Share

Bab 2

Author: Sophia Sujana
Tak lama kemudian, acara hari keluarga di taman kanak-kanak pun resmi dimulai.

Setiap keluarga duduk di meja yang telah disiapkan. Liana, putri kecilku memandang ke arah Gaius yang duduk di barisan depan, lalu bertanya dengan kecewa,

"Ibu, kenapa ayah nggak duduk dengan kita?"

Aku mencubit pipinya yang lembut. Dia masih begitu kecil, tidak seharusnya terlibat dalam kekacauan ini.

"Karena ibu adalah superhero, jadi supaya adil, ayah pergi membantu anak-anak lain."

Tiba-tiba, guru taman kanak-kanak mengumumkan kegiatan pertama, yaitu lomba menyusun balok. Dia tersenyum dan berkata, "Pemenangnya akan mendapatkan hadiah satu set lego berbentuk pesawat luar angkasa."

Tiba-tiba, Liana bersorak kegirangan sambil menunjuk hadiah tersebut, "Ibu, aku mau itu!"

"Iya, ayo kita sama-sama melakukan yang terbaik!"

Ketika pasir di jam pasir hampir habis, Liana dengan penuh semangat mengangkat tangannya dan berteriak,

"Bu guru, kami sudah mau selesai!"

Guru datang memeriksa dan mengangguk, tapi belum sempat mengumumkan pemenangnya, seorang anak laki-laki berlari dari barisan depan.

Itu Leo.

Dengan seenaknya, dia mendorong susunan balok kami hingga runtuh, lalu berkata dengan sombong,

"Sekarang pemenangnya aku!"

Liana menatap susunan balok yang roboh dengan mata berkaca-kaca. Dia sangat marah, mengambil balok kayu besar dan melemparkannya ke arah Leo.

Tiba-tiba, Gaius datang dan kalimat pertamanya adalah,

"Liana, kenapa kamu memukul orang?! Cepat minta maaf pada Kak Leo!"

Liana membantah dengan keras,

"Nggak mau! Dia yang duluan merobohkan balokku! Dia jahat!"

Aku berdiri tegak di belakang putriku dan berkata tegas,

"Gaius, orang yang punya mata jelas tahu siapa yang memulai masalah. Seharusnya Leo yang minta maaf pada Liana."

Sunlina ikut mendekat, menarik lengan Gaius sambil berkata lembut,

"Sudahlah Kak Gaius, jangan permasalahkan lagi. Kita yang mengalah saja."

Guru taman kanak-kanak mencoba menengahi. Tapi, Liana tiba-tiba menangis keras sambil berkata dengan penuh kesedihan,

"Ayah, kenapa ayah nggak melindungiku? Malah marahi aku?"

Panggilan ayah itu langsung membuat semua orang terdiam. Tatapan mereka bergantian berpindah antara aku, Gaius dan Sunlina.

Seketika, wajah Gaius langsung memucat, sementara Sunlina terlihat ingin berbicara tetapi menahan diri.

Leo yang berdiri di depan Liana, memasang kedua tangannya di pinggang sambil berbicara dengan galak,

"Kamu panggil siapa ayah? Jangan asal panggil! Dia itu ayahku!"

Liana tersedak saat menangis, matanya yang berkaca-kaca menatap Gaius, samil berkata manja,

"Ayah, jawab aku!"

Hatiku terasa sangat sakit melihat itu. Aku menatap Gaius dengan tajam, suaraku terdengar dingin dan penuh tekanan,

"Gaius, kamu masih nggak mau menjelaskan? Kamu mau biarkan aku dan anak kita disalahpahami seperti ini?"

Gaius membelalak marah, lalu menggendong Leo sambil berkata,

"Apa yang perlu dijelaskan? Hari ini aku memang ayahnya Leo!" usai bicara, dia bahkan mengusap lembut kepala Leo.

Seketika, para orang tua lain mulai berbisik sambil menujuk ke arah diriku dan putriku.

