Share

Tim Virtual

Author: El Nurien
last update Last Updated: 2024-09-18 11:14:30

"Bekerja sepagi ini?" gumamnya. "Aku harus mengambil perusahaan ibuku dan memberi Ahsin pekerjaan yang lebih bagus."

***

Ahsin sedang ngobrol virtual. Meski berdiri di samping, Ferry masih bisa melihat beberapa orang yang muncul di layar desktop.

"Bos?" pekik seseorang. 

"Wah, Bos go publik," sela lainnya. 

Ahsin tertawa. "Sudah terlanjur tercium media. Owner More tak bisa disembunyikan lagi. Kuharap kalian tidak sungkan." 

"Tidak. Kami akan tetap menganggapmu Ahsin teman kami. Dari dulu kami sudah menduga kamu putra Buana," sahut Charles sebagai penanggung jawab teknologi More. 

Ahsin mengerutkan kening. "Bagaimana bisa?"

Charles tertawa. "Kau bisa menutup wajahmu dengan topeng, tapi tak bisa menutup ID-mu dari kami."

Ahsin memicingkan matanya. "Padahal aku sudah menggunakan perangkat lain. Jadi dari awal kalian sudah tahu aku?"

Ahsin memicingkan matanya. "Padahal aku sudah menggunakan perangkat lain. Jadi dari awal kalian sudah tahu aku?"

Semua orang di layar mengangguk.

"Oh, ada. Aku rasa ID habbagea  tidak tahu Bos," imbuh Charles. 

"Dia tidak tahu aku? Bukankah dia ada di tim kalian sebelum More lahir? Lalu bagaimana kau bisa yakin dia tidak tahu aku, sedang kalian semua sudah tahu?" 

Charles tersenyum. "Aku berteman dengannya cukup lama. Bahkan aku yang mengenalkan More. Dia menutup wajahnya dengan topeng karena tidak ingin membuka diri. Dia menutup diri dan dia tidak akan mengusik orang lain. Bos, sedikit saja dia memiliki keusilan pada orang lain, gawatlah dunia."

Ahsin tersentak. "Dia sehebat itu?"

Charles tertawa. "Jangan lupa More teknologi terdaftar di salah satu 100 teratas dan dia pemenang no 1 di sebuah turnamen."

"Aku tahu dia memang luar biasa, tapi tak menyangka kalau sehebat itu. Oh iya, kenapa dia tidak muncul hari ini?"

"Kemarin dia izin libur selama sebulan. Dia cuma bilang, dia baru menikah dan akan menyelesaikan masalah keluarga. "

"Menikah?" sontak pekik beberapa orang di layar, tak terkecuali Ahsin. 

"Wah, gadis kita telah diculik orang lain," sesal salah seorang. Disahut dengan cekikan juga nada sayang dari teman lain. 

"Padahal aku sangat berharap dia berjodoh dengan salah satu di antara kita. Akan sangat disayangkan jika dia direkrut orang lain," imbuh yang lain.

Charles kembali tertawa. "Tidak semudah itu bisa mengambil dia. Dia punya pendirian sendiri. Jika kalian mau retas perangkat dia, kalian akan tahu rumitnya skema yang dia buat. Skema dia serumit dengan kehidupan nyatanya."

"Kehidupan rumit?" gumam seorang laki-laki berwajah bule. 

"Kehidupan keluarganya cukup rumit. Dan sekarang dia yang pacaran lima tahun malah menikah dengan orang asing." 

"Mengapa cerita ini sangat familiar?" gumam Ahsin. 

Ketukan pintu terdengar diiringi dengan muncul Ferry membawa sebuah dokumen. "Tuan Muda, ini dari biro periklanan."

Ahsin mengangguk tanpa menoleh. 

"Kalau begitu aku harus memberi Habba hadiah. Tapi untuk sementara aku belum tahu berbentuk apa. Nanti aku pikirkan." 

