Share

Tergoda

Author: Celebes
last update Last Updated: 2022-02-20 21:39:28

Andri terpaku. Sosok di hadapannya, membuatnya terkejut.

Gadis berambut pirang dan bermata cokelat, berdiri sangat cantik di hadapannya. Senyuman lesung pipinya, membuatnya mengingat seseorang.

"Amanda?" tanya Andri. Dia mengamati pegawai barunya dengan saksama. Dari atas sampai bawah, kedua mata Andri menelusuri setiap lekukan tubuhnya.

"Tidak mungkin dia Amanda. Dia sangat berbeda. Amanda sangat sederhana walaupun dia kaya raya. Bahkan, Amanda tidak pernah mengenakan rok sangat pendek. Dia tidak pernah menggunakan lipstik sangat merah. Rambutnya juga berwarna hitam. Dia hanya mirip, dan namanya sama," batinnya tidak mengalihkan pandangan sama sekali.

"Apa kau akan memandangnya terus?"

Seseorang mengejutkan Andri. Sarah tiba-tiba datang. Dia berjalan perlahan, mengamati pegawai baru yang masih berdiri tegak di tengah ruangan. Sementara Maria hanya diam bersedekap, mengamati tingkah Andri yang membuatnya tidak mengerti.

"Sayang. Siapa dia? Kau sepertinya memandangnya dengan sangat serius. Kenapa kau seperti itu? Apa kau tidak tahu istrimu sangat cemburu?" ucap Sarah memegang wajah Andri lalu mengecupnya. Andri seketika tersenyum, lalu menggelengkan kepala.

"Aku hanya ingin memastikan, bagaimana Maria memilih pegawai yang pas untukku. Kau tau sendiri. Bekerja di perusahaan ini, membutuhkan otak yang sangat cerdas. Tidak mungkin aku memilih orang sembarangan."

Sarah kini tersenyum. Dia kemudian menatap Amanda yang masih berdiri tegak tanpa berucap apa pun. Dalam pikiran Sarah, dia tidak memungkiri bahwa wanita yang kini berada di depannya sangat cantik. Bahkan mengalahkan artis ibu kota.

"Jadi ini adalah pegawai barumu, sayang? Maria, apa yang membuatmu memilihnya? Apakah dia memiliki kecerdasan luar biasa di antara semua pelamar?" Sarah melangkah, mendekati Amanda yang membalas tatapannya. "Hmm, sebaiknya aku memberikan tes terlebih dahulu sebelum menerimanya," imbuhnya sembari menatap curiga.

Maria sangat kesal. Dia mendekati Sarah, menarik lengannya.

"Apa kau meragukan yang aku lakukan? Semua pegawai yang bekerja di sini aku yang sudah memilihnya. Kami melakukan pemilihan yang sangat ketat. Tidak mungkin aku salah dalam memilih."

Maria semakin menatap tajam Sarah sambil berkacak pinggang. Keberhasilan perusahaan memang tidak jauh dari andil Maria saat mengatasi semuanya. Dia adalah kepercayaan kedua orang tua Amanda semasa hidup. Kecerdasannya sangat luar biasa, membuat perusahaan semakin meningkat dengan pesat. Posisinya sebagai wakil direktur, membuat keahlian Maria tidak diragukan lagi dalam bekerja.

"Waktu berjalan cukup singkat, Maria. Seseorang pasti akan mengalami perubahan. Begitu juga dengan dirimu. Sekarang aku yang menguasai semua perusahaan ini. Jangan kau lupakan itu. Keputusan tetap berada di tanganku, entah itu kau menyetujuinya atau tidak."

Kedua bola mata Maria tampak membesar. Dia tak percaya mendengar perkataan Sarah. Dia melangkah cepat, berdiri tepat di hadapan Andri yang masih terdiam sambil mengelus-elus dagunya.

"Baiklah. Jika kalian tidak membutuhkanku lagi. Kebetulan aku juga ingin beristirahat. Aku tidak akan pernah bekerja di sini lagi, dan kalian bebas melakukan apa pun. Surat pengunduran diriku akan ada sebentar lagi," ucapnya tegas sambil membalikkan tubuh dengan cepat. Lalu, melangkah keluar dari ruangan.

"Tunggu! Hentikan Maria!" cegah Andri.

Langkah Maria terhenti. Dia kembali membalikkan tubuh, menatap Andri yang kini berdiri dari duduknya.

