Share

72. The Unexpected Rural Life

Ariana duduk dengan tenang di kursi penumpang mobil ambulan yang berguncang-guncang, sementara Maya, duduk di sebelahnya dengan ekspresi putus asa. “Aduh, rambutku jadi berantakan lagi,” keluh Maya sambil merapikan poni dan memasang wajah kesal.

Ariana hanya tersenyum tipis. “Maya, kau sudah bilang itu sepuluh kali dalam satu jam,” ujarnya lembut, menahan tawa.

“Ya ampun, Ariana! Kau sih sudah terbiasa hidup di pedalaman. Aku tidak tahu bagaimana kau bisa tenang-tenang saja!” Maya terus merapikan rambutnya yang berantakan karena hembusan angin kencang yang masuk dari jendela mobil yang dibiarkan terbuka lebar.

“Sebenarnya, ini juga pertama kalinya bagiku,” balas Ariana dengan sedikit frustasi.

Mereka baru saja kembali dari pasar di kota yang sebenarnya juga tidak bisa disebut kota, perjalanan mingguan yang menjadi satu-satunya cara mereka untuk mendapatkan bahan kebutuhan sehari-hari, tentu dengan kenderaan ambulan yang selalu tersedia di sebelah rumah mereka.

Jalanan tanah
SayaNi

Maaf, agak lama tentant mbak Ariananya di mana, hehe.., karena harus menggambarkan kehidupan di pedalaman yang realistis.

| 8
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Bunda Hafizh
kasian Ariana, kok JD mnderita gini ya
goodnovel comment avatar
tifani dian
ini ariana tinggal di desa apa ya ... dipelosok bgt apa ya. kasiann.. mana lagi hamil
goodnovel comment avatar
Indra Zhandhechall
kasian ariana
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status