"Wah, Bos murah hati sekali," puji Charles. 

"Ini sudah seharusnya. Dia juga sangat berjasa pada More. Soal hadiah, kalian bisa memberi saran padaku lewat email. Kalau begitu aku tutup dulu." Ahsin langsung keluar dari circle tanpa menunggu jawaban timnya. 

Ahsin beralih dan membuka dokumen yang dibawa Ferry. 

"Tuan Muda."

Ahsin menghentikan gerakannya. "Bisakah kau berhenti memanggilku Tuan Muda? Canggung sekali. Kau lihat tadi pertemanan di More. Kami dapat bekerjasama dengan baik karena menghilangkan kesenjangan sosial. Di antara kami tidak ada yang tahu siapa yang paling kaya atau hebat."

Mendadak perhatian Ahsin pada pemilik akun idhabagea. Habba ia memanggil gadis virtual bertopeng itu. Ia teringat dulu sangat mengagumi gadis itu meski hanya sosok virtual. Ia berencana akan menemukan gadis itu suatu saat nanti. Siapa sangka gadis itu dan dia telah sama-sama menikah. 

"Baik Tuan Muda, eh … Bos."

Ahsin kembali memfokuskan diri pada dokumen. 

"Tuan Muda, eh Bos. Boleh saya menyampaikan informasi soal Nona Gea?"

Gerakan Ahsin terhenti. Ia langsung menutup dokumen di tangan dan memutar kursi menghadap Ferry. 

"Prayoga salah satu mitra kerja Buana dengan kontrak besar. Namun, ternyata kontributor terbesar perusahaan Prayoga itu Nona Gea. Tapi pada pesta pertunangan kemarin dia malah mendapatkan perlakuan tidak layak dari tunangannya."

Ahsin merapatkan gerahamnya. "Dan tunangannya itu dari Prayoga."

"Iya. Dia putra dari Prayoga, Bei Prayoga."

Ahsin mengepal genggamannya. "Aku tak menyangka kita bekerjasama dengan perusahaan sekejam itu. Putuskan semua kerjasama dengan Prayoga. Jika mereka menuntut, balas balik. Biarkan mereka mati suri "

"Baik, Bos. Siap laksanakan." Ferry langsung meluncur keluar. 

Ahsin mengambil ponselnya. "Kek, aku punya kabar baik untukmu."

***

Di depan teras perusahaan Gea menghentikan mobilnya. Seorang sekuriti langsung menyambut dan membukakan pintu untuknya. Ia turun dan membiarkan sekuriti itu mengambil alih mobilnya. 

"Yo, kasihan sekali, baru menikah langsung bekerja. Begitulah kalau menikah dengan laki-laki udik, tidak tahu bulan madu atau jangan-jangan tidak bisa baca kalender."

Gea mengibas-ngibas tangannya sambil mengenduskan penciumannya ke arah Sinta. "Bau busuk. Merusak pagi indahku."

Sinta meradang, tetapi Gea berlalu masuk ke dalam perusahaan. 

"Mbak Gea, kau menyinggung Tuan Bei? Pagi-pagi sudah dia  marah-marah. Dia juga menanyakanmu apa sudah datang," lapor seorang karyawati dengan nada khawatir. 

"Baik. Aku mengerti." Gea langsung meluncur ke kantor Bei. 

Baru pintu terbuka, lengannya langsung diseret Bei hingga terduduk ke meja kerja. 

"Benar kau sudah menikah?" tanya Bei sambil memajukan wajah dengan amarah tertahan. 