"Maria, jangan pergi." Andri berjalan mendekati Amanda dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

"Aku yakin pilihan Maria sangat tepat. Kau bisa bekerja di sini, hari ini juga," ucap Andri mengejutkan Sarah. Namun, dia tidak bisa berkata apa pun. Keputusan Andri adalah yang paling utama. Apalagi Maria tidak akan pernah dilepaskan oleh Andri. Tanpa Maria, perusahaan tidak akan berarti apa pun.

Maria tersenyum. Dia mendekati Amanda. "Bekerjalah dengan baik. Aku ada di ruanganku. Kau bisa menghubungiku jika membutuhkan sesuatu."

Amanda menganggukkan kepala. Maria pergi meninggalkan ruangan Andri begitu saja, tanpa menyapa sang pemilik.

Sarah menatap Andri dengan berkacak pinggang. "Aku akan mengawasimu, dengan sangat tajam," ancam Sarah sebelum meninggalkan ruangan suaminya. Dia melewati Amanda dengan sedikit lirikan tajam.

"Maafkan. Kami baru saja menikah satu tahun lebih. Dia sebenarnya baik. Baiklah, duduk saja di kursimu. Di sana ada dokumen yang harus kau kerjakan."

Amanda berjalan mendekati mejanya. Dia duduk, melirik Andri yang kembali duduk di kursi kerjanya.

Amanda menatap semua dokumen. Dia membuka, dan membacanya satu per satu.

"Tuan. Ada salah satu dokumen membutuhkan tanda tangan Anda."

"Baiklah, bawa kemari," jawab Andri.

Amanda mengibaskan rambut pirangnya. Dia menggerakkan kerah bajunya.

"Sangat gerah." Amanda membuka salah satu kancing bajunya. Dia menarik napas, sedikit mendesah.

Andri melirik Amanda. Dia sedikit menelan saliva. Renda yang berada di balik kemeja Amanda sedikit terlihat.

Jemari runcingnya, sedikit meraba telapak tangan Andri. Senyuman cantik Amanda, membuat Andri tersenyum.

"Baiklah. Kau boleh kembali ke kursimu, Amanda."

Amanda berjalan, dengan sangat seksi menuju kursinya. Tapi, "Aduh," ucapnya tiba-tiba. Mendadak, Amansa terjatuh di kursi sofa.

"Amanda, kau ... tidak apa-apa?"

Andri spontan beranjak dari kursinya. Dia berjalan cepat menghampiri Amanda.

"Amanda, kau baik-baik saja?"

"Maaf, Tuan. Saya kurang enak badan. Saya tidak akan mengulanginya."

Amanda berusaha beranjak. Dia spontan menarik kerah baju Andri.

"Tuan."

Andri dengan cepat mendekapnya. Wajah mereka sangat dekat. Kedua mata cokelat indah Amanda, berhasil membuat Andri terpaku. Selang beberapa menit, mereka terus saling memandang.

Napas mendesah Amanda, membuat Andri menelan saliva. Dia tidak percaya dengan perasaannya. Padahal, dia selama ini menaruh perasaan kepada Sarah. Namun, dia sedikit terkejut. Kenapa perasaannya cepat sekali berubah kepada Amanda?

"Maafkan saya, Tuan. Saya, tidak sengaja. Anda jangan memecat saya," bisik Amanda. Andri masih terpaku melihatnya.

"Kau ... sangat ..."

Dering telepon membuyarkan pandangan Andri. Dia spontan berdiri, lalu membenarkan jasnya. Andri menarik napas panjang, sebelum akhirnya melangkah. Dengan cepat dia menerima telepon di meja kerjanya.

"Sarah. Aku banyak kerjaan. Aku tidak akan makan siang. Kau makan saja. Nanti aku menyusul."

Andri menutup telepon dengan cepat. Dia masih saja menahan perasaannya. Sementara, Amanda masih di kursi sofa. Dia sibuk membetulkan roknya yang sangat pendek.

"Brak!"

Sarah masuk ke dalam. Dia melotot melihat Amanda sangat berantakan di kursi sofa. Kulit paha seputih salju dan sangat mulus, sedikit terlihat. Kulit yang sangat sempurna.

"Apa yang sudah aku lewatkan?" Sarah mendekati Andri yang masih menorehkan tinta untuk menandatangani semua dokumen.

"Andri! Kenapa kau membiarkan pegawaimu di kursi sofa?!"

"Amanda. Bukankah kau melihatku sangat sibuk!" bentak Andri keras. Sarah terkejut, tidak menyangka melihatnya. Ini adalah pertama kalinya Andri membentaknya.

"Andri. Aku sangat marah!"

