Share

105. August yang kesal

Ariana yang pura-pura tidur, akhirnya benar-benar tertidur pulas di ranjang besar. Ketika akhirnya terbangun, matanya membuka perlahan, cahaya matahari pagi mengintip dari celah-celah tirai tebal. Dia mengerjapkan matanya, berusaha menyesuaikan pandangannya dengan ruangan di sekitarnya.

Saat Ariana melihat ke arah dinding kaca yang membatasi kamar dengan ruang kerja Nicholas, dia terpaku. Nicholas duduk di meja kerjanya, memeriksa tumpukan berkas dengan raut wajah serius. Sesekali, dia mengetuk keyboard laptopnya dengan ketukan yang terdengar mantap. Alisnya sedikit berkerut, menunjukkan intensitas dari pemikirannya.

“Apakah dia tidak mengenal tidur?” gumam Ariana dalam hati, setengah heran dan setengah kagum. Betapa dia mencintai sisi ini dari suaminya—dedikasi dan ketelitian Nicholas yang tanpa cela.

Ketukan pelan di pintu kamarnya membuyarkan lamunannya.

Tok. Tok.

"Pagi, Nyonya," suara lembut Bibi Helen menyapa. Wanita paruh baya itu membawa nampan berisi sarapan lengkap.

"Pagi?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
paw paw
Kok bisa tes dna dgn orang yg sdh mati...emang dia bongkar kuburannya?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status