Share

Bab 348. Si Kecil Kabur!

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2024-11-27 08:42:42

"Ma, bagaimana temanku? Hauri tidak papa, kan?"

Exel mengekori Elizabeth yang baru saja masuk ke dalam rumah.

Wanita itu tersenyum tipis menatap ekspresi Exel yang begitu sedih dan cemas.

Elizabeth menekuk kedua lututnya di hadapan sang putra dan ia mengusap lembut pipi Exel.

"Hauri tidak papa, Sayang. Jangan khawatir," jawab Elizabeth.

"Dia menangis tidak, Ma?" tanya anak itu lagi.

"Menangis. Karena Hauri sudah menunggu lama, terus Exel tidak kunjung datang," ujar Elizabeth menjelaskan.

"Heemmm ... tahu begitu aku tadi tidak ikut ke rumah Oma. Kasihan Hauri, pasti sedih..." Exel mencebikkan bibirnya dan anak itu begitu sedih.

Elizabeth terus memperhatikan putra kecilnya, sebelum wanita itu teringat kalau Hauri menitipkan sesuatu padanya untuk diberikan pada Exel.

"Oh ya Sayang, ini ... Hauri menitipkan ini pada Mama untuk diberikan pada Exel." Elizabeth menyerahkan sebuah kertas berwarna merah muda.

"Hemm?" Exel menerima surat itu.

"Sudah, jangan menangis lagi. Mama ke kam
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
semoga mereka menyadari klu anak²nya kabur...takut bertemu dengan clarisa
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 349. Exel, Berjanjilah Pada Hauri

    Elizabeth baru saja menata hidangan untuk makan malam, wanita itu kini berjalan ke lantai dua bersiap membangunkan anak-anaknya. "Sayang, ayo bangun, Nak ... Mama siapkan air hangat untuk man—"Ucapan Elizabeth terhenti saat ia membuka pintu kamar Pauline dan anaknya tidak ada. "Loh, bukannya tadi Pauline masih tidur?" gumam lirih Elizabeth. Segera wanita itu bergegas menuju kamar Exel, dan Elizabeth membuka pintu kamar putranya, namun Exel juga tidak ada. "Ke mana mereka?!" Elizabeth buru-buru kembali turun ke lantai satu. Wanita itu berlari kecil menuruni anak tangga dan mencari anaknya di lantai satu. Elizabeth melangkah cepat ke arah ruangan kerja suaminya, siapa tahu putra dan putrinya ada di sana bersama Evan. "Sayang...!" Elizabeth membuka pintu dengan kedua matanya melebar tiba-tiba. Anaknya tidak ada!"Ada apa, Eli?" tanya Evan beranjak dari duduknya. "Anak-anak di mana?" tanya Elizabeth dengan wajah paniknya. "Loh, bukannya tadi denganmu? Aku sejak tadi di sini," j

    Last Updated : 2024-11-27
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 350. Mama Clarisa, Kenapa Sekarang Menjadi Begini?

    Clarisa yang tak sengaja berjalan hendak menunju rumah Evan, namun wanita itu justru melihat Exel berada di taman saat ini. Seperti kesempatan emas baginya yang berniat mengajak Exel untuk ikut pergi bersamanya. Namun, rasa marah merasukinya saat dia melihat ada dua anak perempuan bersama Exel saat ini. Bahkan, Clarisa kini seperti tak lagi mengenali Pauline. Karena di dalam otaknya hanya ada Exel!"Exel ... anakku," lirihnya. Senyuman terukir di bibir Clarisa. "Aku tidak perlu datang dan menunggu lagi di depan gerbang rumah laki-laki sialan itu! Anakku sudah menungguku di sana!" Saking senangnya, Clarisa sampai lompat-lompat kesenangan di tepi jalan dan wanita itu menepuk-nepuk pipinya tertawa-tawa senang. Namun, saat Clarisa hendak mendekat, wanita itu wajahnya menjadi sangat marah dalam hitungan detik. Dia melihat Exel memeluk Pauline dan menggendongnya. Lalu berlari-lari bersama teman perempuannya hingga Exel tak jatuh di tengah salju karena tak sengaja Hauri mendorongnya.