Related chapters

  • Suamiku Kuli Terhormat    Pemenang Palsu

    Baru pintu terbuka, lengannya langsung diseret Bei hingga terduduk ke meja kerja. "Benar kau sudah menikah?" tanya Bei sambil memajukan wajah dengan amarah tertahan. "Benar. Pria kemarin yang bersamaku."Bei memegang leher Gea. "Dari mana kau mendapatkan pria liar itu? Sedikit pun tidak bisa dibandingkan denganku."Gea mengibas pergelangan Bei hingga terlepas. "Mengapa? Dia punya tubuh yang bagus dan tampan. Apa lagi?""Apa yang kau harapkan dari seorang buruh?""Ada apa dengan buruh? Penghasilannya sedikit? Kau lupa kalau Prayoga itu dapat bangkit 80 persen dari usahaku?""Kak, bagaimana kau bisa bicara begitu?" Tiba-tiba Sinta muncul membela Bei. "Bagaimanapun Kak Bei bosnya, tidak bisakah kau menghargainya?"Gea tersenyum sinis. "Aku paling benci senyum sinismu," seru Bei dengan wajah memerah."Lalu?" tantang Gea. Sinta menggamit lengan Bei. "Kak Bei, lihatlah emosi dia. Bagaimana dia bisa bekerja dengan kondisi seperti ini?"Bei menghela napasnya. "Gea, aku beri kamu istiraha

    Last Updated : 2024-09-30
  • Suamiku Kuli Terhormat    Jadi Mantu Kesayangan

    "Kakak tau pemenang ketiga lomba desain Green Dot Award tahun kemarin?""Aku tahunya dua pemenang dari sini," sahut Bei."Kak Bei, aku pemenang ketiga itu.""Apa? Kamu serius?"Sinta mengangguk. "Aku penasaran dua pemenang ini, siapa sangka ternyata selalu di sekelilingku. Mengapa kamu sembunyikan ini?""Aku tidak ingin popularitas. Mengatakan ini ke hanya untuk membantu Kak Bei. Sekarang katakan ke perusahaan Buana, kalau Prayoga telah merekrut pemenang ketiga lomba desain Green Dot Award. Aku yakin mereka akan kembali mempertimbangkan kontrak kerjasama."Bei tersenyum haru. "Terima kasih banyak, Sinta. Aku tidak akan melupakan jasamu.""Tak perlu sungkan, demi Kak Bei, apapun akan aku lakukan."****Ahsin langsung berdiri begitu melihat Gea memasuki pintu restoran yang dijanjikan. Ia langsung menyambut dan mengulurkan tangan. Sesaat Gea tercenung melihat uluran tangan Ahsin."Kenapa?" tanya Ahsin sambil menggerakkan tangannya yang masih nganggur. Gea sedikit menengadahkan wajahny

    Last Updated : 2024-09-30
  • Suamiku Kuli Terhormat    Fakta Mengejutkan

    "Iya. Katanya Tuan Buana membatalkan kerjasama dengan Prayoga.""Dan dia menuduhmu?""Iya. Sakit tu orang. Bahkan saat kerjasama aku belum pernah ketemu Tuan Buana, bagaimana lagi sekarang?"Ahsin tersenyum simpul. "Ternyata mereka memang menebaknya. Dan ini ada hubungannya dengan Gea itu memang benar," batin Ahsin."Lalu tadi sepertinya mereka telah menemukan solusinya," pancing Ahsin. "Katanya dia telah merekrut pemenang ketiga lomba desain Green Dot Award.""Kalau begitu mereka akan berhasil?" sahut Ahsin. "Tidak mungkin. Perusahaan Buana tidak semudah itu dikibuli. Kuberitahu, desain dari pemenang ketiga itu punyaku.""Hah?""Itu lukisanku yang kusimpan studio. Ayah memaksa kami ikut lomba desain, Sinta mencuri lukisan itu dan mengirimnya ke lomba.""Saat itu kenapa kau tidak mengkonfirmasi?""Tidak ada yang percaya. Ayah juga melarangku. Kuberitahu satu rahasia lagi. Pemenang satu itu aku."Ahsin tersentak. "Karena sudah terlanjur didaftarkan, aku kerja keras melukis ulang. S

    Last Updated : 2024-09-30
  • Suamiku Kuli Terhormat    Mungkinkah Gangster?