"Bisa-bisanya anak ini asal panggil ayah?!"

"Selama ini keluarga Liana sepertinya nggak pernah datang ke acara hari keluarga. Baru kali ini ibunya muncul, jangan-jangan dia ini istri simpanan?!"

"Dengar-dengar Gaius itu manajer grup besar, dia itu orang kaya! Mungkin saja ibunya Liana mau menggodanya, lalu anaknya jadi salah paham, 'kan?"

Saat aku dan putriku diserang oleh desas-desus, Gaius tidak mengucapkan satu kata pun, hanya sibuk menenangkan Leo. Sementara itu, Sunlina melirikku dengan senyuman mengejek yang tersembunyi.

Aku menggendong Liana yang menangis tak terkendali, menepuk-nepuk punggungnya dengan lembut.

Meski rasanya ingin sekali menampar pasangan tak tahu malu itu, ini bukanlah waktu yang tepat. Aku tidak ingin putriku terluka lebih jauh.

Di antara kerumunan, seseorang yang mencoba menjilat Gaius berkata,

"Wah, anak ini mirip sekali dengan Pak Gaius! Jelas-jelas anak kandungnya!"

Aku melirik Gaius, terlihat kilatan rasa bersalah di tatapan matanya, tetapi dia segera mengalihkan perhatian dengan tertawa canggung. Sedangkan, Sunlina tersenyum lebar penuh kemenangan.

Dulu, aku pernah bertemu dengan sepasang ibu dan anak itu. Kenapa aku baru sadar kalau Leo memang terlihat sedikit mirip dengan Gaius?

Liana masih terus menangis tanpa henti.

Aku meminta guru untuk mengantarkan kami ke ruang istirahat agar aku bisa menenangkan putriku.

Setibanya di ruang istirahat, aku pun menghibur Liana hingga dia perlahan tertidur.

Melihat kelopak matanya yang bengkak karena menangis, hatiku terasa seperti diremas-remas.

Aku melangkah keluar dengan hati-hati, lalu berhenti di sudut lorong untuk menelepon HR dan legal perusahaan.

"Silvia, Agus, bawakan surat nikahku dengan Gaius, surat perjanjian cerai dan surat pemberhentian dari perusahaan ke TK Theodore sekarang juga, segera!"

Ketika aku sedang membahas detailnya dengan mereka, tiba-tiba terdengar teriakan melengking. Itu suara putriku!

Hatiku langsung terasa jatuh ke dasar jurang.

Related chapters

  • Suamiku Menjadi Ayah Anak Orang Lain   Bab 3

    Di ujung koridor, tepat di depan pintu kamar mandi, Liana terduduk di lantai sambil terisak-isak menangis.Di depannya, Leo berdiri dengan wajah garang dan berkata dengan nada mengancam, "Berani-beraninya kamu ngaku-ngaku ayahku itu ayahmu! Lihat saja, hari ini aku akan menghajarmu!"Setelah itu, Leo menendang perut Liana dengan keras. Liana menjerit kesakitan, mencoba melarikan diri, tapi seorang anak laki-laki lain yang berdiri di belakangnya mencoba menangkapnya."Anak dari perempuan jalang pantas dipukuli!""Ibuku bilang, anak haram sepertimu seharusnya dibunuh sejak lahir!"Liana berusaha melawan dengan tangan kecilnya sambil menangis tersedu-sedu, "Kamu bohong! Dia memang ayahku! Ayah, ibu, tolong aku!""Aku sangat sakit!""Ayah, ibu, di mana kalian?!"Saat melihat kejadian itu, kepalaku seperti dihantam keras. Suara mendenging memenuhi telingaku, darahku berdesir dan seluruh tubuhku terasa hendak meledak.Anak-anak itu saling memandang, lalu lari terbirit-birit ketika melihat