"Sarah. Kau jangan cemburu tidak jelas. Amanda tadi sangat pucat. Aku membiarkannya beristirahat sebentar. Kau marah dengan alasan tidak jelas."

Sarah tidak mengerti dengan perubahan mendadak Andri. Namun, dia tidak mau terlihat bodoh di depan Amanda.

"Kita akan berbicara di rumah!" bentak Sarah keras. Dia berjalan cepat, keluar dari ruangan.

Amanda berdiri, kembali mendekati Andri.

"Tuan. Saya mau ke kamar mandi. Apa Anda mengijinkannya?"

"Lakukanlah," balas Andri.

Amanda berjalan, melewati Andri dengan sedikit lirikan.

"Dia memang menggodaku. Tapi, kenapa aku tergoda?" gumam Andri pelan. Dia melempar bolpointnya. Kemudian menyandarkan tubuhnya, masih tidak percaya dengan perasaannya sendiri.

Dia memejamkan kedua matanya. Ingatannya kepada Amanda, kembali mengganggu pikirannya.

Andri sebenarnya memiliki perasaan kepada Amanda. Namun, sosok seksi Sarah berhasil merubah perasaannya. Apalagi, Sarah selalu mempengaruhi Andri untuk merebut kekayaan Amanda.

Andri yang selalu mendapat penolakan Amanda saat ingin menyentuhnya, membuat Andri sangat kesal. Hingga sosok Sarah masuk dan selalu memuaskannya. Mereka akhirnya melakukan perselingkuhan diam-diam di belakang Amanda.

"Argh!"

"Amanda?"

Andri terperanjat. Dia spontan bangkit dari duduknya. Kakinya melangkah cepat menuju pintu kamar mandi.

"Amanda? Apa kau baik-baik saja?"

"Aku ... aku terjatuh, Tuan. Aku tidak bisa berdiri," balas Amanda.

"Apakah aku harus membantumu?"

"Tuan, maafkan. Apa kau tidak keberatan?"

Andri sedikit resah. Dia berpikir. Dalam batinnya, dia ingin menolong Amanda. Tapi, bagaimana jika Sarah tiba-tiba masuk?

"Tuan, apakah Anda ada di sana?" teriak Amanda. Andri masih saja kebingungan. Dia menatap pintu ruangannya, memastikan tidak ada siapa pun yang masuk.

"Argh!"

Spontan Andri masuk ke dalam. Amanda tergeletak di lantai dengan basah. Keseksian tubuhnya terlihat jelas. Andri kembali menelan saliva.

Perlahan Andri mendekati Amanda dan mengangkatnya. Amanda sedikit meniup daun telinga Andri. Seketika itu juga, Andri begidik.

Andri menggendong Amanda, keluar dari kamar mandi. Dia berjalan, menuju kursi sofa. Perlahan Andri merebahkan tubuh Amanda.

"Amanda. Sebaiknya kau pulang. Besok kembalilah lagi. Kau sepertinya membutuhkan istirahat."

"Terima kasih, Tuan. Maafkan aku."

Amanda perlahan berdiri. Andri masih membantunya. Amanda menarik wajah Andri, mendadak menciumnya.

Andri terpaku. Amanda segera melepaskan bibirnya.

"Maafkan. Saya ... saya benar-benar tidak sengaja."

Amanda terkejut. Andri menarik tengkuk lehernya, membalas ciuman itu. Amanda melesakkan lidahnya semakin dalam. Dia meraba dada kekar Andri. Namun, spontan dia melepaskan bibirnya.

"Tuan, saya harus pergi."

Amanda membiarkan Andri masih bergeming dalam diam. Dia mengambil tas hitam beludrunya, lalu keluar dari ruangan.

"Andri. Kenapa aku melihat Amanda pulang lebih awal?" tanya Maria. Dia semakin menatap Andri. Maria mengernyit, melihat warna lipstik merah di bibir Andri.

"Hah. Jadi ... kau sudah berselingkuh?" ucap Maria.

Andri segera berjalan kembali ke kursi kerjanya. Dia mengambil satu lembar tisu, mengusap bibirnya.

"Baru sehari dia bekerja. Kau ... sudah melakukan hal itu? Ingatlah, kau memiliki istri, Andri."

"Diamlah, Maria."

"Brak!"

"Apa yang aku dengar?" Sarah masuk tiba-tiba. Dia berjalan cepat mendekati meja Andri. Kedua matanya melotot, melihat tisu dengan warna kemerahan.

"Apakah ..." Sarah semakin melotot tajam. "Jelaskan kepadaku!" teriaknya keras. Sementara, Andri masih terdiam.