    Ahsin membuka mulut, tetapi tidak ada bunyi yang keluar. Gea tertawa kecil. "Kenapa kau syok begitu?""Mmm … tidak menyangka saja, peretas luar biasa dan salah satu pilar More itu sekarang jadi istriku.""Memangnya kenapa? Kau juga mau bilang punya hubungan dengan More?""Bukan begitu. Syok saja.""Sekarang kau sudah tahu, tidak perlu lagi ada yang dicurigai. Jadi percayalah, kau tidak akan melarat bersamaku. Meski sudah resign dari Prayoga, aku masih bekerja di More," seloroh Gea dengan bangga. "Iya, aku percaya," sahut Ashin sambil menghidupkan mesin mobil."Kau ada waktu malam ini? Aku ingin mengajakmu ke mall. Mumpung aku dapat duit. Aku ingin membelikanmu pakaian.""Sebentar," jawab Ahsin kemudian melihat memonya. "Sayang sekali, aku masih ada kerjaan."Gea menatap. "Bahkan malam pun kau bekerja?""Maaf," ucap Ahsin dengan wajah bersalahnya. "Lain kali aku akan mengajakmu jalan-jalan.""Tidak apa. Aku bisa mampir ke toko-toko di pinggir jalan sini. Oh iya, aku akan mengantarmu.

    Last Updated : 2024-09-30
  • Suamiku Kuli Terhormat    Gadis Diidamkan

    "Tidak apa. Aku tidak sekaget itu jika memang putra Buana. Perusahaan tempat aku bekerja sudah pernah menjalin kerjasama dengan Buana dan mereka memang memiliki etos kerja yang tinggi. Tak heran jika putra Buana memiliki kualifikasi lebih tinggi dari yang kita bayangkan," tutur Gea. "Lalu kenapa kau begitu kaget?""Kebetulan nama suamiku sama dengan putra Buana. Jadi mungkin alam bawah sadarku mengira dia."Giliran Charles yang kaget. Ia memajukan wajahnya. "Setahuku tidak ada nama yang sama dengannya. Nama Ahsin mungkin banyak, tapi siapa yang berani menyematkan nama Buana di belakang?""Mungkin saja. Latar belakang yang jauh berbeda. Mungkin saja orang tuanya tidak tahu di dunia ini ada yang namanya Buana atau saat itu Buana nama diidolakan.""Masuk akal," sela berwajah Afrika. "Namaku Michael Jackson karena orang tuaku mengidolakannya. Dan latar belakang yang jauh berbeda tidak akan mempertemukan kami. Jadi tidak akan menimbulkan masalah.""Kalian benar. Tapi aku penasaran, mengi

    Last Updated : 2024-09-30
  • Suamiku Kuli Terhormat    Bagaimanapun Dia Wanita

    "Tidak. Mendengar ceritamu entah kenapa menjadi sedih. Kakek yang memperkenalkan kami. Aku cuma tak menyangka, dia menerimaku karena Kakek.""Kakekmu menyukainya?"Ahsin mengangguk. "Dapat dimengerti. Ia memang punya keluarga, tapi lebih menyedihkan dari yatim piatu. Bekerja bagai kuda seakan-akan bertanggungjawab atas keluarga besar. Wajar jika dia sangat menyukai Kakekmu," urai Charles.Tanpa sadar Ahsin mengangguk. "Bos, jangan khawatir. Selama kau memberi perasaan nyaman dan aman, kau pasti mendapatkan hatinya." "Gea perempuan mandiri. Bagaimana aku bisa ….""Bagaimana pun dia wanita. Dia pasti butuh perlindungan dan rasa nyaman," sahut Charles cepat. Ahsin mengangguk. "Terima kasih, Charles. Gea cerita banyak tentangmu. Aku sangat bersyukur dia bersamamu, hingga akhirnya menghantarnya ke More.""Tak perlu sungkan, Bos. Tanpa bertemu bos, aku tetap melindunginya secara jauh. Ah bukan cuma aku, semua tim di sini sangat menyayanginya. Kami selalu menghargai keputusan Gea.""Bena