  • Suamiku Menjadi Ayah Anak Orang Lain   Bab 4

    Di tengah sorotan dan sanjungan dari semua orang, tatapan Gaius menampakkan keterkejutan yang tidak bisa disembunyikan. Dia pun menunduk menatapku.Aku menopang tubuh dengan satu tangan, menahan rasa sakit sambil perlahan berdiri. Bibirku membentuk senyuman dingin penuh ejekan.Melihat situasi yang semakin memanas, kepada sekolah taman kanak-kanak segera datang menghampiri dengan wajah penuh kekhawatiran Dia menasihatiku,"Ibu Liana, lebih baik kamu jangan melawan lagi. Cepatlah minta maaf pada Pak Gaius dan istrinya. Ingat, orang kecil seperti kita nggak akan bisa melawan mereka!"Aku menggelengkan kepala ke arahnya, membuatnya menghela napas panjang,"Aku tahu kamu bukan tipe orang yang suka berbohong, tapi realita tetaplah realita. Kelompok besar seperti mereka punya kekuatan yang sangat besar, nggak bisa kamu singgung."Seketika, sekelompok pria berbaju jas yang baru saja turun dari mobil sudah hampir tiba di area acara.Orang-orang yang sejak tadi menonton dengan wajah penuh kegem

  • Suamiku Menjadi Ayah Anak Orang Lain   Bab 5

    "Aku akan perkenalkan diriku lagi, aku adalah ibunya Liana, sekaligus direktur utama Grup Miramar.""Sedangkan dia," ujarku sambil menunjuk ke arah Gaius yang berdiri tak jauh dariku, lalu melanjutkan, "Hanyalah menantu benalu yang menikah masuk ke keluargaku."Aku mengambil surat nikah dari tangan Agus, memperlihatkannya kepada semua orang, lalu melemparkannya ke lantai dengan keras.Seketika, aku bisa membaca rasa malu dan panik di tatapan Gaius.Tapi, ini baru permulaan?!Semua orang yang ada di sana ternganga, mata mereka membelalak.Orang tua yang juga serang influencer dengan sigap mengarahkan kameranya ke surat nikah yang tergeletak di lantai, sambil berkata, "Bestie, lihatlah, inilah plot twist yang sesungguhnya?!""Coba lihat baik-baik! Siapa sebenarnya yang jadi orang ketiga di sini?"Usai bicara, dia hampir saja mengarahkan kamera ke wajah Sunlina.Namun, Sunlina buru-buru menutupi wajahnya dengan tangan, panik dan berteriak, "Jangan rekam aku!"Para orang tua lainnya mulai

  • Suamiku Menjadi Ayah Anak Orang Lain   Bab 6

    Gaius mengusap wajahnya yang berdarah, lalu tiba-tiba tertawa sinis. Dengan wajah dingin, dia menatapku dengan tajam."Kamu sudah tahu semuanya.""Lalu kenapa? Sekarang kita sudah menikah, bahkan kalau bercerai, aku tetap berhak mendapat setengah dari hartamu.""Lagipula, selama kamu hamil dan melahirkan, aku sudah sepenuhnya mengendalikan divisi bisnis perusahaan. Aku bisa mendirikan perusahaan sendiri kapan saja!"Aku hanya tersenyum.Kalau bukan karena izinku, mana mungkin para pegawai lulusan luar negeri mendengarkan perintahnya.Apalagi, semua keputusan penting perusahaan selalu ada di tanganku. Dia hanyalah pion yang dipajang di depan. Meski jelas, dia tak merasa demikian.Aku meminta Agus memberikan surat perjanjian cerai kepada Gaius."Apa?! Cerai tanpa harta sepeser pun? Mimpi! Itu nggak akan pernah terjadi!""Mau cerai? Kamu harus memberiku setengah hartamu!"Gaius merobek surat cerai itu menjadi serpihan kecil, lalu menatapku dengan tatapan penuh tantangan.Aku tetap tenang