    Last Updated : 2024-11-27
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 351. Hukuman Dari Tuhan Untukmu, Clarisa

    Clarisa terkejut dengan adanya Evan di sana. Wanita itu mundur perlahan-lahan dan memegangi kepalanya. Dia melihat Exel tertampar oleh tangannya sendiri. Dan wanita itu menangis dan menatapi kedua tangannya. "Apa? Apa yang sudah aku lakukan? Exel-ku ..."Clarisa hendak mendekati Exel, namun Evan langsung menghadangnya cepat dan ia menepis tangan Clarisa. "Apa kau gila, hah?! Apa yang kau lakukan?!" teriak Evan murka. "Aku sudah memperhatikan padamu untuk tidak lagi muncul di hadapanku, tapi kenapa kau menunjukkan wajahmu lagi, hah?!" Wanita itu menggeleng-gelengkan kepalanya, menjambak rambutnya sendiri sebelum dia tertawa keras-keras. Hal ini membuat Evan dan Elizabeth terkejut. Elizabeth yang kini mendekati Exel dan Hauri. Ia memeluk kedua anak itu. Setelah Pauline bertemu dengannya di depan taman, putri kecilnya itu melapor kalau ada Clarisa yang tengah memarahi Exel dan Hauri di dalam taman. "Exel, Sayang..." Elizabeth memeluknya erat. "Tante, Exel dipukul. Maafkan Hauri,"

    Last Updated : 2024-11-28
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 352. Akhir Bagi Clarisa

    Pagi ini, Exel bangun dari tidurnya. Anak laki-laki itu mengingat semalam ia tidur berdua dengan Papanya karena Exel ingin bertanya-tanya. Tapi ternyata, ia malah tertidur lebih dulu. Dan Exel pun memutuskan untuk keluar dari dalam kamar sembari memegangi kepalanya yang pusing. Exel menatap ke lantai satu di mana Mamanya tengah menyiapkan sarapan, sedangkan adiknya yang tengah tiduran sambil menonton tayangan kartun kesukaannya. "Hemm?" Kening Exel mengerut saat ia melihat Jericho masuk ke dalam rumah buru-buru. "Paman Jericho," lirih Exel memegangi dinding dan tertunduk. 'Kemarin Paman Jericho yang membawa Mama Clarisa pergi, mungkin aku harus bertanya padanya bagaimana kondisi Mama sekarang,' batin Exel. Seketika anak itu berjalan cepat turun dari atas anak tangga. Exel berlari ke ruangan kerja Papanya. Baru saja ia hendak membuka gagang pintu, di sana Exel mendengar obrolan Papanya dan ajudannya. "Clarisa mengalami masalah mental yang serius, Tuan. Saya sudah membawanya ke

    Last Updated : 2024-11-28
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 353. Hauri Sedih, Exel Jangan Pulang...

    "Jadi, wanita itu benar-benar Clarisa, Van?" Pertanyaan itu terlontar dari bibir Arshen saat laki-laki itu berkunjung ke kediaman Evan, setelah sehari kejadian Clarisa kembali meneror keluarga Evan. Dan hanya anggukan kecil yang Evan berikan pada Papanya saat ini. "Dia sekarang dirawat di rumah sakit jiwa, Pa. Kondisinya jauh lebih parah dari Mama dulu," jawab Evan. Sergahan napas panjang terdengar dari Arshen saat ini. Laki-laki tua itu memperhatikan Exel yang kini bermain di teras dengan Hauri yang datang dijemput Jericho pagi tadi. "Sepertinya kau harus segera kembali ke Berlin. Jangan terlalu lama di sini, Papa takut dengan hal yang tidak-tidak, Van," ujar Arshen melirik putranya. "Iya Pa, kami akan pulang dalam minggu-minggu ini," jawab Evan. Sedangkan Elizabeth hanya diam menundukkan kepalanya saja sejak tadi. "Maaf ya, Pa ... ternyata liburan di sini malah banyak kekacauan yang terjadi," ujar Elizabeth lirih. "Tidak papa, Eli. Kesialan manusia tidak tertulis di dalam s