    Last Updated : 2024-09-30
  • Suamiku Kuli Terhormat    Hukuman

    Ahsin tersenyum simpul melihat tingkahnya. Ia memberikan kecupan lembut pada dahi Gea. Seketika kedua mata berbulu lentik terbuka dan mengerjap syok. Jari Ahsin mengetuk lembut dahinya. "Sudah tengah malam. Istirahatlah."Gea bangkit setelah Ahsin menjauh. Ia menghela napas lega karena jantungnya telah selamat. Namun, ia tak mengungkiri ada kecewa di sisi lain. "Gea, apa yang kau harapkan darinya?" gerutunya, kemudian segera berlari setelah melihat jam di dinding.***Pagi menyapa, lagi-lagi Gea hanya mendapati secangkir susu dan kali ini sepotong croisan. Ia menyentuh gelas yang sudah dingin itu. "Ahsin mengapa kau bekerja sekeras ini? Aku harus secepatnya mengambil perusahaan Zurra."Ia menikmati sarapan tanpa minat."Kenapa aku jadi seperti ini? Bukankah biasanya aku memang sarapan sendiri?" gumam Gea, kemudian menggigit kasar croisan. Dering ponsel mengalihkan perhatiannya. Seketika bibirnya tersungging ketika melihat nama di layar. "Sudah bangun?" "Iya.""Sudah sarapan?" "

    Last Updated : 2024-09-30
  • Suamiku Kuli Terhormat    Hukuman (2)

    Di lantai bawah sang resepsionis mengajak Bei dan Sinta ke ruang tamu. Saat berjalan Sinta menoleh ke belakang dan sesaat ia terkejut. "Kenapa?" tanya Bei yang menyadari sikapnya. "Entahlah. Tadi aku lihat seperti suami Kak Gea masuk ke ruang konferensi.""Mana mungkin kuli seperti dia menyelinap ke manajemen puncak perusahaan Buana, bahkan pintu masuk pun tidak tahu.""Kak Bei benar. Mungkin aku salah lihat."Bei mengangguk. "Mari, Mbak … Mas," ajak sang resepsionis. Keduanya mengikuti hingga sampai ke ruang tamu. Sang resepsionis menuangkan air putih untuk mereka. "Mohon ditunggu ya, Mbak, Mas."Sinta mengangguk. "Terima kasih, Mbak."Sesaat Bei terpana dengan sikap sopan Sinta. Mengingatkannya pada Gea. Belakangan ia menjadi rindu dengan gadis itu. Namun, bayangan sikap Gea yang pongah membuatnya urung menghubungi atau sekadar menguntit.Waktu berlalu, Bei sudah berkali-kali melirik jam di tangannya. Ia kembali berdiri untuk membuang kebosanan yang ada. "Buana benar-benar con

    Last Updated : 2024-09-30

Latest chapter

  • Suamiku Kuli Terhormat    Cinta

    “Gea!” Ahsin memegang bahu Gea. “Tenangkan dirimu.”“Bagaimana bisa tenang, Paman begini karena aku,” sahut Gea panik. “Gea, dengarkan aku.” Ahsin mengguncang bahu Gea. Seketika Gea terdiam. “Jangan menyalahkan diri. Paman melakukannya dengan senang hati. Kau juga lihat ‘kan senyumnya kemarin?”“Tapi ….”Ahsin mengusap wajah istrinya yang basah. “Selain itu, ternyata Paman mempunyai kanker paru-paru, jadi tusukan itu memparah kesehatannya yang buruk.”Gea menggenggam tangan Ahsin. “Kita ke sana ya. Aku ingin mengucapkan terima kasih padanya.”“Paman belum sadar.”“Dia pasti dengar. Seperti kau bilang kemarin, kau mendengarnya hanya saja tidak bisa memberi respon.”Ahsin menghela napasnya. Ia merapikan rambut Gea. “Kau tidak menanyakan keadaanku? Kau tidak lihat, aku juga mengenakan gelang pasien?” Gea tergagap. Ia baru menyadari gelang yang dikenakan Ahsin. “Bukankah kau kelihatan baik-baik saja sekarang?” kilahnya.“Setidaknya kau bertanya perasaanku?” protes Ahsin dengan memasang

