Share

Bab 03.

last update Last Updated: 2025-02-02 16:06:09

Perasaan hampa

*****

Tidak tahu jalan pikirannya saat ini. Walaupun masih dengan berat hati, aku masih menyiapkan sarapan pagi untukmu. Walaupun tidak ada senyum atau pun sapa seperti biasanya sehingga rumah ini terasa hambar dan hampa seolah tidak ada penghuninya.

Bahkan aku tidak percaya jika orang yang hidup bersamaku hampir enam tahun punya pikiran untuk selingkuh. Kurang apa aku? Cantik? Tentu bukan alasan. Cantik itu relatif dari sudut pandang seseorang yang menilainya.

Tidak perlu aku tanyakan hal itu padanya. Lebih baik aku pendam untuk selamanya.

"Hari ini aku tidak pulang. Ada lembur dikantor" ucapnya datar. Tidak ku balas, hanya senyum getir yang bisa ku berikan. Karena itu hanyalah alasan untuk selingkuh.

Lalu, tampak dia seperti sadar. "Mana minuman yang biasa aku minum itu?" Ia mencari sesuatu yang tak ku suguhkan.

Tidak ku jawab...

"Kamu budek!"

Aku hanya berlalu dan mencuci perabotan kotor yang ku pakai buat tadi untuk masak.

Dia tampak kesal ku abaikan sejak tidur bersama hingga bangun.

Rasanya percuma juga bicara jika pada akhirnya aku salah dimatanya.

Bahkan tidak menanyakan anak-anaknya dimana karena saat ini kedua putraku memang tidak bersamaku. 'Bahkan kedua putraku tidak ada pun tidak peduli. Entah apa yang ada dipikirannya saat ini?'

"Mulai hari ini aku tidak akan membuat minuman itu lagi untukmu!" ucapku bernada tegas. Dia tidak sadar ramuan yang selalu ku suguhkan untuknya tiap hari mulai hari tidak lagi.

Belum juga beranjak. "Kenapa?"

Tidak perlu ditanyakan kenapa aku melakukannya. Ingatanku tertuju pada wanita cantik dengan rambut hitam indah yang tergerai, dengan tubuh seksi. Ada rasa yang terasa teriris dalam hatiku. Halus namun sangat pedih, bahkan perihnya sangat terasa hingga detik ini membuat sesak dadaku. Namun, sekuatnya aku menahannya.

Aku harus tegar. Aku tidak boleh kalah. Aku tidak ingin menyerah begitu saja dengan hatiku. Aku akan melawannya sekuat tenaga walaupun itu sakit. Air mataku rasanya sudah penuh di peluk mataku, kutahan dengan segenap jiwa raga agar air mata itu tidak tumpah. Aku tidak ingin lemah di hadapan laki-laki telah menghianati. Entah sejak kapan hal itu terjadi aku tidak pernah mengetahuinya?.

"Kamu pikir sendiri!"

Mas Restu mendengus kasar. "Apa itu berarti buat, setelah apa yang kau lakukan didepan mataku. Apa itu belum cukup? Hal apa lagi yang kau lakukan dibelakang ku selama ini selain perselingkuhan?!" tandasku.

Matanya langsung merah, berapi-api. Dulu aku takut jika hal itu terjadi, aku berusaha buat meredakan dan meluluhkan dengan berbagai cara. Tapi tidak kali ini. Aku ingin tahu apa yang akan dilakukannya. Apa akan melakukan kdrt seperti halnya yang terjadi difilm-film atau pun sinetron layar kaca yang sering ku tonton disaat waktu senggang sambil mengejarkan tugas ringan seperti halnya nyetrika.

Kini aku merasakan sendiri apa yang ada dilayar kaca itu ternyata kini aku mengalaminya.

Sungguh IRONI diatas IRONI.

"JANGAN BAHAS ITU LAGI!" suara keras menggelegar. Untung tidak ada anak-anak saat ini sehingga mereka tidak mendengar pertengkaran yang terjadi sekarang. Jika mereka mengetahuinya aku takut mental mereka akan terkena imbasnya.