    Last Updated : 2024-11-28
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 354. Kekasih Kecil

    Exel mengantarkan Hauri pulang, namun Jericho di belakangnya mengawasi. Entah kenapa, ajudan andalan Evan itu merasa senang melihat relasi Exel yang hangat pada Hauri. Setahu Jericho, sekalipun di Berlin, Exel paling anti berteman dengan anak perempuan. Bahkan di usianya yang hampir sepuluh tahun, dia sudah disukai banyak anak perempuan seusianya, tapi tetap saja, Exel tidak menyukai mereka dan bersikap sangat dingin, persis Papanya. Dan semua itu, tidak berlaku pada Hauri. Gadis berdarah Jepang yang sangat disukai oleh Exel. "Hihi ... lucunya," gumam Jericho terkikik geli memperhatikan Exel menggenggam tangan Hauri dan menggandengnya. Merasa ditertawakan, lantas Exel langsung menghentikan langkahnya dan anak itu menoleh pada Jericho dan menatapnya tajam. "Paman ngapain ikutin Exel?!" pekik Exel kesal. "Ini perintah Papanya Tuan Kecil, jadi—""Tapi tidak usah dekat-dekat juga!" pekik Exel lagi memarahi Jericho. Jericho menahan untuk tidak tertawa, dia pun mengangguk dan kini me

    Last Updated : 2024-11-29
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 355. Hauri Kesayangan Exel

    "Besok kita pulang ke Berlin lagi, Sayang ... Cassel mau ikut Mama dan Papa pergi bersama Adik beli oleh-oleh untuk Nenek Berta dan Nenek Meria?" Exel yang sejak tadi terdiam, anak laki-laki itu menggelengkan kepalanya menolak. "Exel mau ke rumah Hauri saja, Pa," jawabnya. "Ke rumah Hauri? Ini sudah malam, Sayang..." "Hauri pasti ada di rumah. Dia tidak akan merasa terganggu kalau Exel datang," sahut Exel dengan keras kepala seperti biasa. Evan pun menoleh pada Jericho yang tengah duduk memangku Pauline di ruang tamu depan. "Jer ... nanti tolong antarkan Exel ke tempat Hauri," ujar Evan. "Baik Tuan." Jericho mengangguk. Barulah Evan dan Elizabeth menatap kembali putra mereka yang nampaknya tidak mood dengan segala hal. Awalnya Exel protes dan tidak mau pulang lagi ke Berlin. Dia merasa kasihan pada Hauri yang dia tinggalkan. Tetapi, tidak mungkin Exel di sini sendirian, belum lagi semua pekerjaan Papanya ada di Berlin. "Kalau begitu Papa pergi sekarang, ya ... Exel nanti bis

    Last Updated : 2024-11-29
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 356. Janji Exel untuk Kembali

    Setelah semalam pergi jalan-jalan bersama Hauri. Pagi ini Exel dan keluarganya akan kembali lagi ke Berlin. Elizabeth dan Evan sudah bersiap-siap, bahkan Pauline juga sudah siap untuk pulang kembali ke rumahnya. "Sayang, Kakak mana?" tanya Elizabeth yang kini berjalan menuruni anak tangga. "Kakak? Sebentar, Mama..." Pauline berlari mencari di depan. Anak perempuan kecil itu mencari-cari sang Kakak, dan ia tidak menemukan Kakaknya di mana-mana. "Kakak..!" Pauline berlari ke depan, dia cemberut tidak menemukan Exel. "Nona Kecil, kenapa?" tanya James mendekati anak perempuan bertubuh mungil tersebut. "Kakaknya Pauline di mana, Paman?" tanya anak itu. "Tuan Kecil ada di depan sana," jawab James. Pauline menoleh ke arah gerbang depan. Dan ternyata Exel berdiri di sana, barulah Pauline bergegas berlari dengan langkah kecilnya mendekati Exel. "Kakak ... Kakak sedang apa? Mama mencari Kakak, tahu!" seru anak perempuan berpipi gembil itu. "Kakak menunggu Kak Hauri," jawab Exel sedih