  • Suamiku Kuli Terhormat    Pengorbanan Paman

    Ahsin sudah merasakan separuh nyawanya melayang. Ia tidak akan pernah rela Gea terluka untuknya. Namun, sepersekian detik ia dikejutkan fakta lain. “Paman?” seru Ahsin. Gea berbalik. Matanya membesar begitu melihat pisau yang dipegang Noura itu berada di badan Tuan Mirja.Noura tersentak. Pisau di tangannya terlepas. Badannya mendadak gemetaran. Ia sulit mempercayai penglihatannya. Bagaimana Tuan Mirja tiba-tiba menghalanginya? Melihat Noura yang syok, Ferry tidak membuang kesempatan itu. Ia berhasil meringkus Noura, sedang bodyguard lain menangkap anak buah Noura. Ferry menyerahkan Noura ke bodyguard lain. Ia segera menelpon ambulan.Ahsin menyambut tubuh Tuan Mirja yang hampir menyentuh tanah. “Kenapa Paman lakukan ini?” sesal Gea. Air matanya mendadak tumpah ruah. Tuan Mirja menyentuh pipi gigi dengan tangannya yang berlumuran darah. Ia menyunggingkan senyum. “Jangan menangis. Paman bahagia bisa melakukan ini. Keinginan Paman untuk menyelamatkan ibumu akhirnya tertunaikan hari

  • Suamiku Kuli Terhormat    Obsesi

    Gea tertawa. “Sekarang kau mengakui kehebatan seseorang yang hanya bisa belajar dengan otodidak?” ejek Gea lemas.Noura tersentil, tapi bukan waktunya memikirkan harga diri. Sudah berapa lama High tidak bisa diakses dan entah berapa milyar kerugian yang ia alami.Pria besar itu menyeret Gea dan mendudukkan ke kursi yang berhadapan dengan laptop. Noura mengambil pisaunya dan menodongkan ke leher. “Bersihkan.”“Kau pikir aku sebodoh itu? Kau akan membunuhku begitu Highmu kembali.”Plak. Sebuah tamparan mendarat ke pipi Gea. “Jangan keras kepala. Jika tidak, kau akan memohon kematian kepadaku.” Peuh. Gea menyemburkan ludahnya yang merah ke muka Noura, kemudian ia memasang wajah ejek. Plak. “Cepat lakukan!” teriak Noura. Ia semakin kesulitan mengendalikan emosinya. Kalau saja bukan karena ingat kerugian dan tuntutan yang akan dialaminya, ia tidak akan sesabar ini. “Begitu cara meminta. Noura, sekarang kau yang membutuhkanku.”Noura mengerjap. Terlihat kebimbangan di matanya. Gea teru