Itu sebabnya aku telah mengirim mereka berdua ke suatu tempat yang aman dan hal itu tidak disadari oleh mas Restu yang akan menjadi mantan suamiku.

"Kenapa? Karena aku telah mengetahuinya. Begitu! Bahkan sampai detik ini kedua anakku tidak pernah tahu kelakuan papanya itu seperti apa. Jika mereka berdua tahu, aku tidak tahu apa mereka masih menyakuimu sebagus papanya karena tengah bersama wanita lain!" suara juga ikut naik. Bahkan mataku terasa sudah penuh. Jika hal itu dulu terjadi, maka aku akan menangis sejadi jadinya tetapi tidak kali ini. Pantang bagiku.

"Percuma aku debat sama kamu. Lebih baik aku pergi saja!" Ketusnya sambil berlalu dan menghilang dari pandanganku.

"TERSERAH,,,!" teriakku. Apa mas Restu mendengarnya atau tidak karena bayangannya pun sudah hilang dari pandanganku.

*

Hari ini ku bawa kedua anakku liburan ketaman wisata dengan jarak tempuh kurang lebih satu setengah jaman dengan memesan travel yang aku sewa satu hari. Aku tidak ingin kedua anakku Rama dan Sinta merasakan apa yang terjadi padaku akhir-akhir ini kurang baik. Biarlah mereka berdua tidak tahu hingga saatnya nanti mereka berdua mengerti keadaan kami para orang tuanya yang sudah tidak memiliki kecocokan satu sama lain. Bahkan pripsi telah berbeda dan pemicu adalah SELINGKUH.

"Ma,,, kenapa matanya merah? Mama habis nangis ya? Papa marahin mama ya?" Tanya Rama saat aku memandangnya dengan tersenyum lembut.

Shinta putri kecilku juga tampak heran melihat perubahan ku saat ini. "Mama jangan sedih ya. Kita main seru-seruan. Papa kemana ma?"

Seketika aku tercenung. Aku harus mencari alasan yang tepat agar pikiran mereka tidak donw dan metal mereka buruk. "Papa lagi sibuk sayang" itulah kata yang tepat sebagai gambaran papanya saat ini.

"Yah, papa gitu. Sibuk mulu" sungut Rama dengan raut kecewa. Pun dengan Shinta saat ku ceritakan tentang papanya. Padahal, tujuanku adalah perlahan lahan menjauhkan mereka berdua dari mas Restu supaya saat berpisah nanti keduanya tidak bergantung lagi pada papanya yang tabiatnya buruk. Mereka berdua tidak tahu kelakuan papanya itu seperti apa dibelakang mereka.

Jika mengingat hal itu, hatiku merasa sedih sekali. Aku tidak bisa berbuat apa-apa terlebih untuk memperbaiki keadaan. Karena kini aku sudah di TALAK tiga oleh mas Restu karena ucapan kata CERAI. Seolah mas Restu tidak sadar jika melakukan hal itu dianggap itu hanyalah main-main.

Mengapa aku sampai menolaknya ketika di menginginkan aku untuk tidur bersamanya. Karena dia sudah mengatakan kata SAKRAL itu yang begitu LUGAS diucapkannya tanpa berpikir dampak kedepannya itu seperti apa.

Bahkan orang tuaku saja belum mengetahuinya. Masih ku pendam dan ku tahan, jika saatnya aku akan mengatakan pada kedua orang tuaku.

*

Setelah refreshing hari ini berakhir tampak rona kebahagiaan terpancar di wajah kedua Putra putriku saat ini seolah beban yang mereka rasakan sudah tidak ada lagi.

Akan tetapi tidak dengan beban yang aku rasakan rasanya seolah menghimpit jiwa ragaku hingga terkadang membuat dadaku terasa sesak. 'Sampai kapan aku menahan semua ini? Apa aku harus diam saja menerima semua perlakuan mas Restu yang menyakitkan? Saat ini aku tidak bisa mengatakan hal ini pada orang tuaku maupun saudara-saudaraku. Apa yang harus ku lakukan?' rasa kegamangan kini menderaku.

"Bagaimana tinggal ditempat sekarang, enak, nyaman?" Tanyaku pada keduanya dengan senyum lembut menenangkan.

