Share

112. Penasaran

Ariana masih terjaga, memandangi langit-langit kamarnya yang berwarna putih bersih. Perutnya terasa berat dan nyeri samar-samar setiap kali dia menggeser tubuhnya sedikit. Di sebelahnya, Nicholas terlelap menghadap ke arahnya.

Ketukan pelan terdengar di pintu kamar, membuat Ariana menoleh. Pintu terbuka sedikit, dan seorang perawat wanita dengan seragam rapi masuk perlahan. Perawat itu tersenyum hangat, menjaga suaranya tetap pelan. Dia membawa alat pengukur tekanan darah dan clipboard di tangannya.

“Selamat pagi, Bu Ariana. Saya perawat Jennie,” sapa perawat tersebut, meski pemandangan di luar jendela kamar masih gelap. “Maaf, saya akan mengecek tekanan darah,” imbuhnya sambil tersenyum ramah.

Ariana mengangguk, sedikit bergeser untuk memudahkan perawat bekerja. Jennie memasang manset pengukur tekanan darah di lengan Ariana. Ketika alat itu mulai berdesis, Ariana dapat merasakan tekanannya di lengan.

"Bagaimana tingkat nyeri Anda saat ini, Bu? Skala 1 sampai 10?" tanyanya sambil mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status