Suamiku PolisiPart 10"Dina, bilang sama Raja, kita terima yang dua puluh lima juta," kata Ibu, pagi itu kami lagi mempersiapkan kedatangan keluarga Bang Raja. "Malu aku, Mak,""Kok malu?""Malulah, Mak, keluarga kita aneh, udah ditolak terima lagi," kataku. "Hei, Dina, ini urusan dua puluh lima juta ya, Dina, dua puluh lima juta, itu uang yang banyak, cukup untuk belanja kami di sini satu tahun, kau mau nikah, siapa lagi yang kasih kami makan, ayahmu nampak kau sendiri nya, gak ada yang bisanya lagi," kata Ibu panjang lebar. "Gak berani aku, Mak.""Masa sih gak berani, mereka itu orang kaya lo, Dina, uang segitu bagi mereka kecil.""Aku tetap gak berani, Mak, bilang sendiri napa, Mak?""Gitulah kau, gak bisa diandalkan," kata ibu. Aku mau menjawab lagi, akan tetapi aku coba tahan diri, ini hari di mana akan ada hantaran untukku, aku tak ingin merusak suasana. Sementara itu Kak Mila terus berkurung di kamarnya, tak mau bantu apa-apa, padahal kami lagi sibuk masak. Akan ada makan
Suamiku PolisiPart 11PoV MilaAku merasa dikucilkan, Ibu yang dulu selalu dukung aku kini mulai marah-marah terus, semua karena emas itu. Obsesi Ibu yang aku harus punya suami aparat. Ini memang obsesiku juga, akan tetapi Ibu terus mendukung, akhirnya aku tertipu polisi gadungan. Malu, ya, jelas malu. Sakit lagi, ditambah lagi Dina yang terus seperti pamer padaku, dia menertawai aku yang tertipu. "Sarjana kok bisa tertipu?" begitu katanya, menyakitkan. Di rumah, aku seperti dianggap tidak ada, semua orang membicarakan Dina, Dina lagi, dan Dina. Tak pernah lagi Mila. Padahal dulu aku yang selalu jadi bahan pujian di rumah ini, aku pernah menang peragaan busana muslim tingkat sekolah. Pialaku juga berjejer di rak. Dina? tak ada. Dia hanya bernasib mujur. Keluarga Raja datang hendak membicarakan Mahar, entah kenapa sakit rasanya selalu Dina yang dibahas. Aku makin terpinggirkan, aku mengurang diri di kamar. Akan tetapi tetep kucuri dengar juga pembicaraan mereka. Lima puluh juta,
Suamiku PolisiPart 12Para tetangga dan saudara sudah berkumpul di rumah, tempat untuk tamu sudah disediakan. Seorang pemuda sudah ditugaskan mengatur parkir mobil tamu di depan gang. Kak Mila berulah lagi, dia keluar dari kamarnya, dengan senyuman mengembang dia bilang akan membalasku. Duh, emang aku salah apa sehingga harus dibalas? "Udah, Dina, gak usah pedulikan, fokus ke acara saja," bisik ayah yang lagi duduk di dekatku. Tepat sehabis isa, keluarga Bang Raja datang, mereka bawa antaran yang banyak juga. Sampai tiga orang mengangkatnya melewati gang kecil jalan ke rumah. Setelah basa-basi sejenak. Mereka mulai bicara. Mereka bergantian berpidato, intinya adalah penghormatan untuk kami mora mereka. Uang yang mereka berikan dalam bentuk emas tiga puluh gram dan uang dua puluh tiga juta. Kata mereka uang itu untuk dibakar. Uang hangus istilahnya. Aku sempat terkejut ternyata maksudnya adalah untuk kami pakai biaya pesta. Sedangkan dalam bentuk emas untuk kupakai. Wah, baru ni
Suamiku PolisiPart 13Untuk menjadi istri seorang polisi ternyata rumit, banyak tes yang harus dijalani, untunglah calon Ibu mertua mau membantu aku, sedangkan Bang Raja tak bisa antar aku karena harus tugas. Mulai dari tes darah, tes urine, baru urus surat segala macam. Setelah semua selesai, tiba saatnya sidang nikah. Sidang nikah dilaksanakan di aula Polda, bukan hanya kami, tapi ramai-ramai. Ayah dan Ibu ikut, kedua orang tua Bang Raja juga ikut. Tiba saatnya wawancara dengan atasan Bang Raja. "Apakah Anda bersedia mengikuti suami ke mana pun ditugaskan?" tanya pria di depanku. "Bersedia, Pak." "Apakah Anda siap jadi istri anggota Polri mengikuti segala aturan Polri,""Siap, Pak,""Apakah Anda siap menerima konsekuensi sebagai istri anggota Polisi, suatu saat di tugaskan lama, atau gugur dalam tugas?"Aku terdiam, tak bisa kujawab bagian ini, aku belum siap kalau harus ditinggal mati, kalau ditinggal lama masih bisa, tapi ditinggal mati?Bang Raja menyikut lenganku, aku lalu