Keduanya mengangguk pasrah, tapi ada hal yang tersirat yang sulit digambarkan. Tentu saja ada secuil kesedihan yang dirasakan mereka karena merasa kehilangan sosok laki-laki yang jadi panutan.

"Sudah, sudah. Nanti kalau papa ingat kalian pasti akan mencari kalian" rayuku pada keduanya supaya tidak sedih lagi. Karena perasaan mereka itu sangat sensitif dan dengan cepat mood berubah.

"Kalau begitu nanti kita beli hadiah yang kalian mau, gimana?" tawarku untuk mengembalikan mood mereka menjadi baik kembali.

Seketika berubah dan bersorak kegirangan.

*

Akhirnya keduanya ku bawa ke sebuah toko mainan dan memilih mainan yang mereka sukai dengan wajah ceria.

Aku pun mengembalikan ketempat yang aman.

"Terima kasih ma hadiahnya" ucap keduanya riang.

"Ingatnya, jika ada yang mengajak kalian pergi jangan mau kecuali mama" pesanku.

"Iya ma" jawab keduanya nurut. Kini aku tenang meninggalkan mereka berdua karena dalam pengawasannya yang aman.

*

Rumah ini terasa begitu sunyi dan sepi seperti hatiku saat ini yang terasa hampa.

Ku hela nafas memendam perasaan.

Semua kenangan melihat dipikiranku. Begitu indah hingga membuatku tersenyum pahit. Kini hanyalah tinggal kenangan. Tak terasa air mataku merebak.

Clek,,,

Lampu ruangan tengah menyala karena ada yang menyalakan. Buru-buru ku hapus supaya tidak terlihat.

"Hmmm,,," suara dehem mas Restu dengan wajah lelahnya. Sepertinya ingin mengatakan sesuatu. Aku hanya terdiam.

"Luna,,, aku minta maaf"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Suamiku Mabuk JANDA Kaya Raya    Bab 04. Dia tidak selevel denganku.

    Bab 04. *** Ada luka yang membekas dihatiku ini. Nyeri. Nyeri sekali. Namun, kali ini aku tahan untuk kuat didepannya. Aku tidak ingin terlihat RAPUH dihadapan laki laki yang masih berstatus kan suami, walaupun telah menalak aku ke tahap tiga dan aku masih bersabar untuk itu. Ku berani menatapnya dengan tenang, ingin melihat reaksinya seperti apa? Ku hela nafas pelan. "Sudah" kataku singkat. Dengan tenang. Bahkan senyum pun tidak. Ia tampak tersenyum getir menatapku dengan rasa bersalah yang mendalam. Tapi semua sudah terlambat. Perlu diperbaiki. Apanya? Toh, semua sudah terlontar dan tidak bisa ditarik kembali. Rasa penyesalan mendalam ia rasakan, mungkin ia merasa sangat bersalah karena telah mengatakannya tanpa sadar. "Aku benar-benar minta maaf sama kamu. Maukah kamu memaafkan aku" nadanya serius bahkan sedikit ditekan. Ada getaran yang ia pendam. Aku tersenyum tersenyum. "Setelah kamu mengatakan itu, apa kamu baru menyesalinya?. Apa dulu tidak pernah terpikirkan

    Last Updated : 2025-02-06
  • Suamiku Mabuk JANDA Kaya Raya    Bab 05

    Pertengkaran kembali. ***** Seorang disebrang sana menunggu keputusan. Yang pasti tidak sekarang. Nadanya terdengar tidak sabaran. "Supaya kamu disakiti lebih dalam dan melihat laki-laki bajingan itu bermesraan dihadapanmu, baru kamu akan melepaskannya. Begitu?" Sambungnya lagi dengan nada penuh emosi. "Dengan alasan seperti itu kamu masih tetap bertahan. Jikapun kamu mau hari juga kamu bisa pisah dengan bajingan tak tahu diri itu" dia benar meluap emosinya. "Kau tahu, aku sudah muak dengan pencundang tak tahu diri itu. Setelah dia dapat segalanya darimu. Kini dengan terang-terangan menyakiti hatimu selingkuh dengan wanita lain. Lana! Bukakah kau mengenalnya Luna? Dia dulu yang pernah jadi sainganmu untuk memperebutkan laki-laki yang sekarang sudah mencampakkanmu. Apalagi yang kamu pertahankan Luna? Apa?" Tidak dapat berkata apa-apa lagi setelah dia bicara panjang lebar. "Ayah dan ibu sudah menunggu dirumah. Maaf, aku tidak bisa menemuimu hari juga dalam waktu lama kare