**

Di dalam mobil. Tepatnya di seberang gedung Atmaja. Seseorang dengan pandangan kebencian, terus menatap pintu masuk gedung.

"Aku sudah berhasil mendekatinya. Besok, aku akan membuat dia bercinta denganku. Dia akan berada dalam genggamanku," ucap seorang wanita sambil tersenyum.

"Bercinta? Apakah tidak terlalu cepat?" balas seorang pria di sebelahnya.

Seorang wanita tersenyum sangat puas. Dia berhasil membuat pemilik Atmaja berada dalam genggamannya.

"Ternyata, kecantikan yang sudah kau ciptakan ini, sangat mudah membuatnya jatuh ke dalam pelukanku."

"Aku sudah melakukan janjiku. Kau, ingatlah perjanjian kita." Sang pria dengan tajam menatap sang wanita yang hanya diam menatapnya.

Related chapters

  • Suamiku Musuhku   Tidak Mengerti Dengan Perasaannya

    Di dalam ruangan Andri, Sarah semakin marah. Dia tidak percaya melihat tisu terdapat noda lipstik sangat merah di sana. Dan yang lebih parah, tisu itu berada di meja suaminya."Apa kau mau memainkan perasaanku? Katakan kepadaku! Apa yang kau lakukan? Aku melihat wanita itu sudah berada di sofa ini dengan sangat berantakan. Andri, kau jangan pernah bermain api denganku! Karena aku tidak akan pernah menerimanya.""Cukup hentikan! Jangan pernah berpikiran apa pun kepadaku. Sekarang pergilah, karena aku memiliki urusan yang sangat banyak.""Apa kau bilang? Jadi, kau mengusirku dari ruangan ini? Ingatlah posisiku. Aku ini adalah istrimu!" balas Sarah. Dia semakin mengepalkan kedua tangannya, tidak percaya hari ini Andri benar-benar berubah. Sejak kedatangan pegawai baru itu yang memiliki nama, sama dengan mantan istrinya yang sudah disingkirkannya."Pertunjukan yang memang sangat menarik. Melihat kalian berdebat seperti ini. Andri, dia pegawai baruku. Tidak se

    Last Updated : 2022-03-02
  • Suamiku Musuhku   Berhasil Bercinta

    Andri semakin kebingungan. Dia ... dia harus bagaimana? Amanda sudah sangat cantik di atas ranjang. Tubuhnya terlihat sangat seksi. Apakah dia harus melakukannya? Bagaimana dengan Sarah? Apakah dia akan kembali berselingkuh?"Tuan ... kemarilah. Aku ... hanya ingin kau memelukku," desah Amanda.Andri tidak tahan. Tubuhnya menolak untuk pergi. Dia dengan cepat membuka kemejanya. Bahkan, celana kain mahalnya pun ikut terbuka. Kini, dia siap dengan miliknya.Amanda tersenyum, melihat Andri perlahan sudah ada di atas tubuhnya. Tanpa berbasa-basi lagi, Amanda mencium dengan liar. Andri tak kuasa menahannya. Perasaannya yang hanya diselimuti napsu ketika bersama Sarah, membuat dia sadar. Tidak ada cinta dalam hatinya. Tapi, kenapa dia sangat ingin bersama Sarah waktu itu? Andri kini benar-benar bertanya pada dirinya.Perasaannya semakin tidak karuan. Andri seolah-olah seperti seorang singa yang sangat kelaparan menerkam semua lekukan tubuh Amanda yang sanga

    Last Updated : 2022-03-02
  • Suamiku Musuhku   Kemarahan Semakin Rumit

    Sarah melupakan kejadian mencekam pagi tadi. Andri memastikan tidak melakukan apa pun semalam ketika pergi dari rumah. Dia berusaha mengambil hati istrinya."Sepertinya aku sangat senang. Aku hari ini mendapatkan hati suamiku kembali. Kau sudah membuatku tenang.""Untuk apa aku melakukan hal buruk denganmu di belakang. Nanti malam kita akan makan malam di rumah. Masakan sesuatu yang sangat enak. Aku tidak sabar untuk menyantapnya."Sarah mengamati sekitar. Dia tidak melihat Amanda di sana. Dia sedikit tersenyum lega melihatnya."Aku akan menyiapkannya. Kau pulang saja tepat waktu."Sarah berjalan mendekati meja Amanda. Dia mengamati setiap sudutnya. "Jadi, dia pulang mendahului?" tanya Sarah menerka-nerka. Kedua matanya masih saja menelisik di sana."Maria memanggilnya. Dia membutuhkan Amanda. Dia akan menjadi model salah satu produk kita."Sarah terperanjat. Baru kali ini Andri melakukan sesuatu dengan Maria tanpa sepengetahu