Suamiku PolisiPart 14PoV Mila. Makin hari, suasana hatiku makin suram. Ternyata dilangkahi adik itu sakit, beda kami tiga tahun, aku lebih cantik, lebih tinggi lebih putih, lebih berpendidikan, lebih berprestasi. Kenapa justru dia yang nikah sama polisi. Itu impianku sejak lama. Adikku ini merampas impianku. Aku benci karena itu. Ayah biologisku yang ternyata sekarang tugas di Kalimantan menghubungi aku. "Mila, benarkah kau dicabuli ayah tirimu," tanya Ayah lewat sambungan messenger. "Iya, Ayah," kataku seraya menangis. Tangisanku asli, tapi bukan karena sudah dicabuli, tapi karena sudah ditikung adik sendiri. "Ada bukti atau saksi?" tanyanya lagi dari seberang telepon. "Bukti, bukti apa yang harus kutunjukkan? Saksi, ya, aku saksinya, hanya aku, dia dan Tuhan saja yang tahu," kataku sambil terisak. "Baik, maafkan Ayah Mila, Ayah orang tua yang tak bertanggungjawab, tapi sekarang tak akan kubiarkan darah dagingku sendiri dicabuli orang." "Tolong aku, Ayah, aku bahkan tak pu
Suamiku PolisiPart 15Aku resmi menjadi istri Bangkit Raja Siregar. Tapi bukan kegembiraan yang ada, melainkan kesedihan. Pesta jadi ditunda, rasanya sedih bagaimana mau pesta sementara ayah di tahan polisi, tuduhan bagi ayahku juga memalukan. Kesalam ibu, kusalam Ayah dengan berurai air mata, aku akan diboyong Bang Raja ke rumah mereka yang baru. "Mila, itu kan emasmu ada tiga puluh gram, bagilah mamak, mas mamak sudah gak ada, hilang gara-gara Mila," kata Ibu sebelum aku pergi ke rumah Bang Raja. Malu rasanya melihat tingkah ibuku ini, masih Sempat-sempatnya dia meminta emasku, padahal emas ini mas kawinku. "Maaf, Mak, gak bisa, apa nanti jawabanku bila ditanya ibu mertua?" jawabku. "Mana mungkin ditanya lagi, Dina, orang itu kaya lo, emas segitu bagi mereka kecil," kata ibu lagi. "Tetap tidak bisa, Mak, maaf," Ibu tampak kecewa, aku tak bisa memberikan emasku. Aku justru malu dengan sikap Ibu. Akhirnya aku mempersembahkan mahkota paling berhargaku untuk pasangan halal. Ada
Suamiku PolisiPart 16"Diana," kata pria itu. Suasana jadi kaku, bisa dibayangkan. Setelah dua puluh enam tahun mereka bertemu kembali. Ibu masih berdiri menatap pria gagah tersebut harus kuakui Lettu Rahmat memang tampan, karena itu mungkin ibuku tergila-gila padanya. "Maafkan aku, Diana, dulu aku terpaksa pergi untuk tugas, ketika aku kembali kau susah nikah, aku tak mau mengganggu kebahagiaanmu," kata tentara itu. "Gak apa-apa, Bang Rahmat, kau tinggalkan padaku benih, dia cantik, mirip denganmu," kata Ibu. Aku mau muntah melihat dua orang ini, mereka nostalgia tanpa memikirkan kami di sini, ada Ayahku, ada aku. Makin mual rasanya perutku mendengar perkataan Ibu, dia bilang gak apa-apa. "Aku sudah dalam persiapan masa pensiun, jika sudah pensiun, aku janji akan mengurus Mila, akan kutebus kesalahanku selama ini," kata Rahmat lagi. "Iya, urus dia dulu, dia di rumah sakit jiwa, kasihan dia," kata Ibu. Aku makin muak, kulihat Ayah hanya diam saja, aku memahami bagaimana perasa
Suamiku PolisiPart 17PoV MilaAku ditangkap polisi, terpancing sama Raja, benar-benar merasa diriku bodoh sekali. Aku terpancing buka aib sendiri, tak kusangka ternyata Raja jebak aku. Yang paling menyedihkan sekaligus memalukan video percakapan kami ternyata direkam. Disaksikan Ayah kandungku, disaksikan penyidik polisi. Tak bisa lagi aku berkilah, mengaku adalah jalan terbaik. "Kenapa kau lakukan ini, Mila?" tanya Ayah kandungku. Saat itu dia datang menjenguk ke kantor polisi. "Aku butuh perhatian Ayah, aku butuh Ayahku, kalau tak begini, Ayah tak akan pernah datang melihatku," kataku seraya menangis. "Maaf, Mila, Ayah telah gagal jadi orang tua,""Belum terlambat, Ayah, belum, keluarkan aku dari sini Ayah, keluarkan aku dari sini, aku hanya ingin Ayahku, apa itu salah?" "Jelas salah, Mila, kau karang cerita, kau fitnah orang,""Kalau tak begitu apa Ayah mau datang?"Pria itu terdiam, aku berhasil, aku yakin sekali dia akan mengeluarkanku dari sini, aku gak mau dipenjara.