  • Suamiku Menjadi Ayah Anak Orang Lain   Bab 7

    Sejak hari itu, kondisi Liana perlahan membaik, sementara aku membawa semua orang yang telah menyakitinya ke pengadilan.Aku berkata pada Liana, "Sayang, ibu akan melindungimu, ibu akan menuntut keadilan untukmu."Liana tampak mengerti dan tidak mengerti, lalu memelukku erat sambil memanggil dengan suara manis, "Ibu, ibu, ibu."Menghadapi tuntutan ganti rugi yang besar, para orang tua yang terlibat mulai datang ke rumahku dan memohon untuk damai.Ada yang bahkan membawa anak-anak mereka dan memukul mereka habis-habisan di depan pintu rumahku."Lihatlah! Siapa yang menyuruhmu mengganggunya?!"Mereka terus memukulinya habis-habisan."Bu Yuri, aku sudah mendidik anakku! Aku juga sudah menghukumnya! Tolonglah, jangan dendam pada kami, kami akan bersujud di depanmu!"Namun, aku tetap tidak melunak.Aku tidak akan pernah memaafkan siapapun yang telah menyakiti putriku.Mengenai Gaius, Sunlina dan Leo, kini mereka bahkan tidak bisa keluar rumah.Kasus mereka menjadi perbincangan panas di medi

  • Suamiku Menjadi Ayah Anak Orang Lain   Bab 1

    Melihat itu, Sunlina buru-buru menarik anaknya dari pelukan Gaius sambil memasang wajah penuh rasa bersalah."Yuri, jangan marah. Kak Gaius hanya berniat baik, anak ini nggak punya ayah sejak kecil dan hari ini ulang tahunnya yang kelima. Kak Gaius hanya membantu memenuhi impiannya untuk merasakan kasih sayang seorang ayah."Aku menatapnya dengan senyuman yang tidak benar-benar tulus.Lalu menjawab, "Kalau begitu, aku dan Liana sudah datang sekarang, bukankah seharusnya kamu kembalikan Gaius kepada kami? Bagaimanapun, kami adalah keluarga yang sebenarnya."Sunlina tampak tertegun, tetapi anak di gendongannya langsung membantah,"Ayah, kamu bilang akan menemani aku dan ibu hari ini!"Seru anak berusia lima tahun itu dengan kesal, sambil melirikku tajam.Aku mengangkat alisku, dia memanggilnya ayah?Belum sempat aku bicara, Gaius sudah berdiri di depan mereka berdua, melindungi mereka seperti seorang pahlawan.Dengan sedikit kesal, Gaius berkata, "Yuri, kamu juga seorang ibu, kamu nggak

Latest chapter

  • Suamiku Menjadi Ayah Anak Orang Lain   Bab 7

    Sejak hari itu, kondisi Liana perlahan membaik, sementara aku membawa semua orang yang telah menyakitinya ke pengadilan.Aku berkata pada Liana, "Sayang, ibu akan melindungimu, ibu akan menuntut keadilan untukmu."Liana tampak mengerti dan tidak mengerti, lalu memelukku erat sambil memanggil dengan suara manis, "Ibu, ibu, ibu."Menghadapi tuntutan ganti rugi yang besar, para orang tua yang terlibat mulai datang ke rumahku dan memohon untuk damai.Ada yang bahkan membawa anak-anak mereka dan memukul mereka habis-habisan di depan pintu rumahku."Lihatlah! Siapa yang menyuruhmu mengganggunya?!"Mereka terus memukulinya habis-habisan."Bu Yuri, aku sudah mendidik anakku! Aku juga sudah menghukumnya! Tolonglah, jangan dendam pada kami, kami akan bersujud di depanmu!"Namun, aku tetap tidak melunak.Aku tidak akan pernah memaafkan siapapun yang telah menyakiti putriku.Mengenai Gaius, Sunlina dan Leo, kini mereka bahkan tidak bisa keluar rumah.Kasus mereka menjadi perbincangan panas di medi