    Last Updated : 2022-03-05
  • Suamiku Musuhku   Berusaha Berbohong

    Sarah semakin tidak mengerti. Berani-beraninya seorang wanita menghubungi Andri dan mengatakan pesan yang sangat membuatnya terkejut."Andri cepat katakan! Kenapa ada seorang wanita menghubungimu seperti ini? Jadi kau tidak menemui klien. Tapi ... kau menemui seorang wanita dan kau marah karena dia tidak datang di acaramu! Apakah seperti itu? Tolong jelaskan padaku Andri!" Sarah Semakin berteriak kencang. Dia menyodorkan ponsel Andri tepat di wajahnya. Sarah mengepalkan kedua tangannya. Menahan diri untuk tidak menampar Andri.Sementara Andri mengambil paksa ponselnya dari tangan Sarah."Aku tidak suka kalau kau menerima ponsel ini, tanpa seizinku. Aku, tidak menyukainya Sarah. Kau sebaiknya diam dan jangan membentakku seperti itu!"Sarah semakin tidak terima. Dia mendekati Andri dan sedikit mendorong tubuhnya."Hei kau seperti itu karena pegawai baru itu! Hah, tidak aku percaya. Aku sudah memasakkan semua makanan kesukaanmu. Bahkan aku sudah bersi

    Last Updated : 2022-03-07
  • Suamiku Musuhku   Saling Melawan

    Andri tidak percaya. Dia kembali melihat lingeri dengan noda anggur mahal. Maria mengernyit melihatnya. Apalagi Sarah. Dia merasa sudah membuang lingeri itu dan berusaha menyembunyikannya. Kenapa malah ada di hadapan Andri?"Kenapa ada ... lingeri ini? Sarah, bukankah kau terakhir yang memakainya? Ini tidak lucu. Siapa yang mengirimnya?"Maria menggelengkan kepala sembari mengangkat kedua tangannya. "Kenapa kau bertanya kepadaku? Aku hanya menerima paket ini dari satpam. Dan ... memberikan kepadamu. Hmm, kenapa kau sangat ketakutan? Apa terjadi sesuatu yang kau sembunyikan?"Andri berusaha mengalihkan perhatian. Dia memasukkan lingeri itu dan membuangnya ke tempat sampah."Ini sampah dan aku tidak mengerti. Maria, tinggalkan aku bersama Sarah. Aku ingin menanyakan sesuatu kepadanya, dan ini pribadi."Maria berjalan tanpa berbicara keluar dari ruangan Andri. Sementara Sarah lemas. Dia berjalan sambil mencengkeram dadanya, lalu duduk di kursi sof

    Last Updated : 2022-03-09
  • Suamiku Musuhku   Keributan Mendadak

    "Andri, kau di mana?" Suara Sarah dengan keras masuk ke dalam ruangan. Andri sangat terkejut. Namun tidak dengan Amanda. Dia menggelengkan kepala ke kepada Andri dan menempelkan bibir di telinganya."'Lanjutkan saja. Jika kita tidak berteriak, maka dia akan mengira kita tidak berada di sini. Aku sudah mengunci pintu kamar mandi. Kita akan sangat aman," bisiknya dengan sedikit tiupan di daun telinga Andri yang membuat lelaki itu begidik seketika dan tersenyum."Kita akan melakukannya nanti di luar. Tidak baik melakukan di sini. Aku tidak mau kita ketahuan seseorang, apalagi istriku." balas Andri kembali membenarkan jasnya yang sangat berantakan. Sementara Amanda masih terdiam dan hanya menatap Andri dengan wajahnya yang sangat cantik."Andri, di mana kamu? Apa kau di kamar mandi?" teriak Sarah semakin membuat Andri panik. Sementara Amanda malah terkekeh melihat Andri."Lalu Tuan akan keluar, bagaimana dengan saya. Akan lebih mencurigakan jika kita