  • Suamiku Kuli Terhormat    Pemilik High

    Tuan Mirja beralih pada dokter Austin. “Seberapa buruk, dokter?”“Seharusnya tidak apa, selama emosinya tidak dirangsang dan energinya tidak dikuras.”Mendadak Tuan Mirja jadi panik. “Dalam situasi ini bagaimana dia bisa tenang?” tukas Tuan Mirja. “Maafkan saya,” jawab dokter Austin. Tuan Mirja beralih pada Erwin. “Erwin, aku harus pergi. Tolong jaga Tuan Besar. Langsung saja telepon jika ada kabar.”Erwin mengangguk. Tuan Mirja berlalu, tetapi baru beberapa langkah ia berhenti. “Dokter, bisakah saya meminta waktu tinggal di sini sementara. Saya tidak bisa membayangkan kondisi ayah jika keduanya kenapa-napa.”“Saya mengerti. Pergilah.”“Terima kasih.” Tuan Mirja segera bergegas keluar. ***“Presdir, kemana saja? High diserang. Kami kewalahan.”Dengan gugup Noura membuka aplikasi lewat ponselnya. Benar saja, aplikasi tidak bisa diakses. Parahnya tampilan depan memperlihatkan tengkorak warna merah dengan dua tulang yang disilang. Ponselnya kembali berdering. Kali ini dari kepala bag

  • Suamiku Kuli Terhormat    Aku Tak Sebodoh Itu

    “Kau juga tahu itu?” Gea tersengal. Matanya memerah. Selain kesulitan bernapas, ia merasakan matanya nyaris keluar akibat urat lehernya yang dicekik. Tubuhnya bergerak-gerak ingin melakukan perlawanan, tapi apa yang dapat dilakukannya dengan tangan terikat.Noura melepas cekikannya. Napas Gea memburu. Berkali-kali ia batuk. "Aku tidak tahu siapa dia saat itu. Aku kira dia hanya seorang kuli,” ucapnya dengan napas masih tersengal.“Kuli?” Noura tergelak. "Kau pandai berbohong. Kenapa tidak menulis skenario saja? Mana ada orang ngajak nikah seorang kuli? Munafik!”Plak. Sebuah tamparan mendarat di pipi Gea. Seketika pipi putih itu menjadi memerah. Gea tersenyum sinis. “Aku munafik, lalu kau? Kau pura-pura bersikap manis, padahal di belakang menyerang perusahaannya. Merusak rem mobilnya. Ah, aku masih ingat kau memanggilnya Kak Ahsin.” Gea meniru nada Noura di ujung kalimatnya. Amarah Noura memuncak. Ia mendorong dengan segenap tenaga sehingga Gea terlempar dengan kursi. Gea meringis.

  • Suamiku Kuli Terhormat    Cinta Ditolak, Hacker Bertindak

    “Bagaimana orang asing bisa masuk ke komplek ini?” gumam Ferry. Ahsin hanya bisa terdiam. Selama ini ia hanya curiga kepada pamannya hingga tak terpikirkan ada kemungkinan lain. “Ya.” Ahsin menoleh ke arah Ferry. “Bos, mobil yang dideskripsikan Tuan Muda ternyata kosong.”Ahsin dan Ferry tersentak. Sesaat mereka saling tatap. “Kalian di mana?” tanya Ferry. “Kami di luar kota arah timur.”“Kita dikecohkan,” gumam Ahsin sambil menggenggam kepalan tangannya. “Terus lakukan pencarian!”“Baik, Tuan Muda,” sahut seorang pria lewat telepon itu. Dokter Austin menatap cemas. Tuan Mirja bergabung bersama mereka. “Kau sudah menemukan mereka?”Ahsin menggeleng. “Ferry, hubungi Ricky!”“Baik, Bos.” Ferry langsung menekan nama Ricky dan mengaktifkan speaker ponselnya.“Hallo, Kak Ferry!”“Ricky, Tuan Muda mau bicara.”“Ricky, Gea diculik.”“APA?” pekik Ricky. “Kami kesulitan mencarinya. Dia tidak membawa ponsel juga bros yang kau berikan. Aku tidak tahu bagaimana kalian bisa melakukannya ta