    Last Updated : 2025-02-13
  • Suamiku Mabuk JANDA Kaya Raya    Bab 06.

    Datang minta ditransfer. ##### "Maksud ibu apa?" tampak ekspresi bingung terpancar diwajah polos yang sudah tampak keriputnya dimakan usia. Terlebih lagi selama ini keadaan keluarga kami baik-baik saja bahkan jauh dari pertengkaran. Kembali aku tersenyum kecil pada pembantuku yang baik ini yang sudah ku anggap sebagai pengganti ibuku yang kedua. Terlebih BI Inah hidup dengan cucunya yang selama ini menemaninya karena anak-anak telah berumah tangga semua dan ikut suaminya karena dia punya dua orang putri. "Nanti bibi tahu jawaban. Saya tidak perlu jelaskan sekarang." Jika sudah seperti itu jawabanku, maka bi Inah memilih untuk diam sembari mengangguk kecil. Tampak sekali jika bi Inah berpikir, mencari jawaban atas pernyataanku. Lagi, hanya tersenyum kecil padanya. "Bi Inah nggak usah mikirin masalahku apa, ya? Bibi mau kerja disini kan?" Tampak raut mukanya berubah. "Iy-ya Bu, maaf. Karena selama ini rumah tangga ibu tidak pernah diterpa masalah, jadi mohon maaf jika s

    Last Updated : 2025-02-15
  • Suamiku Mabuk JANDA Kaya Raya    Bab 07

    Kembali melihat orang tuaku.#####Tentu saja aku mentransfer sejumlah uang yang diminta oleh mertu perempuan tanpa protes sama sekali. Tidak tahu uang siap itu, bukan uang mas Restu tentu saja uang pribadiku yang ku ditabunganku semenjak aku sebelum menikah dengannya. Hasil kerja keras dan jerih payahku dulu ku berikan dengan rasa ikhlas. Ibu mertuaku tersenyum bahagia. "Terima kasih Luna, kamu memang menantu yang baik" ucapnya sebelum pergi dengan senyum ceria tak pernah lekang. Bi Inah sangat sebal melihat tingkah mertuaku, tapi memberinya isyarat untuk menahan diri supaya tidak terkena imbasnya. Bahkan komplain apa yang dilakukan oleh mertua saat sudah tidak ada. "Kok ada yang manusia tak tau malu seperti itu? Terbuat dari apa itu orang? Apa urat malunya sudah putus, kali?" Decaknya dengan gelengan kepala dengan rasa tak percaya. "Kok ada manusia seperti itu ya" sambungnya memendam rasa jengkel. "Mengapa ibu tidak bilang sama mertua ibu yang JUDES itu kalau sebentar lagi ib

    Last Updated : 2025-02-16
  • Suamiku Mabuk JANDA Kaya Raya    Bab 08.

    Pertemuan dikamar hotel.#####"Maaf sayang, aku sedikit terlambat" ucap Restu sedikit rasa penyesalan dengan wajah dibuat manis agar wanita yang sudah membuatnya mabuk kepayang siang malam tidak marah padanya. Lana, jada muda yang tampak sexy dan cantik gemoy itu sedikit manyun atas keterlambatan restu. Terlebih pertemuanya didepan gedung sebuah hotel yang cukup terkenal, namun tidak sembarang orang bisa masuk dan hanya orang-orang yang punya kartu anggota yang bisa menikmati fasilitas mewah hotel tersebut. "Ck, kenapa lama banget sih sayang? Aku capek nunggu kamu disini" decaknya kesal padahal cuma pura-pura untuk menarik simpati Restu. Dengan wajah penuh sesal Restu pun tersenyum hangat. "Maaf sayang. Tadi ada urusan sedikit. Tadi, kamu tenang ya, aku ada hadiah buatmu. Supaya kamu nggak kecewa sama aku" Restu tahu bagaimana cara menyenangkan wanita pujaan hatinya yang lagi merajuk itu. Mata wanita yang bernama Lana itupun langsung ber berbinar mendengar kata hadiah dari Restu.