    Last Updated : 2022-03-11
  • Suamiku Musuhku   Perdebatan Semakin Sengit

    Sarah berjalan, semakin mendekati kamar mandi. Andri tidak akan membiarkannya. Dia berjalan cepat, menarik Sarah dan membawanya ke kursi sofa.Andri mencium Sarah semakin liar. Namun, Sarah malah tidak menyukainya. Dia merasakan Andri tidak seperti biasanya. Andri tidak memberikan hasrat yang seperti biasanya dan membuat Sarah resah. Yang membuat sang istri akhirnya mendorong tubuh Andri dengan cepat."Hentikan! Aku tidak ingin melakukan hubungan ini denganmu di sini. Aku sekarang lagi tidak enak dan aku hanya ingin menuju ke kamar mandi itu untuk mengganti pembalut ku. Apakah aku salah? Kenapa kau selalu mencegahku? Ataukah ... kau menyembunyikan sesuatu di sana ? Kau membuatku sangat terkejut, Andri. Aku tidak ingin kau melakukan suatu hal yang sangat bodoh untuk mencegah ku mengetahui sesuatu rahasia yang berada di sana."Sarah mendorong tubuh Andri. Dia terus berjalan hingga akan mendekati kamar mandi. Andri segera berdiri, lalu membenarkan jasnya. Dia h

    Last Updated : 2022-03-12
  • Suamiku Musuhku   Ancaman Andri

    "Apa yang kau katakan?" tanya Sarah.Sarah terkejut saat Amanda mengatakan sesuatu. Hal itu mengingatkan dia dengan seseorang. Bahkan dia melotot mengamati Amanda dengan saksama. Dia tidak menyangka wanita itu sangat mirip dengan sahabat dekatnya yang sudah dia singkirkan itu. Apalagi mengatakan suatu hal yang sangat mengejutkan. Namun Sarah segera menepis pikirannya itu."Dia mengatakan seolah-olah dia adalah pemilik perusahaan ini. Itu tidak mungkin. Aku sudah membuat dia meninggal. Dia tidak mungkin hidup kembali. Jika pun itu dia, pasti memiliki wajah yang sangat buruk karena aku melihat buaya itu sudah mengoyak-ngoyak wajahnya. Sementara Amanda yang sekarang berada di hadapanku, sangat cantik. Itu tidak mungkin," batin Sarah. Dia kembali menatap Amanda dengan kesal. Apalagi Amanda mengamatinya dengan tersenyum."Tapi aku benar-benar kesal dengannya. aku akan memberikan dia pelajaran," batin Sarah kembali.Dengan cepat Sarah mendekati Amanda yang masi

    Last Updated : 2022-03-12

Latest chapter

  • Suamiku Musuhku   Masa lalu Hendra

    Sebuah rumah yang selama ini dia tinggalkan, kini kembali lagi dia datangi. Dia tidak percaya sudah melihat rumah itu. Hatinya benar-benar senang. Amanda akhirnya berhasil mengusir wanita yang sudah menyebabkan perkawinannya hancur. Walaupun sebenarnya dia bersama dengan sang suami yang juga dia benci dan akan membalasnya.Amanda semakin masuk ke dalam. Kedua matanya melihat kolam renang yang berada di hadapannya. Seketika dia mengingat sesuatu yang benar-benar sangat buruk. Membuat dirinya kehilangan kecantikannya. Walaupun rumah itu bukan villa yang berada di hutan tempat kejadian mengerikan itu. Tapi, dia tidak akan pernah melupakan kejadian itu. Jantungnya benar-benar berdetak kencang. Amanda memandang semua arah, sambil berusaha mengatasi dirinya. Kedua tangannya mengepal. Dia terus berusaha untuk mengatasi dirinya sendiri."Apa kau menyukai rumah ini?" kata Andri mendekat. Kedua tangannya memeluk tubuh Amanda dari belakang. "Entah kenapa aku tidak bisa terlepas dari dirimu. Aku

  • Suamiku Musuhku   Kembali Ke Rumah

    Hendra menatap Sarah. Dia kemudian tertawa dengan sangat kencang, "hahaha," membuat Sarah sangat kebingungan. Apa yang sebenarnya Hendra ingin lakukan? Kenapa dia seperti itu? "Apa yang kau inginkan?" tanya Sarah dengan melebarkan kedua matanya. Hatinya benar-benar tegang. Dia tidak menyangka akan terjadi seperti ini. Semua rencana yang semula mulus, kini perlahan akan menghancurkan dirinya sendiri."Hahaha. Tentu saja aku akan menghancurkanmu. Nukankah kau sudah mengetahui apa kesalahanmu? Kau sudah mengambil hartanya dan aku tidak perlu menjelaskan apa yang ingin aku lakukan kepadamu. Yang jelas, kau sekarang berada digenggaman Amanda. Kau tidak akan pernah bisa melarikan diri darinya. Kau akan hancur bersama dengan suaminya."Siapa kau hingga mau membuat kehidupan Amanda terselamatkan. Tidak mungkin kau melakukannya dengan sangat gratis. Kau pasti melakukan sesuatu dengan Amanda bukan? Kau pasti mengenalnya, hingga kau mau berbuat ini kepadanya."Pertanyaan Sarah membuat Hendra te