  • Suamiku Menjadi Ayah Anak Orang Lain   Bab 6

    Gaius mengusap wajahnya yang berdarah, lalu tiba-tiba tertawa sinis. Dengan wajah dingin, dia menatapku dengan tajam."Kamu sudah tahu semuanya.""Lalu kenapa? Sekarang kita sudah menikah, bahkan kalau bercerai, aku tetap berhak mendapat setengah dari hartamu.""Lagipula, selama kamu hamil dan melahirkan, aku sudah sepenuhnya mengendalikan divisi bisnis perusahaan. Aku bisa mendirikan perusahaan sendiri kapan saja!"Aku hanya tersenyum.Kalau bukan karena izinku, mana mungkin para pegawai lulusan luar negeri mendengarkan perintahnya.Apalagi, semua keputusan penting perusahaan selalu ada di tanganku. Dia hanyalah pion yang dipajang di depan. Meski jelas, dia tak merasa demikian.Aku meminta Agus memberikan surat perjanjian cerai kepada Gaius."Apa?! Cerai tanpa harta sepeser pun? Mimpi! Itu nggak akan pernah terjadi!""Mau cerai? Kamu harus memberiku setengah hartamu!"Gaius merobek surat cerai itu menjadi serpihan kecil, lalu menatapku dengan tatapan penuh tantangan.Aku tetap tenang

  • Suamiku Menjadi Ayah Anak Orang Lain   Bab 5

    "Aku akan perkenalkan diriku lagi, aku adalah ibunya Liana, sekaligus direktur utama Grup Miramar.""Sedangkan dia," ujarku sambil menunjuk ke arah Gaius yang berdiri tak jauh dariku, lalu melanjutkan, "Hanyalah menantu benalu yang menikah masuk ke keluargaku."Aku mengambil surat nikah dari tangan Agus, memperlihatkannya kepada semua orang, lalu melemparkannya ke lantai dengan keras.Seketika, aku bisa membaca rasa malu dan panik di tatapan Gaius.Tapi, ini baru permulaan?!Semua orang yang ada di sana ternganga, mata mereka membelalak.Orang tua yang juga serang influencer dengan sigap mengarahkan kameranya ke surat nikah yang tergeletak di lantai, sambil berkata, "Bestie, lihatlah, inilah plot twist yang sesungguhnya?!""Coba lihat baik-baik! Siapa sebenarnya yang jadi orang ketiga di sini?"Usai bicara, dia hampir saja mengarahkan kamera ke wajah Sunlina.Namun, Sunlina buru-buru menutupi wajahnya dengan tangan, panik dan berteriak, "Jangan rekam aku!"Para orang tua lainnya mulai

  • Suamiku Menjadi Ayah Anak Orang Lain   Bab 4

    Di tengah sorotan dan sanjungan dari semua orang, tatapan Gaius menampakkan keterkejutan yang tidak bisa disembunyikan. Dia pun menunduk menatapku.Aku menopang tubuh dengan satu tangan, menahan rasa sakit sambil perlahan berdiri. Bibirku membentuk senyuman dingin penuh ejekan.Melihat situasi yang semakin memanas, kepada sekolah taman kanak-kanak segera datang menghampiri dengan wajah penuh kekhawatiran Dia menasihatiku,"Ibu Liana, lebih baik kamu jangan melawan lagi. Cepatlah minta maaf pada Pak Gaius dan istrinya. Ingat, orang kecil seperti kita nggak akan bisa melawan mereka!"Aku menggelengkan kepala ke arahnya, membuatnya menghela napas panjang,"Aku tahu kamu bukan tipe orang yang suka berbohong, tapi realita tetaplah realita. Kelompok besar seperti mereka punya kekuatan yang sangat besar, nggak bisa kamu singgung."Seketika, sekelompok pria berbaju jas yang baru saja turun dari mobil sudah hampir tiba di area acara.Orang-orang yang sejak tadi menonton dengan wajah penuh kegem