    Last Updated : 2025-02-21
  • Suamiku Mabuk JANDA Kaya Raya    Bab 09

    Saat kembali. **** Sebenarnya Restu merasa gelisah teringat wanita yang dilihatnya. Tampak begitu cantik , anggun serta elegan. Bahkan melepas penutup kepalanya yang selama ini dikenakan. Dia begitu cantiknya bagai seorang bidadari yang turun ke bumi. Kulitnya juga putih mulus dengan polesan make up yang menambah daya tarik tersendiri bagi lawan jenis. "Tidak mungkin itu Luna. Dia begitu perfect. Bodynya juga yahut tidak seperti yang pernah ku lihat selama ini. Bahkan dengan Lana sangat jauh berbeda. Tubuhnya lebih berisi dan montok. Bahkan selama ini tidak pernah memakai high heels sama sekali. Terlebih mengenakan pakaian yang tampak mewah terlihat. Darimana dia dapat uang?" Spekulasi terus bermain main dipikirannya tentang istrinya selama ini. Bahkan penampilannya yang terlihat tadi jelas berbeda dengan selama ini. Akhirnya pertemuan itu pun dimulai. Bahkan Restu berhadapan dengan seorang investor yang belum pernah dilihatnya selama ini. Tampak terasa asing. Tapi yang la

    Last Updated : 2025-02-26
  • Suamiku Mabuk JANDA Kaya Raya    Bab 10

    Seperti mimpi buruk. #### Ada rasa ketakutan tersendiri dihati Luna tapi jika diam saja maka harga dirinya akan diinjak injak dan akan menjadi bahan cibiran bagi suaminya. "Aku berhak. Karena kamu sebentar lagi bukan suamiku" nadanya tegas. Matanya membulat. Matanya panas sedari menahan kecamuk dalam dadanya. Mata Restu melotot dapati hal. Tak terima harga dirinya diinjak injak oleh seorang wanita yang masih istrinya. "Apa maksudmu?" Suaranya keras dengan tatapan penuh intimidasi. Tak kalah sengitnya, Luna berusaha untuk melawannya. "Sudah jelas. Tidak perlu ku jelaskan lagi. Pergi dari kamar ini. Atau tidak,,,?" "Kalau tidak, mau apa? Hah,,,!" Sahutnya lantang. "Oke. Aku yang pergi dari sini. Jika itu yang kau inginkan" Luna bermaksud bersiap untuk pergi. Tatapan suaminya melunak. "Baik" suaranya lirih, akhirnya pergi dari kamar putranya. Restu tampak frustasi dengan keadaan sekarang terlebih Lana tidak ada dan bisa untuk menghilangkan penat yang dirasakannya.

    Last Updated : 2025-03-12
  • Suamiku Mabuk JANDA Kaya Raya    Bab 11. Pelecehan adik ipar.

    ##### Sungguh hal yang mencengangkan jika adik iparnya sampai berbuat sejauh ini. "Apa yang kamu lakukan Reno? ini tidak pantas! lepaskan aku! aku ini kakak iparmu! lepaskan aku, kalau tidak... aku akan teriak!" Hp yang dipegangnya lepas. Namun, hal tak terduga terjadi karena tanpa sengaja Luna menekan tombol hijau dan melouspekernya. Hp itu terjatuh kebawah begitu saja dan tidak terlihat layar bahkan Luna tidak bisa berbuat apa-apa selain menerima dengan pasrah. Kekuatannya terlalu lemah untuk ukuran seorang wanita sedangkan adik iparnya Reno seorang laki laki yang kekuatan jauh lebih besar dari yang dimilikinya. Reno terlihat santai dan tenang. "Teriak saja kakak ipar. Kakak ipar pasti tahu kan yang terjadi apa? nggak ada yang dengar kak" Reno tertawa renyah melihat kekonyolan ini. ia memeluk erat penuh nafsu disaat panggilan telpon sudah diangkatnya. Tentu saja Luna dilanda kepanikan. Bagaimana ia akan bicara karena saat ini Reno sedang memeluknya. "Kau sudah gila ya! aku

    Last Updated : 2025-03-17

Latest chapter

  • Suamiku Mabuk JANDA Kaya Raya    Bab 11. Pelecehan adik ipar.