    Last Updated : 2024-11-29

Latest chapter

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 512. (PAULINE STORY) Anak Kesayangan Papa Xander

    "Ma ... Alicia boleh tidak, tinggal di sini sama Mama dan Papa?" Anak perempuan dengan rambut cokelat dikuncir dua itu berdiri di samping sang Mama. Alicia yang menggemaskan tampak mendongak menatap wajah sang Mama. Pauline yang tengah membuatkan kopi untuk Xander di dapur rumah laki-laki itu, ia pun lantas menoleh dan tersenyum pada Alicia yang murung dan mengeluh di sampingnya. "Kita punya rumah sendiri, Sayang." Bibir Alicia cemberut, anak itu menarik-narik ujung blouse yang Pauline pakai. "Tapi Ma, Alicia mau seperti Kak Varo dan Kak Vano, mereka tinggal dengan Tante Mama dan Papa Exel. Masak Alicia hanya tinggal sama Mama, terus Oma dan Opa? Papa tinggal sendirian, kasihan Papa, Ma..." Alicia memprotes sang Mama. Dari arah ruang tengah, Xander yang mendengar perbincangan Alicia dan Pauline, ia tersenyum. Anak kecil mungil itu memang sangat menyayanginya selayaknya Papanya sendiri. Dengan jelas ia mendengar Alicia merengek pada sang Mama dan ia ingin tinggal bersamanya. Per

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 511. (PAULINE STORY) Pemilik Hatiku yang Sebenarnya

    Setelah pergi jalan-jalan, Xander mengajak Pauline dan Alicia ke rumahnya. Pauline pikir Xander tetap tinggal di rumah lamanya, tapi ternyata ia salah, Xander telah memiliki rumah sendiri yang jauh lebih megah. Kini, Pauline melangkah masuk ke dalam rumah. Ia berjalan di belakang Xander yang melangkah di depannya sembari menggendong Alicia yang terlelap dalam dekapannya. "Kak, tidurkan di sofa saja, tidak apa-apa," ujar Pauline tidak enak hati. "Kenapa harus di sofa? Di lantai satu banyak kamar, lantai dua juga ada," jawab Xander sambil berjalan menaiki anak tangga. "Tapi kan—""Anggap saja rumah ini rumahmu sendiri, Sayang," sela Xander. Panggilan Sayang yang Xander lontarkan membuat Pauline terdiam. Ia teringat saat beberapa tahun lalu, Xander memanggilnya dengan panggilan itu dan terdengar sangat romantis. Sampai akhirnya Pauline kembali melangkah naik mengikuti Xander. Mereka masuk ke dalam sebuah kamar. Kamar bernuansa abu-abu dan putih, memiliki ranjang king size di teng

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 510. (PAULINE STORY) Hubungan yang Dulunya Retak, Kini Terjalin Kembali

    Pauline terus merenung setelah ia mendapatkan nasihat dari sang Papa. Diamnya membuat Xander yang kini bersamanya pun tampak tak biasa. Laki-laki itu memperhatikannya dan ikut merasakan ada yang lain dengan Pauline. "Kenapa diam saja?" tanya Xander menatapnya dan menarik lengan Pauline sambil memangku Alicia. Pauline menoleh cepat dan menggelengkan kepalanya. "Tidak apa-apa. Emm ... hanya berpikir cuacanya semakin dingin." "Ya, tapi Alicia tidak mau pulang," jawab Xander menahan Alicia yang ada di pangkuannya dan tampak masih ingin bermain lagi di taman. Anak kecil perempuan itu mendongak dan menggelengkan kepalanya. "Ma, Alicia masih mau main sama Papa, nanti kalau Papa pulang, biar Alicia tidak menangis lagi," ujar anak itu. Pauline tersenyum dan mengangguk. "Iya, Sayang. Main sepuasnya di taman, ditemani Papa. Mama akan di sini memperhatikan kalian." Jawaban yang Pauline berikan membuat Xander terdiam dan menatapnya dengan dalam. Rasanya seperti tidak biasa melihat ekspres