  • Suamiku Menjadi Ayah Anak Orang Lain   Bab 3

    Di ujung koridor, tepat di depan pintu kamar mandi, Liana terduduk di lantai sambil terisak-isak menangis.Di depannya, Leo berdiri dengan wajah garang dan berkata dengan nada mengancam, "Berani-beraninya kamu ngaku-ngaku ayahku itu ayahmu! Lihat saja, hari ini aku akan menghajarmu!"Setelah itu, Leo menendang perut Liana dengan keras. Liana menjerit kesakitan, mencoba melarikan diri, tapi seorang anak laki-laki lain yang berdiri di belakangnya mencoba menangkapnya."Anak dari perempuan jalang pantas dipukuli!""Ibuku bilang, anak haram sepertimu seharusnya dibunuh sejak lahir!"Liana berusaha melawan dengan tangan kecilnya sambil menangis tersedu-sedu, "Kamu bohong! Dia memang ayahku! Ayah, ibu, tolong aku!""Aku sangat sakit!""Ayah, ibu, di mana kalian?!"Saat melihat kejadian itu, kepalaku seperti dihantam keras. Suara mendenging memenuhi telingaku, darahku berdesir dan seluruh tubuhku terasa hendak meledak.Anak-anak itu saling memandang, lalu lari terbirit-birit ketika melihat

  • Suamiku Menjadi Ayah Anak Orang Lain   Bab 2

    Tak lama kemudian, acara hari keluarga di taman kanak-kanak pun resmi dimulai.Setiap keluarga duduk di meja yang telah disiapkan. Liana, putri kecilku memandang ke arah Gaius yang duduk di barisan depan, lalu bertanya dengan kecewa,"Ibu, kenapa ayah nggak duduk dengan kita?"Aku mencubit pipinya yang lembut. Dia masih begitu kecil, tidak seharusnya terlibat dalam kekacauan ini."Karena ibu adalah superhero, jadi supaya adil, ayah pergi membantu anak-anak lain."Tiba-tiba, guru taman kanak-kanak mengumumkan kegiatan pertama, yaitu lomba menyusun balok. Dia tersenyum dan berkata, "Pemenangnya akan mendapatkan hadiah satu set lego berbentuk pesawat luar angkasa."Tiba-tiba, Liana bersorak kegirangan sambil menunjuk hadiah tersebut, "Ibu, aku mau itu!""Iya, ayo kita sama-sama melakukan yang terbaik!"Ketika pasir di jam pasir hampir habis, Liana dengan penuh semangat mengangkat tangannya dan berteriak, "Bu guru, kami sudah mau selesai!"Guru datang memeriksa dan mengangguk, tapi belum

  • Suamiku Menjadi Ayah Anak Orang Lain   Bab 1

    Melihat itu, Sunlina buru-buru menarik anaknya dari pelukan Gaius sambil memasang wajah penuh rasa bersalah."Yuri, jangan marah. Kak Gaius hanya berniat baik, anak ini nggak punya ayah sejak kecil dan hari ini ulang tahunnya yang kelima. Kak Gaius hanya membantu memenuhi impiannya untuk merasakan kasih sayang seorang ayah."Aku menatapnya dengan senyuman yang tidak benar-benar tulus.Lalu menjawab, "Kalau begitu, aku dan Liana sudah datang sekarang, bukankah seharusnya kamu kembalikan Gaius kepada kami? Bagaimanapun, kami adalah keluarga yang sebenarnya."Sunlina tampak tertegun, tetapi anak di gendongannya langsung membantah,"Ayah, kamu bilang akan menemani aku dan ibu hari ini!"Seru anak berusia lima tahun itu dengan kesal, sambil melirikku tajam.Aku mengangkat alisku, dia memanggilnya ayah?Belum sempat aku bicara, Gaius sudah berdiri di depan mereka berdua, melindungi mereka seperti seorang pahlawan.Dengan sedikit kesal, Gaius berkata, "Yuri, kamu juga seorang ibu, kamu nggak

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status