  • Suamiku Kuli Terhormat    Penculikan

    “Eh, sadarkah kau beberapa hal yang dilakukan ibumu untukmu? Dari sini kita melihat ibumu sangat mencintaimu meski dia mengambil keputusan yang merugikannya.”“Di antaranya?”“Dia memberimu Gea Mas'udi. Dulu aku sempat bertanya-tanya mengapa nama belakangmu Mas'ud? Nama keluarga dari ibumu, bukan ayahmu. Dalam Islam itu tidak dibolehkan. Seorang anak harus mengikuti ayahnya.” Satu lagi pemahaman baru yang ia dapatkan. Mendadak kepalanya menjadi kusut. Ia memilih merebahkan kepala ke pangkuan Ahsin. Spontan Ahsin merapikan rambutnya. “Ternyata itu nama asli, bukan sematan. Nama yang tak bisa dihilangkan, seperti kebiasaan banyak orang ketika menikah berpindah ke nama suami. Mas'ud bukan nama belakang, tapi memang bagian dari namamu. Sehingga kemana pun kamu pergi Mas'ud ada dalam namamu. Dari situ, dapat kita pahami, ibumu ingin mengenalkan pada orang bahwa kamu putri Mas'ud. Meski disematkan nama ayahmu, orang-orang akan bisa mengenalimu bagian dari Mas'ud.”“Otakku makin kusut,” sun

  • Suamiku Kuli Terhormat    Misteri Yang Terpecahkan

    “Ahsin, Gea, kalian ada di sini?” tanya Tuan Mirja begitu sampai ke ruang tengah. “Iya, Paman,” sahut Ahsin canggung. “Kenapa Ayah memanggilku?” tanya Tuan Mirja sambil duduk di sofa yang bersisian dengan Kakek. “Ayah tidak apa-apa, kan?” Kakek menggeleng. Ia menunjuk giok di atas meja itu dengan dagu. Melihat itu, seketika Tuan Mirja berubah raut mukanya. Gea yang sejak tadi memperhatikan Tuan Mirja dapat melihat ada luka yang sangat dalam wajah itu. “Paman, maaf. Saya baru menemukan giok ini di perbendaharaan ibu. Saya baru tahu kalau giok ini milik keluarga Buana. Paman, maaf, izinkan saya minta Paman menceritakannya kenapa giok ini ada di tangan ibu?” ucap Gea hati-hati.Tuan Mirja mengambil giok itu dengan raut sedih. Terlihat sebutir cairan bening menetes di pipi. “Kakek pasti sudah cerita pada kalian hubungan Paman dengan ibumu.”Gea mengangguk. Tuan Mirja menghela napas beratnya. Baru kali ini, Ahsin merasa iba dengan pamannya. “Aku sangat mencintai ibumu, bahkan aku tak

  • Suamiku Kuli Terhormat    Masa Lalu Tuan Mirja

    “Pamanmu berubah setelah seorang gadis yang bernama Atmiati Mas’ud bekerja di Buana. Sejak itu semuanya telah berubah.”Ahsin dan Gea saling tatap. Gea menahan napasnya. Meski ingatannya samar, Gea percaya ibunya orang baik. Namun, kenapa ibunya menjadi penyebab kekacauan yang dibuat Tuan Mirja? Ia berpikir, mungkinkah dulu ayahnya Ahsin dan Tuan Mirja memperebutkan ibunya?“Maksud Kakek gimana?” tanya Gea cemas. Ia merasakan jelas tangannya kini menjadi dingin. Beruntungnya, Ahsin masih menggenggam tangannya. Setidaknya kehangatan itu dapat membuatnya sedikit lebih tenang. Namun, kemungkinan lain yang kembali membuatnya cemas. Ia takut ibunya mempunyai masa lalu yang membuat dirinya dibenci. “Mirja dan ibumu sempat menjadi sepasang kekasih.”Ahsin dan Gea tersentak, kemudian keduanya saling tatap. “Ibumu sebenarnya karyawan potensial di perusahaan. Kakek juga menyukai kepribadiannya. Sayangnya, Mirja saat itu telah ditunangkan sejak kecil demi memperkuat hubungan dua keluarga, terl

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status