    ##### Sungguh hal yang mencengangkan jika adik iparnya sampai berbuat sejauh ini. "Apa yang kamu lakukan Reno? ini tidak pantas! lepaskan aku! aku ini kakak iparmu! lepaskan aku, kalau tidak... aku akan teriak!" Hp yang dipegangnya lepas. Namun, hal tak terduga terjadi karena tanpa sengaja Luna menekan tombol hijau dan melouspekernya. Hp itu terjatuh kebawah begitu saja dan tidak terlihat layar bahkan Luna tidak bisa berbuat apa-apa selain menerima dengan pasrah. Kekuatannya terlalu lemah untuk ukuran seorang wanita sedangkan adik iparnya Reno seorang laki laki yang kekuatan jauh lebih besar dari yang dimilikinya. Reno terlihat santai dan tenang. "Teriak saja kakak ipar. Kakak ipar pasti tahu kan yang terjadi apa? nggak ada yang dengar kak" Reno tertawa renyah melihat kekonyolan ini. ia memeluk erat penuh nafsu disaat panggilan telpon sudah diangkatnya. Tentu saja Luna dilanda kepanikan. Bagaimana ia akan bicara karena saat ini Reno sedang memeluknya. "Kau sudah gila ya! aku

  • Suamiku Mabuk JANDA Kaya Raya    Bab 10

    Seperti mimpi buruk. #### Ada rasa ketakutan tersendiri dihati Luna tapi jika diam saja maka harga dirinya akan diinjak injak dan akan menjadi bahan cibiran bagi suaminya. "Aku berhak. Karena kamu sebentar lagi bukan suamiku" nadanya tegas. Matanya membulat. Matanya panas sedari menahan kecamuk dalam dadanya. Mata Restu melotot dapati hal. Tak terima harga dirinya diinjak injak oleh seorang wanita yang masih istrinya. "Apa maksudmu?" Suaranya keras dengan tatapan penuh intimidasi. Tak kalah sengitnya, Luna berusaha untuk melawannya. "Sudah jelas. Tidak perlu ku jelaskan lagi. Pergi dari kamar ini. Atau tidak,,,?" "Kalau tidak, mau apa? Hah,,,!" Sahutnya lantang. "Oke. Aku yang pergi dari sini. Jika itu yang kau inginkan" Luna bermaksud bersiap untuk pergi. Tatapan suaminya melunak. "Baik" suaranya lirih, akhirnya pergi dari kamar putranya. Restu tampak frustasi dengan keadaan sekarang terlebih Lana tidak ada dan bisa untuk menghilangkan penat yang dirasakannya.

  • Suamiku Mabuk JANDA Kaya Raya    Bab 09

    Saat kembali. **** Sebenarnya Restu merasa gelisah teringat wanita yang dilihatnya. Tampak begitu cantik , anggun serta elegan. Bahkan melepas penutup kepalanya yang selama ini dikenakan. Dia begitu cantiknya bagai seorang bidadari yang turun ke bumi. Kulitnya juga putih mulus dengan polesan make up yang menambah daya tarik tersendiri bagi lawan jenis. "Tidak mungkin itu Luna. Dia begitu perfect. Bodynya juga yahut tidak seperti yang pernah ku lihat selama ini. Bahkan dengan Lana sangat jauh berbeda. Tubuhnya lebih berisi dan montok. Bahkan selama ini tidak pernah memakai high heels sama sekali. Terlebih mengenakan pakaian yang tampak mewah terlihat. Darimana dia dapat uang?" Spekulasi terus bermain main dipikirannya tentang istrinya selama ini. Bahkan penampilannya yang terlihat tadi jelas berbeda dengan selama ini. Akhirnya pertemuan itu pun dimulai. Bahkan Restu berhadapan dengan seorang investor yang belum pernah dilihatnya selama ini. Tampak terasa asing. Tapi yang la

  • Suamiku Mabuk JANDA Kaya Raya    Bab 08.