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 509. (PAULINE STORY) Pauline, Bukalah Pintu Hatimu untuk Xander

    Suara gema tangisan Alicia menggelegar di dalam rumah Evan. Alicia marah saat ia bangun tidur, Xander tidak ada di sana, hingga membuat anak itu menangis mencari sosok yang ia panggil 'Papa' tersebut. Tangisannya membuat semua orang heboh pagi ini. Sampai Evan dan Elizabeth ikut berusaha menenangkannya cucu kesayangannya. "Sayang, sudah jangan menangis ... nanti Papa Xander akan ke sini, kok," bujuk Elizabeth menggendong Cucunya. "Huwaa ... maunya sekarang, Oma! Alicia maunya sekarang! Huwaa ... Papamu di mana?!" jerit Alicia menangis. Sedangkan Pauline kini berada di lantai dua, gadis itu tengah mencoba menghubungi Xander. Namun hingga berkali-kali panggilannya tidak dijawab oleh Xander meskipun terhubung. Pauline sampai mondar-mandir dengan kepala pening. Sejak petang dia menggendong Alicia yang rewel mencari Xander. "Mama!" pekik Alicia dari lantai satu. "Huwaa ... Mama!" Gegas Pauline turun ke lantai satu dan segera mendekati putrinya yang kini berjalan ke arahnya sambil me

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 508. (PAULINE STORY) Sebuah Restu

    Pauline dan Xander sampai di wahana akuarium raksasa. Di sana, Alicia terlihat sangat senang. Bahkan anak itu tidak mau turun dari gendongan Xander sejak mereka sampai. Tak hanya diam, Pauline pun sesekali mengambil momen dengan membuat video tentang Alicia yang digendong oleh Xander. "Wahh ... Papa! Itu ikannya besar!" pekik anak perempuan itu menunjuk seekor ikan di dalam akuarium raksasa. "Itu ikan apa, Papa?" "Itu ikan paus, Sayang," jawab Xander. "Ikan paus juga punya Mama dan Papa, juga?" tanyanya dengan polos. "Tentu saja punya," jawab Xander terkekeh. Pauline berdiri di samping Xander dan wanita itu menunjukkan gerombolan ikan-ikan cantik di sana. "Itu bagus ya," ujarnya. "Hm." Xander mengangguk. "Apa kau tidak pernah jalan-jalan saat Prancis?" "Tidak pernah. Alicia sangat nakal. Aku pernah mengajaknya ke taman bermain saat itu, hanya berdua, tapi aku awalnya ingin membiarkannya mendapatkan teman, tapi baru beberapa menit, belum ada satu jam sudah jat

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 507. (PAULINE STORY) Sosok Laki-laki yang Setia

    Pauline menuruti keinginan Alicia yang meminta jalan-jalan bersama Xander pagi ini. Meskipun situasi tampak canggung yang terjadi antara Xander dan Pauline saat ini, namun justru Pauline lah yang banyak diam, karena Xander sibuk berbincang dengan Alicia. "Papa, jadi lihat ikan lumba-lumba kan, Papa?" Anak perempuan kecil itu duduk di pangkuan sang Mama dan menoleh pada Xander yang tengah mengemudi. "Jadi dong, Sayang. Papa kan sudah janji dengan Alicia," jawab Xander terkekeh. "Asikk...! Nanti pulangnya kita beli es krim ya, Pa..." "Iya, Sayang." Xander tersenyum manis menatap wajah Alicia yang terlihat begitu berbinar berbunga-bunga. Anak perempuan itu menyandarkan kepalanya di dada sang Mama. Pauline menoleh pada Xander yang kini tampak begitu bahagia. Ia tidak tahu banyak tentang laki-laki ini selama lima tahun terakhir. Hanya saja, setahu Pauline kalau Xander memang belum menikah atau memiliki pasangan. "Kau tidak sibuk kan, hari ini?" tanya Pauline memecah keheningan. "Sa

