Share

Bab 233 - Terpojokan

Di saat ini, Susan berujar. "Pa ... Papa menggunakan uang perusahaan untuk membeli tanah, rumah, mobil dan barang-barang mewah lainya ... tapi ... kenapa aku tidak tahu? Kenapa Papa tidak pernah bercerita?" wajah Susan mengernyit. Tampak kebingungan.

"Iya, Pa. Kenapa Papa tidak pernah memberitahu hal itu kepada kami. Lalu, di mana tanah, rumah dan mobilnya?" sambung Mario sama bingungnya.

Mendengar hal itu, mata Bastian melebar!

Langsung ketangkap basah tak bisa menyembunyikan keterkejutanya.

Namun ia buru-buru menguasai diri, berusaha bersikap senormal mungkin.

Ia tidak mungkin berterus terang kepada istri dan anaknya jika semua yang ia beli menggunakan uang perusahaan itu diberikan untuk wanita selingkuhanya.

Seketika Bastian memutar otak, mencari alasan untuk menjelaskanya kepada istri dan anaknya. Mereka tidak boleh tahu jika ia mempunyai selingkuhan. Bisa mati ia di tangan mereka!

Sementara Kakek Hermanto menautkan alis, beralih menatap Susan dan Mario.

Ucapan ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status