    Pertemuan dikamar hotel.#####"Maaf sayang, aku sedikit terlambat" ucap Restu sedikit rasa penyesalan dengan wajah dibuat manis agar wanita yang sudah membuatnya mabuk kepayang siang malam tidak marah padanya. Lana, jada muda yang tampak sexy dan cantik gemoy itu sedikit manyun atas keterlambatan restu. Terlebih pertemuanya didepan gedung sebuah hotel yang cukup terkenal, namun tidak sembarang orang bisa masuk dan hanya orang-orang yang punya kartu anggota yang bisa menikmati fasilitas mewah hotel tersebut. "Ck, kenapa lama banget sih sayang? Aku capek nunggu kamu disini" decaknya kesal padahal cuma pura-pura untuk menarik simpati Restu. Dengan wajah penuh sesal Restu pun tersenyum hangat. "Maaf sayang. Tadi ada urusan sedikit. Tadi, kamu tenang ya, aku ada hadiah buatmu. Supaya kamu nggak kecewa sama aku" Restu tahu bagaimana cara menyenangkan wanita pujaan hatinya yang lagi merajuk itu. Mata wanita yang bernama Lana itupun langsung ber berbinar mendengar kata hadiah dari Restu.

  • Suamiku Mabuk JANDA Kaya Raya    Bab 07

    Kembali melihat orang tuaku.#####Tentu saja aku mentransfer sejumlah uang yang diminta oleh mertu perempuan tanpa protes sama sekali. Tidak tahu uang siap itu, bukan uang mas Restu tentu saja uang pribadiku yang ku ditabunganku semenjak aku sebelum menikah dengannya. Hasil kerja keras dan jerih payahku dulu ku berikan dengan rasa ikhlas. Ibu mertuaku tersenyum bahagia. "Terima kasih Luna, kamu memang menantu yang baik" ucapnya sebelum pergi dengan senyum ceria tak pernah lekang. Bi Inah sangat sebal melihat tingkah mertuaku, tapi memberinya isyarat untuk menahan diri supaya tidak terkena imbasnya. Bahkan komplain apa yang dilakukan oleh mertua saat sudah tidak ada. "Kok ada yang manusia tak tau malu seperti itu? Terbuat dari apa itu orang? Apa urat malunya sudah putus, kali?" Decaknya dengan gelengan kepala dengan rasa tak percaya. "Kok ada manusia seperti itu ya" sambungnya memendam rasa jengkel. "Mengapa ibu tidak bilang sama mertua ibu yang JUDES itu kalau sebentar lagi ib

  • Suamiku Mabuk JANDA Kaya Raya    Bab 06.

    Datang minta ditransfer. ##### "Maksud ibu apa?" tampak ekspresi bingung terpancar diwajah polos yang sudah tampak keriputnya dimakan usia. Terlebih lagi selama ini keadaan keluarga kami baik-baik saja bahkan jauh dari pertengkaran. Kembali aku tersenyum kecil pada pembantuku yang baik ini yang sudah ku anggap sebagai pengganti ibuku yang kedua. Terlebih BI Inah hidup dengan cucunya yang selama ini menemaninya karena anak-anak telah berumah tangga semua dan ikut suaminya karena dia punya dua orang putri. "Nanti bibi tahu jawaban. Saya tidak perlu jelaskan sekarang." Jika sudah seperti itu jawabanku, maka bi Inah memilih untuk diam sembari mengangguk kecil. Tampak sekali jika bi Inah berpikir, mencari jawaban atas pernyataanku. Lagi, hanya tersenyum kecil padanya. "Bi Inah nggak usah mikirin masalahku apa, ya? Bibi mau kerja disini kan?" Tampak raut mukanya berubah. "Iy-ya Bu, maaf. Karena selama ini rumah tangga ibu tidak pernah diterpa masalah, jadi mohon maaf jika s