  • Suamiku Musuhku   Dia Memang Amanda

    Amanda semakin tegang Andri melihat sesuatu yang bergerak di tirai. Sementara Amanda masih terdiam kaku. Dia akan bersiap jika Andri memang mengetahui Hendra berada di sini. Dia tidak akan bisa mengelak apa pun itu."Amanda. Apakah kau ...," ucap Andri dengan tiba-tiba sambil mengernyit, kemudian berjalan menuju tirai dan membukanya dengan cukup lebar.Amanda bisa bernapas lega tidak ada Hendra di sana, dan ternyata tirai itu hanya terkena angin karena jendela terbuka sangat lebar."Aku pikir kau membawa seorang lelaki di sini, karena aku mendengarmu berbicara dengan seseorang. Namun, aku salah," ucapnya sambil melirik televisi yang ternyata menyala. Amanda bernapas lega ketika mengetahuinya.Dia berjalan cepat mendekati Andri. Kemudian menatapnya dengan sangat serius. Amanda ingin sekali mengetahui kenapa Andri berada di apartemennya. Padahal dia tidak melakukan perjanjian apa pun untuk bertemu."Kenapa kau ke sini, Tuan? Apakah ada sesuatu yang kau butuhkan. Seperti yang kau lihat.

  • Suamiku Musuhku   Akan Membongkar Semuanya

    Maria masih diam. Dia tidak percaya melihat Sarah memergokinya. Maria terdiam, tidak percaya mendengar perkataan Sarah. Namun, dia akan mengelaknya. "Untuk apa kau mencegahku, Sarah. Sebaiknya kau membantu suamimu memperbaiki perusahaan. Kau tahu kan, suamimu sudah membuat perusahaan akan menjadi bangkrut. Kalian memang benar-benar tidak tahu diri!" balas Maria. Dia meninggalkan Sarah begitu saja. "Pergilah. Tidak masalah. Aku akan tetap akan membongkar. Siapa itu Amanda!" Sarah masuk ke dalam rumah. Dia tidak percaya. Melihat semua isi rumah sangat berantakan. "Andri. Kenapa kau seperti ini? Apa kau sudah gila?" Sarah sangat marah dia tidak percaya melihat Andri memporak-porandakan isi rumah. Apalagi keadaannya sangat berantakan. Dia terus mengamati dokumen yang sudah Maria bawa. Dia merasa tidak pernah melakukan apa yang dituduhkan kepadanya. Namun, kenapa hal itu masih saja terbukti dengan jelas?"Kau tahu Sarah. Aku tidak pernah melakukan apa pun yang mereka tuduhkan seperti i

  • Suamiku Musuhku   Rencana

    Hentakan itu terjadi cukup Intens. Bahkan sangat nikmat. Bisa membuat Amanda melayang. Namun suatu hal yang membuatnya sangat terkejut. Mendengar ucapan Hendra barusan, tentang bagaimana jika dia hamil. Itu adalah ide yang sangat bagus, membuat dirinya bisa dekat dengan sang suami. Walaupun anak yang dikandung bukan anaknya.Selama ini Amanda berhubungan dengan Andri menggunakan alat. Dia memang sengaja melakukannya, karena dia tidak ingin hamil dengan suaminya yang menjadi musuhnya sekarang. Tapi entah kenapa dia membiarkan Hendra menghampirinya kali ini. Pikirannya membelit. Kehamilan itu juga belum tentu terjadi, karena hanya sekali akan dia lakukan. Amanda tidak akan pernah melakukannya untuk yang kedua kalinya. Ini adalah hubungan intim yang pertama dan terakhir baginya dengan Hendra.Akhirnya apa yang menjadi hasrat keduanya terlampiaskan. Keringat bercucuran menyelimuti tubuh mereka. Hendra menatap wajah Amanda yang sangat cantik, memberikan senyuman tampannya tiada batas. Dia

