untuk memelihara hewan peliharaan.Lily menarik napas dalam-dalam, tetapi dia tiba-tiba teringat dia harus segera pergi ke bandara untuk menjemput Arlo. "Kak Arlo akan mendarat sebentar lagi, aku akan keluar lewat pintu belakang untuk pergi menjemputnya. Wind, kamu bilang saja padanya aku nggak ada di sini."Setelah mengatakan itu, Lily berganti pakaian dan memutuskan untuk pergi melalui pintu belakang.Jacob sudah menunggu di luar selama dua puluh menit, tetapi hanya mendengar Wind berkata, "Saat ini Nona nggak ada di sini, dia pergi ke bandara untuk menj
Sienna tidak menduga Jacob akan membawa pulang Shiro dengan cara seperti itu. Karakter Shiro dan Jacob sebenarnya sangat mirip. Mereka sama-sama angkuh saat berhadapan dengan orang luar.Kini, keduanya telah kembali ke Vila Cahwana. Jacob kesal hingga menepuk bokong Shiro sambil menegur, "Mudah sekali kamu mengakui orang lain sebagai majikan baru. Kalau begitu, apa gunanya aku memeliharamu?"Selesai mengatakan itu, pukulan Jacob menjadi makin kuat. Sementara itu, Sienna duduk di samping sambil menikmati buah yang disiapkan oleh Rina. Ketika melihat tingkah pria itu, Sienna tiba-tiba merasa Jacob seperti sedang menegur putra sendiri.Wajah Sienna sontak memerah, tetapi Jacob tidak memperhatikannya karena sibuk memarahi Shiro. Shiro pun berbaring dengan patuh sambil menggoyangkan tubuhnya, sebagai isyarat supaya Jacob tidak marah lagi.Jacob merasa lucu sekaligus kesal. Dia ingin memberi Shiro pelajaran lagi, tetapi tiba-tiba melihat sebuah sosok putih berlari ke arah Sienna. Itu Snow, d
Sekelompok orang itu duduk di sofa taman. Di atas mereka adalah kelambu indah dan di sekitar adalah pemandangan yang asri.Ketika mereka sedang asyik mengobrol, Jimmy tiba-tiba memanggil, "Kak Jacob, kamu sudah sampai ya!"Jimmy jarang berbicara sejak tadi. Dia hanya menyaksikan Lily yang terus mengajak para wanita kaya ini mengobrol, seolah-olah ingin menunjukkan bahwa dirinya memiliki koneksi bagus. Lily memiliki status tinggi juga paras cantik, jadi memang mudah memberikan kesan baik.Perkataan Jimmy sontak membuat orang-orang memandang ke kejauhan. Total yang datang hari ini ada 20-an orang. Pria dan wanita tampak berkumpul di tempat yang berbeda.Semua orang mendapati Jacob sedang berbicara dengan Sienna sambil memegang wajahnya. Jacob sebenarnya berkata, "Kalau kamu merasa tidak nyaman di sini, kita bisa pulang."Dalam hatinya, Jacob telah mengumpati Wiandro ratusan kali. Wiandro ini memang tidak berguna, masa mengatur acara outdoor saja tidak becus?Sienna menggeleng. Kalau perg
Sienna merasa tingkah Lily sungguh konyol. Sambil menarik tali Shiro, dia menatap Jacob dan berkata, "Jacob, kamu turunkan barang-barang di mobil dulu. Aku akan membawa Shiro jalan-jalan. Dia pasti bosan karena terus di mobil."Jacob mengangguk, lalu berbalik dan mulai memindahkan barang. Tidak ada yang meladeni Lily, seolah-olah kehadirannya tidaklah berarti di sini. Melihat ini, Lily berusaha untuk bertahan.Sienna hendak melangkah maju, tetapi tubuh Shiro yang gagah tiba-tiba menabrak Lily. Lily yang bertubuh lemah itu pun terdorong beberapa langkah.Sienna sungguh kehabisan kata-kata melihatnya. Shiro pernah menjadi hewan peliharaan Lily, tetapi sikapnya malah selancang ini. Namun, Sienna bisa memahaminya. Selain Jacob, Shiro seharusnya menganggap semua orang sebagai pelayannya.Lily mengepalkan tangannya dengan erat. Dia harus bersabar. Mereka akan tinggal di vila ini untuk beberapa hari sehingga kesempatannya masih banyak.Ketika Sienna berjalan melewati orang-orang, semua orang
Jacob sungguh tidak tahan lagi. Dia meraih kerah baju Wiandro, membuat Wiandro tidak bisa berkata-kata."Sebelum kalian datang, orang-orang sudah mengambil nomor kamar secara acak. Cuma tersisa dua kamar ini. Kamu kira semua ini kerjaanku? Lagian, kamu bisa menyuruh Sienna tidur di kamarmu," jelas Wiandro.Jacob termangu mendengarnya. Dia melupakan hal ini karena terlalu emosional. Jacob melepaskan kerah baju Wiandro. Dia tidak menyuruh Sienna pindah kamar, melainkan dirinya yang pindah agar menjauh dari Lily.Selesai mandi, Sienna melihat Jacob sibuk merapikan peralatan mendaki untuk besok. Vila ini hanya tempat untuk beristirahat dan bersenang-senang. Mereka akan mendaki gunung besok pagi.Tas itu berisi barang-barang yang disiapkan Jacob sesuai dengan pengalamannya sebelumnya. Ini termasuk kencan pertama Sienna dan Jacob setelah meresmikan hubungan.Sienna berbaring di ranjang. Ketika melihat Jacob masih belum selesai berkemas, dia bertanya, "Apa kamu sering mendaki gunung dulu?""S