  • Suamiku Mabuk JANDA Kaya Raya    Bab 05

    Pertengkaran kembali. ***** Seorang disebrang sana menunggu keputusan. Yang pasti tidak sekarang. Nadanya terdengar tidak sabaran. "Supaya kamu disakiti lebih dalam dan melihat laki-laki bajingan itu bermesraan dihadapanmu, baru kamu akan melepaskannya. Begitu?" Sambungnya lagi dengan nada penuh emosi. "Dengan alasan seperti itu kamu masih tetap bertahan. Jikapun kamu mau hari juga kamu bisa pisah dengan bajingan tak tahu diri itu" dia benar meluap emosinya. "Kau tahu, aku sudah muak dengan pencundang tak tahu diri itu. Setelah dia dapat segalanya darimu. Kini dengan terang-terangan menyakiti hatimu selingkuh dengan wanita lain. Lana! Bukakah kau mengenalnya Luna? Dia dulu yang pernah jadi sainganmu untuk memperebutkan laki-laki yang sekarang sudah mencampakkanmu. Apalagi yang kamu pertahankan Luna? Apa?" Tidak dapat berkata apa-apa lagi setelah dia bicara panjang lebar. "Ayah dan ibu sudah menunggu dirumah. Maaf, aku tidak bisa menemuimu hari juga dalam waktu lama kare

  • Suamiku Mabuk JANDA Kaya Raya    Bab 04. Dia tidak selevel denganku.

    Bab 04. *** Ada luka yang membekas dihatiku ini. Nyeri. Nyeri sekali. Namun, kali ini aku tahan untuk kuat didepannya. Aku tidak ingin terlihat RAPUH dihadapan laki laki yang masih berstatus kan suami, walaupun telah menalak aku ke tahap tiga dan aku masih bersabar untuk itu. Ku berani menatapnya dengan tenang, ingin melihat reaksinya seperti apa? Ku hela nafas pelan. "Sudah" kataku singkat. Dengan tenang. Bahkan senyum pun tidak. Ia tampak tersenyum getir menatapku dengan rasa bersalah yang mendalam. Tapi semua sudah terlambat. Perlu diperbaiki. Apanya? Toh, semua sudah terlontar dan tidak bisa ditarik kembali. Rasa penyesalan mendalam ia rasakan, mungkin ia merasa sangat bersalah karena telah mengatakannya tanpa sadar. "Aku benar-benar minta maaf sama kamu. Maukah kamu memaafkan aku" nadanya serius bahkan sedikit ditekan. Ada getaran yang ia pendam. Aku tersenyum tersenyum. "Setelah kamu mengatakan itu, apa kamu baru menyesalinya?. Apa dulu tidak pernah terpikirkan

  • Suamiku Mabuk JANDA Kaya Raya    Bab 03.

    Perasaan hampa ***** Tidak tahu jalan pikirannya saat ini. Walaupun masih dengan berat hati, aku masih menyiapkan sarapan pagi untukmu. Walaupun tidak ada senyum atau pun sapa seperti biasanya sehingga rumah ini terasa hambar dan hampa seolah tidak ada penghuninya. Bahkan aku tidak percaya jika orang yang hidup bersamaku hampir enam tahun punya pikiran untuk selingkuh. Kurang apa aku? Cantik? Tentu bukan alasan. Cantik itu relatif dari sudut pandang seseorang yang menilainya. Tidak perlu aku tanyakan hal itu padanya. Lebih baik aku pendam untuk selamanya. "Hari ini aku tidak pulang. Ada lembur dikantor" ucapnya datar. Tidak ku balas, hanya senyum getir yang bisa ku berikan. Karena itu hanyalah alasan untuk selingkuh. Lalu, tampak dia seperti sadar. "Mana minuman yang biasa aku minum itu?" Ia mencari sesuatu yang tak ku suguhkan. Tidak ku jawab... "Kamu budek!" Aku hanya berlalu dan mencuci perabotan kotor yang ku pakai buat tadi untuk masak. Dia tampak kesal

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status