  • Suamiku Musuhku   Sentuhan Nikmat

    Amanda semakin tidak percaya. Dia melihat Maria berada di hadapannya. Tentu saja hal itu membuatnya sangat terkejut. Namun, kali ini dia tidak bisa memungkiri. Maria sudah memergokinya, dan waktunya untuk Amanda mengakui semuanya."Masuklah Maria. Kita akan berbicara di dalam."Amanda akan masuk ke dalam kamarnya. Spontan Maria menarik lengannya."Tapi, apakah kau memang benar Amanda? Katakan kepadaku, karena aku benar-benar sangat penasaran. Aku melihatmu. Semua yang kau kenakan, atau pun, apa yang kau lakukan mirip sekali dengan sahabatku itu. Katakan kepadaku, sebelum aku masuk ke dalam," ucap Maria dengan cukup tegas. Dia memegang kedua pundak Amanda dan menatapnya tajam."Kita akan membicarakannya di dalam karena banyak sekali mata dan telinga yang kita tidak tahu dan bisa membongkar semuanya," balas Amanda kemudian menampik tangan Maria dan masuk ke dalam. Dengan terpaksa Maria mengikuti Amanda. Dia kemudian menutup pintu apartemen dengan sangat rapat, berjalan dengan cepat mend

  • Suamiku Musuhku   Menyelidiki Dan Resah

    Amanda semakin senang. Dia bisa membuat Sarah cemburu dan marah luar biasa. Sementara, Maria memeriksa semua dokumen keuangan yang tiba-tiba berubah. Maria membuka lap topnya, membuka berita tentang kematian Amanda."Aku akan memeriksa semuanya. Dia ... Sarah tiba-tiba seperti itu. Menyalahkan Andri. Lalu ... Dia, membelanya. Memberikan berkas yang berisi tentang kenyataan yang terjadi dengan Amanda. Bukankah itu suatu kebetulan? Pasti ada sesuatu yang tidak beres terjadi, dan aku ingin mengetahuinya," gumam Maria. Dia terus memainkan jemarinya di atas keyboard. Mengetikkan semua berita tentang kematian Amanda. Maria terus mengamati semua tulisan artikel yang memberitakan Amanda. Hingga dia benar-benar terkejut saat melihat sebuah foto Andri dan Sarah berpegangan tangan saat berada di sebuah acara. Padahal itu adalah artikel yang sangat lama dan Amanda masih hidup."Kenapa mereka seperti itu? Aku yakin mereka saling berhubungan sebelumnya. Karena semuanya sangat aneh. Atau ... jangan

  • Suamiku Musuhku   Mulai Akan Menyelidiki Sosok Amanda

    Maria masih saja mengamati Amanda. Dia tidak percaya jika melihat kembaran wanita yang sangat dekat dengannya, kini terlihat secara nyata. Maria terus mengernyit, menatap Amanda dengan sangat seksama. Dia benar-benar melihat adegan yang sangat diingatnya beberapa tahun lalu."Tidak salah lagi. Wanita itu sangat mirip sekali dengan Amanda. Aku sangat yakin itu. Bahkan gerakan tangannya, lalu tanda lahir itu yang berada di lehernya. Apakah dia memang benar Amanda? Karena aku lihat, memang dia sangat mirip. Hanya berbeda dari penampilan yang sedikit glamour. Sebaiknya aku harus mencari tahu," batin Maria, lalu kembali ke dalam ruangannya. Sementara Amanda masih saja memeluk Andri dengan sangat erat. Kini Andri tidak peduli lagi jika Sarah memang masuk ke dalam ruangan dan memergoki mereka."Sebaiknya kau pergi saja dari kantor ini dan pulang. Aku akan mengantarmu nanti. Kau sepertinya sangat tidak sehat. Aku tidak ingin terjadi suatu hal apa pun denganmu," u

  • Suamiku Musuhku   Jebakan Awal

    Sarah tidak terima dengan perkataan Amanda barusan. Dia segera masuk ke dalam ruangan Andri. Menatap tajam sang suami. Andri sendiri kebingungan melihat sang istri."Kenapa kau seperti ini?" tanya Sarah dengan tatapan tajamnya. "Aku sudah memberikan semuanya, bahkan kedudukan yang benar-benar kau impikan. Namun, apa? Setelah kau mendapatkan itu, kau berselingkuh?" Sarah semakin berteriak. Dia melangkah, semakin mendekati Andri yang hanya memandangnya kesal."Apa kau tidak tahu malu? Kau sudah berteriak. Bagaimana jika banyak yang mendengar. Kau sama saja menyebar aib mu sendiri!" bentak Andri."Aib?" Aku tidak akan pernah membongkar aib ku. Tapi, ini adalah aib mu!""Andri! Sebaiknya jelaskan, apa ini?" Maria tiba-tiba masuk ke dalam. Dia mendekati meja kerja Andri, dan melempar berkas yang berada digenggamannya."Maria, aku tidak tahu, apa yang kau katakan. Kau ini, selalu saja mengejutkan aku."Andri segera mengambil berkas yan

DMCA.com Protection Status