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 506. (PAULINE STORY) Sosok Papa yang Diinginkan Alicia

    Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Alicia tampak sudah bangun dan anak itu terlihat jauh sangat bersemangat. Pauline tidak tahu apa yang membuat anaknya begitu antusias, di sisi lain ia hanya pandai menebak kalau kemungkinan besar Xander lah yang membuat Alicia begitu senang."Mama ... ayo cepat, Alicia mau mandi!" pekik anak itu memanggil Pauline yang masih sibuk di dapur. "Mama...!" "Iya, Sayang sebentar!" Elizabeth terdengar menyahuti teriakan cucu kesayangannya. Sampai tak lama kemudian barulah Pauline muncul dan wanita muda itu naik ke lantai dua menemui si kecil yang langsung memasang wajah protes karena Mamanya terlalu lama. "Kenapa, Sayang? Tumben jam segini sudah bangun, hm?" Pauline langsung mengangkat tubuh Alicia dan mengecupi pipinya."Mama, Alicia mau mandi, terus ganti baju yang bagus warna merah muda!" serunya, antusias. "Alicia juga mau pakai sepatu yang merah muda, pakai jepit yang lucu, Mama..." Pauline terkekeh mendengarnya. "Memangnya Alicia mau ke mana, Saya

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 505. (PAULINE STORY) Alicia Ingin Punya Seorang Papa

    Sementara di dalam kamar, Pauline panik saat ia terbangun dari tidurnya, wanita muda itu tidak menemukan putrinya. Padahal sudah jelas-jelas tadi saat ia tertidur, Alicia ada di sampingnya. "Ya ampun, ke mana Alicia malam-malam begini!" pekik Pauline kebingungan. Wanita muda bertubuh langsing itu berjalan membuka pintu kamar mandi, dan anaknya tidak ada. Pauline menoleh ke arah pintu kamarnya yang terbuka. Buru-buru Pauline keluar dan ia berjalan ke lantai satu. Di sana sepi, hanya ada suara beberapa orang di ruang tamu. Sampai Pauline berjalan ke depan dan kemunculannya disambut oleh Papa dan Kakaknya, juga rekan-rekannya. "Pa ... Papa melihat Alicia?" tanya Pauline panik.Evan menunjuk ke arah depan dengan dagunya. Laki-laki itu tampak tidak ragu dengan Xander, apalagi saat Evan tahu, selama Pauline pergi, Xander masih setia sendiri dan dia bilang kalau suatu saat dia kukuh ingin menemukan Pauline. Evan benar-benar melihat kesungguhan itu, hingga ia tidak membuat jarak antara

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 504. (PAULINE STORY) Sosok Papa untuk Alicia

    Hari sudah malam, Pauline tertidur nyenyak memeluk Alicia. Tetapi anak kecil itu belum juga terlelap. Alicia memeluk botol susunya dan diam menatap ke arah langit-langit kamarnya sambil mengoceh sendiri. "Mama capek, Alicia nakal terus, jadi Mama bobo cepat-cepat..." Anak itu mengerucutkan bibirnya. "Alicia mau punya Papa yang baik, biar seperti Kakak kembar. Emmm, Papanya Alicia pergi jauh dibawa Tuhan," ocehnya dengan mata lebarnya yang mengerjap. Anak bertubuh mungil dengan balutan piyama hangat berwarna ungu muda itupun perlahan-lahan merangkak turun dari atas ranjang. Alicia berjalan membawa botol susunya dan keluar dari dalam kamar, setelah ia tahu pintu kamar tidak ditutup rapat. Dengan langkah kecilnya, anak itu berjalan menuruni anak tangga. "Aduh ... aduh ... anak tangganya sangat banyak. Alicia harus hati-hati. Satu, dua, satu, dua!" seru anak itu dengan suara mungilnya. Tampak di ruang tamu, beberapa orang laki-laki yang tengah berada di sana, sibuk membahas pekerja

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status